Samstag, 1. Februar 2014

JANGAN SUKA MEMBUAT MANUSIA TERKEJUT


4 Tahun Yang Lalu Dipenghujung Senja

Seperti biasa Syaikh Muhammad Hamud Al Wa Ily -rahimahullah- datang 40 menit lebih awal sebelum adzan Maghrib dikumandangkan. Sudah merupakan kebiasaan beliau untuk mengulangi pelajaran yang diambil sehari sebelumnya bersama beberapa ikhwah. Disela-sela penjelasannya, beliau menoleh pada saya, "Kaifa haaluka ya aan...?
Saya: Alhamdulillah baik syaikh
Ridhwan Al Jazaairy: Wahai Syaikh... Insyaallah besok kawan kita ini akan kembali ke Indonesia.
Saya: Iya syaikh.. Kira-kira apa pesan anda untuk saya....?
Syaikh Al Wa'ily: على رسلك.......و لا تفا جئ الناس (Sambil tersenyum)
Saya: Itu saja wahai syaikh...?
Syaikh Al Wa'ily: Iya, hanya itu (sambil tersenyum dan berlalu karena muadzin masjid nabawi sudah mulai mengumandangkan iqomah)

"Pelan-pelanlah dan jangan suka membuat manusia terkejut"

Nasehat itu masih terhujam kuat ditepian paling jauh dalam hati saya.
Cukup lama saya mencari arti dari nasehat ringkas itu. Seiring berjalannya waktu perlahan saya mulai memahami arti nasehat itu. Bahkan fenomena yang terjadi saat ini membuat nasehat itu semakin mudah untuk difahami.

Saya tak menyangka kalau nasehat itu adalah kalimat terakhir yang bisa saya dengar langsung dari beliau. Setelah liburan musim panas, syaikh harus menjalani operasi berat dibagian otak setelah sebelumnya dilakukan operasi dibagian jantung. Akhirnya, difajar pekan pertama bulan syawwal, saya menerima SMS dari akh Ridhwan yang isinya bahwa syaikh baru saja menghembuskan nafas terakhir. Sehari sebelum hari duka kami sempat menjenguknya di rumah sakit King Fahd Madinah.
Esoknya, 7 Oktober 2010 M setelah sholat dzuhur suasana pemakaman baqi' terlihat ramai dipenuhi pelayat yang ingin mengantarkan syaikh menuju rumah terakhirnya. Seluruh civitas akademika UIM hadir, Tak ketinggalan Syaikh Ali Nashir Faqihi, Syaikh sulaiman Ar Ruhaily, Syaikh abdurrazzaq Al Badr serta kawan beliau semasa mengajar di UIM Madinah Syaikh Abdul Muhsin Al Abbad Al Badr -hafidzahulllah-
yang saat itu telah memasuki usia 80 tahun.

Syaikh Muhammad Hamud Al Wa'ily rahimahullah. Faqih madinah di zamannya. Diantara murid-murid beliau adalah Syaikh Sulaiman Ar Ruhaily, Syaikh Muhammad Muhammad Al Mukhtar as Syinqity, Syaikh Abdul Aziz Al Qoidy dan masih banyak lagi. Rahimahullah.

(Aku Dan Diaryku)

0 Kommentare:

Kommentar veröffentlichen