Dienstag, 20. Oktober 2015

MENGENAL LEBIH DEKAT PERPUSTAKAAN MASJID NABAWI

Penulis kitab Khazain Al-Kutub Al-Arabiyah menyebutkan bahwa perpustakaan masjid nabawi telah ada sebelum peristiwa kebakaran yang terjadi di masjid nabawi pada 13 Ramadhan 886 H. Ikut terbakar pada peristiwa itu gudang buku yang menyimpan buku-buku langka dan mushaf - mushaf bersejarah.
Di masa kerajaan Saudi, perpustakaan kembali di bangun pada tahun 1352 H atas usulan As-Sayyid Abid Madany -rahimahullah-, dan yang ditunjuk sebagai direktur pertama kalinya adalah As-Sayyid Ahmad Yasin Al-Khiyaary. Sebelum dibangun ulang, di masjid nabawi sudah tersimpan buku-buku yang di wakafkan oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Aziz Al-Waziir pada tahun 1320 H. Buku-buku itu terus tersimpan dan menjadi inventaris pertama perpustakaan masjid nabawi.
Di masjid nabawi, setidaknya terdapat 6 bagian perpustakaan dengan fungsi yang berbeda:
1. Ruang baca yang terdiri dari:
a. Ruang baca khusus untuk pria.
Ruangan ini terletak di pojok utara lantai dua masjid. Dapat diakses dengan eskalator melalui pintu nomor 10. Diruangan ini tersedia 308 meja. 100.000 buku diberbagi bidang ilmu. dan 300 kursi untuk pengunjung. Bagi pengunjung yang tidak bisa berbahasa arab, perpustakaan menyediakan buku-buku dalam berbagai bahasa, termasuk bahasa Indonesia.
b. Maktabah raqmiyah (digital library)
Pada bagian ini disediakan komputer yang menyimpan berbagai program dan data yang meliputi buku elektronik, manuskrip dan rekaman pelajaran-pelajaran yang disampaikan di Masjid Nabawi dan Masjidil Harom.
c. Ruangan Terbatas.
Pada ruangan ini disediakan buku-buku yang terbatas untuk kalangan tertentu.
d. Ruangan buletin dan majalah.
Diruangan ini tersimpan lebih dari 3.000 buletin dan majalah.
e. Ruang penyimpanan buku-buku langka
f. Ruang baca khusus wanita.
Terdiri dari 5 ruangan. Tiga ruangan terletak di tempat sholat wanita bagian timur, dapat diakses melalui pintu Utsman bin Affan -radhiallahu anhu- (24) dan dua ruangan lainnya terletak di tempat sholat bagian barat, dapat di akses melalui pintu Umar bin Khottob -radhiallahu anhu-(16). Ruang khusus wanita ini mulai dioperasikan sejak 1 Jamadil awwal 1416 H
2. Ruangan Khusus
Ruangan ini terletak di Gate Utsman, tepat pada batas akhir perluasan Saudi yang pertama. Terdiri dari dua lantai yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan manuskrip asli, manuskrip salinan, manuskrip copyan dalam bentuk kertas dan manuskrip copyan dalam bentuk microfilm. Ditempat ini juga disimpan berbagai alat yang digunakan untuk merawat manuskrip dll.
3. Ruangan Shautiyyah (record)
Terletak di pintu nomer 17. Ruangan ini dikhususkan untuk menyimpan semua rekaman pelajaran dan khutbah yang disampaikan di masjid nabawi dan masjidil harom. Di ruangan ini setidaknya tersimpan lebih dari 100.000 jam rekaman. Bagi yang ingin menyalinnya cukup dengan membawa Hard Disk kosong yang bekapasitas 1 Tera. Anda bisa langsung membawa salinan tersebut sehari setelah menyerahkan Hard Disk.
4. Bagian artistic
Terletak di pintu 9 masjid. Ruangan ini dikhususkan untuk penjilidan dan perawatan manuskrip dan buku-buku lainnya. Tempat ini juga digunakan untuk menjilid permintaan buku berjilid dan manuskrip dalam bentuk copyan.
5. Ruangan Tashnif (penyusunan), Tazwid (penambahan) dan Fihris (index)
Terletak di pintu 9 masjid. Ruangan ini dikhususkan untuk mendata setiap buku yang masuk, bertanggung jawab terhadap pengadaan buku dan penerimaan waqaf dari pihak-pihak yang ingin mewaqafkan bukunya ke masjid nabawi.
6. Gudang
Ruangan ini dikhususkan untuk menyimpan buku-buku yang jumlahnya lebih dari yang dibutuhkan perpustakaan. Diruangan ini pula disimpan buku-buku yang akan dibagikan untuk masjid dan perpustakaan di seluruh dunia.
Sekian dulu perkenalan kita dengan perpustakaan masjid nabawi. 

Ditunggu kunjungan anda. 

Baarakallahu fiikum.
______________
Madinah 4 Dzulhijjah 1436 H
ACT El-Gharantaly

0 Kommentare:

Kommentar veröffentlichen