Dienstag, 20. Oktober 2015

ANTARA ULAMA DAN UMARO

Indahnya bila melihat ulama dan umara duduk dalam satu majelis, bersama membahas problem yang dihadapi masyarakat dan ummat. Foto dibawah adalah suasana pertemuan antara ulama dan umara yang dipimpin langsung oleh Malik Salman bin Abdul Aziz di istana kerajaan siang tadi. Sebuah pemandangan yang kita rindukan bersama.
Memang, sudah selayaknya terjalin hubungan yang harmonis antara ulama dan umara, tentunya keharmonisan tersebut dibangun di atas prinsip tanasuh (saling menasehati).
Bila melihat realita yang ada, sepertinya telah terjadi dikotomi antara ulama dan umaro. Dikotomi tersebut lahir dari asumsi bahwa seorang alim tidak layak keluar masuk pintu penguasa tanpa melihat maslahat yang ada. Tak ayal, kesan buruk dan tuduhan-tuduhan keji selalu dialamatkan kepada ulama-ulama yang dekat dengan penguasa. Asumsi ini tak sepenuhnya salah dan sepenuhnya benar.
Permasalahan inilah yang kemudian mendorong Ibnul Jauzy -rahimahullah- menulis sebuah risalah yang berjudul "Athful Ulama ala Al-Umara' wa Al-Umara' ala al-ulama'."
Dalam risalah tersebut ibnul jauzy menerangkan perlunya seorang penguasa membangun hubungan baik dengan ulama, begitu juga sebaliknya.
Setidaknya ada sepuluh poin yang kami catat sebagai kesimpulan dari buku tersebut, sekaligus sebagai pegangan bagi siapa saja yang ingin berinteraksi dengan penguasa.
Pertama: Manusia secara umum tidak bisa lepas dari ketergantungan pada ulama dan umara. Ibnul Jauzy mengatakan:
"رأيت قوام الخلق كلهم بعلمائهم وأمرائهم".
"Aku memandang bahwa penopang kehidupan segenap makhluk itu dengan ulama dan pemerintah mereka"
Kedua: Hendaknya ulama dan umaro saling bersinergi dalam menyelesaikan tugas negara. Ulama mencegah terjadinya kezaliman dengan fatwanya, sementara umara menyelesaikan dengan pedangnya semua yang tidak bisa diselesaikan dengan fatwa.
Ketiga: Dalam berinteraksi dengan pemerintah ulama terbagi menjadi tiga golongan:
1. Ulama yang takut bila agamanya ternodai, golongan ini memilih menjauh dari umara.
2. Ulama munafik. Merekalah yang selalu mengaminkan keburukan penguasa, tidak melarang kemungkaran yg dilakukannya, dan tidak pula menyuruh mereka berbuat kebaikan. Kedekatannya dengan penguasa justru menambah kelaliman penguasa tersebut.
3. Ulama yang bersikap pertengahan. Mereka tidak membatasi diri dengan penguasa namun juga tidak terlalu jauh dalam berinteraksi dengan penguasa. Dia selalu memberi masukan kepada penguasa sebagai bentuk tanggung jawabnya dihadapan Allah.
Keempat: Penguasa itu ada tiga macam:
1. Pemimpin yang adil dan selalu mengikuti petunjuk. Mereka mencintai dan dicintai rakyatnya. Menolong dan mendoakan mereka adalah sebuah keharusan.
2. Pemimpin yang kebaikan dan keburukannya sama. Pemimpin seperti ini sebaiknya dinasihati menurut kadar penerimaannya terhadap nasehat. Tetaplah berlemah lembut terhadapnya.
3. Pemimpin yang kezolimannya sangat dominan. Tetaplah berlemah lembut terhadapnya. Menjauhinya adalah sebuah keharusan. Kecuali bila ada peluang untuk menasihatinya, bila peluang itu ada maka menasihatinya merupakan sebaik-baik amal.
Kelima: Tidak diperkenankan menasehati pemimpin kecuali bagi orang yang alim. Sufyan As-Tsaury mengatakan: "Tidak diperkenankan memerintah penguasa untuk melakukan yang makruf kecuali seorang ulama yang mengetahui apa yang diperintahnya dan mengetahui apa yang dilarangnya. Lembut dalam perintah dan larangannya serta adil dalam perintah dan larangannya".
Keenam: Hendaklah berlemah lembut dalam menasehati pemerintah, karena sifat keras tidak akan memberi manfaat, berbeda dengan sifat lembut yang memiliki pengaruh positif. Merupakan bentuk kekeliruan apabila seseorang berbicara dengan penguasa sebagaimana ia berbicara dengan orang awam.
Ketujuh: Terkait dengan penguasa yang lalim lagi suka membunuh ada syarat dalam menasihatinya. Bila si pemberi nasehat merasa dengan terbunuhnya dirinya dihadapan penguasa tersebut menjadi izzah bagi kaum muslimin, maka tidak mengapa ia menasihatinya. Bila tidak, maka tetaplah mengajaknya dengan kelembutan.
Kedelapan: Sebelum memberi nasehat atau masukan pada seorang penguasa, sebaiknya mengingatkannya tentang agungannya sebuah jabatan dalam islam serta pahala berlaku adil bagi penguasa yang adil.
Kesembilan: Hukum asal nasehat adalah sembunyi-sembunyi. Oleh karena itu nasehat tidak dilakukan di hadapan manusia. Ibnul Jauzy mengatakan:
"ولتكن الموعظة للسلطان في خلوة... إشارة لا تصريحاً".
"Hendaknya nasehat terhadap penguasa dilakukan secara sembunyi-sembunyi. Dalam bentuk sindiran bukan dengan terang-terangan"
Kesepuluh: Tidak diperkenankan bergaul dengan pemerintah kecuali orang yang tegar dan kuat dalam melakukan amar makruf dan nahi munkar.
Semoga Allah membimbing para pemimpin negeri ini ke arah yang lebih baik.
_____________
Madinah 2 Dzulhijjah 1436 H
ACT El-Gharantaly

Blogger Tricks

Potret Nyata Negeri Yang Diberkahi.



Selama mendampingi Syaikh Anis Thahir di Indonesia, ada beberapa kejadian kadang membuat saya tersenyum bila mengingatnya 
Diantaranya saat akan memasuki jalan tol, syaikh bertanya, "Kenapa kita harus bayar..? Bukankah jalan ini fasilitas umum..?
selanjutnya setiap kali meninggalkan tempat pemberhentian/parkir, syaikh lagi-lagi bertanya mengapa harus bayar..? Bukankah ini tempat umum..?
Saya hanya diam dan tersenyum.
Syaikh lalu berkata, "Puji syukur kepada Allah, zakat dan shadaqoh telah membebaskan kami dari semua pungutan ini".
Alhamdulillah..
Bagi orang yang pernah bermuqim di KSA pastinya akan takjub dengan berbagai nikmat yang Allah limpahkan terhadap negeri ini.
Di negeri ini, kita bisa menikmati jalan bebas hambatan tanpa pungutan, kitapun bisa memarkir mobil dimana saja tanpa ada pungutan.
Di negeri ini, pajak tidak diberlakukan, listrik dan air bersih disubsidi pemerintah, kesehatan dan pendidikan 100% ditanggung negara. Negara bahkan memberikan uang saku bagi pelajar pada tingkat SMA dan perguruan tinggi.
Di negeri ini, harga air minum kemasan jauh lebih mahal dari BBM.
I botol air kemasan 600 ml harganya SR 1,00 = Rp 3800. Sedangkan 1 L Bensin harganya 50 halalah atau setengah reyal. Buah dan sayurpun terbilang murah.
Setiap ramadhan tiba, tak terhitung jumlah dermawan yang membagikan makan gratis, begitu juga di musim haji.
Selain nikmat materi, adalagi nikmat yang mungkin akan sulit kita dapatkan di tempat lain. Yaitu nikmat keamanan
Disini, kenderaan dibiarkan pemiliknya terparkir diluar rumah tanpa penjaga.
Bahkan anda bisa memanaskan mobil dan meninggalkannya begitu saja tanpa ada rasa takut di ambil orang.
Bila adzan tiba semua menuju tempat adzan dikumandangkan, sebagian pedagang menutup dagangannya hanya dengan kain seadanya tanpa takut kemalingan.
Di sini... Barang yang ketinggalan di taxi/mobil tumpangan masih bisa kembali. Banyak kisah yang pernah dialami teman-teman soal ini. Kamipun pernah beberapa kali mengalaminya. Waktu itu dalam perjalanan menuju masjid nabawi hp dan tas uang kami tertinggal di naql (mobil tumpangan) milik seorang badui. Tahun itu adalah tahun pertama kami di Madinah.
Saya sempat cemas bukan kepalang, mengingat di hp tersebut tersimpan nomor-nomor penting serta catatan harian kami.
Tapi masyaallah...
Rupanya pada hari itu, setiap selesai sholat pemilik naql itu berdiri pintu no 8 masjid nabawi. Iya, pintu no 8 adalah pintu yang biasa dilalui mahasiswa UIM. Pemilik naql itu melihat satu persatu mahasiswa yang keluar.
Saat kami keluar, tiba-tiba ada yang menepuk bahu kami dari belakang. "Ya akhi... Kemana saja, Sejak tadi saya berdiri disini menunggu anda, ini hp dan tas anda yang ketinggalan di mobil saya tadi, - ucapnya dengan dielek badui yang khas-. Setelah menyerahkan hp dan tas iapun berlalu masuk dalam kerumunan orang banyak yang baru saja keluar dari masjid nabawi.
Pernah juga -untuk kesekian kalinya- tas saya tertinggal di naql. Alhamdulillah pemilik naql menitipkannya pada salah seorang teman, -seingat kami pemilik naql itu menitipkannya kepada Ustadz Ahmad Syakir hafidzohullah-. Jazahumullah khoiron.
Maha benar Allah yang telah berfirman:
وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَىٰ آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِم بَرَكَاتٍ مِّنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ.
“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi"
Begitulah..
Keberkahan akan membuat negeri yang tandus menjadi surga bagi penduduknya. Sebaliknya, negeri yang hijau akan berubah bak neraka bagi penduduknya, bila keberkahan diangkat dari negeri tersebut.
وَلَٰكِن كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُم بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ
Tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” (Al-A’raf: 96)
Hatiku berguman...
"Indonesia juga bisa..
Setidaknya harapan itu masih ada.. Insyaallah..
Mari kita mulai dari Bab Akidah..."
Catatan:
Perlu disadari bahwa penduduk negeri ini bukan malaikat. Sehingga wajar bila masih ada kekurangan disana sini. Apalagi dengan semakin bertambahnya jumlah imigran di KSA setidaknya telah mempengaruhi pertumbuhan kriminal di negeri ini. Meskipun demikian angka kriminal masih terbilang kecil dibanding di negara-negara lain.
Wallahu a'lam
____________
Madinah 18 Dzulhijjah 1436 H
ACT El-Gharantaly

MENGENAL LEBIH DEKAT PERPUSTAKAAN MASJID NABAWI

Penulis kitab Khazain Al-Kutub Al-Arabiyah menyebutkan bahwa perpustakaan masjid nabawi telah ada sebelum peristiwa kebakaran yang terjadi di masjid nabawi pada 13 Ramadhan 886 H. Ikut terbakar pada peristiwa itu gudang buku yang menyimpan buku-buku langka dan mushaf - mushaf bersejarah.
Di masa kerajaan Saudi, perpustakaan kembali di bangun pada tahun 1352 H atas usulan As-Sayyid Abid Madany -rahimahullah-, dan yang ditunjuk sebagai direktur pertama kalinya adalah As-Sayyid Ahmad Yasin Al-Khiyaary. Sebelum dibangun ulang, di masjid nabawi sudah tersimpan buku-buku yang di wakafkan oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Aziz Al-Waziir pada tahun 1320 H. Buku-buku itu terus tersimpan dan menjadi inventaris pertama perpustakaan masjid nabawi.
Di masjid nabawi, setidaknya terdapat 6 bagian perpustakaan dengan fungsi yang berbeda:
1. Ruang baca yang terdiri dari:
a. Ruang baca khusus untuk pria.
Ruangan ini terletak di pojok utara lantai dua masjid. Dapat diakses dengan eskalator melalui pintu nomor 10. Diruangan ini tersedia 308 meja. 100.000 buku diberbagi bidang ilmu. dan 300 kursi untuk pengunjung. Bagi pengunjung yang tidak bisa berbahasa arab, perpustakaan menyediakan buku-buku dalam berbagai bahasa, termasuk bahasa Indonesia.
b. Maktabah raqmiyah (digital library)
Pada bagian ini disediakan komputer yang menyimpan berbagai program dan data yang meliputi buku elektronik, manuskrip dan rekaman pelajaran-pelajaran yang disampaikan di Masjid Nabawi dan Masjidil Harom.
c. Ruangan Terbatas.
Pada ruangan ini disediakan buku-buku yang terbatas untuk kalangan tertentu.
d. Ruangan buletin dan majalah.
Diruangan ini tersimpan lebih dari 3.000 buletin dan majalah.
e. Ruang penyimpanan buku-buku langka
f. Ruang baca khusus wanita.
Terdiri dari 5 ruangan. Tiga ruangan terletak di tempat sholat wanita bagian timur, dapat diakses melalui pintu Utsman bin Affan -radhiallahu anhu- (24) dan dua ruangan lainnya terletak di tempat sholat bagian barat, dapat di akses melalui pintu Umar bin Khottob -radhiallahu anhu-(16). Ruang khusus wanita ini mulai dioperasikan sejak 1 Jamadil awwal 1416 H
2. Ruangan Khusus
Ruangan ini terletak di Gate Utsman, tepat pada batas akhir perluasan Saudi yang pertama. Terdiri dari dua lantai yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan manuskrip asli, manuskrip salinan, manuskrip copyan dalam bentuk kertas dan manuskrip copyan dalam bentuk microfilm. Ditempat ini juga disimpan berbagai alat yang digunakan untuk merawat manuskrip dll.
3. Ruangan Shautiyyah (record)
Terletak di pintu nomer 17. Ruangan ini dikhususkan untuk menyimpan semua rekaman pelajaran dan khutbah yang disampaikan di masjid nabawi dan masjidil harom. Di ruangan ini setidaknya tersimpan lebih dari 100.000 jam rekaman. Bagi yang ingin menyalinnya cukup dengan membawa Hard Disk kosong yang bekapasitas 1 Tera. Anda bisa langsung membawa salinan tersebut sehari setelah menyerahkan Hard Disk.
4. Bagian artistic
Terletak di pintu 9 masjid. Ruangan ini dikhususkan untuk penjilidan dan perawatan manuskrip dan buku-buku lainnya. Tempat ini juga digunakan untuk menjilid permintaan buku berjilid dan manuskrip dalam bentuk copyan.
5. Ruangan Tashnif (penyusunan), Tazwid (penambahan) dan Fihris (index)
Terletak di pintu 9 masjid. Ruangan ini dikhususkan untuk mendata setiap buku yang masuk, bertanggung jawab terhadap pengadaan buku dan penerimaan waqaf dari pihak-pihak yang ingin mewaqafkan bukunya ke masjid nabawi.
6. Gudang
Ruangan ini dikhususkan untuk menyimpan buku-buku yang jumlahnya lebih dari yang dibutuhkan perpustakaan. Diruangan ini pula disimpan buku-buku yang akan dibagikan untuk masjid dan perpustakaan di seluruh dunia.
Sekian dulu perkenalan kita dengan perpustakaan masjid nabawi. 

Ditunggu kunjungan anda. 

Baarakallahu fiikum.
______________
Madinah 4 Dzulhijjah 1436 H
ACT El-Gharantaly

Mittwoch, 20. Mai 2015

TAHUKAH ANDA...? (Wajah Humanis Ottoman Turky)

Antara tahun 1845-1852 M kelaparan hebat terjadi di seantero Eropa. Peristiwa itu dikenal dengan "the Great Hunger". Walaupun bencana kelaparan merata di Eropa, namun kelaparan terparah terjadi di Irlandia dan Skotlandia. Kelaparan ini disebabkan panen kentang yang berulang kali gagal, sementara kentang yang ada diserang jamur berbahaya sehingga tidak dapat dikonsumsi. Selain itu kelaparan juga disebabkan oleh kebijakan pemerintah Inggris yang mengekspor bibit kentang ke wilayah utara serta pemberlakuan tanam paksa dengan harga sewa tanah yang tinggi terhadap petani irlandia, yang saat itu dibawah kekuasaan Inggris. Sumber lain menyebutkan bahwa bencana tersebut bukan famine (paceklik) tapi genoside, sebuah kejahtan yang disengaja oleh inggris.

Akibat bencana kelaparan itu angka kematian meningkat, lebih dari 1 juta orang meninggal dunia, terjadi imigrasi besar-besaran yang membuat jumlah penduduk Irlandia berkurang sebanyak 25%.
Mendengar peristiwa itu Sultan Ottoman Turki Abdul Majid 1 menyatakan keinginannya untuk mengirimkan bantuan sebesar 10.000 sterling demi membantu para petani Irlandia. Akan tetapi Ratu Victoria meminta Sultan untuk mengirimkan 1.000 sterling saja. Permintaan Ratu Victoria memang aneh, sepertinya dia tidak mau terlihat rendah karena sebelumnya hanya mengirimkan 2.000 sterling, jumlah yang jauh lebih kecil dibanding tawaran sultan. Sultan pun sepakat dengan permintaan tersebut. Dia hanya mengirimkan 1.000 sterling, namun secara diam-diam Sang Sultan mengirimkan 5 kapal besar yang memuat makanan, sepatu dan keperluan lainnya. 

Mengetahui hal itu, pemerintah Inggris berusaha memblokir kapal yang membawa bantuan tersebut , akan tetapi kapal-kapal itu berhasil berlabuh di pelabuhan Drogheda dengan aman. Setelah mengantarkan kapal tersebut, para pelaut Ottoman meninggalkan pelabuhan Drogheda dan kembali ke Turky. Atas pemberian itu masyarakat Irlandia menyampaikan rasa terima kasih kepada sultan Abul Majid 1 melalui sebuah surat yang hingga saat ini masih tersimpan rapi di mesium arsip Turky. Dalam surat tersebut para pembesar dan bangsawan Irlandia menyampaikan pujian kepada Sultan, dan berharap agar tindakan Ottoman menjadi contoh bagi negara-negara lainnya di Eropa.

Hingga kini peristiwa bersejarah itu masih sangat membekas dihati masyarakat Irlandia, terutama bagi mereka yang tinggal disekitar pelabuhan Drogheda. Dan sejak peristiwa itu pula masyarakat Irlandia menganggap Turki seperti saudara sendiri, sehingga tak jarang siapapun yang pernah berkunjung ke Irlandia khususnya ke Drogheda dapat dengan mudah menyaksikan hal-hal yang bernuansa turky, bahkan salah satu club sepak bola Irlandia Drogheda United menjadikan lambang kesultanan Ottoman sebagai lambang clubnya, sebagai penghormatan terhadap kekhalifaan Ottoman Turky. Mereka bangga dengan lambang tersebut disaat sebagian kaum muslimin bangga dengan jersey berlambangkan salib.
Allahulmustaan


Begitulah jadinya bila islam berjaya.

(Disadur dari: Shalatin Daulah Al-Utsmaniyah)
__________________
Madinah 01-08-1436 H
ACT El-Gharantaly

BIARKAN SEJARAH BICARA (Suatu Masa, Ketika Islam Menjadi Adidaya) _

Penyerahan kunci Istana Al-Hamra oleh Sultan Muhammad As-Shaghir kepada Raja Ferdinand dan Isabella pada 2 January 1492 M menandai berakhirnya kekuasaan Islam di Spanyol. Itu artinya, secara politik islam sama sekali tidak memiliki hak terhadap Spanyol. 

Namun berakhirnya kekuasaan islam di Spanyol tidak serta merta mengakhiri kisah kaum muslimin di negeri itu, penyerahan kekuasaan justru merupakan awal dari sejarah kelam kaum muslimin disana. Piagam Granada yang menjanjikan kebebasan beragama bagi kaum muslimin rupanya tidak berumur panjang. Pada tahun 1502 umat islam diberi dua opsi, mameluk Kristen atau pergi meninggalkan bumi Spanyol. Artinya, menetap di Spanyol dengan tetap memeluk agama islam sama artinya dengan bunuh diri. Banyak kaum muslimin yang memilih meninggalkan Spanyol, namun tidak sedikit yang memilih pindah agama secara dzohir, namun tetap menjalankan ajaran islam dengan sembunyi-sembunyi. Mereka inilah yang kemudian dikenal sebagai kaum Moriscos.

Rupanya pemerintah Spanyol menyadari adanya ketidak tulusan kaum Moriscos terhadap iman Kristen, akibatnya mereka mengalami penyiksaan dan inkuisisi (baca: pembantaian) yang hebat. Keberadaan mereka juga dianggap sebagai ancaman internal yang berbahaya. Sehingga antara tahun 1508-1567 keluar sejumlah peraturan yang melarang segala hal yang bernuasa islam, baik pakaian maupun nama. Penggunaan bahasa arab juga dirarang. Anak-anak kaum muslimin dipaksa untuk menerima pendidikan dari para pendeta Kristen. Puncaknya pada tahun 1609-1614 sebanyak 300.000 Moriscos diusir dari Spanyol oleh Raja Philip III. Benar-benar kenyataan sejarah yang pahit dan menyedihkan.

Dari Spanyol mari kita pindah ke belahan bumi yang lain, tepatnya di Turki tempat dimana kekhalifaan Ottoman berpusat.
Setelah mendengar penyiksaan yang dilakukan penguasa Spanyol terhadap kaum muslimin, Sultan Salim I marah besar, dia mengeluarkan dekrit yang berisi perintah kepada seluruh penganut Yahudi dan Nasrani yang tinggal didaerah kekuasaannya untuk memilih satu dari dua opsi, tinggal menetap dengan catatan memeluk agama Islam, atau pergi meninggalkan Tanah kekhalifaan. Mendengar dekrit tersebut, Syaikh Ali Afandi At- Tirnabily selaku Mufti Ottoman saat itu menyampaikan penolakannya terhadap dekrit sang Sultan. Mufti menjelaskan bahwa dekrit tersebut tidak boleh dilaksanan sekalipun kaum muslimin disembelih di negeri-negeri Salib. Mufti juga menjelaskan bahwa selamanya tidak ada paksaan dalam beragama. Akhirnya Sultan Salim menarik keputusannya dan membiarkan penganut Yahudi dan Nashrani tinggal dengan aman dan damai dibawah pemerintahannya. Iya, mereka semua dibiarkan tinggal dengan aman dan damai disaat pemerintah Spanyol menyembelih ratusan ribu kaum muslimin di negaranya.

Allahu akbar.. Betapa agungnya islam.. 

Batapa agungnya peradaban islam…

Sikap Sultan Salim yang tunduk pada rambu-rambu keislaman sudah cukup sebagai jawaban bahwa islam bukan agama teroris, namun sebagai rahmatan lil alamin. Dimanapun Islam berkuasa, dia akan menjadi pengayom bagi semua.

Andai Islam intoleran seperti yang mereka tuduhkan, tentu tidak akan ada satu Yahudi atau satu Kristenpun yang tersisa di tanah Andalus, Turky, Mesir, Lebanon, Jordan dan sejumlah negara lainnya saat islam berkuasa disana.

Inilah sejarah kami… Jadi tidak usah mengajari kami soal toleransi.

Sumber bacaan:
1. Tarikh Al-Muslimiin Fi Al-Andalus. DR. Muhammad Suhail Thaqus. Penerbit: Daar A-Nafais
2. Udzama’ Al Mi’ah. Jihad At-Turbany. Penerbit: Daar At-Taqwa


_________
Madinah 02-08-1436 H
ACT El Gharantaly

Montag, 4. Mai 2015

Surat Kecil Untuk Penuntut Ilmu

JAGALAH HATI


Banyak penuntut ilmu yang mengeluhkan hafalan Quran-nya yang stagnan, cuma jalan di tempat. Bertahun-tahun waktu ia habiskan, namun hafalannya cuma segitu-segitu saja. Atau mengeluhkan betapa susahnya mengokohkan apa yang pernah dihafal. Semua terasa begitu berat.
Belum lagi ilmu-ilmu lainnya; hadits-hadits yang dulu pernah dihafal, persoalan-persoalan fikih yang dulu pernah dipahami, ataupun untaian-untaian indah ulama-ulama terdahulu yang sempat mampir dalam memori.

Keluh-kesah ini terkadang membuat seseorang merasa frustasi dan putus asa. Saat kita bertanya-tanya dalam hati, mengapa ilmu-ilmu yang telah diperoleh, belum lagi membekas di dalam diri ?
Ada yang salah dalam diri ini, dan itu pasti.

Tatkala problem mendera, sebelum protes kesana-kemari, hingga menuduh pihak-pihak lain, maka tuduhan pertama wajib kita arahkan pada diri sendiri. Allah ta'ala berfirman:

وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَنْ كَثِيرٍ

"Dan cobaan apapun yang menimpamu, maka adalah buah dari perbuatan tanganmu"
Imam al-Ilbiriy mengatakan dalam mandzumahnya :

ونفسك ذم لا تذمم سواها
بعيب فهي أجدر من ذممت

 "Dan jangan mencela siapapun atas aib diri kecuali dirimu,
Dialah yang paling pantas untuk dicela"

Sebagian ulama salaf pernah berujar,

آفة العبد رضاه عن نفسه، ومن نظر إلى نفسه باستحسان شيء منها فقد أهلكها، ومن لم يتهم نفسه على دوام الأوقات فهو مغرور
 
 "Adalah petaka bagi seorang hamba bila ia merelakan nafsunya. Barangsiapa yang melihat dirinya dengan menganggap baik satu bagian darinya, maka sungguh ia telah mencelakakannya. Dan barangsiapa yang tidak menuduh dirinya dari waktu ke waktu, maka ia adalah orang yang tertipu."
Seorang Imam besar pernah mengeluhkan hal yang kurang lebih senada kepada gurunya. Sang Guru pun menasehati muridnya untuk meninggalkan dosa, seraya berkata,
"Ilmu adalah cahaya, dan Allah tidak menganugerahi cahaya-Nya kepada seorang pendosa".
Imam besar tersebut adalah Muhammad bin Idris asy-Syafi'i, dan guru beliau adalah Imam Waki'.

Ilmu memiliki cawan tempat dimana ia menetap. Dan cawan ilmu itu adalah hati.
Mari kita tanyakan pada diri kita masing-masing,
Sudahkah kita membersihkan cawan ilmu itu sendiri ?
Sejauh mana usaha kita membersihkan hati ?

Segala sesuatu memiliki wadah. Dan wadah ilmu, tempat ilmu bersemayam, adalah hati.
Tatkala kita menemukan sesuatu yang berharga dari perbendaharaan dunia, tentu kita akan mencari tempat yang paling aman untuk menyimpannya. Dan bagi seorang penuntut ilmu, ilmu jauh lebih berharga dari semua perbendaharaan dunia. Maka membersihkan hati semestinya menjadi fokus utama seorang penuntut ilmu.

"Karena perumpamaan ilmu di dalam hati bagaikan lentera. Apabila kaca lentera itu bening, maka cahaya yang dipancarkan akan terang benderang. Namun bila kaca lentera itu ditutupi kotoran, maka cahayanya akan menjadi redup."

Ada ungkapan yang mengatakan:

 فالعلم جوهر لطيف لا يصلح الا للقلب النظيف

"Ilmu adalah permata yang halus, dia tidak layak kecuali untuk hati yang bersih"
Banyak sekali noda-noda yang harus kita singkirkan dari hati, yang kesemuanya kembali kepada 3 pokok sebagaimana yang disebutkan Ibnul Qayyim dlm kitab alfawaid :

1. Noda Syirik

2. Noda Bid’ah

3. Noda Maksiat

Allah berfirman, memerintahkan nabi Muhammad shallallahu'alaihiwasallam

ْوَثِيَابَكَ فَطَهِّر

"Dan pakaianmu, maka bersihkanlah."

Walaupun ada perbedaan pendapat di kalangan ahli tafsir dalam menjelaskan arti pakaian pada ayat ini, apakah yang dimaksudkan adalah pakaian zahir ataukah batin. Namun Ibnu Jarir menyebutkan bahwa mayoritas salaf menafsirkan pakaian pada ayat ini dengan makna batin, hal itu disimpulkan setelah memperhatikan siyaq (runut) pada ayat-ayat sebelumnya.

Saudaraku fillah. .
Bila kita merasa malu di hadapan manusia saat berpakaian lusuh dan kumuh, maka sudah seharusnya kita merasa malu bila melihat hati kita yang kumuh dan lusuh denga noda-noda dosa. Karna Allah tidak memandang rupa dan harta kita, tapi melihat hati dan amalan kita, sebagaiman sabda nabi shallallahu'alaihiwasallam,

ان الله لا ينظر الي صوركم واموالكم ولكن ينظر الي قلوبكم واعمالكم

"Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada rupa dan harta kalian, tetapi melihat hati dan amalan kalian."

Sahl bin Abdullah Tusturiy pernah mengatakan,

 حرام علي قلب ان يدخله النور وفيه شيء مما يكره الله

"Haram bagi hati untuk dimasuki cahaya, bila di dalamnya ada perkara-perkata yang dibenci oleh Allah."

Semoga kita diberi taufik untuk membersihkan hati-hati kita, dan kelak kembali kepadanya dengan hati yang selamat.

يَوْمَ لَا يَنْفَعُ مَالٌ وَلَا بَنُونَ * إِلَّا مَنْ أَتَى اللَّهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ

"Hari dimana tiada bermanfaat lagi harta dan anak keturunan, kecuali hamba yang datang kepada Allah dengan hati yang selamat."

 اللهم آت نفوسنا تقواها وزكها أنت خير من زكاها أنت وليها ومولاها

Ya Allah..! Anugerahkanlah ketakwaan pada jiwa-jiwa kami, bersihkanlah ia, Engkau adalah sebaik-baik Dzat yang membersihkan jiwa. Engkaulah Penguasa dan Pemiliknya.

by: Sami Himmah
Editor: ACT El Gharantaly
Madinah 09-07-1436 H