Dienstag, 30. Dezember 2014

SAMBUT TAHUN BARU DENGAN DZIKIR BERJAMAAH..??

Agan: Eh bro.. daripada lo ikut-ikutan niup terompet, pesta kembang api, atau segudang acara yang gak jelas, mending lo ikut gue dzikir berjamaah.

Bro: Nah...
Itu dzikir berjamaah juga gak jelas bray... gak ada asal-usulnya.


Sahabat fillah..
Mungkin kita pernah mendengar ajakan serupa dari kawan atau kerabat kita. Lalu bagaimana menyikapi ajakan tersebut..?


Sebelum membahas permasaalahan ini lebih lanjut, kami sampaikan bahwa kami sangat menghargai niat baik saudara-saudara kami yang selalu mengajak pada kebaikan. Kami juga tidak meragukan niat tulus saudara-saudara kami yang melakukan dzikir berjamaah di malam tahun baru.

Akan tetapi niat baik saja tidak cukup, Ibnu Mas' ud pernah mengatakan,


"Berapa banyak orang yang menginginkan kebaikan namun ia tidak mendapatkannya."

Kata-kata diatas diucapkan Ibnu Mas'ud saat menemui kerumunan manusia yang sedang duduk berkelompok-kelompok di masjid kufah sambil berdzikir berjamaah dengan menggunakan kerikil sebagi media untuk hitung"

Ketika menemui mereka Ibnu Mas' ud bertanya: "Apa yang sedang kalian lakukan ini ?!"
Mereka menjawab : "Wahai Abu Abdirrahman, batu kerikil yang kami pakai untuk menghitung tahlil dan tasbih".
Ibnu Mas'ud menimpali : "Aku menjamin tidak akan ada satupun kebaikan kalian yang disia-siakan, celakalah kalian wahai umat Muhammad, alangkah cepatnya kalian binasa, sahabat-sahabat nabi masih banyak yang hidup, dan ini pakaiannya belum juga rusak serta bejana yang dipakainya belum lagi hancur. Demi Dzat yang jiwaku berada di tangannya, kalian berada di atas agama yang lebih baik dari agama Muhammad ataukah kalian pembuka pintu kesesatan".!?

Mereka menjawab : "Demi Allah wahai Abu Abdurrahman, kami tidak menginginkan kecuali kebaikan, lalu beliau berkata : "Berapa banyak orang yang menginginkan kebaikan namun tidak mendapatkannya"
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : "Sesungguhnya ada kaum yang membaca Al-Qur'an namun tidak melebihi tenggorokkannya dan demi Allah saya rasa tampaknya kebanyakan mereka adalah dari kalian"


Kemudian beliaupun meninggalkan mereka.
Amru bin Salamah berkata : "Aku telah melihat mayoritas orang yang hadir pada halaqoh-halaqoh tersebut memerangi kami pada perang Nahrawan bersama Khawarij". 


Atsar diatas dengan fasih memperlihatkan pengingkaran Ibnu Mas'ud -radhiallahu anhu- terhadap apa yang di lakukan mereka, padahal mereka semata-mata menginginkan kebaikan. Namun karena amalan tersebut tidak pernah diajarkan Rasulullah, Ibnu Mas'ud pun langsung mengingkarinya. Pengingkaran beliau merupakan isyarat bahwa dalam melakukan suatu amalan, niat baik saja tidak cukup. Kita harus mengikuti contoh dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sebab Rasulullah shalllallahu alaihi wasallam bersabda:

 مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ
 
Barangsiapa melakukan suatu amalan yang bukan ajaran kami, maka amalan tersebut tertolak.” (HR. Muslim no. 1718)

Beliau juga bersabda:

مَنْ أَحْدَثَ فِى أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ مِنْهُ فَهُوَ رَدٌّ
Barangsiapa membuat suatu perkara baru dalam agama kami ini yang tidak ada asalnya, maka perkara tersebut tertolak.” (HR. Bukhari no. 20 dan Muslim no. 1718)


Dan zikir berjamaah termasuk perkara baru dalam agama, tidak ada perintah serta contohnya dari Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, sehingga amalan tersebut dapat dikategorikan sebagai amalan yang muhdats (diada-adakan). Tidak boleh melakukannya, apalagi di malam tahun baru yang merupakan momentum hari besar kaum pagan.

Menurut sejarah pesta tahun baru sudah dirayakan sejak 45 tahun sebelum masehi oleh kaum pagan, itu berarti tidak hanya sekali Rasulullah shallallahu alaihi wasallam melewatinya, namun beliau tidak pernah mengkhususkan malam itu dengan amalan tertentu, bahkan selama 23 tahun masa turunnya wahyu, tak satupun wahyu yang mengisyaratkan perintah untuk merayakannya. Hingga beliau wafat kaum muslimin tidak mengenal kecuali dua hari raya.

Bahkan setelah Umar menetapkan penanggalan Hijriah beliau tidak pernah merayakan pergantian tahun dengan amalan khusus semasa hidupnya, begitu juga dengan khalifah setelahnya. Bila tahun baru hijriah saja tidak dianggap istimewa ole salafussholeh, lalu bagaimana dengan perayaan tahun baru yang merupakan pesta kaumpagan..? Kenapa kita sebagai muslim juga ikut sibuk..?


Lalu apa yang harus dilaukan seorang muslim pada malam itu...?

Seorang muslim hendaknya menganggap malam tahun baru sama seperti malam-malam yang lain, tak ada yang spesial.
Dia juga harus menyadari bahwa bergadang setelah sholat isya tanpa alasan syar'ie hukumnya makruh. Sahabat Abu Barzah Al Aslamy -radhiallahu anhu- mengatakan: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membenci tidur sebelum Isya dan berbincang-bincang setelahnya.” (HR. Bukhari)

Dalam kunjungannya ke Qodisiyyah, sahabat Salman Al-Farisi -radhiallahu anhu- mengatakan kepada Thoriq bin Syihab bahwa setelah sholat Isya kaum muslimin terbagi menjadi 3 golongan:

1. Orang yang beruntung. lahu wala 'alaihi ( له ولا عليه )

2. Orang yang rugi. 'alaihi wala lahu ( عليه ولا له )

3. Orang yang impas. la 'alaihi wala lahu ( لا عليه ولا له )

Golongan pertama adalah mereka yang melalui malam-malamnya dengan ketaatan, seperti qiyamul lail, membaca al-Qur'an, mudzakaroh atau membaca kembali pelajaran dan melakukan aktifitas-aktifitas lain yang bernilai ibadah. Maka malam itu, menjadi ladang amal baginya.
Sedangkan golongan yang kedua, adalah mereka yang mengisi malam-malamnya dengan kemaksiatan.

Syeikh Abdurrazzak mengatakan yang maknanya: "Seperti orang yang merasa dirinya tidak diawasi Allah. Saat ia sendiri di dalam kamarnya, ia mengunci pintu kamarnya rapat-rapat. Bila telah yakin bahwa tak seorangpun yg melihatnya, mulailah ia membuka situs-situs internet yang menyuguhkan tontonan syahwat dll. Maka orang seperti ini, malam yang dia lalui merupakan bencana dan petaka baginya. Wal iyaadzu billah.


Adapun golongan yang ketiga adalah mereka yang melalui malam-malamnya dengan tidur, tidak beribadah, tidak pula bermaksiat, maka orang seperti ini tidak mendapatkan apa-apa.
Dimana kita diantara tiga golongan itu...?
_____________
Madinah 08/03/1436 H
ACT El Gharantaly

Samstag, 29. November 2014

SEPENGGAL KISAH DI BAWAH LANGIT EMIRAT

Dia Bukan Pengemis, Tapi...

Syaikh Wasim Yusuf dalam salah satu khutbahnya mengisahkan, "Kemarin ada seorang nenek berusia 50 tahun duduk disebuah masjid yang terletak di salah satu sudut pasar Imarat. Ia duduk disana dari pukul 10 hingga pukul 5 sore. Di masjid itu dia berwudhu dan sholat. Dia membawa bekal makanan dari rumah anaknya untuk di makan di tempat tersebut. Sebab diantara waktu itu anaknya berada ditempat kerja. 

Anda tau kenapa.?
 

Wanita tua itu takut bila mengusik kehidupan rumah tangga anaknya, dimana sang anak lebih mendengar keluhan istrinya tentang ibunya lalu anaknyapun menghardiknya. Untuk mencari rasa aman ia memilih tinggal di masjid pasar tersebut hingga anaknya pulang kerja.
-selesai-

Sahabat...
Cerita diatas mungkin belum pernah kita baca atau kita dengar dari ummat terdahulu.
Inilah zaman itu..
Zaman dimana laki laki tunduk kepada istrinya, durhaka kepada ibunya, baik terhadap temannya namun kasar kepada bapaknya.
Iya inilah zaman itu...
Zaman dimana seorang anak memilih menjauh dari ibunya demi mencari ridho istrinya.

Bersyukurlah bila anda masih memiliki kedua orang tua, terutama Ibu. Mereka adalah jembatan kita menuju ridho-Nya. Titilah jembatan itu, lewati dengan senyum yang manis. Jaga mereka... kerena “Orang tua adalah pintu surga yang paling tengah. Sekiranya engkau mau, maka sia-siakanlah pintu itu atau jagalah!!” (HR. Ahmad)

Qadhi Iyadh menjelaskan, “Maksud pintu surga yang paling tengah adalah pintu yang paling baik dan paling tinggi. Dengan kata lain mentaati dan menjaga orang tua adalah sebaik-baik sarana yang bisa mengantarkan seseorang ke dalam surga dan meraih derajat yang paling tinggi di dalamnya".

Alangkah meruginya orang yang mendapati kedua orangtuanya telah lanjut usia, tapi ia tidak masuk surga, padahal kesempatan itu terbuka lebar dihapannya. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda :
“Sungguh celaka…
sungguh celaka…
sungguh celaka..
lalu dikatakan, “Siapakah itu wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “ Yaitu orang yang mendapati kedua orang tuanya, atau salah satu dari keduanya lanjut usia namun ia tidak masuk surga.” (HR Muslim)


Ia tidak masuk surga karena menyia-nyiakan keduanya, tidak mentaati perintahnya, tidak berbakti padanya, tidak berusaha membuatnya senang, tidak meringankan kesulitannya, tidak bertutur kata yang baik kepadanya dan tidak merawat keduanya disaat keduanya tak mampu lagi hidup mandiri.

Jagalah pintu itu...
Selagai ada waktu. ..

______________
Madinah 7 shafar 1436 H
ACT El Gharantaly

Freitag, 7. November 2014

Kenangan Bersama Syaikh Ahmad Mahmud bin Abdul Wahhab As-syinqity -hafidzahullah-

Beliau adalah Syaikh Dr. Ahmad Mahmud bin Abdul Wahhab As-syinqity. Usianya saat ini kurang lebih 85 tahun. Sebelumnya beliau adalah dosen ushul fiqh di Universitas Islam Madinah, setelah pensiun beliau mengisi masa pensiunnya dengan mengasuh kelompok belajar ushul fiqh di masjid nabawi. Dari beliau kami mendengar syarh Al Waraqat karya Al Juwainy, Mabadi' Al-Ushul karya Ibnu Badis, Mudzakkirah ushul fiqh karya Syaikh Muhammad Al Amin As Syinqity, Natsrul Wurud Syarh Maraqy As-Suud karya Syaikh Muhammad Al Amin As Syinqity dan Hasyiyah Ibnu Al At-thar Ala Jam'il jawaami'.

Saya dipertemukan Allah dengan beliau beberapa bulan setelah tiba di Madinah. Waktu itu tanpa sengaja saya melihat kerumunan penuntut ilmu sedang mengelilingi seorang kakek tua yang duduk penuh sahaja. Sayapun mendekati kerumunan itu, ternyata kerumunan tersebut merupakan majelis talaqqi ushul fiqh. Penjelasan yang disertai dialog membuat saya tertarik untuk ikut bergabung. Sejak saat itulah saya duduk di majelis beliau -hafidzahullah-.

Biasanya beliau datang ke masjid nabawi kurang lebih 15 menit sebelum adzan maghrib. Majelis beliau berjarak sekitar 10 m disebelah kanan mimbar. Bila musim haji tiba kami harus pindah ke sayap kanan masjid untuk menghindari padatnya jamaah haji yang mengantri masuk raudhoh.
Seingat saya selama bermajelis dengan beliau baru sekali beliau tak datang hadir di majelis. Selebihnya beliau selalu hadir tepat waktu dan tak pernah alpa, hingga suatu hari karena sebuah musibah, beliau harus menjalani operasi pada bagian kaki. Kurang lebih enam bulan kami kehilangan sosok yang selama ini menjadi guru kami, guru yang tidak hanya mengajari kami ilmu, tapi juga mengajari kami akhlak dan ibadah.

Enam bulan kemudian beliau kembali memulai rutinitasnya seperti biasa di masjid nabawi, kali ini beliau tak lagi menggunakan tongkat seperti biasa, tapi kursi roda. Saat pertama kali melihat beliau diatas kursi roda, tak terasa air mata kami berlinang. Qaddarallah.. hanya itu kalimat yang mampu terucap, teriring sebuah harapan semoga Allah memanjangkan umur beliau dalam ketaatan.
Disamping kepakaran beliau dibidang ushul dan bahasa ada satu hal yang membuat saya kagum, yaitu soal perhatian beliau terhadap waktu. Beliau tidak suka menyia-nyiakan waktu. Setiap hari -sebelum menjalani operasi- setiap kali turun dari mobil seorang murid yang sudah menunggu beliau di tempat parkir akan membacakan buku untuknya, sambil berjalan menuju masjid beliau mensyarah buku tersebut hingga ke majelisnya.

Beliau juga termasuk orang yang sabar saat mengajar, tak terlihat perasaan bosan apalagi kesal dari raut wajah beliau bila harus mengulangi penjelasan sampai berkali-kali terhadap murid yang lambat pemahamannya. Bahkan sesekali beliau tersenyum dan menuangkan segelas teh untuk muridnya supaya tetap rileks. Maklum, pelajaran ushul fiqh sebagaimana kata guru beliau Syaikh Muhammad Al Amin As Syinqity -rahimahullah-:

صعب لمن يفهمه و سهل لمن لا يفهمه

"Sulit bagi orang yang memahaminya dan mudah bagi orang yang tidak memahaminya"

Di majelis ushul yang diasuhnya para murid biasanya datang berkelompok. Pada hari sabtu dan ahad beliau mengkhususkan untuk kelompok Maraqi, pada hari senin dan selasa kelompok Mudzakkirah, sementa pada hari rabu dan kamis kelompok mabadi' dan waroqat. Untuk hari jum'at beliau membuka ruang untuk semua kelompok. Setiap kelompok mendapat jatah 15 menit. Diantara sekian murid ada satu orang murid yang begitu spesial bagi syaikh, kapanpun sang murid datang dia bisa langsung membaca dan mendengar penjelasan syaikh tanpa harus ikut antrian. Dialah satu-satunya murid yang talaqqi jam'ul jawaami' di majelis kami. Karena tertarik sayapun mengikuti penjelasan syaikh terhadap kitab tersebut sampai saat ini.

Di majelis saya memilih duduk tepat disebelah kanan syaikh sehingga saya dapat mengikuti penjelasan beliau terhadap matan-matan yang nantinya akan dibacakan setiap kelompok, alhamdulillah semua berjalan dengan baik, syaikh sama sekali tidak keberatan pada saya karena mengikuti semu majelis.

Walaupun syaikh sudah menjadwalkan waktu dalam seminggu untuk setiap kelompok tetap saja beliau memprioritaskan orang yang pertama datang ke majelis.
Saat ini kami hanya bisa menghadiri majelis beliau tiga kali dalam sepekan, karena sebagian besar matan -alhamdulillah- telah tuntas di bahas.

 Selama berada di Madinah saya merasa bahwa talaqqi merupakan metode terbaik dalam menuntut ilmu syar'ie. Karena dari guru kita belajar Ilmu, Adab, ketekunan, kesabaran dan hikmah.
Ada banyak kisah yang sarat pelajaran tentang beliau dan guru-guru kami lainnya. Semuanya telah kami rangkum dalam buku yang berjudul
"AKU DAN DIARYKU"
(belum berniat untuk dicetak)
_________________
Madinah 26 Dzulhijjah 1435 H
ACT El-Gharantaly

FIQIH SHARE & BC

Sahabat fillah...

Berhati-hatilah dalam menyebarkan Informasi melalui BC, FB, WA dll. Apalagi bila informasi itu tidak kita ketahui asal usulnya dan menyangkut isu agama dan kebangsaan . Jangan sampai kita terjerumus pada dusta & persaksian palsu.

Allah Ta’ala berfirman:

وَاجْتَنِبُوا قَوْلَ الزُّورِ

“Dan jauhilah ucapan dusta.” (QS. Al-Hajj: 30)

Allah Ta’ala berfirman:

وَلاَ تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولـئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْؤُولاً

“Dan janganlah kamu mengatakan pada sesuatu yang kamu tidak punya ilmu tentangnya. Karena sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya akan dimintai pertanggungjawaban.” (QS. Al-Isra`: 36)

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

أَلَا أُنَبِّئُكُمْ بِأَكْبَرِ الْكَبَائِرِ ثَلَاثًا قَالُوا بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ الْإِشْرَاكُ بِاللَّهِ وَعُقُوقُ الْوَالِدَيْنِ وَجَلَسَ وَكَانَ مُتَّكِئًا فَقَالَ أَلَا وَقَوْلُ الزُّورِ قَالَ فَمَا زَالَ يُكَرِّرُهَا حَتَّى قُلْنَا لَيْتَهُ سَكَتَ

“Inginkah kalian kuberitahukan mengenai dosa besar yg paling besar?” Beliau menyatakannya tiga kali. Mreka mnjawab, “Mau, wahai Rasulullah”. Maka beliau bersabda, “Menyekutukan Allah & durhaka kepada kedua orangtua”. Lalu beliau duduk padahal sebelumnya dalam keadaan bersandar, kemudian melanjutkan sabdanya: “Ketahuilah, juga ucapan dusta.” Dia (Abu Bakrah) berkata, “Beliau terus saja mengatakannya berulang-ulang hingga kami mengatakan, “Sekiranya beliau diam”. (HR. Al-Bukhari & Muslim)

Perhatikan hadits di atas. Rasulullah menjadikan persaksian palsu merupakan dosa bsar bahkan merupakan dosa bsar yg ketiga setelah kesyirikan & durhaka kpd kedua orang tua

Ketahuilah...
Apa yang kita tulis akan kita pertanggung jawabkan, jadi tulislah yang baik-baik saja.
Apa yang kita bicarakan akan kita pertanggung jawabkan, maka bicaralah yg baik2 saja.

Allah azza wa jalla berfirman yang artinya:
…..Sesungguhnya Pendengaran, Penglihatan, dan Hati, semua itu akan diminta pertanggungjawaban."
( QS Al-Isra : 36 )

Iya, apa yg kita dengar, kita lihat, kita persaksikan, dan yang kita sebarkan melalui media apa saja semua pasti akan kita dimintai pertanggungjawabannya. Maka persiapkan jawaban yang baik bila nanti Allah menanyakan tentang semua itu.

Sebelum menyebar berita perhatikan adab-adab berikut ini.

1. Periksa terlebih dahulu kevalidan berita tersebut
 

2. Bila bc itu berisi pesan agama, maka pastikan kesohihihan isi bc tersebut baik dari sisi materi, dalil dan sisi pendalilannya. Bertanyalah pada orang yang berilmu.
 

3. Bila anda hanya menukil berita, maka beri keterangan sumber berita tersebut.
 

4. Bila terlanjur salah dalam menyampaikan berita maka segeralah meluruskan berita tersebut dan tak perlu malu, karena kesempurnaan hanyalah milik Allah
 

5. Tidak semua yang kita dengar lantas kita sebarkan. 


Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

كَفَى بِالْمَرْءِ كَذِبًا أَنْ يُحَدِّثَ بِكُلِّ مَا سَمِعَ

“Cukuplah seseorang dianggap pendusta bila dia menceritakan (menyebarkan) setiap apa saja yang dia dengar.” 


(HR. Muslim dalam Al Mukaqaddimah)

Madinah 6 Muharram 1435 H
ACT El Gharantaly

KUMPULAN STATUS BULAN OKTOBER 2014 M

Tentang Kesetiaan
Suatu kali Imam Thawus bin Kaisan menemani sahabatnya yang sakit, sampai-sampai dia melewatkan kesempatan untuk berhaji.
(Al Ma'rifah Wa At Taarikh: 1 / 291)

___________________
Bumi Allah 9 Dzulhijjah 1435 H
ACT El-Gharantaly



 

000. Garis Bawah
Sembunyikanlah amal ibadahmu, seperti kamu menyembunyikan perilaku buruk dan dosa-dosamu.
___________ Bumi Allah 9 Dzulhijjah 1435 H ACT El-Gharantaly


342. LA TAHZAN
Sedih itu melemahkan hati, mengucilkan tekad dan memutuskan asa. Tidak ada yang lebih disukai syaithon melebihi kesedihan yang melanda seorang mu'min. (Ibnul Qayyim)
__________________ 10 Dzulhijjah 1435 H ACT El-Gharantaly


343. REHAT
Mengapa harus akhlak..?
Iya, karena kebagusan khlak merupakan unsur terpenting dan paling berpengaruh dalam upaya menerjemahkan islam kepada mereka yang belum mendapat hidayah. Kebenaran itu butuh cara penyampaian yang baik, lahir dari ketulusan hati untuk hati yang hanif. Kita tidak boleh lupa bahwa etika dan moral juga merupakan bagian dari misi kenabian.
_____________________
Bumi Allah 11 Dzulhijjah 1435 H
ACT El-Gharantaly



000. MENJAWAB TANYA.
Apakah dia ulil amri..?
Dia bukan ulil amri. Sehingga teks-teks yang yang bertemakan keharusan taat terhadap ulil amri tidak dapat diterapkan kepada beliau. Apalagi bila kebijakannya sampai menyentuh hal-hal yang sifatnya sakral dalam agama kita.
Akan tetapi melakukan aksi brutal sebagai bentuk perlawanan juga bukan cara yang bijak. Syaikhul Islam mengatakan, "Hendaklah caramu dalam memerintahkan yang ma'ruf juga ma'ruf dan caramu dalam mrncegah yang munkar bukan dengan cara yang munkar."
Lalu pada hal apa saja kita boleh mentaati beliau..?
Pada hal-hal yang menyangkut kemaslahatan umum dan kaum muslimin saja. Walaupun ketaatan ini pada hakikatnya hanya sebagai konsekuensi berbangsa saja dan bukan ketaatan yang sifatnya ibadah.
Bila anda bertemu dengan orangnya tolong sampaikan,
"Jangan mendikte kami soal agama kami"
Itu saja...
Wallahu a'lam.
_______________
_______________



348. CAMBUK HATI
Untuk diri yang jarang mengucap takbir di hari-hari tasrik..
Sore ini... takbir itu akan berakhir bersama tenggelamnya sang surya diujung ufuk.
Namun kebesaran Rabb takkan pernah berakhir.
Selagi ada waktu gemakan takbir hingga sang surya tinggalkan ufuk. Allahu Akbar, Allahu Akbar, La Ilaaha Illallahu Allahu Akbar Allahu Akbar walillahil hamd.
________________
Bumi Allah 13 Dzulhijjah 1435 H
ACT El-Gharantaly



349. MENJAWAB TANYA
1. Pertanyaan:
Bolehkan melakukan sholat dua gerhana secara munfarid (sendiri-sendiri), mengingat di masjid saya tidak ada penyelenggaraan sholat dua gerhana secara berjamaah..?
Jawaban:
Pada asalnya pelaksanaan sholat dua gerhana dilakukan secara berjamaah di masjid. Akan tetapi bila tidak menemukan jamaah, maka tidak mengapa melaksanakan sholat dua gerhana secara sendiri-sendiri tanpa disertai khutbah.
2. Pertanyaan:
Bagaimana bila dalam satu negara ada sebagian wilayah yang tidak bisa melihat gerhana, bolehkah dia sholat mengacu pada wilayah yang lain yang melihat gerhana..?
Jawaban:
Tidak, sebab sholat gerhana hanya disunnahkan bagi penduduk disebuah wilayah yang menyaksikan gerhana secara langsung.
Wallahu a'lam
__________________
Jeddah 14 Dzulhijjah 1435 H
ACT El-Gharantaly



350. GARIS BAWAH
"Jagalah hatimu... Karena keindahan sisi lahiriah tidak akan bermanfaat bagimu bila hatimu rusak"
(Ibnul Jauzy)

_________________
Jeddah 14 Dzulhijjah 1435 H
ACT El-Gharantaly

353. CAMBUK HATI
《Pentingnya dzikrullah》
Syaikh Abdurrazzaq bin Abdul Muhsin Al Abbad Al Badr pernah mengatakan:
من ترك الذكر لازمه الشيطان ملازمة الظل
Siapa yang meninggalkan dzikrullah, maka syaithan akan menyertai hidupnya sebagaimana bayangan yang selalu menyertainya.
Allah azza wa jalla berfirman:
﴿ومن يعْشُ عن ذكر الرحمن نُقيِّض له شيطانا فهو له قرين﴾
Artinya: “Barangsiapa yang berpaling dari dzikir kepada Allah Yang Maha Pengasih, akan Kami biarkan setan (menyesatkannya) dan menjadi teman karibnya”. QS. Az-Zukhruf: 36.
Catt:
Dzikir yang dimaksud adalah dzikir secara umum, baik dzikir pagi petang maupun dzikir setelah sholat. Adapun sebaik-baik dzikir adalah membaca Al-Qur'an
_____________________
Madinah 17 Dzulhijjah 1435 H
ACT El-Gharantaly



354. GARIS BAWAH
"Jangan mau jadi tawanan kekalutan, kegalauan dan kesedihan selagi Al Qur'an masih bersamamu"
________________ Dr. Husein Alu Syaikh. Pengajar tetap, Imam dan khatib Masjid Nabawi dan juga merangkap sebagai dosen di Universitas Islam Madinah.


355. CAMBUK HATI
Bila anda telah selesai berselancar di dunia maya, maka tanyakan pada diri anda beberapa pertanyaan berikut ini:
1. Berapa banyak waktu yang anda habiskan..?
2. Berapa banyak faidah yang anda dapatkan..?
3. Apakah telinga dan mata anda selamat dari situs-situs yang dosa..?
(DR. Abdul Aziz As Sadhan)
________________
Madinah 19 Dzulhijjah 1435 H
ACT El-Gharantaly



356. Catatan Pinggir
"Diatas dipan-dipan surga semua letih dan peluh akan berbalas. Takkan ada lagi gundah, kegalauan, kekalutan dan kesedihan. Semuanya larut dalam kidung damai dan bahagia.
Allah berfirman: لهم فيها فاكهة و لهم ما يدعون . سلام قولا من رب الرحيم
"Di surga itu mereka memperoleh buah-buahan dan memperoleh apa yang mereka minta. (Kepada mereka dikatakan), "Salam", sebagai ucapan selamat dari Rabb Yang Maha Penyayang." (QS. Yaasin : 57-58)
_________________
Madinah 20 Dzulhijjah 1435 H
ACT El-Gharantaly



356. SUARA HATI
Bukan sesuatu yang berbahaya bila sebuah kapal berjalan diatas air. Yang berbahaya itu bila air masuk ke dalam perut kapal. Keberadaan seorang mu'min didunia bukanlah suatu hal yang mencemaskan, yang mencemaskan itu bila dunia telah memasuki hati seorang mu'min.
________________ Madinah 20 Dzulhijjah 1435 H ACT El-Gharantaly


357. ULAMA DAN WAKTU
Syaikh Shaleh bin Abdullah bin Hamd Al Ushoimy -hafidzahullah- pernah mengatakan:
Sejak dulu hingga kini para ulama sangat ketat dalam menjaga waktu. Dizaman kita sebut saja Syaikh Utsaimin -rahimahullah-, beliau banyak menghafal matan-matan ilmu. Dan sebagian besar matan tersebut dihafalnya saat berjalan dari rumah menuju masjid saja. Begitu juga dengan Syaikh bin Baz -rahimahullah-, Setiap kali berwudhu beliau meminta agar muridnya membacakan bait demi bait alfiyah Al-Iroqi untuknya. Hasilnya beliau menyelesaikan hafalan Al-Fiyah saat berwudhu saja.
Bagaimana dengan kita...?
____________________
Madinah 21 Dzulhijjah 1435 H
ACT El-Gharantaly



360. NIAT BAIK
Wasiat Imam Ahmad Kepada Putranya
Imam Abdullah bin Ahmad bin Hanbal berkata kepada ayahnya, "Wahai Ayah... berilah aku wasiat".
Imam Ahmad menjawab,
يا بني، انوِ الخير، فإنك لا تزال بخير ما نويت الخير!
"Wahai anakku.. niatkalan hal-hal yang baik. Sungguh engkau akan selalu dalam kebaikan selama engkau meniatkan hal-hal yang baik."
(Al-Adab As-Syar'iyyah karya Ibnu Muflih hal: 133)
_________________
Madinah 22 Dzulhijjah 1435 H
ACT El-Gharantaly



361. NIKMATILAH RUKU' DAN SUJUDMU
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
" إنَّ العبدَ إذا قَامَ يُصلِّي أُتِي بُذُنوبِه كُلِّها فَوُضِعَتْ على رأسِه و عاتِقَيْهِ ، فكُلَّما رَكعَ أو سَجدَ تَساقَطَتْ عَنْهُ" صحيح
"Apabila seorang hamba berdiri melakukan sholat, semua dosa-dosanya didatangkan lalu diletakkan diatas kepala dan kedua pundaknya. Maka setiap kali hamba tersebut ruku dan sujud dosa-dosa itu akan berguguran darinya". (Hadits shahi diriwayatkan oleh imam Al Marwazy & Abu Nuaim)
Habib Husein Al-Abdaly -hafidzahullah- mengatakan:
يامن تتعجل في الركوع والسجود.... أطل سجودك و ركوعك بقدر ماتستطيع... فلعل سجدة لله يمح الله بها عنك من الذنوب ما لو بقيت كانت سبب هلاكك.
Wahai orang yang tergesa-gesa dalam sujud dan ruku'nya...
Panjangkan sujud dan ruku'mu semampumu...
Mudah-mudahan dengan satu sujud yang engkau lakukan karena Allah, dengannya Dia menghapus darimu sebagian dosa yang andai dosa tersebut masih melekat (padamu) niscaya akan menjadi sebab kebinasaanmu.

_______________
Madinah 23 Dzulhijjah 1435 H
ACT El-Gharantaly



362. INI TENTANG KITA
Sangat jarang sahabat yang rela meninggalkan kegembiraannya demi menyertaimu dalam duka. Apalagi di zaman ini, dimana makna ukhuwah dan persahabatan perlahan mulai luntur, ia bahkan tak lebih dari sekedar pemanis lidah saat bertemu. Padahal kita pernah membaca atau mendengar sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam yang berbunyi,: اَلْمُؤْمِنُ لِلْمُؤْمِنِ كَالْبُنْيَانِ يَشُدُّ بَعْضُهُ بَعْضًا
Orang mukmin bagi mukmin lainnya seperti sebuah bangunan, sebagiannya menguatkan sebagian yang lain. (HR: Bukhori Muslim)
Dalam riwayat Bukhari terdapat tambahan:
وَشَبَّكَ بَيْنَ أَصَابِعِهِ
Kemudian beliau shallallahu alaihi wasallam menyilangkan jari-jari tangan beliau.
Lebih jauh beliau shallallahu alaihi wasallam menggambarkan kekuatan ukhuwah itu dengan sabdanya:
مَثَلُ الْجَسَدِ إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى
Perumpamaan orang-orang mukmin dalam hal kasih, sayang dan kecenderungan jiwa (simpati) seperti perumpamaan jasad/tubuh. Jika salah satu anggota tubuh sakit maka seluruh tubuh akan merasakannya, yaitu tidak bisa tidur dan (sakit) demam. (HR. Muslim)
Mari belajar dari peristiwa yang kita alami sehari-hari. Saat kaki kita tersandung , seluruh bagian tubuh langsung bersimpati dan empati. Otak memerintahkan kaki agar berhenti berjalan, mata berkaca-kaca, sementara lisan membaca istirjâ‘ (innâ lillâhi), bibir melengkung ke bawah bagai busur panah , tangan pun turut serta memegang dan memijat penuh telaten. Hebatnya, semua itu terjadi secara otomatis tanpa rencana. Begitulah sunnatullah dalam dalam hidup ini.. dan begitupun sunnatullah dalam ukhuwah yang ikhlas.
Syaikh Syinqity pernah mengatakan,
"Aku tak tau mengapa orang dizaman ini begitu mudah mengucapkan kalimat uhibbuka fillah..
Apakah kalian tau makna dan konsekuensi dari kalimat itu...?
Uhibbuka fillah. .. itu artinya engkau menjadi bagian dari hidupnya karena Allah, engkau siap untuk selalu bersamanya disaat suka maupun duka. Jangan bermudah-mudah mengucapkan kalimat itu bila hanya untuk menghibur saudaramu"

Ia.. Apa yang dikatakan syaikh sangat tepat untuk menggambarkan kondisi kita saat ini.
Sebuah tanya terus mengusik hati ini....
Akankah makna ukhuwah itu akan mekar kembali seperti dulu dizaman salafussholeh....?
Ataukah hanya akan selalu manis diujung lidah...?
Entahlah. ..
Semua semakin sulit untuk dieja dengan logika...

Semoga Allah memberi kita taufiq dalam merealisasikan ukhuwah dalam makna nabawi.
_____________________
Madinah 23 Dzulhijjah 1435 H
ACT El-Gharantaly



363. MUTIARA SALAF
Salaf Dan Sifat Pemaaf
Imam Hasan Al-Bashri -rahimahullah- mengatakan:
كانوا يقولون أفضل أخلاق المؤمنين العفو
"Dahulu mereka (para salaf) mengatakan, "Sebaik-baik akhlak orang-orang yang beriman itu adalah sifat pemaaf"
(Az-Zuhd karya Imam Ahmad: 349)
Imam Ayyub As Sikhtiyani juga mengatakan:
"Seseorang tidak akan mencapai derajat mulia sampai ia memiliki dua sifat. Pertama sifat Iffah, (yaitu) menahan diri untuk tidak meminta-minta pada apa yang ada ditangan manusia, kedua memaafkan kesalahan mereka" (Raudhatul Uqala: 213 )

Suatu hari sebongkah batu yang dilemparkan seseorang menimpa Ar-Rabi' bin Haitsam, lemparan tersebut membuat kepala beliau mengalami luka yang cukup serius. Sambil mengusap darah dari wajahnya dia berdoa, "Ya Allah maafkanlah dia.... Dia tidak sengaja melempariku dengan batu" ( Sifah As shafwah: 2/654)
Ibrahim At-Taimy mengisahkan, pernah seorang warga komplek mendatangi Al Harits bin Suwaid dan memakinya, diapun hanya diam. Bila orang tersebut telah berhenti memakinya maka Al Haris mengibaskan selendangnya dan masuk ke dalam rumah. (Al-Hilyah: 4/124)
Semoga Allah mengaruniakan pada kita semua sifat pemaaf.
_____________________
Madinah 24 Dzulhijjah 1435 H
ACT El-Gharantaly



364. JANGAN BIARKAN PAHALA MUSIBAH ITU HILANG
Sebagian salaf mengatakan:
فقد الثواب على المصيبة أعظم من المصيبة
"Kehilangan pahala dari sebuah musibah jauh lebih berat ketimbang musibah itu sendiri"
(Tasliyah Ahl Al-Mashaaib: 173)
Catt:
Diantara hal yang dapat menghilangkan pahala dari sebuah musibah adalah sikap tidak ridho dengan musibah tersebut baik dengan menyalahkan taqdir ataupun dengan berprasangka buruk kepada Allah azza wa jalla.

__________________
Madinah 25 Dzulhijjah 1435 H
ACT El-Gharantaly



365. CERMIN SALAF
Imam Jabir bin Zaid -rahimahullah- mengatakan:
ﻷن أتصدق بدرهم على يتيم أو مسكين أحب إلى من حجة بعد حجة اﻹسلام
"Aku bersedekah dengan satu dirham kepada anak yatim dan orang miskin lebih aku sukai ketimbang melaksanakan ibadah haji setelah haji islam"
(Al-Hilyah: 3/89)
Catt:
1. Haji islam merupakan ibadah haji yang dilakukan pertama kali setelah baligh untuk memenuhi rukun islam yang ke lima. Adapun ibadah haji yang dilakukan setelahnya dinamakan haji sunnah.
2. Pernyataan imam Jabir di atas mengandung kritik sosial yang semestinya dipahami dengan baik oleh kaum muslimin. Kritik ini secara khusus ditujukan kepada sebagian kaum muslimin yang gemar berangkat haji namun membiarkan kemiskinan dan kefakiran merajalela disekitarnya.
Meskipun demikian, menggabungkan kedua amal tersebut jauh lebih utama, yaitu tetap melakukan ibadah haji sunnah dengan tidak mengabaikan hak anak yatim dan fakir miskin atasnya.
Namun pada kondisi dimana keuangan seseorang hanya cukup untuk ongkos haji sunnah, sementara ada orang lain yang membutuhkan uang tersebut, maka dalam kondisi ini memberi santunan pada orang lain jauh lebih utama. Karena haji sunnah merupakan maslahat nafsiah (terbatas pada person) sedangkan menyantuni orang lain merupakan maslahat aamah (umum) dimana manfaatnya bisa dirasakan oleh orang banyak.

Wallahu a'lam.
_________________________
Madinah 25 Dzulhijjah 1435 H
ACT El-Gharantaly



366. BILA HATI TERJAJAH
Tak ada musibah yang lebih berbahaya dari penjajahan hati. Dia bahkan lebih berbahaya dari penjajahan sebuah bangsa. Karena orang yang hatinya terjajah akan membiarkan bangsanya terjajah.
Rasulullah Shallahu alaihi wasallam bersabda:
ألا وإن في الجسد مضغة إذا صلحت صلح الجسد كله وإذا فسدت فسد الجسد كله ألا وهي القلب
Artinya: " Ketahuilah,sesungguhnya dalam jasad terdapat segumpal daging, apabila dia baik maka jasad tersebut akan menjadi baik, dan sebaliknya apabila dia buruk maka jasad tersebut akan menjadi buruk, Ketahuilah segumpal daging tersebut adalah "Qolbu" yaitu hati ". ( Hadis Riwayat Bukhori )
Tak heran bila Ibnul Qoyyim mengatakan, "orang yang hatinya tertawan dialah tawanan yang sesungguhnya "
Hati yang terjajah adalah hati yang dibutakan oleh kecintaan terhadap dunia, baik cinta pada popularitas, harta, tahta dan wanita. cinta itu pulalah yang membuat hati manusia berpaling dari ketaatan pada Allah hingga tak mampu membedakan antara atara perintah dan larangan, antara sunnah dan bid'ah. Cinta ini kemudian menyeret banyak manusia pada kesyirikan dan kedzaliman.
Bila sebuah bangsa disesaki oleh hati-hati yang terjajah, maka tidak mustahil bangsa tersebut akan dijual pada bangsa lain, atau paling tidak hati-hati yang terjajah itu akan menjadi pintu penjajahan bangsa lain terhadap bangsa sendiri.
Dan bila itu terjadi, maka tak ada lagi nasehat yang paling ampuh bagi hati-hati itu kecuali kematian.
Sudah saatnya revolusi hati
_______________
Madinah 27 Dzulhijjah 1435 H
ACT El-Gharantaly



368. OPTIMIS..! DOA'AMU PASTI TERKABUL
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
يستجاب لأحدكم ما لم يعجل قيل وكيف يعجل يا رسول الله قال يقول قد دعوت الله فلم يستجب الله لي
"Doa kalian pasti akan dikabulkan, slama ia tidak terburu-buru. Beliu ditanya, "Terburu-buru bagaimana wahai Rasulullah..? Beliau menjawab, "yaitu dengan berkata: aku telah brdoa, akan tetapi tidak kunjung dikabulkan"
(Muttafaqun 'alaih)
_________________
Madinah 28 Dzulhijjah 1435 H
ACT El-Gharantaly



TANDA TANYA..?
Mereka selalu bertanya, "Apakah pemerintah saat ini sudah melaksanakan syariat secara kaaffah...?
Izinkan saya menanyakan hal yang sama, "Sudahkah kita mengamalkan islam secara kaaffah..?
Bila jabawabannya belum, maka kaffahkan diri sendiri dulu sebelum pemerintah.

Mari bercermin...
__________________
??????????????????
----------------------------



369. SERUAN ILAHI
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا تُوبُوا إِلَى اللَّهِ تَوْبَةً نَصُوحًا عَسَىٰ رَبُّكُمْ أَنْ يُكَفِّرَ عَنْكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ يَوْمَ لَا يُخْزِي اللَّهُ النَّبِيَّ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ ۖ نُورُهُمْ يَسْعَىٰ بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَبِأَيْمَانِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا أَتْمِمْ لَنَا نُورَنَا وَاغْفِرْ لَنَا ۖ إِنَّكَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang mukmin yang bersama dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: "Ya Rabb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami; Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu".
[Al Qur'an Surah : At Tahrim : 8]


370. KESUNGGUHAN ULAMA DALAM MENUNTUT ILMU
Syaikh Abdul Awwal bin Hammad Al Anshary mengisahkan, Ayahku pernah berkata: " Dimasa mudaku dulu, aku menghabiskan waktu untuk membaca dan menulis hingga menjelang fajar. Aku tidak tidur kecuali sedikit saja disiang hari"
(Al Majmu: 393)
______________
Madinah 30 Dzulhijjah 1435 H
ACT El-Gharantaly



MENJAWAB TANYA
Tanya:
Afwan mas chandra, apa ada amalan atau do'a khusus dalam rangka menyambut tahun baru Hijriah. .?
Jawab:
Tidak ada ritual atau do'a khusus di malam tahun baru Hijriah ataupun disiang harinya. Begitu juga dengan tahun baru Masehi. Sahabat Umar -radhiallahu anhu adalah orang yang pertama kali menanggalkan kalender hijriah, namun beliau dan sahabat lainnya tidak pernah merayakannya dengan perayaan apapun, baik dengan do'a ataupun ritual khusus.
Umat islam hanya punya dua hari raya yaitu iedul fithr dan iedul adha.
Sahabat Anas bin Malik -radhiallahu anhu- mengatakan, “Orang-orang Jahiliyah dahulu memiliki dua hari (hari raya Nairuz dan Mihrajan) dalam setahun dimana mereka senang-senang ketika itu. Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tiba di Madinah, beliau mengatakan, “Dulu kalian memiliki dua hari untuk senang-senang di dalamnya. Kini Allah telah menggantikan bagi kalian dua hari yang lebih baik yaitu hari Idul Fithri dan Idul Adha”. (HR. An Nasa’i)

Wallahu a'lam
__________

Madinah 30 Dzulhijjah 1435 H
ACT El-Gharantaly



371. CATATAN AWAL TAHUN
Sahabat...
Hari ini tanggal 1 Muharram 1436 H
Sangat disayangkan jika tak ada yg berubah pada hari-hari yg kita lalui kecuali tanggalnya saja

Ibnu Mas'ud radhiyallahu anhu berkata:
"Tiada hari yang lebih aku sesali selain hari dimana mataharinya tenggelam dihari itu, umurku berkurang dan amalku tidak bertambah"
Al Hasan berkata:
"Manusia akan senantiasa dlm kebaikan selama masih ada penasehat dlm hatinya, dan muhasabah selalu menjadi perhatiaannya".
Ibnu Taimiyah berpesan:
“Hendaknya setiap hamba memiliki waktu dimana dia menyendiri di dalamnya dengan do’a, dzikir,shalat, tafakkur, dan melakukan muhasabah terhadap dirinya serta memperbaiki kondisi hatinya.”(Majmu’ul fataawa Jilid:10)
Ibnul Qoyyim Al Jauziyah mengingatkan:
"Sejak diciptakan, manusia selamanya akan terus menjadi musafir. Tidak ada batas akhir perjalanan mereka kecuali surga atau neraka."
(Ibnul Qoyyim Al Jauziyah dalam Al Fawaaid hal: 400)
Ungkapan-ungkapan diatas semakna dengan hadits yang diriwayatkan dari sahabat Ibnu Umar Radhiyallahu anhu:
“ Suatu ketika Rasulullah shallallahu alaihi wasallam memegang pundakku dan berkata:
”Jadilah engkau di dunia ini seperti orang asing atau pengembara.”
Ibnu Umar berkata: ”Jika engkau berada di sore hari, maka jangan menunggu pagi tiba. Dan jika engkau berada di pagi hari, maka jangan menunggu sore tiba, pergunakan masa sehatmu untuk masa sakitmu, dan kehidupanmu untuk kematianmu.”(HR. Bukhari)
Dalam khutbahnya pada akhir Dzulhijjah 1434 H yang lalu DR. Husain Alu Syaikh mengatakan:
"Bagi orang yg beriman brgantinya masa, berarti bertambahnya ketakwaan dan ketaatan kepada Allah".
Berusahalah untuk jadi lebih baik disisa waktu yang ada..
Karena hidup terlalu mahal untuk dibiarkan mengalir seperti air....
Baarakallahu fiikum
------------
Madinah 1 Muharram 1436 H
ACT El-Gharantaly



ITU PASTI
"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya" (QS Al Baqarah: 286)
------------------ ------------------


375. AKU DAN DIARYKU
..............
............
....Ada petuah papi yang hingga kini terus terhujam dalam hati saya, beliau pernah bilang, "Bila engkau di tipu seseorang maka bersyukurlah, karena Allah tidak menakdirkanmu sebagai penipu." Papi saya bukan seorang agamawan, dia juga bukan orang yang berpendidikan tinggi, beliau bahkan tidak lulus SD, namun pengalaman hidup membuat papi menjadi orang yang paling menginspirasi saya dalam hal kejujuran, keuletan, serta kesabaran dalam menghadapi pahit getir kehidupan.

Semasa kecil papi mendidik anak-anaknya dengan keras, saya masih ingat masa-masa dimana saya harus menunda jam makan siang bila nilai PR kami mendapat angka 9. Setiap jam pulang sekolah papi sudah siap berdiri didepan teras rumah, nilai PR teman-teman sekelas saya yang sering lewat depan rumah pasti ditanya. "Tadi PR nya dapat nilai berapa de..? "10 pak..." jawab anak-anak itu. Satu-persatu anak-anak tadi ditanyai soal nilai PR sampai semuanya berlalu. Setelah itu barulah papi masuk ke dalam rumah dan menanyakan hal yang sama pada saya, "tadi PRmu dapat nilai berapa An..? Bila jawabannya kurang dari 10 itu artinya saya harus angkat kaki sebelah sambil memegang kuping selama setengah jam baru diizinkan makan siang. Mungkin pembaca akan mengatakan ini kejam, tapi jujur tempaan itulah yang kini saya rindukan. Saya merindukan masa-masa itu, masa dimana papi selalu membuka halaman demi halaman Pekerjaan Rumah saya sepulang sekolah.
Walapun beliau keras, tapi beliau hampir tak pernah berkata tidak untuk permintaan kami anak-anaknya. Suatu hari saya pernah bertanya, kenapa dulu papi begitu keras..? papi hanya menjawab, "jawabannya adalah kamu yang kini".
...........
..........

AKU DAN DIARYKU jilid: 1 hal: 123-124


377. MANUSIA ITU ADA DUA MACAM
Syaikh Ibrahim Ar Ruhaily berkata:
"Manusia itu ada dua macam.. Ada yang meninggal dunia kemudian mendapatkan ganjaran pahala setelah kematiaannya, dan ada yang meninggal dunia kemudian menanggung dosa-dosa manusia yang ditinggalkannya. Semua tergantung perbuatan yang di lakukannya semasa hidup mereka. Orang yang pertama mencontohkan perbuatan baik lalu mengajak orang lain berbuat kebaikan yg sama, sementara orang yg kedua dihukum karena dosa orang lain. Sebab dia menjadi contoh bagi orang lain dalam perbutan buruk. Allah Mahabijaksana lagi Maha Mengetahui.
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
مَنْ دَعَا إِلَى هُدًى كَانَ لَهُ مِنَ الأَجْرِ مِثْلُ أُجُورِ مَنْ تَبِعَهُ لاَ يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ أُجُورِهِمْ شَيْئًا وَمَنْ دَعَا إِلَى ضَلاَلَةٍ كَانَ عَلَيْهِ مِنَ الإِثْمِ مِثْلُ آثَامِ مَنْ تَبِعَهُ لاَ يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ آثَامِهِمْ شَيْئًا
Artinya: "Barangsiapa yang menyeru kepada sebuah petunjuk maka baginya pahala seperti pahala-pahala orang-orang yang mengikutinya, hal tersebut tidak akan mengurangi pahala-pahala mereka sedikitpun dan barangsiapa yang menyeru kepada sebuah kesesatan maka atasnya dosa seperti dosa-dosa yang mengikutinya, hal tersebut tidak mengurangi dari dosa-dosa mereka sedikitpun."
(Hadits riwayat Muslim)
------------------
Madinah 13-03-1435 H
ACT El-Gharantaly