Freitag, 2. Januar 2015

Menilik Tulisan Tangan Sang Pembaharu

Tak perlu bersedih bila tulisan anda jelek. Tahukah anda bahwa gambar-gambar ini merupakan tulisan tangan pembaharu Islam abad ke 7.? 

Dialah syaikhul Islam Ahmad Ibnu Abdil Halim Al Harrany atau yang lebih dikenal dengan Ibnu Taimiyah.

Sangat jarang orang yang bisa membaca tulisan tangan beliau di zaman ini. 

Diantara ulama zaman ini yang biberi kemampuan oleh Allah dalam membaca tulisan tangan Ibnu Taimiyah adalah Syaikh Hammad Al Anshari, Syaikh Muhammad Rasyaad Salim dan Syaikh Abdurrahman Al Qosim penyusun Majmu' Fatawa.

Di zaman Ibnu Taimiyah sendiri hanya satu orang yang paling menguasai tulisan Syaikhul Islam dengan baik, dia adalah Muhammad bin Abdullah bin Sibt bin Rusyayyiq Al Maliki. Para ahli mengatakan, "Ibnu Rusyayyiq bahkan lebih menguasai tulisan Ibnu Taimiyah ketimbang Ibnu Taimiyah sendiri". Dia merupakan murid yang banyak berjasa dalam penyebaran karya tulis Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah. Ibnu Abdil Hadi menuturkan, "Dia menulis apa saja yang diucapkan Ibnu Taimiyah dalam majelis, kemudian membacakan kembali tulisan tersebut kepada Ibnu Taimiyah, untuk dikoreksi."

Mengapa tulisan tangan Ibnu Timiyah sangat sulit dibaca..?
Itu karena beliau sangat cepat dalam menulis. Dikisahkan bahwa saat menulis Ibnu Taimiyah hampir tidak pernah mengangkat penanya, Apa yang ingin ditulis olehnya seolah-olah terpampang di hadapannya. 

Imam Ibnu Abdil Hadi mengatakan:
"Ibnu Taimiyah pernah menulis satu jilid buku hanya dalam sehari, sering beliau menulis lebih dari 40 lembar bahkan lebih hanya dalam sekali duduk .Aku pernah menghitung karya yang ditulisanya dalam sehari, maka aku dapati seluruhnya berjumlah kurang lebih 80 kararis (notebook) dalam masaalah-masaalah yang sangat pelik"

Itulah Ibnu taimiyah, tak heran bila Ibnu Az Zamalkani salah seorang yang sangat membenci Ibnu Taimiyah, mengatakan,
"Apabila Ibnu Taimiyah ditanya tentang permasalahan pada satu bidang ilmu, maka orang yang melihat dan mendengarkan jawabannya akan menyangka kalau Ibnu Taimiyah tidak menguasai kecuali bidang itu saja, dan yang menyaksikan akan berkesimpulan bahwa tidak ada yang menguasai dengan baik bidang tersebut kecuali dia.
Apabila para ahli fiqih dari berbagai madzhab duduk bersamanya, semuanya mendapatkan faidah darinya menurut madzhab mereka masing-masing, dimana faida-faidah tersebut belum mereka ketahui sebelumnya. Tidak pernah dia mendebat seseorang dan kalah dalam perdebatan itu. Tidaklah ia berbicara dalam ilmu syar'i atau ilmu lainnya melainkan pasti ia mengungguli siapa saja dibidang ilmu tersebut"
(Muqaddimah Fatawa Al Kubro: 46)

Mengapa Ibnu Taimiyah Dijuluki Syaikhul Islam.?

Kami pernah bertanya kepada Syaikh Prof. Dr. Dhiyaurrahman Al A'Dzamy, seorang pakar hadits di Madinah Al Munawarah tentang alasan mengapa Ibnu Taimiyah dijuluki Syaikhul Islam..? Serta apa saja syarat-syarat yang harus di penuhi hingga seseorang bisa dijuluki Syaikhul Islam.?

Beliau menjawab, "Banyak syarat yang disebutkan para ulama, Hal itu karena Syaikhul Islam merupakan julukan yang agung, gelar tersebut tidak diberikan melainkan kepada orang yang telah banyak berbuat untuk islam. Ada banyak orang yang dijuluki Syaikhul Islam, namun menurutku ulama yang paling layak mendapatkan julukan tersebut adalah Ibnu Taimiyah. Itu karena dia berjihad dengan dengan pena dan pedangnya. Dan tidak semua ulama bisa melakukan hal itu. Kalaupun aku harus menyebutkan yang ke dua maka orang itu adalah Muhammad bin Abdul Wahhab At Tamimy."
Wallahu a'lam
______________
Madinah 25 shafar 1436 H
ACT El Gharantaly

0 Kommentare:

Kommentar veröffentlichen