Dienstag, 28. April 2015

SEKEDAR PIKIRAN BANDING

Tidak semua yang kita tahu harus diketahui orang lain.
Iya, tentunya kita masih ingat perintah Rasulullah kepada Mu'adz -radhiallahu anhu- untuk tidak menyampaikan kepada manusia soal hadiitsul huquuq.
Dari sini para ulama menyimpulkan bahwa ada sebagian ilmu yg memang perlu ditunda penyampaiannya kepada objek dakwah karena alasan maslahat tertentu.
Ada baiknya saat menuliskan status yg mengandung muatan masaalah serta isu yang berhubungan dengan person atau kelompok tertentu kita harus extra hati-hati.
Sebab tidak semua isu harus ditanggapi... Dan jika memang harus ditanggapi, maka tidak semua harus memberikan tanggapan. Biarkan ahlinya yang menanggapi.

Secara pribada saya turut prihatin dengan sebagian ikhwah yang kadang tergesa-gesa dalam memberikan opini, komentar, atau pernyataan ini dan itu terhadap berbagai isu keummatan tanpa mempertimbangkan maslahat dan mudhorot yg ditimbulkan.
Sebagai contoh:
Ada orang yg sangat bersemangat menjelaskan kesesatan syi'ah, namun secara tak sadar dia telah mempromosikan pemahaman Syi'ah pada masyarakat awam yg samasekali tidak tau menahu apalagi mengerti so'al syi'ah.
Padahal, jika memang tujuannya untuk membentengi umat, mengapa kita tidak mengajari mereka tentang keutamaan Sahabat dan kedudukan Ummahaatul mu'minin atau hak-hak alul bayt secara rinci.
Ada juga yg terlalu semangat dalam menjelaskan ideologi extrimis khawaarij, namun tanpa sadar jatuh dalam perangkap yang sama. Dan juga tanpa sadar, secara langsung atau tidak langsung telah turut memberi andil dalam menyebarkan pemikiran yang serupa. Hal ini bisa dengan menyebutkan kekaguman terhadap tokoh mereka, atau menyebutkan situs-situs mereka yg sebelumnya tidak diketahui mayoritas salafy awam.
Akhirnya kitapun disibukkan dengan pertanyaan-pertanyaan yang timbul akibat bacaan-bacaan liar itu. Sementara syubhat yg terlihat kecil dimata sebagian kita, bisa jadi terlihat besar dimata salafy awam yg baru ngaji.
Di tempat lain ada yg menghiasi statusnya dengan cacian dan sumpah serapah sebagai wujud penolakan terhadap individu atau kelompok yang sesat. Padahal masaalah melabeli orang dengan kesesatan dan kebid'ahan merupakan persoalan ilmiah.
Walaupun kebencian kita merupakan sesuatu yg fithrawi, tidak berarti kita harus rela kehilangan sikap ilmiah saat merespon berbagai isu tersebut.
Ikhwah fillah...
Perhatikan siapa teman fb-mu...
Mereka mungkin tak sepertimu..
Memperhatikan realitas objek dakwah merupakan qaidah terpenting dalam amar ma'ruf nahi munkar.
Ingat ikhwah fillah..
Ketergesa-gesaan akan membuat kita tampak bodoh dan malu sendiri.
Jangan sampai ketergesa-gesaan kita dalam menanggapi isu ini dan itu menyebabkan orang lain dibuat bingung terhadap agamanya.
Ingat kawan.. di alam facebook.. Anda tidak sendiri.
Saya tidak ingin orang beragama dengan pendapat saya. Jika memang ada yg salah dalam status ini tolong diluruskan, Semoga Allah merahmati orang-orang yg menghadiahkan kepada kami segala aib kami
Terakhir saya kutipkan ucapan Prof. Ibrahim Ar-Ruhaily –hafidzahullah-
"Kebenaran itu hanya butuh penjelasan yang baik.
Dia tak butuh gerak tubuh lebih yang disertai suara keras dan cacian terhadap lawan diskusi.
Bahkan sikap-sikap seperti itu hanya akan membuat orang lain antipati terhadap kebenaran yang kita sampaikan.
Saat diskusi, anda harus sadar kalau tengah berada ditempat yang membutuhkan keilmiahan dan bukan kekuatan fisik.
Imam Syafi'I berkata, "Aku tidak pernah berharap untuk menang dari lawanku saat berdiskusi. Bahkan aku berharap agar kebenaran itu mengalir dalam ucapannya lalu akupun mengikutinya"

(Syaikh Prof. Dr. Ibrahim Ar-Ruhaily hafidzahullah)

ACT El Gharantaly

MENGEJAR BAYANGAN SEMU ATAU BERPALING MENUJU KEPASTIAN..?

Ibnul Qoyyim Al-Jauziyah mengatakan:

الدنيا كالظل لو لاحقتها تهرب منك و لو اعطيتها ظهرك تلاحقك.

Dunia itu ibarat bayangan, bila kau kejar, dia akan lari darimu. Tapi bila kau palingkan badanmu, dia tak punya pilihan lain kecuali mengikutimu.
Apa yang dikatakan Ibnul Qoyyim diatas selaras dengan sabda nabi shallallahu alaihi wasallam berikut ini:

مَنْ كَانَتِ الْآخِرَةُ هَمَّهُ جَعَلَ اللهُ غِنَاهُ فِي قَلْبِهِ وَجَمَعَ لَهُ شَمْلَهُ وَأَتَتْهُ الدُّنْيَا وَهِيَ رَاغِمَةٌ، وَمَنْ كَانَتِ الدُّنْيَا هَمَّهُ جَعَلَ اللهُ فَقْرَهُ بَيْنَ عَيْنَيْهِ وَفَرَّقَ عَلَيْهِ شَمْلَهُ وَلَمْ يَأْتِهِ مِنَ الدُّنْيَا إِلَّا مَا قُدِّرَ لَهُ

“Siapa yang obsesi hidupnya akhirat, maka Allah akan menjadikan kekayannya berada di dalam hatinya, menyatukan urusannya, dan dunia datang kepadanya dalam keadaan tunduk. Sebaliknya, siapa yang menjadikan dunia sebagai obsesinya, maka Allah akan meletakkan kefaqiran di depan matanya, Dia akan mencerai-beraikan urusannya, sementara dunia tidak mendatanginya kecuali sebatas apa yang telah ditakdirkan baginya.”
(HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)


Catatan:
Begitulah... setiap potongan hidup selalu menyajikan pilihan-pilihannya sendiri.
Disini kita hanya punya dua pilihan, mengejar bayangan semu atau berbalik menuju kepastian.
Tak ada pilihan ketiga, sebab kita tak mungkin berhenti, karena dengan berhenti itu artinya kita telah memilih untuk binasa.
Teruslah melangkah maju...
Sesekali lihatlah bayang itu, karena Allah azza wa jalla berfirman:


وَابْتَغِ فِيمَا آَتَاكَ اللَّهُ الدَّارَ الْآَخِرَةَ وَلَا تَنْسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا

“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (berupa kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi” (QS. Al-Qashshash: 77)

Sebagian orang menyangka bahwa maksud ayat ini adalah anjuran untuk menyeimbangkan antara kehidupan dunia dan akhirat. Padahal tidak, justru ayat ini menjelaskan agar manusia sepenuhnya mencari karunia akhirat dan menjadikan dunianya sebagai sarana untuk meraih kebahagiaan akhirat. Sehingga apapun pekerjaan dunia yang ditekuni seseorang -selama itu halal-, hendaknya membuat ia semakin bersemangat dalam meraih akhiratnya. Hal ini sebagaimana yang dijelaskan oleh mayoritas ahli tafsir diantaranya Ibnu Abbas, Al-Qurthuby, Jalaluddin Al-Mahally dan As-Sa'dy -rahihumullah-
As-Sa’di menjelaskan “Engkau memiliki berbagai sarana untuk menggapai kebahagiaan akhirat berupa harta, dimana hal tersebut tidakdimiliki oleh orang lain selain dirimu. Maka raihlah dengan harta tersebut apa yang ada disisi Allah. Berinfaklah dengan harta itu, jangan menggunakannya sebatas untuk memenuhi kebutuhan syahwat dan berbagai kelezatan semata. "Jangan lupakan bagianmu di dunia". Maksudnya, Allah tidak memerintahkan supaya manusia menginfakkan seluruh hartanya, hingga ia terlantar. Namun infakkan dengan niat untuk kebahagiaan akhiratmu. Bersenang-senanglah dengan duniamu dengan tidak melalaikan agama sehingga membahayakan kehidupan akhiratmu.”

Kesimpulannya, tataplah akhiratmu, berjalanlah menujunya, namun jangan lupakan duniamu sebagai sarana meraihnya. Sebab Allah tak memuji mereka yang terus-menerus beribadah dan melupakan dunia, tapi Dia memuji mereka yang melakukan pekerjaan dunia namun hati mereka terpaut pada Allah.

رِجَالٌ لَا تُلْهِيهِمْ تِجَارَةٌ وَلَا بَيْعٌ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ وَإِقَامِ الصَّلَاةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ يَخَافُونَ يَوْمًا تَتَقَلَّبُ فِيهِ الْقُلُوبُ وَالْأَبْصَارُ

“laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli dari mengingat Allah, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat. Mereka takut pada hari (pembalasan) yang (pada saat itu) hati dan penglihatan menjadi goncang” (QS. An-Nur:37).

Wallahu a'lam

Ya Allah,perbaikilah agama kami yang merupakan sandaran segala urusan kami. Dan perbaikilah urusan
dunia kami yang merupakan tempat tinggal kami,dan perbaikilah akhirat kami yang merupakan tempat kembali kami. Dan jadikanlah kehidupan kami sebagai
tambahan bagi kebaikan kami dan
kematian kami sebagai tempat istirahat
dari segala kejelekan kami." (HR. Muslim)

_____________
Madinah 25-05-1436 H
ACT El Gharantaly

Samstag, 25. April 2015

14 ABAD YANG LALU DIA PERNAH MERINDUKANMU

Dialah Rasulullah…

Tepat sembilan hari menjelang wafatnya turunlah firman Allah yang berbunyi:

 وَاتَّقُوا يَوْمًا تُرْجَعُونَ فِيهِ إِلَى اللهِ ثُمَّ تُوَفَّى كُلُّ نَفْسٍ مَا كَسَبَتْ وَهُمْ لاَ يُظْلَمُونَ

“ Dan peliharalah diri kalian dari (azab yang terjadi pada) hari yang pada waktu itu kalian semua dikembalikan kepada Allah. Kemudian masing-masing diri diberi balasan yang sempurna terhadap apa yang telah dikerjakannya, sedang mereka sedikit pun tidak didzalimi.” (Al Baqarah : 281)

Semenjak itu raut kesedihan mulai tampak di wajah beliau yang suci. “Aku ingin mengunjungi syuhada Uhud ujar beliau.” Beliaupun pergi menuju makam syuhada Uhud, sesampainya disana beliau mendekati makam para syhada dan berkata, “Assalamu’alaikum wahai syuhada Uhud, kalian telah mendahului kami. Insya Allah kamipun akan menyusul kalian.”

Ditengah perjalanan pulang, rasulullah shallallahu alaihi wasallam menangis. Para sahabat yang mendapinginya bertanya, “Apa yang membuatmu menangis wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Aku rindu kepada saudara-saudaraku.” Mereka berkata, “Bukankah kami adalah saudara-saudaramu wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Bukan, kalian adalah sahabat-sahabatku. Adapun saudara-saudaraku adalah mereka yang datang sesudahku, mereka beriman kepadaku padahal mereka belum pernah melihatku.”
(HR. Ahmad)


Alangkah tulus ungkapan itu..
Namun tersisa beragam tanya:
Kitakah yang dirindukan itu…?
Bila iya, Sudahkah kita merindukannya…?
Sudahkah kita beriman sehingga pantas dirindu…?
Sudahkan kita mengamalkan sunnahnya sebagai bukti cinta…?
Pantaskah diri yang lalai ini dirindukan Rasul suci yang mulia…?


Duhai.. alangkah malangnya bila yang dirindukan itu terusir dari telaga haudhnya.
Alangkah malangnya bila nanti terdengar darinya ucapan, “menjauhlah dari telagaku…”
Kau tau kenapa…? Karena mereka telah merubah-rubah Agama yang dibawanya.


Wahai insan yang dirindu….
Ikutilah jalan hidup manusia agung yang dulu pernah merindukanmu..
Jauhi segala macam bid’ah dalam agama, agar kau tak terusir dari telaganya.

Buktikan cintamu dengan ittiba’ agar cintamu tak bertepuk sebelah tangan.
Ingat selalu firman Allah azza wa jalla:
Katakanlah (wahai Muhammad): “Jika kalian mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu”. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. 3:31)
Ingat kawan…. 
Ditepi telaga haudh dia menanti kita..
“Aku akan mendahului kalian di telaga. Aku sebagai saksi atas kalian” dan sesungguhnya—demi Allah— saat ini aku sedang memandang telagaku itu” (HR. al-Bukhari dan Muslim)
_______
Madinah 07-07-1436 H
ACT El-Gharantaly

Samstag, 11. April 2015

DUA MACAM MANUSIA

Syaikh Prof. Dr. Ibrahim bin Amir Ar-Ruhaily pernah mengatakan:
"Di dunia ini ada dua macam manusia. Yang pertama adalah mereka yang meninggal dunia kemudian mendapatkan ganjaran pahala setelah kematiaannya. Yang kedua adalah mereka yang meninggal dunia namun menanggung dosa orang-orang yang ditinggalkannya. Semua tergantung amalan yang mereka perbuat semasa hidup di dunia.
Orang pertama adalah orang yang suka mencontohkan perbuatan baik, lalu mengajak orang lain berbuat kebaikan yg sama. Adapun orang yg kedua semasa hidupnya dia menjadi contoh bagi orang lain dalam melakukan perbuatan buruk, sehingga ia dihukum karena dosa orang lain.

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

مَنْ دَعَا إِلَى هُدًى كَانَ لَهُ مِنَ الأَجْرِ مِثْلُ أُجُورِ مَنْ تَبِعَهُ لاَ يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ أُجُورِهِمْ شَيْئًا وَمَنْ دَعَا إِلَى ضَلاَلَةٍ كَانَ عَلَيْهِ مِنَ الإِثْمِ مِثْلُ آثَامِ مَنْ تَبِعَهُ لاَ يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ آثَامِهِمْ شَيْئًا

Artinya: "Barangsiapa yang menyeru kepada sebuah petunjuk maka baginya pahala seperti pahala orang-orang yang mengikutinya, hal tersebut tidak akan mengurangi pahala-pahala mereka sedikitpun. Dan barangsiapa yang menyeru kepada sebuah kesesatan, maka baginya dosa sebagaimana dosa orang-orang yang mengikutinya, hal tersebut tidak mengurangi dari dosa-dosa mereka sedikitpun." (Hadits riwayat Muslim)
Sungguh Allah Mahabijaksana lagi Maha Mengetahui.


Catatan:

Mencontohkan perbuatan baik merupakan amalan yang sangat terpuji dalam islam. Bahkan pelakunya akan mendapatkan ganjaran pahala yang berkali-kali lipat disisi Allah. Oleh karen itu ada sebagian amalan yang dianjurkan untuk dilakukan secara terang-terangan, membayar zakat misalnya.
Nah, Sebagaimana mencontohkan perbuatan baik membuat pelakuknya mendapatkan ganjaran pahala berkali-kali lipat disisi Allah, maka mencontohkan perbuatan buruk juga akan mendatangkan keburukan yang berlipat. Oleh karena itu islam sangat mencela pelaku keburukan yang melakukan perbuatannya secara terang terangan.

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

كُلُّ أُمَّتِي مُعَافًى إِلَّا الْمُجَاهِرِينَ وَإِنَّ مِنْ الْمُجَاهَرَةِ أَنْ يَعْمَلَ الرَّجُلُ بِاللَّيْلِ عَمَلًا ثُمَّ يُصْبِحَ وَقَدْ سَتَرَهُ اللَّهُ عَلَيْهِ فَيَقُولَ يَا فُلَانُ عَمِلْتُ الْبَارِحَةَ كَذَا وَكَذَا وَقَدْ بَاتَ يَسْتُرُهُ رَبُّهُ وَيُصْبِحُ يَكْشِفُ سِتْرَ اللَّهِ عَنْهُ

“Seluruh umatku dimaafkan dosanya, kecuali orang yang melakukan dosa dengan terang-terangan. Dan sesungguhnya termasuk melakukan dosa dengan terang-terangan adalah, dimana seseorang melakukan perbuatan (maksiat) di malam hari, lalu dia memasuki waktu pagi dalam keadaan Allah menutup keburukannya, (akan tetapi) dia mengatakan: “Hai, Fulan! Semalam aku telah melakukan perbuatan begini dan begitu”. Padahal dia telah melewati malamnya sementara maksiatnya telah ditutupi oleh Rabb-nya, namun ketika memasuki pagi, dia membuka tirai Allah darinya”. (HR Bukhari)

Contoh sederhana dari permasaalah ini adalah kebiasaan sebagian orang yang suka mengunggah foto-foto pribadinya baik saat bersama pacar, saat meneguk minuman keras, berjudi, dugem dan lain-lain. Padahal boleh jadi tak ada yang mengetahui bila dia termasuk orang yang suka pacaran atau orang yang suka menenggak minuman keras berjudi dan lain-lain. Kalaupun ada yang mengetahui bahwa dia memiliki pacar toh tidak semua orang tau apa yang dilakukannya bersama sang pacar di malam hari. Akan tetapi dia mempertontonkan dan mengumbar apa yang telah ditutupi Allah darinya pada orang banyak melalui media sosial dan media lainnya. Sehingga orang-orangpun mengetahui perbuatan buruknya hingga akhirnya tertarik untuk mengikutinya. Wal iyaadzu billah

Semoga kita termasuk orang-orang yang akan terus memetik buah kebajikan baik saat hidup di dunia maupun setelah meninggalkan dunia.

Amiin.
______________
Madinah 13-03-1435 H
ACT El-Gharantaly

Freitag, 3. April 2015

KUMPULAN STATUS BULAN MARET 2015 M

JANGAN LUPA TEMAN KECILMU DULU

Syaikh Abdul Muhsin Al Abbad Al Badr -hafidzahullah- pernah mengatakan:
Ikhwah sekalian… Sejenak ingatlah teman bermain kalian dimasa kecil dulu. Ingatlah saat-saat kalian bermain bersama mereka. Saat itu kalian mungkin tak pernah menyangka untuk bisa seperti sekarang ini, duduk menuntut ilmu di kota Rasulullah.
Waktupun terus bergulir, mungkin ada diantara teman bermain itu yang jadi tukang kayu, dokter, tentara, pengusaha dan lain-lain. Sementara kalian dipilih Allah untuk menuntut ilmu dan menjaga agama-Nya, maka syukurilah nikmat tersebut. Jangan lupa, sambung kembali pertemanan kalian dengan kawan-kawan dimasa kecil itu.
Berbagilah dengan mereka, ajari mereka apa yang sudah kalian pelajari. Setidaknya itu adalah sebaik-baik tebusan untuk perpisahan yang lama.

Aku dan Diaryku
(Faidah saat Kuliah perdana Mata Kuliah Sunan an Nasaa'i Ahad 22-3-1433 H)
ACT El Gharantaly


Kisi-Kisi Soal Ujian Akhirat

BAB 1 : ALAM KUBUR

1. Siapa Tuhanmu ? 2. Apa Agamamu ? 3. Siapa Nabimu ?

BAB 2 : HARI KIAMAT

1. Usiamu, kau habiskan untuk apa ?
2. Untuk apa kau pergunakan masa mudamu ?
3. Hartamu, darimana kau dapat ? Dan untuk apa kau belanjakan ?
4. Apa yang sudah kau amalkan dengan ilmu yang telah kau peroleh ?


فأعد للسؤال جوابا وليكن الجواب صوابا

Siapkanlah jawaban untuk setiap pertanyaan,
Dan pastikan jawaban Anda benar ..


PERHATIAN PENTING..!!!!!

1. "Pada hari ini kami tutup mulut mereka, dan berkatalah kepada kami tangan mereka dan memberi kesaksian kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan." (Yasin : 65)
2. Ujian kali ini tanpa pengulangan.
3.Jawaban untuk masing-masing soal berdasarkan amalan dan bukan hafalan.
4. Peserta ujian yang lulus, akan ditempatkan di surga. Dan bagi yang gugur ada dua kemungkinan:
-Bila ketidaklulusan disebabkan dosa syirik, (dimana pelakunya mati sebelum bertaubat), maka ia kekal di dalam neraka. Bila ia bertaubat, maka Allah Maha Pengampun lagi Maha Pengasih
-Bila bila ketidaklulusan disebabkan dosa selain syirik, maka pelakunya dibawah kehendak Allah, apabila Dia berkenan maka akan diberi Ampunan, jika tidak maka akan di Adzab oleh-Nya.
-Pelaku dosa yang selama hidupnya tidak menyekutukan Allah akan dimasukkan kedalam surga setelah proses penyucian dosa di dalam neraka selesai.
Wallahu a'lam

Catatan:
Sungguh menyedihkan.. Soal dan jawaban begitu jelas, namun tak sedikit yang berguguran. Semoga dikehidupan selanjutya kita termasuk orang-orang yang lulus.

By: Sami Himma (A. Rinanda)
Editor: ACT El Gharantaly


TANDA TANYA

Sebenarnya apa yang berubah dari dakwah ini…?
Mengapa amplop dakwah itu kini lebih manis dari dakwah itu sendiri…?
Bukankah orang miskin juga butuh dakwah...?

____________
Madinah tak bertanggal
ACT El Gharantaly



TEMAN TAPI RACUN

Untuk menyematkan label teman pada orang lain, setiap orang punya alasan yang berbeda. Si ini karena harta, si Itu karena rupa, si Ini-2 karena akhlaknya, si Itu-2 karena tahta ataupun status sosialnya dan juga banyak yang karena tak berkarena. Setelah berkontemplasi ringan di bawah terpaan sinar matahari pagi tadi, sekiranya alasan-alasan tadi bisa diklasifikasikan menjadi dua, "karena dunia atau akhirat".
Teman dunia dan teman akhirat. Ya, bagi mereka yang melambari persahabatan tadi dengan pondasi duniawi, maka rapuhlah ia. Terlebih apabila dalam koridor yang jelas-jelas mencoreng nilai-nilai normatif dan agama. Dan yang melandaskan persahabatannya karena Allah maka persahabatan itu akan kekal.
"Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa." (QS. Az-Zukhruf: 67)
"7 golongan yang akan mendapatkan naungan Allah pada hari yang tiada naungan selain naungan Allah ..... 2 orang yang saling mencintai karena Allah. Saling bertemu karena Allah, dan berpisah karena Allah pula."
Katanya, "As Shahibu saahib" (Teman itu menyeret). Gamblang sekali, tak kurang referensi yang memuat kisah-kisah yang menggambarkan betapa benarnya ucapan ini.
Berteman dengan pejudi, kelak ia akan terseret ke dalam nistanya dunia perjudian. Berteman dengan si Pemalas, maka lambat laun ia pun akan terjangkiti rasa malas. Berteman dengan si Pembohong, maka akan tiba saatnya ia pun akan menikmati statusnya sebagai pendusta. Atau bahkan (kalau ia pria) bersahabat dengan -maaf bencong, maka seiring bergulirnya waktu, ia pun akan bertransisi status menjadi ... semi-pria. It's real !
Tapi tenang, selain 'seretan negatif' tadi, juga ada 'seretan positif'. "Teman itu menyeret". Kalimat ini kembali menunjukkan supremasi dan validitasnya. Berteman dengan orang alim, sedikit demi sedikit akan menyeret seseorang dari kelamnya kebodohan menuju cahaya ilmu. Berteman dengan si Taat, kelak suatu saat ia akan tergerak dan termotivasi untuk giat beribadah. Begitu halnya bersahabat dengan si Visioner, ia pun lambat laun akan tergerak untuk menata masa depannya, menjemput janji-janji kehidupan yang lebih baik.
Saya akhiri tulisan ini dengan sebuah quote yang disampaikan oleh seorang guru besar

"Temanilah orang yang apabila engkau melihatnya, membuatmu mengingat Allah. Perkataannya menambah ilmumu. Dan dengan melihat amalannya, engkaupun tergugah untuk mempersiapkan akhiratmu."
_______________
Madinah 13-05-1436 H
Sami Himma
Editor: ACT El Gharantaly



RENUNGKAN DAN SYUKURI

Syaikh Ali Mustafa Thanthawi -rahimahullah-mengatakan:
Falsafah rizki itu sangat sulit untuk dimengerti, juga terlalu jauh untuk bisa diraih.
Tengoklah kehidupan manusia. Diantara mereka ada para penyelam yang Allah jadikan roti (kehidupan) mereka dan segenap keluarga tersimpan jauh di dasar lautan. Mereka takkan bisa menggapainya hingga mereka menyelam ke dasar lautan yang dalam.
Ada juga para pilot yang Allah jadikan roti (kehidupan) mereka berada di atas awan, sehingga mereka tidak mungkin mendapatkannya sampai mereka terbang tinggi ke angkasa.
Ada juga yang roti (kehidupannya) tersembunyi di dalam bebatuan yang sangat keras, sehingga mereka tidak bisa mendapatkannya kecuali dengan memecah batu-batu itu.
Ada pula orang-orang yang rezeki mereka berada di bawah gorong-gorong air yang kotor, atau di tempat-tempat penambangan yang dalam, dimana wajah mentari dan cahaya siang tak dapat dilihat.
Ada orang yang mendapatkan bagian rezekinya dengan tangan, kaki, lisan dan otaknya. Ada juga yang tidak bisa meraihnya kecuali dengan mempertaruhkan nyawa dan menghadapkan diri kepada kematian, seperti halnya para pemain sirkus yang selalu saja diburu kematian. Kalau ia tidak mendapati rizkinya dengan cara jatuh bertumpuh di atas kepala, ia mendapatinya ketika berada di antara taring-taring singa atau di bawah kaki-kaki gajah.
Maka bersyukurlah kepada Allah, karena Dia telah menjadikan rezekimu berada di atas meja kerjamu. Kau bisa meraihnya sambil duduk di atas kursi. Dia tidak menjadikannya berada di puncak-puncak gunung yang tinggi, atau di dasar lautan yang dalam, juga tidak harus berhadapan dengan singa ataupun macan.

(Syekh Ali Musthafa Thanthawi dalam risalah Ma'a An-Naas)
_________________
Madinah 14-05-1436 H
ACT El Gharantaly


SERUAN KASIH SANG MAHA PENGAMPUN

Allah azza wa Jalla berfirman dalam hadits qudsi:
”Wahai anak Adam, sesungguhnya selama engkau menyeru dan mengharap pada-Ku, maka pasti Aku ampuni dosa-dosamu, dan Aku takkan pedulikan lagi.
Wahai anak Adam, seandainya dosamu membumbung tinggi hingga ke langit, tentu akan Aku ampuni, dan Aku takkan peduli lagi.
Wahai anak Adam, seandainya engkau mendatangi-Ku dengan dosa sepenuh bumi dalam keadaan tidak berbuat syirik sedikit pun pada-Ku, tentu Aku akan mendatangi-Mu dengan ampunan sepenuh bumi pula.”
(HR. Tirmidzi)


Catatan Pinggir

Kadang kita mencela orang lain karena dosa yang dilakukannya. Padahal dosanya hanya berbeda dengan dosa kita. Kedepankan nasehat ketimbang celaan. Takkan ada yang dirugikan oleh seuntai nasihat yang tulus.

Madinah 16-05-1436 H ACT El Gharantaly


SEPUCUK SURAT UNTUK SAHABAT
 

(edisi membaca kembali)
"Sahabat, dengarkanlah sejenak..
Diriwayatkan bahwa apabila penghuni surga telah masuk ke dalam surga, lalu mereka tidak menemukan sahabat-sahabat yang selalu bersama mereka di dunia, mereka bertanya tentang sahabat mereka itu kepada Allah Subhanahu wa ta'ala ..

"Yaa Rabb.. Kami tidak melihat sahabat-sahabat kami yang sewaktu di dunia shalat bersama kami, puasa bersama kami dan berjuang bersama kami,"
Maka Allah subhanahu wa ta'ala berfirman: "Pergilah ke neraka, lalu keluarkan sahabatmu yang di hatinya ada keimanan walaupun hanya sebesar dzarrah." (HR. Ibnul Mubarak dalam kitab "Az-Zuhd")

Al-Hasan Al-Bashri berkata, "Perbanyaklah Sahabat-sahabat Mu'min-mu, karena Mereka memiliki Syafa'at pada hari kiamat."
Ibnul Jauzi pernah berpesan kepada Sahabat-sahabatnya sambil menangis,
"Jika kalian tidak menemukan aku nanti di surga bersama kalian, maka bertanyalah kepada Allah ta'ala tentang aku, "Wahai Rabb Kami.. Hamba-Mu fulan, sewaktu di dunia selalu mengingatkan kami tentang ENGKAU. Maka masukkanlah dia bersama kami dalam Surga-Mu."
Sahabatku.. Mudah-mudahan dengan ini, aku telah Mengingatkanmu tentang Allah ta'ala ..
Agar aku dapat besamamu kelak di surga & meraih Ridha-Nya..

Ya Allah..
Aku memohon kepada-Mu..
Karuniakanlah kepadaku Sahabat-Sahabat yang selalu mengajakku untuk tunduk, patuh & taat pada Syariat-Mu..
Kekalkanlah persahabatan kami hingga kami bertemu di akhirat nanti dengan-Mu..

Amiin...

(Disadur dari cuplikan ceramah Ust. Badrussalam Lc, -hafidzahullah- dengan sedikit perubahan)
_______________
Madinah 17-05-1436 H
ACT El Gharantaly



HARAMAIN, TEMPAT IBADAH BUKAN TAMASYA

Syaikh Hammad Al-Anshary -rahimahullah-mengatakan:

و بلاد الحرمين ليست للنزهة و إنما هي للعبادة

"Negeri Haramain (dua tanah suci) bukan tempat tamasya, tapi tempat untuk beribadah.
(Al Majmu', hal: 571)


Catatan:

1. Karena perjalanan ke tanah suci adalah ibadah, maka persiapkan ilmu yang mateng, bukan kamera yang mentereng.
2. Ingat..! Anda datang sebagai tamu Allah, bukan sebagai fotografer. Hormati kesucian masjid Nabawi dan masjidil Haram dengan tidak menjadikan keduanya layaknya fotostudio.
3. Sembunyikan amal baik anda sebagaimana anda menyembunyikan keburukan anda.
4. Ingat..! Selfiemu bisa jadi mautmu.
 

Kok bisa..?  Iya, karena selfie lebih deket pada riya' ketimbang memotivasi orang lain, -soal isi hati hanya Allah yang tau-. Riya sendiri sama dengan syirik kecil, nah dosa syirik dapat menghapus amal ibadah seorang hamba. Jadi jangan biarkan pahala amal anda hilang begitu saja hanya karena sebuah jepretan.
wallahu a'lam
______________
Madinah 18-05-1436 H
ACT El Gharantaly


UMMAT HARI INI, KURANG ILMU ATAU KURANG AMAL.?

Syaikh Hammad Al Anshary -rahimahullah- mengatakan:
"Saat ini sebenarnya kita tidak kekurangan ilmu. Yang kurang dari kita adalah amalan"
(Al-Majmu': 572)

Catatan:
Benar apa yang dikatakan syaikh Hammad -rahimahullah-
Saat Roma, Persia dan Andalus ditaklukkan kaum muslimin baru punya satu kitab saja, yaitu kitabullah. Sementara sunnah diambil dari lisan ulama rabbani yang kredibel.

Namun berapa banyak kitab yang menyesaki rak-rak buku di berbagai perpustakan islam hari ini.?
Tapi mengapa kita tidak bisa mengembalikan Andalus .?
Mengapa kita begitu tertinggal sementara umat lain terlampau jauh meninggalkan kita.?
Jawabannya, karena dahulu isi dan makna yang terkandung dalam satu-satunya kitab yang di miliki umat islam itu terealisasi dalam wujud amal nyata. Adapun saat ini, ratusan ribu buku yang menyesaki perpustakaan islam tak lebih dari sekedar bukti kekayaan khazanah keilmuan saja.
Banyak yang membaca namun sedikit yang bekerja. Benar-benar seperti buih..
Itu yang membedakan kita dengan salaf.

اللهم ارزقنا العلم النافع والعمل الصالح
________________
Madinah 19-05-1436 H
ACT El Gharantaly


Catatan Pinggir

"Untuk setiap yang kita tinggalkan, insyaallah akan ada gantinya. Namun tak ada ganti bila yang kita tinggalkan itu adalah Allah azza wa jalla"
_____________ Madinah 20-05-1436 H ACT El-Gharantaly

DI BAWAH LANGIT BERLIN

Di salah satu komplek masjid Berlin ada seorang kakek berkebangsaan Palestina yang berprofesi sebagai tukang cukur rambut, walaupun umurnya sudah diatas 70 tahun tapi beliau masyaAllah masih segar bugar dan masih fit bekerja. Setiap mencukur rambut selalu diiringi dengan dzikir.
Terakhir kali saya kesana beliau cerita sempat sakit selama 1 bulan. Saya tanya,"sakit apa?". Kata beliau mata beliau tidak bisa dibuka selama 1 bulan. Saya tanya lagi, "kenapa?". Jawabnya: "ada rambut yang masuk ke mata saya, setelah ke rumah sakit baru ketahuan ternyata rambut itu penyebabnya".
Subhanallah, hanya gara-gara sehelai rambut beliau tdk bisa membuka mata selama 1 bulan.
Kadang kita lupa mensyukuri nikmat yang Allah berikan, terutama nikmat kesehatan. Kita kadang mengeluh karena ada keinginan kita yang belum tercapai, lantas kitapun melupakan begitu banyak nikmat Allah pada kita. Padahal jika Allah menghendaki sangat mudah bagi-Nya untuk menimpakan musibah kepada kita, walau hanya dengan sehelai rambut sekalipun.

___________
Berlin, 20-05-1436 H.
Abu Maryam Rofif Zufar Al Indunisy


Catatan Pinggir

Teruslah berbagi kebaikan dengan sesama. Karena kebaikan, kasih sayang dan ketulusan anda tak akan disia-siakan Allah.
Jangan sesali setiap detik yang anda luangkan untuk membahagiakan orang lain, walau sebenarnya orang itu tak layak mendapatkannya.

______________
Madinah 22-05-1436 H
ATC El Gharantaly


Catatan Pinggir

Tak seorangpun dapat kembali ke masa lalu & memulai segalanya dari awal.
Tapi semua orang bisa memulai segalanya hari ini untuk sebuah akhir yang indah.

Madinah 22-05-1436 H
ACT El Gharantaly


Selalu ada cara untuk bahagia.
Tersenyumlah disaat yang lain mengharapkanmu menangis.


PERBEDAAN MU'MIN DAN MINAFIQ DALAM MENYIKAPI KESILAPAN
SAUDARANYA


Abdullah Bin Munazil -rahimahullah- berkata: 

المؤمـن يطلـب معاذيـر إخوانـه والمنافـق يطلب عثـرات إخوانـه.

Seorang mu'min akan selalu mencari banyak udzur terhadap kesilapan saudaranya.
Adapun orang munafik dia akan selalu mencari-cari ketergelinciran saudaranya.

(Syuabul Iman: 7/11197)
______________
Madinah 23-05-1436 H
ACT El Gharantaly


Sekali Lagi..
Dengan Hati Apa Kita Akan Menemui Allah.?
Sahabat... Pernakah terlintas dalam pikiran kita sebuah tanya, "Bila nanti ajal menjemput, dengan hati apa kita akan menemui Allah...???"
Seringkali kita bertemu dengan saudara, kerabat atau teman dekat, pertanyaan mereka selalu sama.
Bagaimana kabar kesehatan anda..?
Bagaimana kabar keluarga anda..?
Bagaimana kabar pekerjaan anda..?
Sangat jarang atau bahkan tak pernah kita mendengar mereka bertanya, "Bagaimana kondisi hati anda..?" Bahkan pertanyaan ini mungkin terasa aneh bagi sebagian orang.
Tapi kita perlu untuk bertanya, paling tidak terhadap diri kita sendiri.

Abu Hurairah -radhiallahu anhu- berkata:
"Hati adalah raja, sedangkan anggota tubuh adalah tentara. Jika raja itu baik, niscaya baik pula tentaranya. Jika raja itu buruk, maka akan buruk pula tentaranya”.
Iya, Segumpal darah yang bernama hati itu harus selalu terjaga, karena dengan hati kita mengenal Allah, dengan hati kita mendekat kepada-Nya, dengan hati kita menyusuri jalan menuju-Nya dan dengan hati pula kita akan kembali menemui-Nya.
Allah azza wajallah berfirman:

يَوْمَ لا يَنْفَعُ مَالٌ وَلا بَنُونَ إِلا مَنْ أَتَى اللَّهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ

"(Yaitu) di hari harta dan anak-anak laki-laki tiada lagi berguna, kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih." (Asy-Syu'ara': 88-89).

Lalu dimanakah hati yang bersih itu...?
"Ibnul Qayyim Al Jauziyah mengatakan:
"Carilah (kedamaian) hatimu ditiga tempat, disaat mendengarkan Al-Qur'an, disaat menghadiri majelis ilmu, atau disaat bersepi sendiri (dalam Ibadah). Jika engkau tidak mendapatkannya, maka memohonlah kepada Allah agar Dia memberimu hati yang lain. Karena (pada hakekatnya) engkau tak lagi memiliki hati."
(Ibnul Qoyyim Al-Jauziyah dalam kitab fawaaid: 1/149)
Semoga kita kembali kepada-Nya dengan hati yang suci lagi bersih.
___________
Madinah Jum'at 10 Shafar 1435 H
ACT El Gharantaly




BEGINILAH SEHARUSNYA

Pada simposium yang mengambil tema "Masjid Nabawi, Adab dan Hukum-hukumnya" Imam besar Masjidil Harom Prof. DR. Abdurrahman As-Sudeis memberi masukan kepada forum. Beliau mengatakan, "Ada satu hal yang perlu diperhatikan berkaitan dengan hukum-hukum masjid nabawi. Kita tau bersama bahwa dua masjid suci ini dikunjungi oleh kaum muslimin dari berbagai belahan dunia, dengan latar belakang mazhab yang berbeda, kultur yang berbeda dan kondisi sosial yang berbeda. Oleh karena itu kita perlu mensinkronkan berbagai permasaalahan, baik hukum serta teks-teks syar'ie dengan maqosheed as-Syar'iyah dalam mewujudkan maslahat dan menghilangkan kerusakan semampu yang bisa dilakukan. Dan menjaga citra bahwa islam adalah agama yang mudah.
Allah berfirman:

يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ

“Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu.” (QS. Al Baqarah: 185)

وَمَا جَعَلَ عَلَيْكُمْ فِي الدِّينِ مِنْ حَرَجٍ

Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan.
Agama ini punya keluasan. Jadi kita perlu memudahkan kaum muslimin, nabi tidak pernah diberi dua pilihan melainkan beliau memilih hal yang paling mudah dari dua pilihan itu selama bukan dosa. Jadi memaksa kaum muslimin untuk menerima satu pendapat (ijtihadi) di dua tanah suci merupakan sesuatu yang sulit. Oleh karena itu kita perlu menampakkan maqashid (nilai-nilai dan sasaran syara’ yang tersirat dalam segenap atau bagian terbesar dari hukum-hukumnya), jaga kesatuan hati kaum muslimin, nampakkan ukhuwah dan persatuan serta keutuhan shaff. berusahalah untuk toleran dalam masaalah-masaalah ijtihadi dan furu'.
Saya meminta agar hal ini tidak dikesampingkan, tentunya dengan mengacu pada nash-nash yang ada disertai penerapan maqashid yang baik. Secara spesifik dalam ranah pengajaran dan fatwa, disana harus ada kelapangan, dengan memperhatikan perbedaan mazhab kaum muslimin.
Sekian dan terima kasih"

Saya kemudian teringat capan guru saya, beliau pernah mengatakan:
"Saat ini aku duduk untuk mengajarimu. Bila engkau memiliki pandangan yang berbeda denganku, sementara engkau yakin berada di atas kebenaran dengan pijakan dalil yang engkau anggap kuat, maka peganglah apa yang kau yakini itu. Jangan sampai rasa hormatmu terhadapku membuat kamu menyelisihi kebenaran yang kau yakini."
Dalam salah satu majelisnya, Syaikh Prof.Dr. Abdullah Muhammad Al-Amin As-Syinqity pernah mengatakan:

Dalam lingkungan ilmiah, kita perlu menerapkan 4 kaidah ini:
1. Bila anda memiliki dalil dan saya memiliki dalil, maka kita berpegang pada dalil masing-masing.
2. Bila anda memiliki dalil sementara saya tidak memiliki dalil, maka saya wajib mengikuti anda karena dalil.
3. Bila saya memiliki dalil sementara anda tidak memiliki dalil, wajib bagi anda mengikuti saya karena dalil.
4. Bila kita sama-sama tidak memiliki dalil, maka disinilah ranah ijtihad, wajib bagi saya dan anda untuk berlapang dada bila harus berbeda:

Ah.. harus belajar lagi, lagi dan lagi..
___________
Aku dan Diaryku. Madinah 06-05-1436 H
ACT El Gharantaly

Foto oleh: Saudi Press Agency
Dari kiri ke kanan: Prof. DR. Anis Thahir Al Andunisy, Dr. Ali Abdurrahman Al-Hudzaify (Imam dan Khotib Masjid Nabawi), Prof. DR. Abdurrahman As-Sudeis, DR. Suud bin Ied Al-Jarbu'iy (Dosen Fakultas Hadits UIM)



KATA GURUKU

"Bila hati kita tak lagi tersentuh dengan lantunan Al Qur'an, maka jadilah orang pertama dalam mentakziaihi diri"
(Prof.DR Anis Thahir Al Andunisy - hafidzahullah -)
Catatan:
Manusia dianggap mati bila hatinya mati, sekalipun raganya sehat dan bugar. Karena kehidupan yang sesungguhnya adalah kehidupan hati, bukan kehidupan raga.
____________
Madinah 15 Dzulqa'dah 1435 H
ACT EL Gharantaly


CATATAN PINGGIR

Kadang seseorang memilih menyendiri bukan karena ia membenci orang lain, namun karena ia menemukan kedamaian saat ia jauh dari manusia".
Catatan:
Ini sifatnya kadang-kadang saja, karena tak selamanya menyendiri itu baik, Rasulullah shallallahu alahi wasallam bersabda:

المؤمنُ الذي يخالطُ الناسَ ويَصبرُ على أذاهم خيرٌ منَ الذي لا يُخالطُ الناسَ ولا يصبرُ على أذاهمْ

“Mukmin yang memilih bergaul dengan masyarakat dan bersabar terhadap gangguan mereka lebih baik dari pada mukmin yang tidak bergaul dengan masyarakat dan tidak bersabar dari gangguan mereka” (HR. At Tirmidzi).
_____________
Madinah 26-05-1436 H
ACT El Gharantaly


MENJAWAB TANYA

Menyepi Atau Bergaul..? Mana Yang Lebih Utama..?
Masaalah mana yang lebih utama, "uzlah" (menyepi) atau bergaul masih menjadi bahan diskusi diantara ulama. Masing-masing ulama memiliki pegangan yang kuat. Ulama yang menilai bahwa uzlah lebih utama berpegang pada hadits berikut:

يُوشِكَ أَنْ يَكُونَ خَيْرَ مَالِ الرَّجُلِ غَنَمٌ يَتْبَعُ بِهَا شَعَفَ الْجِبَالِ وَمَوَاقِعَ الْقَطْرِ يَفِرُّ بِدِينِهِ مِنْ الْفِتَنِ

“Hampir-hampir (datang satu masa) dimana harta paling baik yang dimiliki seseorang adalah kambing yang ia pelihara di puncak gunung dan lembah. Ia lari mengasingkan diri untuk menjaga agamanya dari fitnah” (HR: Bukhari).

Dan juga jawaban nabi shallallahu alaihi wasallam terhadap seorang laki-laki yang bertanya pada beliau sebagaimana dalam hadits berikut ini:

قال رجلٌ : أيُّ الناسِ أفضلُ ؟ يا رسولَ اللهِ ! قال : مؤمنٌ يجاهد بنفسِه ومالِه في سبيلِ اللهِ . قال : ثم من ؟ قال : ثم رجلٌ مُعتزلٌ في شِعبٍ من الشِّعابِ . يعبد ربَّه ويدَعُ الناسَ من شرِّه

“Seseorang pernah bertanya kepada Nabi: ‘siapakan manusia yang paling utama wahai Rasulullah?’ Nabi menjawab: Mukmin yang berjihad dengan jiwa dan hartanya di jalan Allah. Orang itu bertanya lagi: Kemudian siapa?. Nabi menjawab: Kemudian orang yang mengasingkan diri di lembah-lembah, dia menyembah Rabb-nya, dia pergi meninggalkan masyarakatnya karena kebobrokannya'” (HR. Bukhari & Muslim).

Sementara ulama yang menilai bahwa membuka pergaulan lebih utama, mereka bergumen dengan dengan hadits yang telah kami cantumkan pada status sebelumnya.
Sekilas seolah ada pertentangan atara kedua hadits diatas dengan hadits yang kami kutip pada status sebelumnya. Para ulama kemudian mengkompromikan nash-nash tersebut dengan memberikan perincian yang kesimpulannya adalah, "siapa yang merasa bahwa dirinya kuat dan yakin tidak akan hanyut bersama arusnya fitnah, maka boleh baginya bergaul dengan masyarakat sekitar disaat masyarakat tersebut rusak dan jauh dari niai-nilainagama. Apalagi bila keberadaannya ditengah masyarakat sangat diharapkan untuk membawa perubahan, maka pada kondisi ini dia tidak boleh memilih uzlah. Sebab ditakutkan adzab Allah juga akan menimpa diri dan masyarakatnya.

Allah Ta’ala berfirman:

وَاتَّقُوا فِتْنَةً لَا تُصِيبَنَّ الَّذِينَ ظَلَمُوا مِنْكُمْ خَاصَّةً ۖ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ

“Dan peliharalah dirimu dari pada siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya.”

Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda yang artinya:
“Bila suatu kaum berbuat maksiat, sementara di antara mereka ada yang mampu menegur mereka, namun tidak dilakukannya, maka Allah akan menimpakan siksa-Nya secara merata atas mereka dari sisi-Nya.”

“Demi jiwaku yang di tangan Allah, Hendaknya kalian saling menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah kemungkaran atau sudah dekat masanya Allah Subhanahu ta'ala mengirim adzab-Nya kepada kalian, kemudian kalian berdo'a kepada-Nya namun Dia tidak mempedulikan do'a-do'a kalian.”

Akan tetapi bila seseorang memandang dirinya lemah ditengah derasnya arus fitnah, sementara ia takut agamanya akan ternodai, maka yang lebih utama baginya adalah uzlah. Semua dikembalikan pada mashlahat yang ada.
Wallahu a'lam
______________
Madinah 27-05-1436 H
ACT El Gharantaly


METODE BELAJAR FIQIH YANG BAIK

1. Membaca matan fiqih berulang-ulang sebelum menghadiri majelis ta'lim.
2. Bila memungkinkan bacalah penjelasan ringkas terhadap matan yang anda baca sebelum menghadiri ta’lim. Bila tidak, maka cukuplah dengan memperbanyak mengulang bacaan.
3. Saat hadir di majelis ilmu, sebaiknya anda diam dan perhatikan penjelasan sang guru. Maksudnya jangan menyibukkan diri dengan hal lain. Karena Allah tidak meletakkan dua hati dalam satu rongga. Bila ingin menulis catatan kecil silahkan saja, dalam hal ini setiap orang tentu berbeda-beda. Namun yang kami anjurkan adalah sebaiknya seorang penuntut ilmu memberi perhatian penuh pada apa yang disampaikan sang guru.
4. Bila pelajaran telah usai, kembalilah kerumah, berusahalah untuk tidak menyibukkan diri dengan hal-hal lain selain ilmu. Hal itu agar anda selalu bersama keberkahan ilmu yang barus saja anda dapatkan di majelis ilmu. Sebab menyibukkan diri dengan hal-hal yang sia-sia setelah menghadiri majelis ilmu akan menyebabkan hilangnya kebaikan yang baru saja anda raih. Itulah hikmah mengapa Rasulullah mensyariatkan dzikir setelah sholat, dimana dengan dzikir tersebut ingatan seseorang kepada Allah tidak terputus, ditambah lagi dosa-dosanya akan diampuni meskipun sebanyak buih dilautan. Menyibukkan diri dengan ilmu seusai majelis akan membuat hati kita selalu terpaut dengan Alah.
Kami nasehatkan pada pentut ilmu, apabila ia telah selesai menghadiri majelis imu hendaklah ia kembali kerumahnya dan duduk menyendiri atau duduk bersama kawan yang turut hadir di majelis ilmu tersebut untuk melakukan murojaah dan mudzakaroh. Ini merupakan metode salafussholeh rahimahullah. Mereka duduk bersama untuk melakukan mudzakarah. Mereka saling mengisi dan melengkapi bila ada materi yang terlewati oleh salah satu diantara mereka.
5. Buatlah catatan khusus berupa rangkuman pelajaran dari setiap masaalah yang anda pelajari di majelis ilmu, jadikan rangkuman tersebut sebgai pegangan yang akan selalu anda murojaah.
Dalam pembelajaran matan fiqih yang paling penting adalah bagaimana memecahkan teka-teki yang tersirat dibalik setiap kalimat, mengetahui kesimpulan hukum serta dalil yang menjadi landas hukum tersebut. Bila anda telah memahami maksud setiap kalimat, mengerti hukum yang terkandung di dalamnya beserta dalilnya, maka cukupkan sampai disitu dulu, jangan terburu-buru untuk memasuki ranah khilafiyah atau terjun dalam diskusi fiqih yang berat, kecuali setelah anda telah mempelajari seluruh bab fiqih secara lengkap.
Setelah itu barulah pindah pada tingkatan selanjutnya dengan belajar pada seorang alim yang jauh lebih tinggi ilmunya, ditambah dengan membaca kitab-kitab yang menjelaskan makna dan maksud hadits-hadits nabi –shallahu alaihi wasallam. Dengan begitu kita telah menapaki satu persatu anak tangga dalam menuntut ilmu, memulai dengan ilmu-ilmu dasar sebelum ilmu-ilmu yang tinggi dan rumit.
Mulailah sebagimana dahulu para ulama kita memulainya. Mulailah dengan mempelajari matan fiqih tertentu dalam mazhab tertentu.
Belajarlah pada ulama/ustadz, sebab ilmu itu adalah apa yang anda ambil dari lisan para ulama/ustadz, karena dengan cara tulah ilmu ini diwariskan dari ulama kita hingga rasulullah.

Sebagian orang tertipu dengan kemampuan yang dimilikinya, baru belajar sebenatar sudah berani membaca buku-buku besar seperti Al Mughni dan Al Majmu', pada akhirnya ia keluar dengan hasil yang kosong dan bingung melihat khilaf para ulama, hal itu karena pijakan fiqihnya masih terlalu lemah.
Wallahu a'lam
(Disarikan dari Majelis Umdatul Fiqh bersama Syaikh Muhammad Muhammad Mukhtar As- Syinqity. Mufti Madinah Al Munawwarah, Pengajar di Masjid Nabawi dan Anggota Teatap Perhimpunan Ulama Besar Kerajaan Saudi Arabia)
____________
Madinah 28-05-1436 H
ACT El Gharantaly



BEGINILAH SEHARUSNYA

Bila anda duduk di majlis seorang syaikh/ustadz maka ambillah ilmunya, ambil kesimpulan hukumnya beserta dalil yang menjadi landasannya, kemudian katakan dalam hatimu, "Ya Allah aku meyakini dan mengikuti ucapan fulan karena di dalamnya ada firman-Mu dan sabda nabi-Mu. Jangan sekali-kali engkau meyakini kemaksuman gurumu, menganggap bahwa segala ucapan gurumu pasti benar. Jangan lakukan itu, gurumu adalah manusia sama sepertimu, bila ia keliru tinggalkan ucapannya dan jaga kehormatannya.
Problem penuntut ilmu saat ini adalah apabila ia duduk di salah satu majelis dan mendengarkan ilmu di majelis tersebut, diapun lantas pindah ke majelis lain dan mengatakan, “Wahai syaikh.! Syaikh/Ustadz fulan mengatakan begini dan begitu, apa pendapatmu.? Dalam masaalah ini Syaikh/Ustadz fulan menjawab begini dan begitu, apa pendapatmu.? Begini dan begitu, begini dan begitu sampai tak ada ilmu yang masuk dalam ingatannya, barokah ilmupun dicabut darinya. Ia lebih dekat pada seorang pengagadu domba ketimbang penuntut ilmu . Dahulu para ulama tidak mengetahui cara-cara seperti ini, mereka mengeti dan menyadari kapasitas dan kedudukan setiap alim/ustadz.

(Disarikan dari Majelis Umdatul Fiqh bersama Syaikh Muhammad Muhammad Mukhtar As- Syinqity -hafidzahullah-. Mufti Madinah Al Munawwarah, Pengajar di Masjid Nabawi dan Anggota Teatap Perhimpunan Ulama Besar Kerajaan Saudi Arabia)
______________
Madinah 28-05-1436 H
ACT El Gharantaly


APA YANG HILANG PASTI BERGANTI
 

(catatan lama)
Tidaklah Allah mengambil sesuatu darimu melainkan Dia telah mempersiapkan ganti yang lebih baik untukmu. Kuncinya jangan sampai engkau sedih dan berputus asa. Apa yang ada di sisi Allah jauh lebih baik dari apa yang ada dalam benakmu. Boleh jadi kebahagiaan hidup yang anda rasakan saat ini adalah buah dari kesabaran anda atas musibah yang pernah menimpa anda.
Percayalah pada janji Allah. Berprasangka baiklah kepada Allah, sebab Dia sebagaimana prasangka hamba-Nya terhadap-Nya. Bila seseorang jujur dengan Allah, mentauhidkan-Nya dan yakin bahwa Allah akan mengobati perih dalam hidupnya, maka Allah pasti akan mengobati perih hidupnya.
Bila anda ditimpa musibah, maka jangan beri ruang untuk musibah itu di hati anda, bandingkan dengan karunia Allah yang selama ini anda nikmati. Yakinilah… apa yang hilang pasti berganti.
(Disarikan dari taujihat Syaikh Muhammad bin Muhammad Al-Mukhtar As- Syinqity -hafidzahullah-)
______________
Madinah 29-05-1436 H
ACT El Gharantaly


CATATAN PINGGIR

Sungguh merupakan kerugian yang besar dan musibah yang tiada dua disaat kita menyangka bahwa ketentraman hati justeru kita dapatkan saat bermaksiat kepada Allah"
Madinah 29-05-1436 H ACT El Gharantaly


DISAAT SEMUA BERPALING

Disaat engkau mengetuk pintu kebaikan manusia, namun mereka tak mengacuhkanmu,
Disaat engkau percaya pada seseorang, namun dia mengkhianantimu,
Disaat engkau berharap pada seseorang yang kau anggap bisa diharapkan, namun ternyata ia mengecewakanmu,
Maka disaat itulah Allah ingin agar engkau kembali dan hanya berharap kepada-Nya saja.
Bila Allah menginginkan kemudahan bagi hamba-Nya, maka jalan keluar akan datang dari jalan yang tidak disangka-sangka.
Orang yang paling berbahagia di dunia ini adalah orang yang menghadapkan wajahnya pada Allah.
Orang-orang yang paling bahagia di dunia, adalah orang yang menautkan hatinya pada Allah. Dirinya yakin bahwa jalan keluar dari berbagai kesulitan akan datang dari Allah.

“Dan siapakah yang lebih baik agamanya dari pada orang yang ikhlas menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang diapun mengerjakan kebaikan, dan ia mengikuti agama Ibrahim yang lurus? Dan Allah mengambil Ibrahim menjadi kesayangan-Nya. “ (An-Nisa:125)
Ketika manusia menghinamu, ketahuilah bahwa mereka tidak dapat membuat engkau mulia atau hina. Ketika engkau memelas kepada manusia namun mereka mengejekmu , Maka ketahuilah bahwa mereka tidak dapat memberi manfaat maupun mudharat padamu.
Jika musibah dan hinaan manusia begitu hebatnya, Maka ketahuilah bahwa engkau memiliki Allah yang tidak akan pernah mengecewakanmu, engkau memiliki Allah yang mendengar segala keluh-kesahmu, engkau memiliki Allah yang maha Mengetahui segala yang yang tersembunyi, engkau memiliki Allah yang menunjukkan kasih sayang-Nya padamu. Dia suka saat engkau meminta pada-Nya.
“Atau siapakah yang memperkenankan (do'a) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdo'a kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi ? Apakah ada tuhan selain Allah?...” (An-Naml:62)
“dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika ia menyeru Tuhannya: "(Ya Tuhanku), sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang". (Al-Anbiya : 83)
“Maka Kamipun memperkenankan seruannya itu, lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan Kami lipat gandakan bilangan mereka, sebagai suatu rahmat dari sisi Kami dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Allah. “ (Al-Anbiya : 84)
Tidaklah seorang hamba berdoa dengan tulus ketika musibah menimpanya, kecuali Allah memberinya satu dari dua perkara:
Jika Allah mengetahui bahwa kesulitannya lebih baik diangkat, maka Dia akan mengangkatnya segera. Dan jika Allah mengetahui bahwa kesulitan tersebut belum saatnya diangkat, maka Allah akan mengilhamkan keyakinan, keimanan dan ketundukan pada takdir-Nya. Sehingga dia merasakan musibah itu bagai nikmat yang harus disyukuri. Dan derajatnyapun ditinggikan.
Saat musibah menimpa, justeru saat itu adalah saat yang tepat untuk menyepi dengan Allah, membiarkan diri hanyut terbawa dalam lautan munajat.
Manusia yang paling bahagia adalah manusia yang hanya mengeluh pada Allah, bukan pada maunisa,

Manusia yang paling bahagia adalah manusia yang hanya yakin kepada Allah bukan pada fulan dan fulan.
Tujuan dari ujian adalah agar engkau lari menuju Allah...
Tujuan dari ujian adalah agar seorang hamba hanya mengadu pada-Nya dan berpaling dari selain-Nya.

(Disarikan dari taujihat Syaikh Muhammad bin Muhammad Al-Mukhtar As- Syinqity -hafidzahullah-)
________________
Madinah 01-06-1436 H
ACT El Gharantaly


MUTIARA SALAF

عجبت لمن يحزن على نقصان ماله ، كيف لايحزن على نقصان عمره

"Aku heran terhadap orang yang sedih atas hartanya yang berkurang, bagaimana bisa dia tidak bersedih atas umurnya yang mulai berkurang.?
(Yahya bin Muadz dalam Sifah As-Shofwah)
_____________
Madinah 01-06-1436 H
ACT E Gharantaly



GARIS BAWAH

1. Seorang pemimpin harus memastikan bahwa setiap kebijakan yang diambilnya sejalan dengan maqashid syar'iyyah, karena tidak ada kebaikan yang dapat diharapkan dari kebijakan yang jauh fiqih dan maqashid syar'iyyah. Disinilah peran ulama sangat dibutuhkan. Ulama harus menjadi partner pemerintah dalam mengambil kebijakan-kebijakan penting terutama pada hal-hal yang menyangkut keummatan. Terlalu banyak kerugian yang harus dibayar bila seorang pemimpin jauh dari bimbingan ulama rabbani

2. Dalam syariat islam tujuan utama sebuah pemerintahan adalah menjaga kemaslahatan bersama, mengedepankannya diatas kepentingan pribadi atau golongan tertentu. Kapan suatu jabatan atau kekuasaan disalahgunakan untuk kepentingan pribadi, itu berarti pelakunya sedang berperang melawan Sang Pemilik dustur tertinggi yaitu Allah azza wa jalla. Dan tentunya perbuatan tersebut merupakan kedzaliman yang nyata.
Kedzaliman akan berakhir dengan kebinasaan dan kehinaan sepanjang apapun kedzaliman itu berkuasa. Karena tuhan tidak tidur.

(Mudzakkiroh Politik Islam)
____________
Madinah 02-06-1436 H
ACT El Gharantaly


CATATAN PINGGIR

Banyak orang yang berangan-angan agar bisa sholat di masjid Al-Aqsha, tak jarang ada diantara mereka yang turun ke jalanan demi meneriakkan " BEBASKAN AQSA". Tapi sholat berjamaah di masjid komplek saja masih sangat jarang.? Apa masjidnya juga ikut terjajah..?
Sebelum berangan-angan untuk sholat di masjid Al-Aqsha, sebaiknya makmurkan dulu masjid di komplek kita.
Tinggalkan jalanan - Kembalilah ke Masjid - Sertakan Aqsha dalam do'amu.
_________
Madinah 03-06-1436 H
ACT El Gharantaly


AWALI PAGI DENGAN DO'A

Setiap memasuki pagi, nabi shallallahu alaihi wasallam selalu membaca do'a ini:

اَللَّهُمَّ إنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَرِزْقًا طَيِّبًا وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً

“Ya Allah, aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rizki yang halal, dan amalan yang maqbul.”
(HR. Ahmad (6/322)


Catatan:
Terdapat korelasi yang kuat antara makna yang terkandung pada dzikir diatas dan waktu untuk membacanya. Ummu salamah mengabarkan bahwa dzikir tersebut dibaca oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam usai mengucapkan salam pada sholat subuh, dimana pada waktu tersebut setiap orang memulai aktifitasnya.
Tiga permohonan yang termaktub dalam hadits diatas seolah menggambarkan sasaran utama yang harus digapai seorang muslim saat mengarungi harinya. Seakan-akan dengan membaca dzikir ini ia telah menentukan apa yang harus digapai olehnya pada hari itu, sehingga dirinya termotifasi untuk mewujudkan semua itu dibawah taufiq dan bimbingan Allah. Berbeda dengan orang yang tidak memulia paginya dengan dzikir diatas. Langkahnya tidak menentu, hidupnya seolah tak memiliki tujuan dan arah yang pasti.
Wallahu a’lam
Selamat beraktifitas
__________
Madinah 03-06-1436 H
ACT El Gharantaly


FIQIH ITU LUAS.
 

(membaca kembali)
Ngomong- ngomong soal perlunya belajar fiqih, saya teringat perkataan guru kami Syaikh Muhammad Hamud Al-Waily -rahimahullah- 4,5 tahun yang lalu.
Beliau pernah mengatakan, ''Untuk mempelajari ushul fiqh, satu dua buku insyaallah sudah cukup buat kalian, asalkan mutqin dan dibimbing guru yang kompeten. Namun untuk mempelajari fiqih, kalian perlu perpustakaan sebesar masjid ini (nabawi), kemudian beliau tersenyum.
Ada yang bertanya, ''mengapa begitu wahai syaikh...? Beliau menjawab, '' karena masaalah fiqih itu jauh lebih luas ketimbang masaalah ushul fiqh. Ushul sifatnya tetap dan tidak berubah-ubah, sementara fiqih setiap saat muncul permasaalahn baru yang membutuhkan kajian baru. Banyaknya khilaf akan membut kalian bijak dan tidak gampang menyalahkan."
Saat menjelaskan masaalah tarjiih salah seorang dosen kami pernah berujar, "Hari ini mungkin saja kalian mudah merojihkan pendapat ulama fulan dan melemahkan pendapat ulama lain hanya dengan melihat Bidayah Al Mujtahid, namun bila kalian membaca argumen ulama dalam setiap madzhab, pasti kalian akan berpikir berkali-kali untuk menyalahakan madzhab yang menyelisihi pendapat yang anda pilih.
Begitulah..
Orang yang terbiasa bermain di tepi lautan, tak akan pernah tau bagaimana dalamnya samudra.

(Aku dan Diaryku)
__________
Madinah 01-07-1435 H
ACT El Gharantaly


GARIS BAWAH

Benar-benar luar biasa, di dalam biografi syaikh Muhammad Hamud Al-Waily disebutkan bahwa dimasa kecilnya beliau berhasil menghafalkan surah Al-Baqarah dalam waktu kurang dari sehari, Mulai dari ba'da Maghrib hingga pertengahan malam.
-Rahimahullah-

KUTIPAN

Generasi Awal,Ilmunya di simpan di dada,sehingga meskipun banyak kitab dibakar mereka tetap memiliki ilmunya melalui hafalan..
Generasi selanjutnya Ilmunya di Tulisan/Catatan,sehinga berkembanglah salin tulis ulang(foto copy kala dulu) berhargalah kertas,berhargalah pena dan berkembanglah khat atau style tulisan..
Diantara Generasi selanjutnya,Ilmu diwarisi dengan hafalan dan mencatat..
Generasi selanjutnya,Ilmu disimpan sebagai file dalam Gadget..
Masa depan,Ilmu berada di kacamata Google Glass..
Tak Perlu Hp/Tablet/Laptop..Cukup Beli kacamata Google Glass dan Kita bisa jadi Profesor Karbitan (yang matang dalam semalam)
(Sy. Aly Raihan El Mishry)

SUDAHKAH KITA MEMINTA QANAAH.?

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

قَدْ أَفْلَحَ مَنْ هُدِىَ إِلَى الإِسْلاَمِ وَرُزِقَ الْكَفَافَ وَقَنِعَ بِهِ

”Sungguh beruntung orang yang diberi petunjuk kepada islam, diberi rezeki yang cukup, dan qana’ah (merasa cukup) dengan rezeki tersebut.” (HR. Ibnu Majah).

Catatan:
Qanaah terhadap pemberian Allah merupakan sebaik-baik anugerah. Saat anda memohon karunia rezeki, jangan lupa sertakan qanaah dalam pintamu.
Diantara manusia ada yang gajinya hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok anggota keluarganya. Namun dia menjadi manusia paling bahagia dengan pemberian tersebut. Dirinya bahkan tak pernah meminta lebih, karena ia hanyut dalam syukur kepada Allah.

Namun ada diantara manusia yang diberi oleh Allah rezeki yang berlimpah, namun dia selalu merasa kurang.
Setiap menerima rezeki, lisannya terus berucap Ya Allah... tambahkan rezeki-Mu padaku, lalu Allahpun memberinya. Setelah diberi dia meminta lagi, kemudian Allah pun memberinya. Dirinya terus meminta dan lupa bersyukur, hingga akhirnya ia binasa diatas tumpukan harta yang ia kumpulkan. Anda tau kenapa.?
Karena sifat tamak telah membuat dia lupa bahwa kekayaan yang sesungguhnya adalah kekayaan hati.

Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,

لَيْسَ الْغِنَى عَنْ كَثْرَةِ الْعَرَضِ وَلَكِنَّ الْغِنَى غِنَى النَّفْسِ

"Kekayaan sesungguhnya bukan dengan banyaknya harta , akan tetapi kekayaan yang sesungguhnya adalah kekayaan hati.” (HR. Bukhari)

Hati yang kaya akan terus terilhami untuk mensyukuri nikmat yang ada. Sedikit atau banyak tak menjadi soal baginya. Yang terpenting adalah keberkahan yang ada dalam dalam pemberian tersebut.
Sebenarnya tak masaalah bila seseorang kaya. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

لاَ بَأْسَ بِالْغِنَى لِمَنِ اتَّقَى وَالصِّحَّةُ لِمَنِ اتَّقَى خَيْرٌ مِنَ الْغِنَى وَطِيبُ النَّفْسِ مِنَ النِّعَمِ

”Tidak mengapa kaya asalkan bertakwa. Kesehatan bagi orang yang bertakwa itu lebih baik dari kekayaan. Dan kelapangan jiwa adalah bagian dari nikmat.” (HR. Ibnu Majah)
Namun, sudahkah kekayaan itu membawa kita pada ketaqwaan..?
Ini PR bersama.
Selamat beraktifitas
__________
Madinah 05-06-1436 H
ACT El Gharantaly


CATATAN PINGGIR

A: Akhi Alhamdulillah ana ketemu sama syaikh/ustadz fulan.. Sempat hadir di majelisnya juga. Ini fotonya.
B: Trus dapat faidah apa aja..? bagi dong..?
A: ??????

Catatan:
Bila anda bertemu seorang alim/ustadz maka manfaatkan momen tersebut untuk bertanya dan mengambil faidah, bukan malah mengambil gambar atau minta foto bersama. Karena memanfaatkan momen jauh lebih baik dari sekedar mengabadikan momen.
__________
Madinah 05-06-1436 H
ACT El Gharantaly


KUTIPAN

"Ketuklah seluruh pintu amal shaleh, itu perlu anda lakukan karena anda tidak mengetahui pintu mana yang akan dibukakan untuk anda disurga kelak. Sebagai contoh ada seorang laki-laki yang masuk surga hanya karena ia menyingkirkan dahan pohon yang ada di tengah jalan.
Mungkin anda pernah menyampaikan sebuah kalimat atau nasehat sederhana kepada seseorang, dan tanpa anda sadari ternyata kalimat sederhana itu membuat orang tersebut dan anda bahagia sepanjang masa."


(DR. Abdul Muhsin Al Qasim. Imam dan Khatib Masjid Nabawi As Syarif dalam kitabnya "Khutuwaatun Ilas saadah")
____________
Madinah 06-06-1436 H
ACT El Gharantaly


SAUDI TIDAK TIDUR

"Alhamdulillah....
Bertahun-tahun sudah tentara dan rakyat saudi menunggu masa-masa ini. Agar mereka tahu bahwa anak cucu sahabat, pecinta ahlul bait sejati -radhiallahu anhum- dan mu'min yang memiliki ghiroh terhadap agama ini tidak tidur. Jazaakallahu khoiron King Salman."

Begitu tulis kawan saudi saya di tweternya pagi ini.
Alhamdulillah...

Jangan lupa sertakan para mujahid dalam do'a antum.
Baarakallahu fiikum.
_______________
Madinah 06-06-1436 H
ACT El Gharantaly


Catatan Pinggir

Meski esok masih sesuatu yang ghaib, tetap mimpikan hal yang terindah.
Esok adalah hari yang baru. Bila kita ditaqdirkan berumur panjang, berarti esok adalah kita yang baru.

_________________
Madinah 07-06-1436 H
ACT El Gharantaly


BAGAIMANA SIKAP KITA...?

Keputusan negara-negara teluk untuk membantu penyerangan terhadap milisi Syi'ah Houtsy cukup mengambil perhatian kaum muslimin dari berbagai kalangan.
Berkaitan dengan hal ini Dr. Husein Al Abdaly dalam khutbahnya menghimbaua kepada kaum muslimin agar berhati-hati dalam menerima dan menyebarkan berita. Beliau juga meminta untuk memikirkan dan mempertimbangkan matang-matang sebelum menuliskan sesuatu di media sosial terkait penyerangan ini.
Himbauan ini disampaikan menyusul terjadinya pemutar balikan fakta yang dilakukan media-media yang tidak bertangjawab. Juga untuk mencegah timbulnya perpecahan di tubuh ahlussunnah.
Beliau juga mengajak kaum muslimin agar turut mendoakan para mujahidin yang saat ini sedang bertugas.
____________
Madinah 08-06-1436 H
ACT El Gharantaly


SAMBUTAN KING SALMAN DALAM PEMBUKAAN KONFRENSI TINGKAT TINGGI ARAB HARI INI

Ada dua poin penting yang kami catat dalam sambutan yang disampaikan King Salman bin Abdul Aziz pada acara pembukaan KTT liga Arab yang berlangsung hari ini di Syarm Syaikh Mesir.
Pertama: Amaliyah Ashifah Al-Hazm (Operation Decisive Storm) akan terus berlangsung sampai rakyat Yaman menikmati stabilitas dan rasa aman dari gangguan milisi Houtsi
Kedua: Permasaalahan Palestina merupakan hal yang menjadi perhatian terbesar kami, dan KSA selamanya akan berada diatas pendirian itu. KSA akan selalu mengupayakan terwujudnya kedamain dan keadilan diwilayah itu. Memberi hak kepada warga Palestina untuk mewujudkan negara yang merdeka dengan Ibu Kota Al-Quds As Syarif.
Selengkapnya di:
https://www.youtube.com/watch?v=PMCZJqoa_E0
____________
Madinah 08-06-1436 H
ACT El Gharantaly


PRINSIP HIDUP

Fudhail bin 'Iyadh rahimahullah berpesan:

اتَّبع طريق الهدى ولا يضرك قلة السالكين وإياك وطرق الضلالة ولا تغتـرَّ بكثرة الهالكين .

Ikutilah jalan kebenaran dan jangan bersedih dengan sedikitnya jumlah orang yang menapakinya. Dan jauhilah jalan-jalan kesesatan dan jangan terpedaya dengan banyaknya jumlah orang yang celaka (karena mengikutinya).
(As-Shawaiqul Mursalah: 3/ 86)

Dalam hidup ini terkadang kita dihadapkan dengan berbagai pilihan yang sulit. Disatu sisi kita ingin diterima oleh semua orang. Disisi lain kita dihadapkan dengan prinsip yang harus dipertahankan.
Ketika beramai-ramai orang mengatakan ini dan itu, bertindak begini dan begitu, jiwa kitapun membisikkan bahwa inilah kebenaran, mengapa aku harus berbeda. ?
Tapi hati kecil kita berkata, "Tidak.."


Begitulah...
Allah berfirman:
“Seandainya kalian mengikuti kebanyakan orang di muka bumi, sungguh mereka akan menyesatkan kalian dari jalan Allah (Qs: Al An’am:116)
Katakanlah: ‘tidak sama yang buruk dengan yang baik, meskipun banyaknya yang buruk itu menarik hatimu. Maka bertakwalah kepada Allah hai orang-orang berakal, agar kamu mendapat keberuntungan.” (QS: Al-Maidah: 100)
_________________
Madinah 08-06-1436 H
ACT El Gharantaly


BERITA PAGI

Tamparan Menlu Saudi Pangeran Suud bin Faishol Kepada Presiden Rusia Vladimir Putin.
Ada yang menarik pada acara penutupan Konfrensi Tingkat Tinggi Liga Arab hari ini. Sebelum di tutup Ahmad bin Huly selaku wakil sekjen liga Arab membacakan surat presiden Rusia Vladimir Putin kepada forum. Dalam surat tersebut Putin menyatakan bahwa negaranya mendukung sepenuhnya segala usaha untuk meredam berbagai permasalahan yang terjadi di timur tengah. Dia juga meminta agar semua persoalan terkait Yaman, Suriah, Libiya diselesaikan dengan jalan dialog menurut undang-undang internasional.
Namun sebelum konfrensi ditutup, Menlu Arab Saudi Pangeran Suud yang tak lain adalah Putra King Faishal bin Abdul Aziz meminta waktu pada Presiden As-Sisi selaku pimpinan forum untuk menanggapi surat tersebut.
Dalam tanggapannya Pangeran Suud bin Faishal mengatakan;
“Saya punya tanggapan terhadap surat yang dilayangkan presiden Rusia itu.
Presiden Rusia berbicara tentang krisis yang terjadi di timur tengah, seolah-olah Rusia tidak punya andil terhadap apa yang kita saksikan saat ini.

Sebagai contoh krisis Suriah. Rusia berbicara tentang krisis yang terjadi di Suriah saat ini, padahal mereka adalah bagian terpenting dalam krisis yang melanda Suriah. Mereka menyuplai persenjataan kepada pemerintah Suriah melebihi kebutuhan pemerintah Suriah untuk memerangi rakyatnya. Mereka menyuplai senajata-senjata yang jitu untuk Suriah. Bahkan terdapat bukti adanya senjata yang berasal dari Rusia, dimana senjata-senjata tersebut melanggar peraturan internasional karena termasuk senjata pemusnah masal.
Beliau juga menyampaikan kritik terhadap Rusia yang melanggar undang-undang yang berlaku di negaranya tentang larangan menjual senjata kepada negara-negara yang menggunakannya untuk menyerang. dan hanya menjual kepada negara yang membela diri saja.
Suud bin Faishol bertanya-tanya, “Bagimana mungkin kita bisa menerima apa yang ditawarkan kepada kita..? Apakah ini bentuk perendahan terhadap pandangan kebijakan kita terkait masyarakat suriah..?
Apakah ini bentuk sikap masa modoh terhadap tragedi yang terjadi di Suriah..?

Bukankah kita patut bertanya-tanya, bagaimana bisa dia mengajak untuk melakukan jalan damai dan disaat yang sama dia tetap melancarkan dukungan materi terhadap pemerintah Suriah yang telah kehilangan otoritasnya secara de facto..?
Suud juga meminta agar Sikap Putin terkait Suriah sejalan dengan apa yang dituangkannya dalam surat tersebut”.
Beliau menambahkan bahwa saya tidak ingin berdiri melawan Rusia, tapi kita ingin melihat Rusia sebagai negara sahabat yang menginginkan kebaikan untuk kita, bukan malah membantu orang lain mengacaukan wilayah kita, wilayah jazirah Arab.
Terimah kasih”
Selesai
Ketegasannya mengingatkan saya pada sang ayah, King Faishol bin Abdul Aziz -rahimahullah-. Semoga Allah menjaga Pangeran Suud bin Faishol dan seluruh pemimpin kaum muslimin.
Selengkapnya di: https://www.youtube.com/watch?v=y4WhYN3DP1k
(Mohon diluruskan bila ada terjemahan kami yang keliru)
__________
Madinah 09-06-1436 H
ACT El-Gharantaly


ANAK SHOLEH ADALAH ASET KITA YANG SESUNGGUHNYA

"Banyak orang tua yang mendepositokan hartanya. Menumpuk kekayaan sebanyak-banyaknya dengan alasan sebagai simpanan masa depan. Padahal sebaik-baik simpanan masa depan adalah anak yang sholeh, yang akan terus mendoakannya saat dia ada atau telah tiada.."
(Prof. DR. Ibrahim Ar-Ruhaily)
Catatan:
Ucapan Prof. Ibrahim di atas tak berarti pelarangan untuk menabung demi mempersiapkan masa depan, tapi sebagai pengingat bagi jiwa yang lalai, bahwa anak adalah aset masa depan kita yang sesungguhnya.


Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ

"Apabila Manusia meninggal Dunia maka terputuslah amalnya kecuali tiga hal, yaitu
1. Shadaqah jariyah,
2. Ilmu yang bermanfaat, atau
3. Anak shaleh yang mendoakannya". (HR. Muslim)
_____________
Madinah 09-06-1436 H
ACT El Gharantaly


BERITA PAGI

Gambar 1. Ucapan terima kasih rakyat Yaman kepada King Salman yang telah memimpin negara-negara teluk dalam Amaliyah Ashifah Al-Hazm (Operation Decisive Storm)
Gambar 2. Syaikh Abdul Aziz Alu Syaikh, Grand Mufti Saudi Arabia sedang memberikan arahan kepada para wartawan dan awak media di kediaman beliau.
Beliau meminta kepada para wartawan dan awak media agar saling menasehati dalam kebenaran serta jujur dalam menyebarkan berita.
Beliau mengingatkan bahwa media memiliki tanggung jawab yang besar, mereka harus memberi kontribusi dalam upaya mengokohkan ummat ini, menjauhi penyebaran berita-berita dusta baik melalui media sosial dan elektronik, terlibih lagi ditengah situasi yang dihadapi kerajaan saat ini.
Diakhir arahannya beliau menegaskan bahwa wajib bagi kita untuk saling mengokohkan dan mendukung berbagai usaha yang ditempuh pemerintah dalam mewujudkan keamanan dan ketertiban dalam negeri. juga terhadap usaha menolong saudara-saudara kita di Yaman dari Fitnah Houtsi yang sesat.

Sumber: arabstoday.net
___________
Madinah 10-06-1436 H
ACT El-Gharantaly


NILAI SEBUAH KEBAJIKAN

Nilai sebuah kebajikan tidak diukur dari banyaknya harta yang kita berikan.
Harta memang bermanfaat bagi si fakir, tapi takkan bisa menghilangkan perihnya luka hati karena getirnya kehidupan.

Boleh jadi salam tulus yang kau ucapkan pada si faqir jauh lebih bernilai baginya dibanding dirham yang kau berikan.
Dan dirham yang kau berikan pada si fakir dengan uluran tangan yang tulus, lalu kau memintanya berjabatan tangan, jauh lebih berharga baginya ketimbang dinar yang kau berikan dengan tangan terangkat disertai perasaan angkuh dan mimik wajah yang seolah memintanya meneguk cawan kehinaan.

(Syaikh Ali Mustafa Thantawi -rahimahullah-)
___________
Madinah 10-06-1436 H
ACT El Gharantaly


Empat Tahun Yang Lalu, Di Suatu Senja.

Jam dinding masjid Nabawi menunjukkan pukul 17:10
Sore itu saya terlambat mendatangi halaqoh qur'an..

Alhamdulillah... kali ini saya tak sendiri, gumanku. Teman halaqoh yang berusia 9 tahun itu juga terlambat, tapi bagi dia yang sebulan lalu baru saja menghatamtamkan Al Qur'an mungkin tak masaalah..
Sambil berjalan menuju halaqah saya sedikit bertanya:
Ya Syekh...... Selama anda menghafal Al Qur'an kira-kira surat apa yang paling sulit dihafal...?
Anak kecil itu menjawab:

ولقد يسرنا القران للذكر فهل من مدكر

Artinya:

"Dan sungguh telah kami mudahkan Al-Quran untuk dipelajari, maka adakah orang yang (mau) mengambil pelajaran." (Al-Qomar:17)
Jawaban yang singkat...
Saya hanya bisa tersenyum tanpa ada bisa berkata apa-apa setelah itu....

Aku & Diaryku
catt:
Disini panggilan syaikh adalah panggilan umum pada sesama thullab. Tanpa membedakan antara anak kecil dan orang dewasa.
___________
Madinah 11-06-1436 H
ACT El-Gharantaly


TANDA TANYA

Kenapa Syiah Bukan Yahudi.?
Tanya seseorang sambil minum kopi dan main game.


Jawaban:
1. Ini bukan pertandingan bola kawan
2. Sebelum membebaskan baitul Maqdis, Umar bin Khotthob -radhiallahu anhu- terlebih dahulu menaklukkan Persia.
3. Sebelum merebut kembali Al-Quds Sholahuddin Al-Ayyubi terlebih dahulu meratakan dinasti Fatimiyah.
Semua ada waktunya.
Analogi sederhananya bersihkan dulu kotoran-kotoran yang nempel di dalam rumah, setelah itu baru pekarangannya.

______________
Madinah 12-06-1436 H
ACT El-Gharantaly


 Sekian