Dienstag, 20. Oktober 2015

ANTARA ULAMA DAN UMARO

Indahnya bila melihat ulama dan umara duduk dalam satu majelis, bersama membahas problem yang dihadapi masyarakat dan ummat. Foto dibawah adalah suasana pertemuan antara ulama dan umara yang dipimpin langsung oleh Malik Salman bin Abdul Aziz di istana kerajaan siang tadi. Sebuah pemandangan yang kita rindukan bersama.
Memang, sudah selayaknya terjalin hubungan yang harmonis antara ulama dan umara, tentunya keharmonisan tersebut dibangun di atas prinsip tanasuh (saling menasehati).
Bila melihat realita yang ada, sepertinya telah terjadi dikotomi antara ulama dan umaro. Dikotomi tersebut lahir dari asumsi bahwa seorang alim tidak layak keluar masuk pintu penguasa tanpa melihat maslahat yang ada. Tak ayal, kesan buruk dan tuduhan-tuduhan keji selalu dialamatkan kepada ulama-ulama yang dekat dengan penguasa. Asumsi ini tak sepenuhnya salah dan sepenuhnya benar.
Permasalahan inilah yang kemudian mendorong Ibnul Jauzy -rahimahullah- menulis sebuah risalah yang berjudul "Athful Ulama ala Al-Umara' wa Al-Umara' ala al-ulama'."
Dalam risalah tersebut ibnul jauzy menerangkan perlunya seorang penguasa membangun hubungan baik dengan ulama, begitu juga sebaliknya.
Setidaknya ada sepuluh poin yang kami catat sebagai kesimpulan dari buku tersebut, sekaligus sebagai pegangan bagi siapa saja yang ingin berinteraksi dengan penguasa.
Pertama: Manusia secara umum tidak bisa lepas dari ketergantungan pada ulama dan umara. Ibnul Jauzy mengatakan:
"رأيت قوام الخلق كلهم بعلمائهم وأمرائهم".
"Aku memandang bahwa penopang kehidupan segenap makhluk itu dengan ulama dan pemerintah mereka"
Kedua: Hendaknya ulama dan umaro saling bersinergi dalam menyelesaikan tugas negara. Ulama mencegah terjadinya kezaliman dengan fatwanya, sementara umara menyelesaikan dengan pedangnya semua yang tidak bisa diselesaikan dengan fatwa.
Ketiga: Dalam berinteraksi dengan pemerintah ulama terbagi menjadi tiga golongan:
1. Ulama yang takut bila agamanya ternodai, golongan ini memilih menjauh dari umara.
2. Ulama munafik. Merekalah yang selalu mengaminkan keburukan penguasa, tidak melarang kemungkaran yg dilakukannya, dan tidak pula menyuruh mereka berbuat kebaikan. Kedekatannya dengan penguasa justru menambah kelaliman penguasa tersebut.
3. Ulama yang bersikap pertengahan. Mereka tidak membatasi diri dengan penguasa namun juga tidak terlalu jauh dalam berinteraksi dengan penguasa. Dia selalu memberi masukan kepada penguasa sebagai bentuk tanggung jawabnya dihadapan Allah.
Keempat: Penguasa itu ada tiga macam:
1. Pemimpin yang adil dan selalu mengikuti petunjuk. Mereka mencintai dan dicintai rakyatnya. Menolong dan mendoakan mereka adalah sebuah keharusan.
2. Pemimpin yang kebaikan dan keburukannya sama. Pemimpin seperti ini sebaiknya dinasihati menurut kadar penerimaannya terhadap nasehat. Tetaplah berlemah lembut terhadapnya.
3. Pemimpin yang kezolimannya sangat dominan. Tetaplah berlemah lembut terhadapnya. Menjauhinya adalah sebuah keharusan. Kecuali bila ada peluang untuk menasihatinya, bila peluang itu ada maka menasihatinya merupakan sebaik-baik amal.
Kelima: Tidak diperkenankan menasehati pemimpin kecuali bagi orang yang alim. Sufyan As-Tsaury mengatakan: "Tidak diperkenankan memerintah penguasa untuk melakukan yang makruf kecuali seorang ulama yang mengetahui apa yang diperintahnya dan mengetahui apa yang dilarangnya. Lembut dalam perintah dan larangannya serta adil dalam perintah dan larangannya".
Keenam: Hendaklah berlemah lembut dalam menasehati pemerintah, karena sifat keras tidak akan memberi manfaat, berbeda dengan sifat lembut yang memiliki pengaruh positif. Merupakan bentuk kekeliruan apabila seseorang berbicara dengan penguasa sebagaimana ia berbicara dengan orang awam.
Ketujuh: Terkait dengan penguasa yang lalim lagi suka membunuh ada syarat dalam menasihatinya. Bila si pemberi nasehat merasa dengan terbunuhnya dirinya dihadapan penguasa tersebut menjadi izzah bagi kaum muslimin, maka tidak mengapa ia menasihatinya. Bila tidak, maka tetaplah mengajaknya dengan kelembutan.
Kedelapan: Sebelum memberi nasehat atau masukan pada seorang penguasa, sebaiknya mengingatkannya tentang agungannya sebuah jabatan dalam islam serta pahala berlaku adil bagi penguasa yang adil.
Kesembilan: Hukum asal nasehat adalah sembunyi-sembunyi. Oleh karena itu nasehat tidak dilakukan di hadapan manusia. Ibnul Jauzy mengatakan:
"ولتكن الموعظة للسلطان في خلوة... إشارة لا تصريحاً".
"Hendaknya nasehat terhadap penguasa dilakukan secara sembunyi-sembunyi. Dalam bentuk sindiran bukan dengan terang-terangan"
Kesepuluh: Tidak diperkenankan bergaul dengan pemerintah kecuali orang yang tegar dan kuat dalam melakukan amar makruf dan nahi munkar.
Semoga Allah membimbing para pemimpin negeri ini ke arah yang lebih baik.
_____________
Madinah 2 Dzulhijjah 1436 H
ACT El-Gharantaly

Potret Nyata Negeri Yang Diberkahi.



Selama mendampingi Syaikh Anis Thahir di Indonesia, ada beberapa kejadian kadang membuat saya tersenyum bila mengingatnya 
Diantaranya saat akan memasuki jalan tol, syaikh bertanya, "Kenapa kita harus bayar..? Bukankah jalan ini fasilitas umum..?
selanjutnya setiap kali meninggalkan tempat pemberhentian/parkir, syaikh lagi-lagi bertanya mengapa harus bayar..? Bukankah ini tempat umum..?
Saya hanya diam dan tersenyum.
Syaikh lalu berkata, "Puji syukur kepada Allah, zakat dan shadaqoh telah membebaskan kami dari semua pungutan ini".
Alhamdulillah..
Bagi orang yang pernah bermuqim di KSA pastinya akan takjub dengan berbagai nikmat yang Allah limpahkan terhadap negeri ini.
Di negeri ini, kita bisa menikmati jalan bebas hambatan tanpa pungutan, kitapun bisa memarkir mobil dimana saja tanpa ada pungutan.
Di negeri ini, pajak tidak diberlakukan, listrik dan air bersih disubsidi pemerintah, kesehatan dan pendidikan 100% ditanggung negara. Negara bahkan memberikan uang saku bagi pelajar pada tingkat SMA dan perguruan tinggi.
Di negeri ini, harga air minum kemasan jauh lebih mahal dari BBM.
I botol air kemasan 600 ml harganya SR 1,00 = Rp 3800. Sedangkan 1 L Bensin harganya 50 halalah atau setengah reyal. Buah dan sayurpun terbilang murah.
Setiap ramadhan tiba, tak terhitung jumlah dermawan yang membagikan makan gratis, begitu juga di musim haji.
Selain nikmat materi, adalagi nikmat yang mungkin akan sulit kita dapatkan di tempat lain. Yaitu nikmat keamanan
Disini, kenderaan dibiarkan pemiliknya terparkir diluar rumah tanpa penjaga.
Bahkan anda bisa memanaskan mobil dan meninggalkannya begitu saja tanpa ada rasa takut di ambil orang.
Bila adzan tiba semua menuju tempat adzan dikumandangkan, sebagian pedagang menutup dagangannya hanya dengan kain seadanya tanpa takut kemalingan.
Di sini... Barang yang ketinggalan di taxi/mobil tumpangan masih bisa kembali. Banyak kisah yang pernah dialami teman-teman soal ini. Kamipun pernah beberapa kali mengalaminya. Waktu itu dalam perjalanan menuju masjid nabawi hp dan tas uang kami tertinggal di naql (mobil tumpangan) milik seorang badui. Tahun itu adalah tahun pertama kami di Madinah.
Saya sempat cemas bukan kepalang, mengingat di hp tersebut tersimpan nomor-nomor penting serta catatan harian kami.
Tapi masyaallah...
Rupanya pada hari itu, setiap selesai sholat pemilik naql itu berdiri pintu no 8 masjid nabawi. Iya, pintu no 8 adalah pintu yang biasa dilalui mahasiswa UIM. Pemilik naql itu melihat satu persatu mahasiswa yang keluar.
Saat kami keluar, tiba-tiba ada yang menepuk bahu kami dari belakang. "Ya akhi... Kemana saja, Sejak tadi saya berdiri disini menunggu anda, ini hp dan tas anda yang ketinggalan di mobil saya tadi, - ucapnya dengan dielek badui yang khas-. Setelah menyerahkan hp dan tas iapun berlalu masuk dalam kerumunan orang banyak yang baru saja keluar dari masjid nabawi.
Pernah juga -untuk kesekian kalinya- tas saya tertinggal di naql. Alhamdulillah pemilik naql menitipkannya pada salah seorang teman, -seingat kami pemilik naql itu menitipkannya kepada Ustadz Ahmad Syakir hafidzohullah-. Jazahumullah khoiron.
Maha benar Allah yang telah berfirman:
وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَىٰ آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِم بَرَكَاتٍ مِّنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ.
“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi"
Begitulah..
Keberkahan akan membuat negeri yang tandus menjadi surga bagi penduduknya. Sebaliknya, negeri yang hijau akan berubah bak neraka bagi penduduknya, bila keberkahan diangkat dari negeri tersebut.
وَلَٰكِن كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُم بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ
Tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” (Al-A’raf: 96)
Hatiku berguman...
"Indonesia juga bisa..
Setidaknya harapan itu masih ada.. Insyaallah..
Mari kita mulai dari Bab Akidah..."
Catatan:
Perlu disadari bahwa penduduk negeri ini bukan malaikat. Sehingga wajar bila masih ada kekurangan disana sini. Apalagi dengan semakin bertambahnya jumlah imigran di KSA setidaknya telah mempengaruhi pertumbuhan kriminal di negeri ini. Meskipun demikian angka kriminal masih terbilang kecil dibanding di negara-negara lain.
Wallahu a'lam
____________
Madinah 18 Dzulhijjah 1436 H
ACT El-Gharantaly

MENGENAL LEBIH DEKAT PERPUSTAKAAN MASJID NABAWI

Penulis kitab Khazain Al-Kutub Al-Arabiyah menyebutkan bahwa perpustakaan masjid nabawi telah ada sebelum peristiwa kebakaran yang terjadi di masjid nabawi pada 13 Ramadhan 886 H. Ikut terbakar pada peristiwa itu gudang buku yang menyimpan buku-buku langka dan mushaf - mushaf bersejarah.
Di masa kerajaan Saudi, perpustakaan kembali di bangun pada tahun 1352 H atas usulan As-Sayyid Abid Madany -rahimahullah-, dan yang ditunjuk sebagai direktur pertama kalinya adalah As-Sayyid Ahmad Yasin Al-Khiyaary. Sebelum dibangun ulang, di masjid nabawi sudah tersimpan buku-buku yang di wakafkan oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Aziz Al-Waziir pada tahun 1320 H. Buku-buku itu terus tersimpan dan menjadi inventaris pertama perpustakaan masjid nabawi.
Di masjid nabawi, setidaknya terdapat 6 bagian perpustakaan dengan fungsi yang berbeda:
1. Ruang baca yang terdiri dari:
a. Ruang baca khusus untuk pria.
Ruangan ini terletak di pojok utara lantai dua masjid. Dapat diakses dengan eskalator melalui pintu nomor 10. Diruangan ini tersedia 308 meja. 100.000 buku diberbagi bidang ilmu. dan 300 kursi untuk pengunjung. Bagi pengunjung yang tidak bisa berbahasa arab, perpustakaan menyediakan buku-buku dalam berbagai bahasa, termasuk bahasa Indonesia.
b. Maktabah raqmiyah (digital library)
Pada bagian ini disediakan komputer yang menyimpan berbagai program dan data yang meliputi buku elektronik, manuskrip dan rekaman pelajaran-pelajaran yang disampaikan di Masjid Nabawi dan Masjidil Harom.
c. Ruangan Terbatas.
Pada ruangan ini disediakan buku-buku yang terbatas untuk kalangan tertentu.
d. Ruangan buletin dan majalah.
Diruangan ini tersimpan lebih dari 3.000 buletin dan majalah.
e. Ruang penyimpanan buku-buku langka
f. Ruang baca khusus wanita.
Terdiri dari 5 ruangan. Tiga ruangan terletak di tempat sholat wanita bagian timur, dapat diakses melalui pintu Utsman bin Affan -radhiallahu anhu- (24) dan dua ruangan lainnya terletak di tempat sholat bagian barat, dapat di akses melalui pintu Umar bin Khottob -radhiallahu anhu-(16). Ruang khusus wanita ini mulai dioperasikan sejak 1 Jamadil awwal 1416 H
2. Ruangan Khusus
Ruangan ini terletak di Gate Utsman, tepat pada batas akhir perluasan Saudi yang pertama. Terdiri dari dua lantai yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan manuskrip asli, manuskrip salinan, manuskrip copyan dalam bentuk kertas dan manuskrip copyan dalam bentuk microfilm. Ditempat ini juga disimpan berbagai alat yang digunakan untuk merawat manuskrip dll.
3. Ruangan Shautiyyah (record)
Terletak di pintu nomer 17. Ruangan ini dikhususkan untuk menyimpan semua rekaman pelajaran dan khutbah yang disampaikan di masjid nabawi dan masjidil harom. Di ruangan ini setidaknya tersimpan lebih dari 100.000 jam rekaman. Bagi yang ingin menyalinnya cukup dengan membawa Hard Disk kosong yang bekapasitas 1 Tera. Anda bisa langsung membawa salinan tersebut sehari setelah menyerahkan Hard Disk.
4. Bagian artistic
Terletak di pintu 9 masjid. Ruangan ini dikhususkan untuk penjilidan dan perawatan manuskrip dan buku-buku lainnya. Tempat ini juga digunakan untuk menjilid permintaan buku berjilid dan manuskrip dalam bentuk copyan.
5. Ruangan Tashnif (penyusunan), Tazwid (penambahan) dan Fihris (index)
Terletak di pintu 9 masjid. Ruangan ini dikhususkan untuk mendata setiap buku yang masuk, bertanggung jawab terhadap pengadaan buku dan penerimaan waqaf dari pihak-pihak yang ingin mewaqafkan bukunya ke masjid nabawi.
6. Gudang
Ruangan ini dikhususkan untuk menyimpan buku-buku yang jumlahnya lebih dari yang dibutuhkan perpustakaan. Diruangan ini pula disimpan buku-buku yang akan dibagikan untuk masjid dan perpustakaan di seluruh dunia.
Sekian dulu perkenalan kita dengan perpustakaan masjid nabawi. 

Ditunggu kunjungan anda. 

Baarakallahu fiikum.
______________
Madinah 4 Dzulhijjah 1436 H
ACT El-Gharantaly

Mittwoch, 20. Mai 2015

TAHUKAH ANDA...? (Wajah Humanis Ottoman Turky)

Antara tahun 1845-1852 M kelaparan hebat terjadi di seantero Eropa. Peristiwa itu dikenal dengan "the Great Hunger". Walaupun bencana kelaparan merata di Eropa, namun kelaparan terparah terjadi di Irlandia dan Skotlandia. Kelaparan ini disebabkan panen kentang yang berulang kali gagal, sementara kentang yang ada diserang jamur berbahaya sehingga tidak dapat dikonsumsi. Selain itu kelaparan juga disebabkan oleh kebijakan pemerintah Inggris yang mengekspor bibit kentang ke wilayah utara serta pemberlakuan tanam paksa dengan harga sewa tanah yang tinggi terhadap petani irlandia, yang saat itu dibawah kekuasaan Inggris. Sumber lain menyebutkan bahwa bencana tersebut bukan famine (paceklik) tapi genoside, sebuah kejahtan yang disengaja oleh inggris.

Akibat bencana kelaparan itu angka kematian meningkat, lebih dari 1 juta orang meninggal dunia, terjadi imigrasi besar-besaran yang membuat jumlah penduduk Irlandia berkurang sebanyak 25%.
Mendengar peristiwa itu Sultan Ottoman Turki Abdul Majid 1 menyatakan keinginannya untuk mengirimkan bantuan sebesar 10.000 sterling demi membantu para petani Irlandia. Akan tetapi Ratu Victoria meminta Sultan untuk mengirimkan 1.000 sterling saja. Permintaan Ratu Victoria memang aneh, sepertinya dia tidak mau terlihat rendah karena sebelumnya hanya mengirimkan 2.000 sterling, jumlah yang jauh lebih kecil dibanding tawaran sultan. Sultan pun sepakat dengan permintaan tersebut. Dia hanya mengirimkan 1.000 sterling, namun secara diam-diam Sang Sultan mengirimkan 5 kapal besar yang memuat makanan, sepatu dan keperluan lainnya. 

Mengetahui hal itu, pemerintah Inggris berusaha memblokir kapal yang membawa bantuan tersebut , akan tetapi kapal-kapal itu berhasil berlabuh di pelabuhan Drogheda dengan aman. Setelah mengantarkan kapal tersebut, para pelaut Ottoman meninggalkan pelabuhan Drogheda dan kembali ke Turky. Atas pemberian itu masyarakat Irlandia menyampaikan rasa terima kasih kepada sultan Abul Majid 1 melalui sebuah surat yang hingga saat ini masih tersimpan rapi di mesium arsip Turky. Dalam surat tersebut para pembesar dan bangsawan Irlandia menyampaikan pujian kepada Sultan, dan berharap agar tindakan Ottoman menjadi contoh bagi negara-negara lainnya di Eropa.

Hingga kini peristiwa bersejarah itu masih sangat membekas dihati masyarakat Irlandia, terutama bagi mereka yang tinggal disekitar pelabuhan Drogheda. Dan sejak peristiwa itu pula masyarakat Irlandia menganggap Turki seperti saudara sendiri, sehingga tak jarang siapapun yang pernah berkunjung ke Irlandia khususnya ke Drogheda dapat dengan mudah menyaksikan hal-hal yang bernuansa turky, bahkan salah satu club sepak bola Irlandia Drogheda United menjadikan lambang kesultanan Ottoman sebagai lambang clubnya, sebagai penghormatan terhadap kekhalifaan Ottoman Turky. Mereka bangga dengan lambang tersebut disaat sebagian kaum muslimin bangga dengan jersey berlambangkan salib.
Allahulmustaan


Begitulah jadinya bila islam berjaya.

(Disadur dari: Shalatin Daulah Al-Utsmaniyah)
__________________
Madinah 01-08-1436 H
ACT El-Gharantaly

BIARKAN SEJARAH BICARA (Suatu Masa, Ketika Islam Menjadi Adidaya) _

Penyerahan kunci Istana Al-Hamra oleh Sultan Muhammad As-Shaghir kepada Raja Ferdinand dan Isabella pada 2 January 1492 M menandai berakhirnya kekuasaan Islam di Spanyol. Itu artinya, secara politik islam sama sekali tidak memiliki hak terhadap Spanyol. 

Namun berakhirnya kekuasaan islam di Spanyol tidak serta merta mengakhiri kisah kaum muslimin di negeri itu, penyerahan kekuasaan justru merupakan awal dari sejarah kelam kaum muslimin disana. Piagam Granada yang menjanjikan kebebasan beragama bagi kaum muslimin rupanya tidak berumur panjang. Pada tahun 1502 umat islam diberi dua opsi, mameluk Kristen atau pergi meninggalkan bumi Spanyol. Artinya, menetap di Spanyol dengan tetap memeluk agama islam sama artinya dengan bunuh diri. Banyak kaum muslimin yang memilih meninggalkan Spanyol, namun tidak sedikit yang memilih pindah agama secara dzohir, namun tetap menjalankan ajaran islam dengan sembunyi-sembunyi. Mereka inilah yang kemudian dikenal sebagai kaum Moriscos.

Rupanya pemerintah Spanyol menyadari adanya ketidak tulusan kaum Moriscos terhadap iman Kristen, akibatnya mereka mengalami penyiksaan dan inkuisisi (baca: pembantaian) yang hebat. Keberadaan mereka juga dianggap sebagai ancaman internal yang berbahaya. Sehingga antara tahun 1508-1567 keluar sejumlah peraturan yang melarang segala hal yang bernuasa islam, baik pakaian maupun nama. Penggunaan bahasa arab juga dirarang. Anak-anak kaum muslimin dipaksa untuk menerima pendidikan dari para pendeta Kristen. Puncaknya pada tahun 1609-1614 sebanyak 300.000 Moriscos diusir dari Spanyol oleh Raja Philip III. Benar-benar kenyataan sejarah yang pahit dan menyedihkan.

Dari Spanyol mari kita pindah ke belahan bumi yang lain, tepatnya di Turki tempat dimana kekhalifaan Ottoman berpusat.
Setelah mendengar penyiksaan yang dilakukan penguasa Spanyol terhadap kaum muslimin, Sultan Salim I marah besar, dia mengeluarkan dekrit yang berisi perintah kepada seluruh penganut Yahudi dan Nasrani yang tinggal didaerah kekuasaannya untuk memilih satu dari dua opsi, tinggal menetap dengan catatan memeluk agama Islam, atau pergi meninggalkan Tanah kekhalifaan. Mendengar dekrit tersebut, Syaikh Ali Afandi At- Tirnabily selaku Mufti Ottoman saat itu menyampaikan penolakannya terhadap dekrit sang Sultan. Mufti menjelaskan bahwa dekrit tersebut tidak boleh dilaksanan sekalipun kaum muslimin disembelih di negeri-negeri Salib. Mufti juga menjelaskan bahwa selamanya tidak ada paksaan dalam beragama. Akhirnya Sultan Salim menarik keputusannya dan membiarkan penganut Yahudi dan Nashrani tinggal dengan aman dan damai dibawah pemerintahannya. Iya, mereka semua dibiarkan tinggal dengan aman dan damai disaat pemerintah Spanyol menyembelih ratusan ribu kaum muslimin di negaranya.

Allahu akbar.. Betapa agungnya islam.. 

Batapa agungnya peradaban islam…

Sikap Sultan Salim yang tunduk pada rambu-rambu keislaman sudah cukup sebagai jawaban bahwa islam bukan agama teroris, namun sebagai rahmatan lil alamin. Dimanapun Islam berkuasa, dia akan menjadi pengayom bagi semua.

Andai Islam intoleran seperti yang mereka tuduhkan, tentu tidak akan ada satu Yahudi atau satu Kristenpun yang tersisa di tanah Andalus, Turky, Mesir, Lebanon, Jordan dan sejumlah negara lainnya saat islam berkuasa disana.

Inilah sejarah kami… Jadi tidak usah mengajari kami soal toleransi.

Sumber bacaan:
1. Tarikh Al-Muslimiin Fi Al-Andalus. DR. Muhammad Suhail Thaqus. Penerbit: Daar A-Nafais
2. Udzama’ Al Mi’ah. Jihad At-Turbany. Penerbit: Daar At-Taqwa


_________
Madinah 02-08-1436 H
ACT El Gharantaly

Montag, 4. Mai 2015

Surat Kecil Untuk Penuntut Ilmu

JAGALAH HATI


Banyak penuntut ilmu yang mengeluhkan hafalan Quran-nya yang stagnan, cuma jalan di tempat. Bertahun-tahun waktu ia habiskan, namun hafalannya cuma segitu-segitu saja. Atau mengeluhkan betapa susahnya mengokohkan apa yang pernah dihafal. Semua terasa begitu berat.
Belum lagi ilmu-ilmu lainnya; hadits-hadits yang dulu pernah dihafal, persoalan-persoalan fikih yang dulu pernah dipahami, ataupun untaian-untaian indah ulama-ulama terdahulu yang sempat mampir dalam memori.

Keluh-kesah ini terkadang membuat seseorang merasa frustasi dan putus asa. Saat kita bertanya-tanya dalam hati, mengapa ilmu-ilmu yang telah diperoleh, belum lagi membekas di dalam diri ?
Ada yang salah dalam diri ini, dan itu pasti.

Tatkala problem mendera, sebelum protes kesana-kemari, hingga menuduh pihak-pihak lain, maka tuduhan pertama wajib kita arahkan pada diri sendiri. Allah ta'ala berfirman:

وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَنْ كَثِيرٍ

"Dan cobaan apapun yang menimpamu, maka adalah buah dari perbuatan tanganmu"
Imam al-Ilbiriy mengatakan dalam mandzumahnya :

ونفسك ذم لا تذمم سواها
بعيب فهي أجدر من ذممت

 "Dan jangan mencela siapapun atas aib diri kecuali dirimu,
Dialah yang paling pantas untuk dicela"

Sebagian ulama salaf pernah berujar,

آفة العبد رضاه عن نفسه، ومن نظر إلى نفسه باستحسان شيء منها فقد أهلكها، ومن لم يتهم نفسه على دوام الأوقات فهو مغرور
 
 "Adalah petaka bagi seorang hamba bila ia merelakan nafsunya. Barangsiapa yang melihat dirinya dengan menganggap baik satu bagian darinya, maka sungguh ia telah mencelakakannya. Dan barangsiapa yang tidak menuduh dirinya dari waktu ke waktu, maka ia adalah orang yang tertipu."
Seorang Imam besar pernah mengeluhkan hal yang kurang lebih senada kepada gurunya. Sang Guru pun menasehati muridnya untuk meninggalkan dosa, seraya berkata,
"Ilmu adalah cahaya, dan Allah tidak menganugerahi cahaya-Nya kepada seorang pendosa".
Imam besar tersebut adalah Muhammad bin Idris asy-Syafi'i, dan guru beliau adalah Imam Waki'.

Ilmu memiliki cawan tempat dimana ia menetap. Dan cawan ilmu itu adalah hati.
Mari kita tanyakan pada diri kita masing-masing,
Sudahkah kita membersihkan cawan ilmu itu sendiri ?
Sejauh mana usaha kita membersihkan hati ?

Segala sesuatu memiliki wadah. Dan wadah ilmu, tempat ilmu bersemayam, adalah hati.
Tatkala kita menemukan sesuatu yang berharga dari perbendaharaan dunia, tentu kita akan mencari tempat yang paling aman untuk menyimpannya. Dan bagi seorang penuntut ilmu, ilmu jauh lebih berharga dari semua perbendaharaan dunia. Maka membersihkan hati semestinya menjadi fokus utama seorang penuntut ilmu.

"Karena perumpamaan ilmu di dalam hati bagaikan lentera. Apabila kaca lentera itu bening, maka cahaya yang dipancarkan akan terang benderang. Namun bila kaca lentera itu ditutupi kotoran, maka cahayanya akan menjadi redup."

Ada ungkapan yang mengatakan:

 فالعلم جوهر لطيف لا يصلح الا للقلب النظيف

"Ilmu adalah permata yang halus, dia tidak layak kecuali untuk hati yang bersih"
Banyak sekali noda-noda yang harus kita singkirkan dari hati, yang kesemuanya kembali kepada 3 pokok sebagaimana yang disebutkan Ibnul Qayyim dlm kitab alfawaid :

1. Noda Syirik

2. Noda Bid’ah

3. Noda Maksiat

Allah berfirman, memerintahkan nabi Muhammad shallallahu'alaihiwasallam

ْوَثِيَابَكَ فَطَهِّر

"Dan pakaianmu, maka bersihkanlah."

Walaupun ada perbedaan pendapat di kalangan ahli tafsir dalam menjelaskan arti pakaian pada ayat ini, apakah yang dimaksudkan adalah pakaian zahir ataukah batin. Namun Ibnu Jarir menyebutkan bahwa mayoritas salaf menafsirkan pakaian pada ayat ini dengan makna batin, hal itu disimpulkan setelah memperhatikan siyaq (runut) pada ayat-ayat sebelumnya.

Saudaraku fillah. .
Bila kita merasa malu di hadapan manusia saat berpakaian lusuh dan kumuh, maka sudah seharusnya kita merasa malu bila melihat hati kita yang kumuh dan lusuh denga noda-noda dosa. Karna Allah tidak memandang rupa dan harta kita, tapi melihat hati dan amalan kita, sebagaiman sabda nabi shallallahu'alaihiwasallam,

ان الله لا ينظر الي صوركم واموالكم ولكن ينظر الي قلوبكم واعمالكم

"Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada rupa dan harta kalian, tetapi melihat hati dan amalan kalian."

Sahl bin Abdullah Tusturiy pernah mengatakan,

 حرام علي قلب ان يدخله النور وفيه شيء مما يكره الله

"Haram bagi hati untuk dimasuki cahaya, bila di dalamnya ada perkara-perkata yang dibenci oleh Allah."

Semoga kita diberi taufik untuk membersihkan hati-hati kita, dan kelak kembali kepadanya dengan hati yang selamat.

يَوْمَ لَا يَنْفَعُ مَالٌ وَلَا بَنُونَ * إِلَّا مَنْ أَتَى اللَّهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ

"Hari dimana tiada bermanfaat lagi harta dan anak keturunan, kecuali hamba yang datang kepada Allah dengan hati yang selamat."

 اللهم آت نفوسنا تقواها وزكها أنت خير من زكاها أنت وليها ومولاها

Ya Allah..! Anugerahkanlah ketakwaan pada jiwa-jiwa kami, bersihkanlah ia, Engkau adalah sebaik-baik Dzat yang membersihkan jiwa. Engkaulah Penguasa dan Pemiliknya.

by: Sami Himmah
Editor: ACT El Gharantaly
Madinah 09-07-1436 H

KUMPULAN STATUS BULAN APRIL 2015 M

ISLAM BUKAN AGAMA TERORIS

اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ

“Bacalah dengan menyebut nama Rabbmu yang menciptakan” (Al ‘Alaq:1)
Bacalah… Itulah wahyu yang pertama yang turun kepada Nabi Muhammad shallallahu alihi wasallam. Di dalam nafahaat al-harom Syaikh Ali Musthafa Thantawi -rahimahullah- mengatakan,
“ Kata pertama dalam dustur islam adalah Iqra (bacalah)’, bukan Qatil (bunuhlah)” atau Ightanin (rampaslah) dan juga bukan Saithitr (kuasailah). Karena Islam bukan agama perang, bukan agama harta, juga bukan agama kekuasaan. Tapi Islam adalah agama ilmu, agama yang mengajak untuk berfikir dan agama yang menuntun pada jalan hidayah.
Syaikh Ali melanjukan, “Bacalah” bukan dengan menyebut nama raja atau pemimpin, bukan juga dengan menyebut nama partai atau suku bangsa, Tapi “Dengan nama Tuhanmu yang menciptakan”.
Allah tidak mengatakan yang menciptakan Quraisy atau bangsa Arab, tapi yang menciptakan seluruh makhluk. Karena dakwah Muhammad -shallallahu alaihi wasallam- sifatnya universal, untuk semesta, kepada bangsa jin dan manusia.”
Catatan:
Sekali lagi Islam bukan agama Teroris, dan juga bukan agama perang.
Tapi jangan berfikir singa yang terbangun karena di ganggu akan memberimu senyuman.

_____________
Madinah 12-06-1436 H
ACT El Gharantaly



MENJAWAB TANYA

Kitab Al-Ahkam As-Sulthaniyah. Antara Al-Mawardy dan Abu Ya'la
Ada yang bertanya, di toko buku tadi saya menemukan kitab Al-Ahkam As-Sulthaniyah, tapi penulisnya Abu Ya'la. Mana yang harus di dahulukan, Karya Abu Ya'la atau Al-Mawardy.?

Jawaban: 

Sebenarnya sebagian besar isi dari buku Al-Ahkam As-Sultaniyah karya Abu Ya'la merupakan salinan dari karya Al-Mawardy. Hanya saja Abu Ya'la menyusunnya kembali berdasarkan qaidah ushul yang berlaku dalam mazhab Hambaly. Hal ini sebagaimana di sebutkan oleh Al-Hafidz As-Sakhowi dari Gurunya Al-Hafidz Ibnu Hajar dalam Al-Jawaahir wa Ad-Duror (1/390)
Wallahu a'lam
_________________
Madinah 13-06-1436 H
ACT El Gharantaly


CATATAN PINGGIR

"Banyak orang yang menangisi masa lalunya dan rindu untuk kembali ke masa-masa itu. Tapi mengapa kita tidak berfikir untuk memperbaiki hari ini sebelum ia menjadi masa lalu..?"
(Syaikh Ali Musthafa Thantawi)
Catatan:
Dan senjapun pergi..
Cepat atau lambat kita akan menjadi masa lalu.
_____________
Bumi Allah 14-06-1436 H
ACT El Gharantaly


TANDA TANYA

"Sunni dan Syiah dalam naungan khilafah"
Tanyakan pada mereka, "Lalu di atas minhaj apa.?
Dan siapa yang akan jadi kholifahnya.?

???
Alhamdulillah. . Semakin jelas dan terang.
Ternyata mereka terlalu cerdas untuk bicara soal khilafah..

--/--/--

DIA YANG TELAH MENAMAIMU MUSLIM

Pagi tadi dalam sebuah meme saya membaca pernyataan dari salah seorang yang sangat ditokohkan di indonesia. Katanya, "Dizaman fitnah ini tidak cukup seseorang itu dikatakan aqidahnya benar jika dia hanya menyebut dirinya sebagai seorang muslim saja. Seseorang yang beraqidah benar adalah seorang MUSLIM, SUNNI, ASY' ARY, SHUFI DAN BERMADZHAB.

Yang jadi pertanyaan saya adalah, ketika Allah azza wa jalla menyakatan bahwa Agama-Nya telah sempurna. Pada saat itu Rasulullah dan para Sahabat bermazhab apa..? Apakah mereka sufi..? Apakah Asy' Ary..? Atau hanya seorang muslim saja...?

Mari kita renungkan firman Allah berikut ini:

هُوَ اجْتَبَاكُمْ وَمَا جَعَلَ عَلَيْكُمْ فِي الدِّينِ مِنْ حَرَجٍ مِلَّةَ أَبِيكُمْ إِبْرَاهِيمَ هُوَ سَمَّاكُمُ الْمُسْلِمِينَ مِنْ قَبْلُ وَفِي هَذَا لِيَكُونَ الرَّسُولُ شَهِيدًا عَلَيْكُمْ وَتَكُونُوا شُهَدَاءَ عَلَى النَّاسِ فَأَقِيمُوا الصَّلاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ وَاعْتَصِمُوا بِاللَّهِ هُوَ مَوْلاكُمْ فَنِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيرُ

“Dia telah memilih kalian dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kalian dalam agama suatu kesempitan. (Ikutilah) agama orang tuamu Ibrahim. Dia (Allah) telah menamai kamu sekalian orang-orang Muslim dari dahulu, dan (begitu pula) dalam (Al-Qur`an) ini, supaya Rasul itu menjadi saksi atas diri kalian dan supaya kalian semua menjadi saksi atas segenap manusia.” [Al-Hajj: 78]
Iya, " Dia (Allah) telah menamai kamu sekalian orang-orang Muslim dari dahulu".
Maha benar Allah dengan segala firmannya.
__________
Madinah 15-06-1436 H
ACT El-Gharantaly


TERLANJUR BENCI

Imam syafi'i -rahimahullah- pernah berkata:

وعين الرضا عن كل عيب كليلة كما أن عين السخط تبدى المساويا

"Pandangan ridho akan menutup segala cacat. Sebagaimana pandangan benci akan menampakkan segala keburukan"

Jadi tak perlu heran bila semua salah di mata mereka.
_________
Madinah 16-06-1436 H
ACT El Gharantaly


ANDA SEORANG SUAMI...????

Jika iya, maka pelan-pelanlah...
Karena dipuncak kemuliaannya sebagai seorang nabi, pemimpin negara dan ummat rasulullah tetap menjahit sendiri sendalnya yang rusak dan menjahit bajunya yang sobek.


Sahabat... Renungkanlah..

Al-Qur'an telah menamai Istri kita dengan زوجة ( zaujah) yang artinya pasangan atau teman hidup. Al-Qur'an tidak menyebutnya sebagai خادمة ( khodimah) pelayan atau pembantu. Oleh karena itu kita harus menyadari bahwa meringankan beban istri bukan pilihan yang menghinakan, tapi sebagai sikap yang menunjukkan kesadaran kita akan arti kebersamaan dalam berumah tangga, serta penolakan terhadap egoisme pribadi sebagai suami.
Bahkan disaat-saat tertentu ia bisa menjadi ungkapan cinta yang tak ternilai.


Anda seorang suami.?
 

Bila iya ingat selalu pesan Al-Qur'an berikut ini:

وَعَاشِرُوهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ فَإِنْ كَرِهْتُمُوهُنَّ فَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَيَجْعَلَ اللَّهُ فِيهِ خَيْرًا كَثِيرًا (النساء: 19)

“Dan bergaullah dengan mereka secara patut. Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.” (QS. An-Nisa’, 4 : 19)
STOP KDRT (Kesewenang-wenangan Dalam Rumah Tangga)
Bagi yang jomblo, "STOP HIDUP MEMBUJANG..!"
_______________
Madinah 19-06-1436 H
ACT El-Gharantaly


SURAT KECIL UNTUK ABU NADZHOR

Mental dan perasaan wanita muslimah Indonesia ini tidak seperti wanita Asing..
Ya..Ikhwan,,
Kalau sudah berazzam untuk melakukan nazhor terhadap muslimah yang dipilihkan mak/pak comblangmu,sepatutnya ditahan dulu supaya tidak melakukan nazhor pada wanita lainya_
Emang,kamu punya berapa mak/pak comblang?!

Ketika si akhwat yang pertama tahu bahwa antum sudah melakukan nazhor pada wanita lainnya, maka muncul fikiran dalam benak si akhwat "Ini ikhwan mau cari jodoh,atau sebenarnya juri kontes kecantikan perempuan"
Walaupun ditinjau dari sisi syara' tidaklah masalah,namun bermasalah bagi si wanita..
Karena Wanita selalu ingin menjadi yang pertama dan tidak suka menjadi objek pelarian.

Berbeda halnya jika kamu pernah nazhor pada wanita dan memutuskan batal bukan tunda, maka tidak ada masalah. Namun kalau antum melakukan nazhor pada seorang akhwat lalu "Menggantungkan" Keputusan sementara disaat yang sama kamu juga nazhor lagi pada wanita lainya..Inilah yang menimbulkan prasangka tidak baik pada diri si wanita.

(Sy. Aly Raihan El Mishry)

Catatan:

Nadzar artinya memandang calon pinangan. Prosesi ini dilakukan sebelum meminang calon istri. Karena hukum asal memandang wanita yang bukan mahron adalah haram, maka ada beberapa hal yang harus dipenuhi oleh seorang pria sebelum maju ke tahap ini.

1. Sang pria punya niat yang kuat untuk melamar sang gadis. Hal ini didasarkan pada hadits Shahih yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Hurairah -radhiyallahu ‘anhu- bahwa Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam pernah bertanya pada seseorang yang akan menikah: ‘Apakah engkau telah melihatnya ? orang itu menjawab: “Belum”. Lalu nabi -shallallahu alaihi wasallam bersabda :’Maka pergilah, lalu lihatlah padanya. ”

2. Tidak adanya halangan untuk menikahi gadis tersebut. Maksudnya, bila seseorang telah mengetahui bahwa lamarannya pasti ditolak oleh pihak wali, maka tidak boleh baginya melakukan nadzor.

3. Saat melakukan nadzor hendaknya sang wanita ditemani mahramnya.
Mengenai batasan apa saja yang boleh dilihat, maka pendapat yang kuat diantara pendapat ulama adalah bolehnya melihat bagian tubuh yang biasa terlihat dari wanita saat ia berkumpul bersama mahramnya, seperti wajah, rambut dan tangan.

Wallahu a'lam

Semoga Yang Belum Menikah Segera Bertemu Pasangan Yang Di impikan
___________
Madinah 19-06-1436 H
ACT El-Gharantaly




KARENA DIA BEGITU BERHARGA
(Terkait status sebelumnya)

Setelah membaca kembali permasaalahn nadzor, terbetik dalam pikiran penulis bahwa betapa agungnya wanita dalam islam. Untuk menentukan bagian mana saja yang boleh dilihat pada saat khitbah para ulama sampai berbeda pendapat.
Jumhur hanya membolehkan untuk melihat wajah dan telapak tangannya saja. Tentunya ini sebagai bentuk kehati-hatian. Agar kehormatannya tetap terjaga untuk orang yang bersungguh-sungguh akan memilikinya. Sebuah penegasan bahwa dia bukan makhluk sembarangan.

Ukhti muslimah…
Sungguh Allah telah memuliakanmu…
Tidak mudah menjadi bagian dari diary hidupmu…
Namun kemana hijabmu...
Mengapa engkau merendahkan dirimu di hadapan laki-laki.
Mengapa kau biarkan semua mata menjamahmu..
Apa yang membuatmu mengumbar sesuatu yang semestinya hanya boleh kau perlihatkan pada orang yang benar-benar akan menjagamu..?

Ukhti muslimah..
Hijab adalah bentengmu…
Tetaplah di dalamnya, atau kau terjamah oleh ratusan pasang mata yang tak mengerti betapa berharganya dirimu.
_________
Madinah 20-06-1436 H
ACT El Gharantaly



CATATAN PINGGIR

Fudhail bin 'Iyadh rahimahullah berpesan:

اتَّبع طريق الهدى ولا يضرك قلة السالكين وإياك وطرق الضلالة ولا تغتـرَّ بكثرة الهالكين .

Ikutilah jalan kebenaran dan jangan bersedih dengan sedikitnya jumlah orang yang menapakinya. Dan jauhilah jalan-jalan kesesatan dan jangan terpedaya dengan banyaknya jumlah orang yang celaka (karena mengikutinya).
(As-Shawaiqul Mursalah: 3/ 86)

Kisah kali ini membuat saya merenungi kembali ucapan seorang dosen semasa di bangku ma'had dulu. Bahwa ujian terberat setelah mendapat hidayah adalah kemampuan bertahan dan mati diatas hidayah tersebut. Itulah hikmah mengapa kita selalu memohon hidayah kepada Allah dalam sholat kita.

Dahulu, tokoh dalam kisah ini begitu mencintai sunnah.. namun kini sikapnya berubah.
Anehnya perubahan itu dianggap sebagai suatu hidayah.
Adakah yang lebih merugi dari orang yang menganggap kesesatan sebagai hidayah.?

Maha benar Allah yang telah berfirman:
Katakanlah: "Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya?"
Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya. (QS: Al-Kahfi: 103-104)
Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang yang mengikuti keinginannya tanpa mendapat petunjuk dari Allah sedikitpun? (QS: Al Qasas: 50)
Begitulah akhir cerita orang-orang yang memulai pelajaran hidupnya dengan dialektika-dialektika berfikir.
Kecerdasannya membuat dia lupa bahwa dirinya kecil dan jahil dihadapan Allah. Semoga dia cepat kembali ke pangkuan hidayah.

Akhi fillah...
Lebih baik menjadi setitik putih diatas lembaran hitam ketimbang menjadi abu-abu.

Allahumma tsabbitna alal huda..
____________
Madinah 22-06-1436 H
ACT El-Gharantaly



CERMIN SALAF
(Salaf Dan Sifat Pemaaf)

Imam Hasan Al-Bashri -rahimahullah- mengatakan:

كانوا يقولون أفضل أخلاق المؤمنين العفو

"Dahulu mereka (para salaf) mengatakan, "Sebaik-baik akhlak orang-orang yang beriman itu adalah sifat pemaaf".(Az-Zuhd karya Imam Ahmad: 349)

Imam Ayyub As Sikhtiyani juga mengatakan:
"Seseorang tidak dapat mencapai derajat mulia sampai ia memiliki dua sifat:
Pertama: Sifat Iffah, (yaitu) menahan diri untuk tidak meminta-minta pada apa yang dimiliki manusia. Kedua: Memaafkan kesalahan mereka" (Raudhatul Uqala: 213 )

Suatu hari sebongkah batu yang dilemparkan seseorang tanpa sengaja menimpa Ar-Rabi' bin Haitsam, lemparan tersebut membuat kepala beliau mengalami luka yang cukup serius. Sambil mengusap darah dari wajahnya dia berdoa, "Ya Allah maafkanlah dia. Dia tidak sengaja melempariku dengan batu" ( Sifah As shafwah: 2/654)

Ibrahim At-Taimy mengisahkan, pernah seorang warga mendatangi Al Harits bin Suwaid dan memakinya, diapun hanya diam. Bilamana orang tersebut telah berhenti memakinya maka Al Haris mengibaskan selendangnya dan masuk ke dalam rumah. (Al-Hilyah: 4/124)
Semoga Allah mengaruniakan sifat pemaaf pada kita.
_____________________
Madinah 24 Dzulhijjah 1435 H
ACT El-Gharantaly


DUA MACAM MANUSIA

Syaikh Prof. Dr. Ibrahim bin Amir Ar-Ruhaily pernah mengatakan:

"Di dunia ini ada dua macam manusia. Yang pertama adalah mereka yang meninggal dunia kemudian mendapatkan ganjaran pahala setelah kematiaannya. Yang kedua adalah mereka yang meninggal dunia namun menanggung dosa orang-orang yang ditinggalkannya. Semua tergantung amalan yang mereka perbuat semasa hidup di dunia.
Orang pertama adalah orang yang suka mencontohkan perbuatan baik, lalu mengajak orang lain berbuat kebaikan yg sama. Adapun orang yg kedua semasa hidupnya dia menjadi contoh bagi orang lain dalam melakukan perbuatan buruk, sehingga ia dihukum karena dosa orang lain

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

مَنْ دَعَا إِلَى هُدًى كَانَ لَهُ مِنَ الأَجْرِ مِثْلُ أُجُورِ مَنْ تَبِعَهُ لاَ يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ أُجُورِهِمْ شَيْئًا وَمَنْ دَعَا إِلَى ضَلاَلَةٍ كَانَ عَلَيْهِ مِنَ الإِثْمِ مِثْلُ آثَامِ مَنْ تَبِعَهُ لاَ يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ آثَامِهِمْ شَيْئًا

Artinya: "Barangsiapa yang menyeru kepada sebuah petunjuk maka baginya pahala seperti pahala orang-orang yang mengikutinya, hal tersebut tidak akan mengurangi pahala-pahala mereka sedikitpun. Dan barangsiapa yang menyeru kepada sebuah kesesatan, maka baginya dosa sebagaimana dosa orang-orang yang mengikutinya, hal tersebut tidak mengurangi dari dosa-dosa mereka sedikitpun." (Hadits riwayat Muslim)

Sungguh Allah Mahabijaksana lagi Maha Mengetahui.

Catatan:

Mencontohkan perbuatan baik merupakan amalan yang sangat terpuji dalam islam. Bahkan pelakunya dijanjikan pahala yang berkali-kali lipat disisi Allah. Oleh karen itu ada sebagian amalan yang pelaksanaannya dianjurkan agar dilakukan secara terang-terangan, membayar zakat misalnya.
Nah, Sebagaimana mencontohkan perbuatan baik membuat pelakuknya mendapatkan ganjaran pahala berkali-kali lipat disisi Allah, maka mencontohkan perbuatan buruk juga akan mendatangkan keburukan yang berlipat. Oleh karena itu islam sangat mencela pelaku keburukan yang melakukan perbuatannya secara terang terangan.

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

كُلُّ أُمَّتِي مُعَافًى إِلَّا الْمُجَاهِرِينَ وَإِنَّ مِنْ الْمُجَاهَرَةِ أَنْ يَعْمَلَ الرَّجُلُ بِاللَّيْلِ عَمَلًا ثُمَّ يُصْبِحَ وَقَدْ سَتَرَهُ اللَّهُ عَلَيْهِ فَيَقُولَ يَا فُلَانُ عَمِلْتُ الْبَارِحَةَ كَذَا وَكَذَا وَقَدْ بَاتَ يَسْتُرُهُ رَبُّهُ وَيُصْبِحُ يَكْشِفُ سِتْرَ اللَّهِ عَنْهُ

“Seluruh umatku dimaafkan dosanya, kecuali orang yang melakukan dosa dengan terang-terangan. Dan sesungguhnya termasuk melakukan dosa dengan terang-terangan adalah, dimana seseorang melakukan perbuatan (maksiat) di malam hari, lalu dia memasuki waktu pagi dalam keadaan Allah menutup keburukannya, (akan tetapi) dia mengatakan: “Hai, Fulan! Semalam aku telah melakukan perbuatan begini dan begitu”. Padahal dia telah melewati malamnya sementara maksiatnya telah ditutupi oleh Rabb-nya, namun ketika memasuki pagi, dia membuka tirai Allah darinya”. (HR Bukhari)

Contoh sederhana dari permasaalah ini adalah kebiasaan sebagian orang yang suka mengunggah foto-foto pribadinya baik saat bersama pacar, saat meneguk minuman keras, berjudi, dugem dan lain-lain. Padahal boleh jadi tak ada yang mengetahui bila dia termasuk orang yang suka pacaran atau orang yang suka menenggak minuman keras berjudi dan lain-lain. Kalaupun ada yang mengetahui bahwa dia memiliki pacar toh tidak semua orang tau apa yang dilakukannya bersama sang pacar di malam hari. Akan tetapi dia mempertontonkan dan mengumbar apa yang telah ditutupi Allah darinya pada orang banyak melalui media sosial dan media lainnya. Sehingga orang-orangpun mengetahui perbuatan buruknya hingga akhirnya tertarik untuk mengikutinya. Wal iyaadzu billah
Semoga kita termasuk orang-orang yang akan terus memetik buah kebajikan baik saat hidup di dunia maupun setelah meninggalkan dunia.
Amiin.
______________
Madinah 13-03-1435 H
ACT El-Gharantaly


SYUKURI APA YANG ADA

Syaikh Ali Mustafa Thanthawi -rahimahullah-mengatakan:
Tak seorangpun di dunia ini melainkan pernah bertemu dengan orang yang kondisinya lebih baik atau lebih buruk dirinya.
Bila engkau miskin, pasti ada yang jauh lebih miskin darimu.
Bila engkau sakit, pasti ada yang penyakitnya jauh lebih parah darimu.
Lalu mengapa engkau lebih sering mengarahkan kepalamu ke atas, dan memandang orang-orang yang kondisinya lebih baik darimu, ketimbang mengarahkannya ke bawah, agar engkau melihat orang yang kondisinya jauh lebih sulit darimu..?

Bila engkau tau bahwa ada orang yang bisa meraih harta dan kedudukan yang belum bisa kau raih. Padahal bila ditinjau dari aspek kecerdasan, pengetahuan dan perangai, levelnya jauh berada dibawahmu, mengapa engkau tidak mengingat bahwa ternyata ada orang yang levelnya di diatasmu atau semisal denganmu dalam hal kecerdasan dan pengetahuan namun dia tidak pernah bisa meraih sebagian dari apa yang sudah engkau raih...?

Falsafah rizki itu sangat sulit untuk dimengerti
Tengoklah kehidupan manusia. Diantara mereka ada para penyelam yang Allah jadikan roti (kehidupannya) berserta segenap keluarga tersimpan jauh di dasar lautan. Mereka takkan bisa meraihnya sampai mereka mau menyelam ke dasar lautan yang dalam.
Ada juga para pilot yang Allah jadikan roti (kehidupannya) berada di atas awan, sehingga mereka tidak mungkin mendapatkannya sampai mereka mau terbang tinggi ke angkasa.
Ada juga yang roti (kehidupannya) tersembunyi di dalam bebatuan yang sangat keras, dimana mereka tidak bisa mendapatkannya kecuali dengan memecah batu-batu itu.
Ada pula orang-orang yang rezeki mereka berada di bawah gorong-gorong air yang kotor, atau di tempat-tempat penambangan yang dalam, dimana wajah mentari dan cahaya siang tak dapat dilihat.
Ada orang yang mendapatkan bagian rezekinya dengan tangan, kaki, lisan dan otaknya. Ada juga yang tidak bisa meraihnya kecuali den mempertaruhkan nyawa dan menghadapkan diri kepada kematian, seperti halnya para pemain sirkus yang selalu saja diburu kematian. Kalau ia tidak mendapati rizkinya dengan cara jatuh bertumpuh di atas kepala, ia mendapatinya ketika berada di antara taring-taring singa atau di bawah kaki-kaki gajah.
Maka bersyukurlah kepada Allah, karena Dia telah menjadikan rezekimu berada di atas meja kerjamu. Kau bisa mendapatkannya sambil duduk di atas kursi. Bersyukurlah karena Dia tidak menjadikan rezekimu berada di puncak-puncak gunung yang tinggi, atau di dasar lautan yang dalam, juga tidak harus berhadapan dengan singa ataupun macan.

Beliau juga mengatakan:
Dengan gaji yang sedikit engkau bisa menjadi orang yang paling bahagia, asalkan engkau cerdas mengelola keuanganmu dan ridho terhadap pembagian Robb-mu.
(Syekh Ali Musthafa Thanthawi dalam risalah Ma’a An-Naas hal: 78-79)
_________________
Madinah 14-05-1436 H
ACT El Gharantaly


KARENA KITA BUTUH HIDAYAH

Mungkin pernah terbersit dalam benak kita, mengapa kita selalu membaca
"اهدنا الصراط المستقيم " ( Tunjukilah kami jalan yang lurus) dalam sholat ?
Itu karena kita membutuhkan hidayah dan bimbingan Allah dI setiap waktu.
Kita butuh petunjuk-Nya, karena apa yang tidak kita ketahui jauh lebih banyak dari apa yang kita ketahui dan apa yang kita amalkan jauh lebih sedikit dari apa yang sudah kita ketahui.
Itulah alasan mengapa kita selalu memohon petunjuk-Nya dalam sholat,
agar Dia mengajari kita apa yang tidak kita ketahui dan memberi taufiq pada kita untuk mengamalkan apa yang sudah kita ketahui.


Kemudian ingatlah hidayah itu ditangan Allah, Dia memberi hidayah pada siapa yang dikehendaki-Nya dan menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya.
Lihatlah nabi Nuh, walaupun dia seorang nabi, namun dia tidak bisa memberi hidayah pada anaknya.
Begitu juga dengan nabi Ibrahim, ia tidak dapat menyelamatkan Ayahnya dari kemusyrikan.
Tak terkecuali nabi kita, Muhammad shallallahu alaihi wasallam.
Dia tidak dapat memberi hidayah taufiq pada siapa yang ia mau, bahkan pada orang yang sangat dicintai dan mencintainya.
Contohnya Abu Thalib, paman beliau yang selalu membela dakwahnya mati diatas agama Abdul Muttalib. Menjelang sakratulmaut Rasulullah berusaha membujuknya agar mengucapkan syahadat, namun Allah berkehendak lain, Allah bahkan mengingatkan nabi-Nya,


"إنك لا تهدى من أحببت"

"Engkau (Muhammad) sekali-kali tidak dapat memberi hidayah pada orang yang engkau cintai"
Imam Malik pernah mengatakan:
"Hidayah itu milik Allah bukan milik manusia"
Iya, hidayah itu ditangan Allah..
Kita perlu menyadari hal tersebut.. Agar kita tidak angkuh dihadapan orang-orang yang belum mendapatkan hidayah, dan juga supaya kita tak berputus asa dalam memohonkan petunjuk untuk diri kita dan orang lain. Karena hati manusia berada dia antara dua jemari Allah. Dia membolak balikkan hati itu sekehendak-Nya.


Catatan:
Ada dua macam hidayah:
Pertama: Hidayatul irsyad berupa kemampuan memberikan pengajaran, bimbingan dan penjelasan. Kemampuan ini dimiliki para nabi dan rasul serta orang-orang yang diberi taufik oleh Allah azza wa jalla. Sebagimana firman Allah kepada rasul-Nya,

"وإنك لتهدى إلى صراط مستقيم "

"Sungguh engkau (Muhammad) adalah pemberi petunjuk ke jalan yang lurus (As-Syura: 52)
Kedua: Hidayah Attaufiq, yaitu kemampuan menggerakkan hati orang lain untuk menerima kebenaran dan mengamalkannya. Ini mutlak hanya milik Allah azza wa jalla.

Wallahu a'lam

(Catatan Kecil Di Majelis Syaikh Anis Thohir Al Andunisy saat membahas kitab As-syariah bab ke 34 tentang “Allah memberi hidayah pada siapa yang dikehendaki-Nya”)
_______________
Madinah 8 Dzulqa'dah 1435 H
ACT El-Gharantaly


Biarkan Sejarah Bicara

Siapapun yang membaca sejarah pasti tau bahwa sejarah Syiah majusi penuh dengan makar dan pengkhianatan.
Kecuali mereka yang membaca dengan kaca mata berlapis dolar.

Saya kira kita tidak lupa bagaimana seorang Abu lu'luah yang oleh Syiah majusi dijuluki "Baba Syujauddin”(sang pembela agama yang gagah berani) menikam khalifah Umar bin Khotob yang sedang memimpin sholat.
Kita juga tidak lupa terhadap penghianatan mereka terhadap Husen bin Ali -radhiallahu anhu- hingga terbunuh di tanah karbala ditangan Sanan bin Anas An-Nakhai dan Syammar bin Dzil Jusyan yang keduanya tak lain adalah Syiah.
Juga tentang bagaimana sepak terjang mentri Syiah Muhammad Al-Qami dan Nashiruddin Ath-Thusi yang menjual Baghdad pada bangsa Tar-tar. Dan pembantaian ribuan kaum muslimin di tanah haram serta pencurian hajar aswad oleh Syiah Qoramithoh yang saat intu berpusat di kota Ihsa.
Dan di awal abad 21 sejarah kembali mencatat pengkhianatan anak cucu Abdullah bin Saba' itu. Dimulai dari penghianatan mereka di negeri Bahrain, Saudi Arabia, Syam dan kini api pengkhianatan itu sedang bergejolak di negeri Yaman. Apakah kita akan membiarkan percikan api fitnah itu merambah hingga ke tanah air tercinta. ?
Syiah tak punya saham untuk islam, karena loyalitas, perjuangan dan cita-cita mereka adalah mengembalikan imperium persia yang diporak-porandakan Khalifah Umar -radhiallahu anhu-. Klaim cinta Ahli bait adalah topeng terbaik untuk mewujudkan itu semua.
Jadi.. Syiah itu bukan kawan, baik dalam memperjuangkan khilafah atau untuk sekedar tinggal di bawah naungan khilafah. (Save NKRI)

Semoga Allah menjaga negeri kami dari makar Syiah dan antek-anteknya.
_________________
Madinah 22-06-1436 H
ACT El-Gharantaly



Percayalah..

Bahwa segala yang tertulis untukmu tidak akan hilang atau berpindah dan menjadi milik orang lain. Termasuk jodoh.
Semua berjalan menurut takdir-Nya. Kita hanya perlu menunggu hingga semua berakhir indah bersama orang yang tepat di waktu yang tepat.

___________
Madinah 23-06-1436 H
ACT El-Gharantaly



JELANG UAN/UNAS 

Besok adalah hari yang paling dinantikan sekaligus mendebarkan bagi adik-adik kelas 3 SMA. Hari yang akan menjadi penentu setelah 3 tiga tahun lamanya menempuh pendidikan di bangku SMA. Iya, hari itu adalah hari UAN/UNAS.

Berbagai persiapan pun dilakukan. Mulai dari cara-cara sportif seperti mengulang-ngulang pelajaran, ikut bimbingan belajar, belajar kelompok dan lain-lain. Sampai cara-cara curang seperti mencari bocoran soal, membeli kunci jawaban, atau membuat contekan. Padahal nabi kita -shallallahu alaihi wa sallam- pernah bersabda:

من غَشَّنا فَلَيْسَ مِنَّا

“Siapa yang curang, maka dia bukan golongan kami ” (HR. Muslim)
Tak hanya itu, ada juga yang menggadaikan agamanya dengan mendatangi dukun atau paranormal. Dia lupa bahwa nabi pernah bersabda : "Barangsiapa yang mendatangi peramal, menanyakan kepadanya sesuatu, lalu mempercayainya, shalatnya tidak akan diterima empat puluh hari lamanya." (HR. Muslim)

Begitulah.. Beragam cara dilakukan untuk meraih IJAZAH KELULUSAN yang katanya sebagai syarat KESUKSESAN.
Namun apa artinya sebuah kelulusan tanpa keberkahan.?
Apa artinya kelulusan dunia bila harus menggadaikan kelulusan akhirat.?
Apa artinya kesuksesan bila dibangun diatas pondasi kecurangan.?

Adik-adikku fillah. .
Di saat-saat seperti ini yang kalian butuhkan adalah belajar yang tekun dan mendekat kepada Allah..
Mohonlah taufiq pada-Nya agar Dia memberi kemudahan padamu saat mengisi lembaran jawaban nanti.
Jangan bertumpu pada kemampuan diri, sebab sekuat dan secerdas apapun kita, kita tetap lemah tanpa bantuan dan taufiq dari Allah.  Bila nanti engkau dihadapkan pada suatu kesulitan, maka ucapkanlah doa ini:


اللَّهُمَّ لاَ سَهْلَ إِلاَّ مَا جَعَلْتَهُ سَهْلاً وَأَنْتَ تَجْعَلُ الحَزْنَ إِذَا شِئْتَ سَهْلاً

Artinya: "Ya Allah, tidak ada kemudahan kecuali yang Engkau buat mudah. Dan engkau menjadikan kesedihan (kesulitan), jika Engkau kehendaki pasti akan menjadi mudah"
Selamat belajar dan yakinilah pertolongan Allah.
Semoga adik-adik lulus dengan prestasi yang memuaskan.

Amiin..

Catatan:

Sebelum esok menjelang, mari kita renungkan satu ujian yang maha dahsyat.
Ujian yang akan dilewati seluruh manusia.
Ini bukan sembarang ujian, karena taruhannya adalah kebahagiaan yang kekal di surga atau nestapa di dalam neraka.
Kelulusannya tak dapat direkayasa, berbeda dengan kelulusan dunia yang mudah direkayasa.
Ujian kali ini juga unik, karena pertanyaan dan jawabannya sudah kita ketahui.
Semuanya adalah rangkuman perjalanan hidup kita.

Ada dua tahapan yang harus kita lewati. Yaitu tahapan barzakh, dan tahapan akhirat. Masing memiliki pertanyaan khusus.

Pada tahapan barzakh ada tiga pertanyaan yang harus kita jawab:

1. Siapa Tuhanmu?
 

2. Apa agamamu?
 

3. Dan siapa dia laki-laki yang diutus kepadamu?

Bila kita lulus pada tahapan ini maka kita pasti lulus pada tahapan selanjutnya, yang memiliki empat butir soal

1. tentang umur, untuk apa dihabiskan,
2. tentang ilmu, sejauh mana diamalkan,
3. tentang harta, dari mana harta tersebut didapatkan dan untuk apa dibelanjakan, dan
4. tentang raga, untuk apa digunakan.” (HR. At-Tirmidzi)

Pertanyaan yang mudah bukan…?
 

Meskipun begitu, tak semua mampu menjawabnya. Masih saja ada yang gugur. Karena jawaban kali ini bukan dengan melingkar.
 

Tapi.....

يَوْمَ تَشْهَدُ عَلَيْهِمْ أَلْسِنَتُهُمْ وَأَيْدِيهِمْ وَأَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

Pada hari (ketika), lidah, tangan dan kaki mereka menjadi saksi atas dirinya terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan. QS An-Nur : 24 

Dan......

 الْيَوْمَ نَخْتِمُ عَلَى أَفْوَاهِهِمْ وَتُكَلِّمُنَا أَيْدِيهِمْ وَتَشْهَدُ أَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُون

Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan tangan-tangan mereka berkata kepada Kami dan kaki-kaki mereka memberi kesaksian terhadap apa yang telah mereka usahakan. QS Yasin :65

Saat itu mulut kita terkunci dan seluruh organ tubuh mempersaksikan setiap amal yang pernah kita lakukan. Bila kita gugur, maka jangan pernah berharap untuk mendapatkan ujian pengulangan.
Selagi masih disini.. dikehidupan dunia ini, marilah kita mempersiapkan jawaban untuk Ujian yang maha dahsyat itu.

Bila persiapan untuk menghadapi UAN/UNAS saja membuat kita sampai menguras tenaga, pikiran dan waktu, maka sudah seharusnya kita berbuat lebih sebagai persiapan menghadapi ujian akhirat yang maha dahsyat.
Semoga kita meraih kesuksesan di dunia dan akhirat
________________
Madinah 23-06-1436 H
ACT El Gharantaly



DUSTA

Dusta seringkali dijadikan senjata ampuh untuk menutupi kesalahan atau pun kekurangan. Ya, seringkali seseorang berdusta hanya untuk terlihat sempurna.
Padahal ia tau, kalau tidak ada orang yang senang dengan kedustaan. Meski dibungkus dengan berbagai 'hiasan'.
Seorang pendusta sekali pun tidak akan senang bila didustai bukan?.
Lebih dari itu, sifat ini juga sangat dibenci Allah dan Rasul-Nya -shallallahu 'alaihi wasallam-
Rasulullah -shallallahu 'alaihi wasallam- telah memperingatkan umatnya untuk menjauhi sifat ini.
Beliau -shallallahu 'alaihi wasallam- bersabda:

إياكم والكذب فإن الكذب يهدي إلى الفجور، وإن الفجور يهدي إلى النار، وإن الرجل ليكذب، ويتحرى الكذب، حتى يكتب عند الله كذابا...
”Jauhilah oleh kalian dusta, karena dusta menjerumuskan kepada perbuatan dosa, dan perbuatan dosa mejerumuskan kepada Neraka.
Dan sesungguhnya seseorang berdusta, dan membiasakan diri dengannya sehingga dicatat di sisi Allah sebagai "Kadzdzaab" (seorang yang sering berdusta).

Saudaraku...
Jauhilah kawan yang suka berdusta.
Apalagi orang yang menjadikan dusta sebagai aqidahnya!
Karena kawanmu, akan menarikmu bersamanya, bersama kebiasaannya.

Saudaraku...
Bila dunia politik, usaha, atau pekerjaan apapun yang mengharuskanmu untuk berdusta, dan menjadikanmu seorang pendusta, maka tinggalkan dan jauhilah.

Tidak ada berkah dengan dusta.
Dusta, hanya akan menyusahkanmu, cepat atau lambat.

Semakin jauh dusta membawamu, semakin sulit engkau berlepas diri darinya.
Karena, satu dusta, akan melahirkan dusta-dusta yang lain.

Yakinlah, orang yang mendapatkan harta atau kekuasaan dari kedustaannya, tidak akan pernah merasa tenang.
Saudaraku...
Jujur, sepahit apapun itu, akan engkau rasakan manisnya.
Sedangkan dusta, semanis apapun ia, akan ada pahit diakhirnya.

Hiasilah harimu dengan kejujuran.
Dengan jujur, harimu penuh berkah, penuh ketenangan.
Hiasi dan bangunlah hubungan terhadap sesama dengan penuh kejujuran, dan... jangan ada dusta diantara kita. ; )


Ust. Mufassir Arif Lc, (Mahasiswa Program Pasca Sarjana UIM)


DIAM

Jangan mengira bahwa orang yang memilih diam itu karena tidak mampu membalas.
Boleh jadi dia memilih diam agar tak ada yang terluka.
Atau karena menahan perih dan kwatir bila ucapannya hanya akan menambah perih.
Ada juga yang merasa bahwa diam adalah jawaban terbaik
Ada juga yang menyadari bahwa bila ia bicara, maka ucapannya tak akan bermanfaat.
Dan ada juga yang memilih diam disaat amarah memuncak, agar tak ada yang dirugikan oleh amarahnya
Karena selamanya diam itu emas. Kecuali mendiamkan kemungkaran.
Diam membuatmu tinggi.
Diam adalah cara lain untuk menang.
Jadi bicaralah yang baik atau diam
______________
Madinah 25-06-1436 H
ACT El Gharantaly



CATATAN PINGGIR

Tak ada seorangpun dalam hidup ini melainkan pernah merasakan pahitnya ujian hidup. Bahkan para nabi sekalipun.
Karena kita tinggal diatas bumi yang sama, tempat yang memang disiapkan untuk menjalani ujian.
Berterima kasihlah pada siapa saja yang telah memberimu maaf sebelum engkau memintanya.
Berterima kasihlah pada mereka yang berhasil mengerti keadaanmu sebelum engkau menjelaskannya.
Berterima kasihlah pada mereka yang telah mencintaimu dengan segala kekurangan yang engkau miliki.
Jangan lupa mendoakan kemaafan untuk orang-orang yang telah menyakitimu dalam diam. Yang selalu menebar fitnah dan permusuhan agar orang lain membencimu.
Satu hal yang harus engkau ingat, bahwa penafsiaran orang lain tentang dirimu takkan memberi pengaruh apapun tentang siapa dirimu disisi Allah.
Pujian manusia itu semu.
Bila mereka cinta, mereka akan menghiasi dirimu dengan sejuta sanjungan. Namun bila mereka benci, mereka akan membuatmu lebih buruk dari apa yang ada dalam benakmu.

Lelah dan selalu berujung duka.. itulah akhir kisah dari mereka yang menjadikan keridhoan manusia sebagain obsesi hidupnya.
______________
Madinah 26-06-1436 H
ACT El-Gharantaly



MERENDAHLAH

Bila nafsu mengajakmu untuk bersikap angkuh, maka katakanlah,
"Wahai diri... Merendahlah, karena setinggi apapun kedudukanmu, tetap saja ada unsur tanah yang tidak istimewa di dalam dirimu.
Egkau bahkan tak lebih dari seonggok daging yang bila saatnya nanti, pasti kembali menjadi tanah jua"


Allah azza wa jalla berfirman:

مِنْهَا خَلَقْنَاكُمْ وَفِيهَا نُعِيدُكُمْ وَمِنْهَا نُخْرِجُكُمْ تَارَةً أُخْرَىٰ

"Darinya (tanah) itulah Kami menciptakan kamu dan kepadanyalah Kami akan mengembalikan kamu dan dari sanalah Kami akan mengeluarkan kamu pada waktu yang lain." (QS. Thaha 20: 55)
______________
Madinah 25-06-1435 H
ACT El-Gharantaly



Catatan Pinggir 

"Kesalahan terbesarku adalah mengira bahwa aku masih punya banyak waktu."
Begitu kata sahabat saya.
Karena kematian lebih cepat datangnya dari semua angan kita.
_____________
Madinah 26-06-1436 H
ACT El-Gharantaly



DUA SIFAT MULIA
 
Sebagian ahli balaghoh mengatakan: "Sebaik-baik sifat mulia adalah maafnya orang yang mampu membalas dan kedermawanan seorang yang fakir".
(Al-Mawardy dalam Adab Ad-Dunia Wa Ad-Diin hal: 252)
___________
Madinah 26-06-1436 H
ACT El-Gharantaly


CATATAN PINGGIR

Setiap kita punya drama hidup masing-masing. Tak perlu galau kawan, karena masaalah punya takdirnya sendiri untuk usai.
Sangat mudah bagi Allah untuk mendatangkan pertolongan disetiap waktu, namun terkadang Dia menangguhkannya untuk sebuah hikmah yang diinginkan-Nya. Jadi tak perlu kwatir.
Kita hanya perlu menjadi seperti apa yang Allah inginkan, lalu menunggu hingga Allah memberi kita lebih dari yang kita inginkan.

Alangkah indahnya hidup seorang mukmin itu. Saat ia diuji hatinya terilhami untuk meyakini bahwa ujian apapun yang dihadapinya, ia hanyalah tanda cinta yang lain dari Sang Kholiq. Dan semua itu tidak untuk waktu yang lama... Bukankan bila malam semakin larut pertanda fajar akan segera menyongsong.?
Allah azza wa jalla berfirman:

{ إنَّ مَعَ العُسْرِ يُسْراً }

"Sungguh bersama kesulitan itu ada kemudahan"
___________
Madinah 22-05-1435 H
ACT El-Gharantaly


CATATAN PINGGIR

القتل أنفى للقتل

"Hukuman mati akan menghilangkan pembunuhan"

Begitu kata orang arab dulu.
Namun Al Qur'an datang dengan ungkapan yang lebih indah dari ungkapan diatas:
Allah azza wa jalla berfirman: 

وَلَكُمْ فِي الْقِصَاصِ حَيَاةٌ يَاْ أُولِيْ الأَلْبَابِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

"Dan dalam qishash itu ada (jaminan kelangsungan) hidup bagimu, hai orang-orang yang berakal, supaya kamu bertakwa.” (al-Baqarah: 179)

Catatan :
Imam Ar-Razi mengatakan: "Ayat ini secara implisit menunjukkan bahwa tujuan dan nilai implisit dari pensyariatan hukum qishas hanya dapat dicerna dan dipahami oleh orang-orang yang memiliki akal yang lurus dan sehat , itulah mengapa Allah menggunakan kata ya ulil albab sebagai akhir khitobhya.
Wallahu a'lam
___________
Madinah 29-3-1434 H
ACT El-Gharantaly

IBROH

حي علي الفلاح

"Mari menuju kemenangan"
Ditengah padatnya rutinitas kerja, luangkan waktu untuk memenuhi seruan suci Ar-Rahman. Karena dalam seruan-Nya ada kemenangan untukmu.
Catatan:
Semoga pemandangan seperti ini bisa kita nikmati di tanah air tercinta.

___________
Madinah 03-07-1436 H
ACT El-Gharantaly


MEREKA MENUNGGU KETELADANAN DARIMU

Ada sebagian orang yang tidak bisa menyampaikan satu atau dua patah kata di depan orang banyak, namun keteladanan selalu nampak darinya. Mereka inilah yang orang-orang yang menjiwai ilmunya. Perilakunya selalu menjadi cermin bagi orang lain. Tindakannya selalu lebih berarti dari sekian banyak ceramah yang keluar dari hati-hati yang lalai.
Ikhwah fillah..
Ilmu itu bukan soal banyaknya hafalan, namun apa yang terlihat dari perilakumu itulah ilmu. Ilmu yang tak membuahkan amalan pada hakikatnya adalah bencana. Sebagian salaf berkata: "Kami bukanlah Fuqoha', kami hanya orang-orang yang menghafalkan hadits. Fuqoha' sejati adalah orang yang mengamalkan apa yang diketahuinya"

(Inspirasi pagi bersama bersama Syaikh Dr. Muhammad Muhammd Al Mukhtar As Syinqity -via rekaman)
_____________
Madinah 05-05-1435 H
ACT El-Gharantaly


CATATAN PINGGIR

Hidup itu bagai mawar..
Di dalamnya ada keindahan yang membuatmu bahagia, dan ada duri yang kadang membuatmu terluka.
Yakinilah....
Apa yang telah ditakdirkan untukmu pasti akan kau raih sekalipun engkau lemah.
Dan apa yang ditakdirkan untuk selainmu, takkan bisa kau raih dengan segala kekuatanmu"
Tak ada yang sempurna selain Allah.
Jadi.. berhentilah menuntut kesempurnaan dari orang lain.
Tak perlu bersedih bila kebaikanmu tidak dihargai. Karena bila penduduk bumi tidak menghargaimu, maka ada Allah yang akan memberkatimu.
Semua akan berkurang bila kau bagi dengan orang lain. Kecuali kebahagiaan, karena dia akan bertambah saat kau mau berbagi dengan orang lain.

(Disarikan dari Wasiat Syaikh Muhammad Mukhtar As-Syinqity)
_________________
Madinah 06-07-1436 H
ACT El-Gharantaly



FAKTA

"Mulut mereka mencaci-maki Amerika dan Yahudi. Namun pedang mereka basah dengan darah kaum muslimin. Itulah Syi'ah."
saveNKRI
_____________
ACT El-Gharantaly



CATATAN PINGGIR 

Mungkin kita pernah mendengar ungkapan ahli hikmah yang berbunyi: 

رضا الناس غاية لا تدرك

"Ridho manusia adalah cita yang tak bisa diraih"
Tapi seringkali ungkapan ini dinukil setengah-setengah. Padahal ungkapan ini mengandung makna yang sangat luar biasa bila dinukil seutuhnya.

رضا الناس غاية لا تدرك ورضا الله غاية لا تترك ، فاترك ما لا يدرك ، وأدرك ما لا يترك

"Ridho manusia adalah cita yang tak bisa diraih, sedangkan ridho Allah adalah sesuatu yang tak sepatutnya ditinggal. Oleh karena itu, tinggalkanlah apa yang tidak mampu diraih, dan raihlah apa yang tak sepatutnya ditinggal."
Berharap pada manusia itu melelahkan.
Bila engkau memiliki 99 kebaikan dan satu keburukan, maka mereka akan mencelamu karena satu kesalahan itu dan melupakan 99 lainnya.
Begitulah laku manusia...

Tapi tidak dengan Allah. .
Bila engkau memiliki 99 keburukan dan satu 1 kebaikan, maka Allah akan mengampunimu karena satu kebaikan itu berkat kemurahan-Nya. Itu bila engkau tidak menyekutukan-Nya.
Begitulah kasih Allah..

Jadi... mengapa engkau sibuk mencari simpati manusia lalu menjauh dari Allah.?
________________
Madinah 11-04-1436 H
ACT El Gharantaly


EMPAT PILAR KEBAHAGIAAN

"Ada empat tema penting dalam pembahasan akidah yang apabila kita pahami dengan baik, maka hidup kita akan tenang dan damai.
Pertama: Meyakini bahwa segala sesuatu berjalan menurut taqdir Allah.
Kedua: Meyakini bahwa tidak ada yang dapat menghilangkan musibah kecuali Allah.
Ketiga: Meyakini bahwa setelah kesulitan pasti ada kemudahan.
Keempat: Meyakini bahwa rezeki seluruh makhluk berada ditangan Allah."

(DR. Husein Alu Syaikh. Imam dan khotib masjid nabawi yang juga merangkap sebagai Dosen pada fakultas Dakwah & Ushuluddin Universitas Islam Madinah (UIM))

Catatan:
Keempat hal diatas masing-masing memiliki dalil baik dari Al-Qur'an maupun As-Sunnah.

Pilar pertama dalilnya adalah firman Allah ada wa jalla yg berbunyi: 

إِنَّا كُلَّ شَيْءٍ خَلَقْنَاهُ بِقَدَرٍ

Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu dengan al-qadar (takdir) (QS: Al-Qamar: 49)

Pilar kedua dalilnya adalah sabda nabi shallallahu alaihi wa sallam yg artinya:
"Ketahuilah, seandainya umat ini bersatu untuk memberi manfaat kepadamu, niscaya mereka tidak akan mampu memberikan manfaat kepadamu kecuali dengan sesuatu yang telah Allah tetapkan padamu. Dan seandainya mereka bersatu untuk mencelakakan dirimu, niscaya mereka tidak akan mampu mencelakakanmu kecuali dengan sesuatu yang telah Allah tetapkan padamu. Pena telah diangkat dan lembaran telah kering.” (HR. Ahmad dan At-Tirmidzi).

Pilar ketiga dalilnya adalah firman Allah azza wa jalla yg berbunyi:

إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا

“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS: Al-Insyiroh: 6)

Sementara pilar keempat dalilnya adalah firman Allah azza wa jalla yg berbunyi:

 وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الأرْضِ إِلا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا

"Dan tidak satu pun makhluk bergerak (bernyawa) di bumi melainkan semuanya dijamin rezekinya oleh Allah". (QS: Hud: 6)

Semoga bermanfaat.
_________________
Madinah 08-07-1436 H
ACT El-Gharantaly


CATATAN PINGGIR

"Jangan pernah merendahkan seorang pendosa yang lemah dihadapan syahwatnya.
Boleh jadi kau tidur dengan perasaan bangga terhadap amalmu, sedangkan dia tidur dengan air mata yang terus membasahi pipinya, sebagai tanda penyesalan atas dosa yang dilakukannya dihadapan Allah. Sehingga Allah berkenan menerimanya karena ketulusan hatinya dan menolakmu karena rasa bangga yang ada pada dirimu."

__________
Madinah 08-07-1436 H
ACT El-Gharantaly



CATATAN PINGGIR

Di dalam hadits muttafaq alaih nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda:

ان الله لا ينظر الي صوركم واموالكم ولكن ينظر الي قلوبكم واعمالكم

"Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada rupa dan harta kalian, tetapi melihat hati dan amalan kalian."
Hadits ini seringkali salah difahami oleh sebagian orang.
Sehingga tak jarang kita mendapati sebagian kaum muslimin berpenampilan acak-acakan dalam kesehariannya, bahkan saat mendatangi pengajian. Ketika di tanya, jawabannya "YANG PENTING HATINYA'


Namun marilah sejenak kita buka kembali buku catatan kita di pengajian dulu, mungkin saja kita pernah menulis sebuah hadits yang mengisahkan tatkala Rasulullah shallallahu alaihi wasallam menjelaskan soal takabbur (sombong) , tiba-tiba salah seorang sahabat memberi komentar,
“Wahai Rasulullah, sesungguhnya seorang lelaki senang kalau sandal dan bajunya bagus,.” Sahabat tadi seolah meminta tanggapan rasulullah.

Lalu rasulullah -shallallahu ‘alaihi wa sallam- menjawab,

انّ اللّه جميل يحبّ الجمال . الكبر : بطرالحقّ وغمط النّاس

“Sesungguhnya Allah Maha Indah serta menyukai keindahan. Al-Kibru (sombong) itu adalah menolak kebenaran dan meremehkan manusia.” (HR. Muslim)

Sebenarnya bila di kompromikan, kedua hadits diatas dengan fasih menjelaskan bahwa Islam tidak hanya memperhatikan keindahan batin semata, tapi islam juga memberi perhatian pada keindahan lahiriah yang membuat seorang muslim semakin bernilai. Bahkan pada kondisi tertentu penampilan lahiriah memberi peran penting dalam interaksi kita dengan orang lain, terutama bagi seorang da'i dalam memberi kesan yang baik pada objek dakwahnya. Penampilan lahiriah juga berperan sebagai penguat izzah dan wibawa seorang muslim dihadapan orang-orang kafir. Oleh karena itu, sebagai apapun kita, kita tidak boleh melalaikan persoalan ini. Terlebih lagi bagi para pemegang panji dakwah.

Meskipun Allah hanya akan melihat hati dan amal kita, bukan berati kita boleh menyepelekan keindahan lahiriyah. Karena dengan memadukan keduanya kita dapat menerjemahkan islam dalam performa yang luhur.
Ada satu gubahan syair yang sering kami dengarkan dari Prof. Anis Thohir -hafidzahullah-. Gubahan syair itu berbunyi:

جمال الوجه مع قبح النفوس # كقنديل على قبر مجوس

Wajah yang indah namun berpadu dengan perangai yang buruk, bagai pelita di atas kuburan (seorang) majusi.
Maksudnya tak bernilai sama sekali.
"Ya Allah sebagaimana Engkau telah memperindah fisikku, maka perindahlah perangaiku.."
________
Madinah 09-07-1436 H
ACT El Gharantaly



MERENUNG SEJENAK

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

أَكْمَلُ الْمُؤْمِنِيْنَ إِيْمَانًا أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا وَخِيَارُكُمْ خِيَارُكُمْ لِنِسَائِهِمْ خُلُقًا

“Mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling bagus akhlaknya, dan sebaik-baik kalian adalah yang paling baik akhlaknya terhadap istri-istrinya”. (HR. Tirmidzi)

Catatan:
"Seringkali kita berharap agar pendamping hidup bisa seperti Khodijah, namun kita lupa bahwa disisi Khodijah ada pribadi Agung yang menjahit baju dan kasutnya sendiri. Dialah Rasulullah."

صلي الله عليه وسلم
_______________
Madinah 11-07-1436 H
ACT El-Gharantaly


SAKSI SEJARAH

Syaikh Ali Musthafa Tantawi -rahimahullah- mengataka: "Setiap hari raya tiba aku ingin sekali mengucapkan "Kullu aamin wa antum bikhoirin" untuk kalian, namun bagaimana aku bisa mengucapkannya, sementara saudara-saudara kita di Syam di bantai, terisolir dan dihinakan 
 (1). 

Bagaimana aku bisa mengucapkannya sementara sudara-saudaraku di belahan bumi lain terdzolimi dan tertintimidasi. Padahal orang Islam itu seperti satu raga, tidak dikatakan beriman orang yang tertidur lelap sementara tetangganya menahan lapar. Lantas bagaimana bisa seorang muslim terlelap dalam tidurnya, sementara musuh telah bersatu untuk memusnahkan golongan yang sholeh di negeri kaum muslimin untuk kemudian menggantinya dengan golongan yang kafir..?
Keamanan dan ketentraman antar bangsa mungkin saja tidak akan berlangsung lama. Hari ini mereka (syiah) telah menampakkan ke brutalannya di Suriah (2), dan aku takut bahaya ini mengancam seluruh negeri kaum muslimin.
 

Maka bergegaslah wahai orang-orang yang berakal, Wahai ahlul Ishlah, berikan perlawanan sebelum musuh menguasai seluruh wilayah (kaum muslimin. pent) untuk mewujudkan apa yang mereka cita-citakan, yaitu pemusnahan total terhadap Ahlussunnah, pengendalian wilayah (ahlussunnah) dan penyebaran berbagai macam bid'ah dan kesesasatan"
(Rawaa'iu At Thanthawi) 

Catt:

1. Ucapan Syaikh Ali diatas tidak berarti larangan untuk mengucapkan tahniah pada hari raya. Namun syaikh memilih sikap tersebut sebagai wujud kepedulian dan belasungkawa.
 

2. Dizaman Hafidz Al Asad -alaihi ma yastahiq- terjadi pembantaian terhadap ahlussunnah. Inilah yg mendorong Syaikh Ali, Syaikh Al Al-Bani dan sejumlah ulama lainnya hijrah meninggalkan Damaskus.

-SaveINDONESIA-
________________
Madinah 10-07-1436 H
ACT El Gharantaly