Donnerstag, 4. September 2014

Catatan Pinggir: _Jangan Dikte Kami Soal Toleransi_

Jangan mendikte kami soal toleransi, karna sejarah tidak pernah mencatat umat yang lebih toleran dari islam. Ini bukan sebuah klaim semata, tapi kenyataan sejarah yang tak terbantahkan.
Ingat, seorang Amirul Mukminin Ali radhiallahu anhu pernah menerima kekalahan di pengadilan qadhi Syuraih saat berhadapan dengan seorang yahudi.
Ketika Andalus dan Palestina ditaklukkan tak ada rumah ibadah yang dihancurkan.
Hukum dalam agama kami juga menjamin keamanan dan keselamatan bagi non muslim dzimmi atau mu'aahad yang tidak menyatakan perang dengan kaum muslimin.
Mengganggu mereka bahkan sama dengan mengganggu Rasulullah shallallahu alaihi wasallam.
Di negeri ini dimana mayoritas penduduknya beragama islam kalian bebas membunyikan lonceng gereja kapan saja.
Dalam pemerintahan kalian juga memegang banyak jabatan penting. Tapi tengoklah berapa orang Islam yang diberi kesempatan memangku jabatan tinggi di negara-negara barat.?
Tengok juga apakah kaum Muslim di sana bebas mengumandangkan azan sebagaima kalian bebas membunyikan lonceng di negeri ini.?
Di sini, kalian menikmati libur hari-hari besar dengan tenang dan meriah. Tapi apakah ada hari libur untuk kaum Muslim di barat sana saat mereka berhari raya.?
Padahal jumlah kaum muslimin disana tidak sedikit.
Bahkan disaat pembesar-pembesar bangsa yang mayoritasnya beragama islam hendak menentukan ideologi bangsa pada akhirnya memilih untuk mengalah. Tujuh kata dalam pancasila yang sama sekali tak akan mengusik kebebasan kalian akhirnya dihapus juga, semua demi menjaga keutuhan NKRI.
Dengan semua itu, masihkah anda berfikir bahwa kami tidak toleran...?
________________
-------------------------
Gorontalo 7 Syawwal 1435 H
ACT El-Gharantaly

0 Kommentare:

Kommentar veröffentlichen