Catatan:
Di dalam syariat islam, emas diharamkan bagi laki-laki. Dalil-dali yang menjadi landasan hukum tersebut sangat banyak, diantaranya:
1.
Hadits pertama:
عَنْ اَبِى مُوْسَى رضي الله عنه
اَنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه و سلم قَالَ: اُحِلَّ الذَّهَبُ وَ اْلحَرِيْرُ
لِـْلإِنَاثِ مِنْ اُمَّتِى وَ حُرِّمَ مِنْ ذُكُوْرِهَا. احمد و النسائى و
الترمذى و صححه
Dan dari Abu Musa –radhiallahu anhu-, bahwa Nabi -shallallahu alaihi wasallam bersabda : "Dihalalkan emas dan sutera bagi kalangan perempuan dari ummatku, dan diharamkan atas laki-laki dari ummatku". (HR. Ahmad, Nasai dan Tirmidzi. Dan Tirmidzi mengesah-kannya])
2. Hadits kedua:
عَنِ ابْنِ
عَبَّاسٍ
رضي الله عنهما اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صلى
الله عليه و سلم
رَأَى خَاتَمًا مِنْ ذَهَبٍ فِى يَدِ رَجُلٍ فَنَزَعَهُ فَطَرَحَهُ وَ قَالَ: يَعْمِدُ
اَحَدُكُمْ اِلَى جَمْرَةٍ
مِنْ نَارٍ فَيَجْعَلُهَا فِى يَدِهِ.
فَقِيْلَ لِلرَّجُلِ بَعْدَ مَا ذَهَبَ
رَسُوْلُ اللهِ ص: خُذْ خَاتَمَكَ.
اِنْتَفِعْ بِهِ. قَالَ: لاَ، وَ اللهِ لاَ
آخُذُهُ اَبَدًا وَ قَدْ طَرَحَهُ
رَسُوْلُ اللهِ صلى
الله عليه و سلم
. مسلم
Dari Ibnu Abbas –radhiallahu anhuma bahwasanya Rasulullah
-shallallahu alaihi wasallam- pernah melihat sebuah cincin dari emas ditangan
seorang laki-laki maka beliau shallallahu alaihi wasallam pun melepas dan
membuangnya. Dan beliau –shallalllahu alaihi wasallam bersabda,”Salah seorang
diantara kalian sengaja menginginkan bara api dari neraka dengan mengenakannya
(cincin emas) ditangannya.’ Kemudian dikatakan kepada laki-laki itu setelah
Rasulullah saw pergi,’Ambillah cincinmu dan manfaatkanlah.’ Orang itu
berkata,’Tidak, demi Allah aku tidak akan mengambilnya selama-lamanya,
sesungguhnya Rasulullah –shallallahu alaihi wasallam telah membuangnya.” (HR.
Muslim)
Hadits ketiga:
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ عَنِ
النَّبِيِّ صلى الله عليه و سلم اَنَّهُ نَهَى عَنْ خَاتَمِ الذَّهَبِ. مسلم
Dari Abu
Hurairah –radhiallahu anhu- dari Nabi shallallahu alaihi wasallam bahwasanya
beliau melarang memakai cincin emas.
(HR. Muslim)
Namun pengharaman ini hanya berlaku bagi laki-laki dan tidak bagi perempuan, sebagaimana hadits berikut ini:
عَنْ عَلِيٍّ قَالَ رضي الله عنه:
رَأَيْتُ رَسُوْلَ اللهِ اَخَذَ صلى الله عليه و سلم حَرِيْرًا فَجَعَلَهُ فِى
يَمِيْنِهِ وَ ذَهَبًا فَجَعَلَهُ فِى شِمَالِهِ ثُمَّ قَالَ: اِنَّ هذَيْنِ
حَرَامٌ عَلَى ذُكُوْرِ اُمَّتِى حل لإناثهم . ابو داود و النسائى
Dari Ali
radhiallahu anhu, ia berkata, saya pernah melihat Rasulullah shallallahu alaihi
wasallam mengambil kain sutera lalu meletakkannya di sebelah kanan beliau, dan
(mengambil) emas lalu meletakkannya di sebelah kiri beliau. Kemudian beliau
bersabda : "Sesung-guhnya kedua jenis ini (sutera dan emas) haram bagi
kalangan laki-laki dari ummatku dan dihalalkan atas kaum wanita". (HR. Abu Dawud dan Nasai)
Fatwa Lembaga Riset dan Fatwa Kerajaan Saudi Arabia Mengenai Emas Putih
الفتوى رقم: 21867
س: انتشرت
في أوساط بعض الناس - خاصة الرجال - استعمال ما يسمى بالذهب الأبيض ، ويصنع منه
الساعات وخواتم وأقلام ونحوها، وبعد سؤال أصحاب الباعة ومشيخة الصاغة، أفادوا بأن
الذهب الأبيض هو الذهب الأصفر المعروف، وبعد إضافته بمادة معينه تقدر بحوالي من 5
- 10% لتغيير لونه من الأصفر إلى الأبيض، أو غيره من الألوان الأخرى، مما يجعله يشابه
المعادن الأخرى، وقد كثر استعماله في الآونة الأخيرة، والتبس حكم استعماله لدى
كثير من الناس، نرجو من سماحتكم تحرير الفتوى في حكم استعماله أثابكم الله، وجزاكم
الله عن الإسلام والمسلمين كل خيرز
الجواب:
إذا كان الواقع ما ذكر، فإن الذهب إذا خلط بغيره لا يخرج عن أحكامه
من تحريم التفاضل
إذا بيع بجنسه ووجوب التقابض في
المجلس، سواء بيع بجنسه أو بيع بفضة أو نقود
ورقية، وتحريم لبسه على الرجال وتحريم
اتخاذ الأواني منه وتسميته ذهبًا أبيض لا
يخرجه عن تلك الأحكام.
وبالله
التوفيق، وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسل
.
عضو
|
عضو
|
الرئيس
|
"فتاوى اللجنة الدائمة" (24/60)
Terjemahan:
no. fatwa 21867
Soal:
Telah tersebar di tengah-tengah sebagian masyarakat
khususnya pria penggunaan apa yang disebut dengan “emas putih”. Emas putih
tersebut digunakan pada jam tangan, cincin atau pena dll. Setelah bertanya pada
tukang emas atau yang ahli soal perhiasan, mereka mengatakan bahwa emas putih
adalah emas kuning yang ma'ruf. Emas tersebut dicampur dengan logam tertentu
(sekitar 5-10%) yang merubah warnanya dari warna emas menjadi putih atau bisa
pula menjadi warna lainnya sehingga terlihat seperti menjadi logam lain.
Penggunaan Emas ini telah merebak akhir-akhir ini dan hukumnya menjadi samar
pada kebanyakan orang. Kami harapkan dari Anda sekalian untuk memberikan fatwa
akan hukum menggunakan emas putih ini. Semoga Allah membalas amalan kalian
dengan kebaikan atas perjuangan pada Islam dan kaum muslimin.
Jawab:
Jika realitanya seperti yang dikatakan, maka emas murni jika dicampurkan dengan logam lain, maka tidak menghilangkan hukum yang berlaku pada emas murni seperti pengharaman riba fadl (artinya tidak boleh lebih bila ditukar sejenis, yaitu ketika ditukar emas dan emas walau beda kadar) dan wajib diserahkan tunai dalam satu majelis ketika ditukar dengan sesama emas, atau ditukar dengan perak atau uang kertas. Emas putih juga tidak boleh digunakan oleh pria (sebagaimana emas kuning). Dan tidak boleh pula menggunakan bejana dari emas putih. Jadi penamaannya dengan emas putih tidaklah mengeluarkannya dari status hukum tersebut (artinya sama hukumnya dengan emas kuning karena ada campuran emasnya, pen).
Wabillahit taufiq. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan sahabatnya.
[Fatwa ini ditandatangani oleh Syaikh ‘Abdul ‘Aziz Alu
Syaikh selaku ketua, Syaikh ‘Abdullah bin Ghudayan selaku anggota, dan Syaikh
Sholeh Al Fauzan selaku anggota]
(Lembanga Riset Dan Fatwa Jilid: 24 Hal: 60)
Kesimpulan:
Emas dalam warna apa pun, baik putih, merah atau yang lainnya selama ia hanyalah sepuhan yang dilakukan pada emas kuning maka hukumnya haram bagi laki-laki untuk dikenakan.
Emas dalam warna apa pun, baik putih, merah atau yang lainnya selama ia hanyalah sepuhan yang dilakukan pada emas kuning maka hukumnya haram bagi laki-laki untuk dikenakan.
Namun jika yang dimaksudkan dengan emas putih adalah
platinum (Pt dengan nomor atom 78) maka ia
tidaklah termasuk dalam golongan emas. Ia memang masuk dalam kategori logam
yang mahal bahkan ada yang menaksir harganya bisa 4 – 5 kali lebih mahal
daripada emas murni. Dengan demikian diperbolehkan bagi kaum pria untuk
mengenakannya dikarenakan tidak ada dalil yang melarangnya.
Sekian.
Wallahu ta'ala a'lam
Madinah, Ahad 09-05-1435 H
0 Kommentare:
Kommentar veröffentlichen