Dalam khutbah
Jum'at tadi, khatib mengajak hadirin untuk introspeksi. Mumpung masih di
awal tahun hijriyah. Dan memang ini yang seharusnya dilakuin di setiap
pergantian tahun. Bukan malah dibikin perayaan, hura-hura, pawai kesana
kemari, maen mercon gangguin tetangga, dan seterusnya.
Berlalunya waktu adalah sebuah keniscayaan. Rela nggak rela, ridho
nggak ridho, jarum jam selalu berputar tanpa berhenti. Besok bukan lagi
hari yang sama dengan hari ini. Gaji masuk, pertanda bulan selalu
berganti. Kalender yang hari ini manis menghiasi dinding, tahun depan
tergolek lusuh di dalam pembuangan. Bukan itu point-nya, semua orang
paham itu.
Tapi sudahkah kualitas diri ini juga ikut berubah menjadi lebih baik ?
"Sangat disayangkan jika tak ada yang berubah pada hari-hari yang kita lalui kecuali tanggalnya saja"
Guliran waktu dari masa ke masa terasa semakin cepat, satu diantara tanda akhir zaman.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ , قََالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : " لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يَتَقَارَبَ الزَّمَانُ , فَتَكُونَ السَّنَةُ كَالشَّهْرِ , وَيَكُونَ الشَّهْرُ كَالْجُمُعَةِ , وَتَكُونَ الْجُمُعَةُ كَالْيَوْمِ , وَيَكُونَ الْيَوْمُ كَالسَّاعَةِ , وَتَكُونَ السَّاعَةُ كَاحْتِرَاقِ السَّعَفَةِ الْخُوصَةُ "
Dari Abu Hurairah radhiyallahu'anhu, Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam bersabda,
"Kiamat tidak akan tegak, sampai waktu saling mendekat. Satu tahun bagaikan sebulan. Satu bulan bagaikan satu Jum'at (sepekan). Satu Jum'at bagaikan sehari. Satu hari bagaikan sejam. Dan satu jam seperti waktu membakar kayu dengan api." Diriwayatkan oleh Imam Ahmad rahimahullah.
Di penghujung khutbah, khatib melesatkan 3 anak panah berbentuk tanda tanya, yang menghujam ke hati masing-masing hadirin. Makjleb ...
"Tahun demi tahun, terus bergulir silih berganti,
Apa yang telah kau korbankan untuk agamamu ?
Kontribusi apa yang telah kau curahkan untuk umat ?
(Dan jangan berpikir terlalu jauh) Apa yang telah kau persembahkan untuk dirimu sendiri ?"
selesai
Madinah Jumat, 31 Oktober 2014
Tapi sudahkah kualitas diri ini juga ikut berubah menjadi lebih baik ?
"Sangat disayangkan jika tak ada yang berubah pada hari-hari yang kita lalui kecuali tanggalnya saja"
Guliran waktu dari masa ke masa terasa semakin cepat, satu diantara tanda akhir zaman.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ , قََالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : " لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يَتَقَارَبَ الزَّمَانُ , فَتَكُونَ السَّنَةُ كَالشَّهْرِ , وَيَكُونَ الشَّهْرُ كَالْجُمُعَةِ , وَتَكُونَ الْجُمُعَةُ كَالْيَوْمِ , وَيَكُونَ الْيَوْمُ كَالسَّاعَةِ , وَتَكُونَ السَّاعَةُ كَاحْتِرَاقِ السَّعَفَةِ الْخُوصَةُ "
Dari Abu Hurairah radhiyallahu'anhu, Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam bersabda,
"Kiamat tidak akan tegak, sampai waktu saling mendekat. Satu tahun bagaikan sebulan. Satu bulan bagaikan satu Jum'at (sepekan). Satu Jum'at bagaikan sehari. Satu hari bagaikan sejam. Dan satu jam seperti waktu membakar kayu dengan api." Diriwayatkan oleh Imam Ahmad rahimahullah.
Di penghujung khutbah, khatib melesatkan 3 anak panah berbentuk tanda tanya, yang menghujam ke hati masing-masing hadirin. Makjleb ...
"Tahun demi tahun, terus bergulir silih berganti,
Apa yang telah kau korbankan untuk agamamu ?
Kontribusi apa yang telah kau curahkan untuk umat ?
(Dan jangan berpikir terlalu jauh) Apa yang telah kau persembahkan untuk dirimu sendiri ?"
selesai
Madinah Jumat, 31 Oktober 2014
0 Kommentare:
Kommentar veröffentlichen