Tak perlu bersedih bila
tulisan anda jelek. Tahukah anda bahwa gambar-gambar ini merupakan
tulisan tangan pembaharu Islam abad ke 7.?
Dialah syaikhul Islam Ahmad
Ibnu Abdil Halim Al Harrany atau yang lebih dikenal dengan Ibnu
Taimiyah.
Sangat jarang orang yang bisa membaca tulisan tangan
beliau di zaman ini.
Diantara ulama zaman ini yang biberi kemampuan oleh
Allah dalam membaca tulisan tangan Ibnu Taimiyah adalah Syaikh Hammad
Al Anshari, Syaikh Muhammad Rasyaad Salim dan Syaikh Abdurrahman Al
Qosim penyusun Majmu' Fatawa.
Di zaman Ibnu Taimiyah sendiri
hanya satu orang yang paling menguasai tulisan Syaikhul Islam dengan
baik, dia adalah Muhammad bin Abdullah bin Sibt bin Rusyayyiq Al Maliki.
Para ahli mengatakan, "Ibnu Rusyayyiq bahkan lebih menguasai tulisan
Ibnu Taimiyah ketimbang Ibnu Taimiyah sendiri". Dia merupakan murid yang
banyak berjasa dalam penyebaran karya tulis Syaikhul Islam Ibnu
Taimiyah. Ibnu Abdil Hadi menuturkan, "Dia menulis apa saja yang
diucapkan Ibnu Taimiyah dalam majelis, kemudian membacakan kembali
tulisan tersebut kepada Ibnu Taimiyah, untuk dikoreksi."
Mengapa tulisan tangan Ibnu Timiyah sangat sulit dibaca..?
Itu karena beliau sangat cepat dalam menulis. Dikisahkan bahwa saat
menulis Ibnu Taimiyah hampir tidak pernah mengangkat penanya, Apa yang
ingin ditulis olehnya seolah-olah terpampang di hadapannya.
Imam Ibnu
Abdil Hadi mengatakan:
"Ibnu Taimiyah pernah menulis satu jilid buku hanya dalam sehari, sering beliau menulis lebih dari 40 lembar bahkan lebih hanya dalam sekali duduk .Aku pernah menghitung karya yang ditulisanya dalam sehari, maka aku dapati seluruhnya berjumlah kurang lebih 80 kararis (notebook) dalam masaalah-masaalah yang sangat pelik"
"Ibnu Taimiyah pernah menulis satu jilid buku hanya dalam sehari, sering beliau menulis lebih dari 40 lembar bahkan lebih hanya dalam sekali duduk .Aku pernah menghitung karya yang ditulisanya dalam sehari, maka aku dapati seluruhnya berjumlah kurang lebih 80 kararis (notebook) dalam masaalah-masaalah yang sangat pelik"
Itulah Ibnu taimiyah, tak heran bila Ibnu Az Zamalkani salah seorang yang sangat membenci Ibnu Taimiyah, mengatakan,
"Apabila Ibnu Taimiyah ditanya tentang permasalahan pada satu bidang
ilmu, maka orang yang melihat dan mendengarkan jawabannya akan menyangka
kalau Ibnu Taimiyah tidak menguasai kecuali bidang itu saja, dan yang
menyaksikan akan berkesimpulan bahwa tidak ada yang menguasai dengan
baik bidang tersebut kecuali dia.
Apabila para ahli fiqih dari berbagai madzhab duduk bersamanya, semuanya mendapatkan faidah darinya menurut madzhab mereka masing-masing, dimana faida-faidah tersebut belum mereka ketahui sebelumnya. Tidak pernah dia mendebat seseorang dan kalah dalam perdebatan itu. Tidaklah ia berbicara dalam ilmu syar'i atau ilmu lainnya melainkan pasti ia mengungguli siapa saja dibidang ilmu tersebut"
Apabila para ahli fiqih dari berbagai madzhab duduk bersamanya, semuanya mendapatkan faidah darinya menurut madzhab mereka masing-masing, dimana faida-faidah tersebut belum mereka ketahui sebelumnya. Tidak pernah dia mendebat seseorang dan kalah dalam perdebatan itu. Tidaklah ia berbicara dalam ilmu syar'i atau ilmu lainnya melainkan pasti ia mengungguli siapa saja dibidang ilmu tersebut"
(Muqaddimah Fatawa Al Kubro: 46)
Kami pernah bertanya kepada Syaikh Prof. Dr. Dhiyaurrahman Al A'Dzamy, seorang pakar hadits di Madinah Al Munawarah tentang alasan mengapa Ibnu
Taimiyah dijuluki Syaikhul Islam..? Serta apa saja syarat-syarat yang
harus di penuhi hingga seseorang bisa dijuluki Syaikhul Islam.?
Beliau menjawab, "Banyak syarat yang disebutkan para ulama, Hal itu
karena Syaikhul Islam merupakan julukan yang agung, gelar tersebut tidak
diberikan melainkan kepada orang yang telah banyak berbuat untuk islam.
Ada banyak orang yang dijuluki Syaikhul Islam, namun menurutku ulama
yang paling layak mendapatkan julukan tersebut adalah Ibnu Taimiyah. Itu
karena dia berjihad dengan dengan pena dan pedangnya. Dan tidak semua
ulama bisa melakukan hal itu. Kalaupun aku harus menyebutkan yang ke dua
maka orang itu adalah Muhammad bin Abdul Wahhab At Tamimy."
Wallahu a'lam
______________Madinah 25 shafar 1436 H
ACT El Gharantaly
0 Kommentare:
Kommentar veröffentlichen