Samstag, 1. Februar 2014

BEGINILAH SEHARUSNYA...



 


Amirul Mu'minin Umar radhiallahu anhu berkata:

اجتنبوا أعداء الله في أعيادهم

"Jauhilah musuh-musuh Allah dihari raya mereka"

(Lihat: Sunan Al Kubro: 1/297 dan Kanz Ummaal: 1/405 no.1732)


Imam Ibnul Haaj -rahimahullah- berkata:

"Imam Ibnul Qosim –rahimahullah- yang merupakan murid Imam Malik bin Anas –rahimahullah- ditanya tentang hukumnya menaiki kapal dimana di dalamnya ada orang-orang nashrani yang akan pergi berlayar untuk merayakan hari besar mereka. Ibnul Qosimpun mengharamkan hal tersebut sebab dikwatirkan bila nanti adzab Allah turun pada mereka, dikarenakan kekufuran yang menjadi alasan perkumpulan itu.

Ibnul Haj –rahimahullah- juga menyebutkan bahwa Ibnul Qosim –rahimahullah- mengharamkan seorang muslim untuk memberi hadiah pada orang nasrani di hari besar mereka. Dia menilai bahwa hal tersebut termasuk bentuk pengagungan terhadap hari rayanya dan juga sebagai bantuan atas kekufurannya. Bahkan tidak dibolehkan bagi seorang muslim untuk menjual kepada orang nashrani segala sesuatu yang diperlukan pada hari raya mereka, baik itu daging, lauk dan pakaian. Mereka (orang-orang islam) juga tidak boleh meminjamkan tunggangannya atau apa saja (pada urusan) yang memiliki sangkut paut dengan agama mereka. Karena hal tersebut merupakan bentuk pengagungan terhadap kesyirikan serta bentuk tolong menolong terhadap kekufuran mereka. Pemerintah seharusnya mencegah kaum muslimin dari hal tersebut. Ini merupakan pendapat Imam Malik dan aku tidak mengetahui bahwa ada yang menyelisihnya dalam masaalah ini.

Ibnul Haj melanjutkan, "Dan dilarang menyerupai mereka sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya. Ini berdasarkan apa yang termaktub dalam hadits, "Barangsiapa yang meniru-niru suatu kaum, maka dia adalah bagian dari kaum itu". Maknanya adalah, pelarangan terhadap kaum muslimin untuk tidak ikut-ikutan dengan orang kafir pada apa yang menjadi kekhususan mereka.

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam adalah orang yang sangat membenci terjadinya sinkronisasi kaum muslimin dengan ahli kitab dari segala sisi. Sampai-sampai orang yahudi berkata: Sesungguhnya Muhammad tidak meninggalkan sesuatu dari urusan kita melainkan dia telah menyelisihi kita dalam urusan itu. Maka orang-orang (yg turut membantu dan merayakan hari besar kuffar) telah mengumpulkan Antara tasyabbuh dengan orang-orang kafir sebagaimana yang telah dijelaskan dan juga ikut membantu kekufuran mereka. Yang demikian itu akan semakin menambah kekufuran mereka , tatkala mereka melihat kaum muslimin menyesuaikan diri dengan mereka atau memberi bantuan terhadap mereka (pada hari itu). Hal itu juga akan menjadi sebab mereka bangga diri dengan agamanya. Mereka merasa berada diatas kebenaran. Dan ini sering terjadi diantara mereka. (Yaitu saling memberi hadiah) Sampai-sampai sebagian ahlul kitab memberi hadiah kepada orang-orang yang memiliki jabatan dari kalangan kaum muslimin di hari-hari besar mereka. Pejabat-pejabat muslim itupun menerimanya, mereka bahkan berterimah kasih lalu membalas hadiah tersebut. Kebanyak ahli kitaab merasa semakin mantap dengan agamanya, senang dengan penerimaan kaum muslimin terhadap hadiah tersebut, hal itu dikarenakan (pejabat-pejabat) itu adalah orang penting. Mereka mengira bahwa orang-orang yang memiliki jabatan duniawi dari kalangan kaum muslimin adalah orang yang berilmu hingga dijadikan rujukan dalam agama. Racun ini pun menjalar pada masayarakat muslim yang awam, akhirnya mereka ikut diperdaya, mereka (orang awam) turut mengangungkan hari-hari besar ahli kitab dan menyisihkan dana untuk perayaan itu."

(Secara ringkas dari kita Al Madkhal: Juz 2 Hal :46-48)

0 Kommentare:

Kommentar veröffentlichen