Freitag, 17. Januar 2014

JATI DIRI KEMUSLIMAN KITA


Sebagai muslim, kita semestinya menjadi pusaran-pusaran manfaat bagi orang lain yang menaruh harapan besar pada jati diri kemusliman kita.
Disetiap pilihan hidup -sebagai apapun- kemusliman kita harus memberi kemanfaatan. Sebab hanya orang yang selalu memberi manfaat kepada sesama yang akan mampu memancarkan cahaya islam dalam performa yang luhur.
Rasulullah shallahu alaihi wasallam bersabda"
1. "Manusia yang paling dicintai Allah adalah yang paling bermanfaat bagi manusia,
2. Pekerjaan yang paling dicintai Allah adalah menggembirakan seorang muslim,
3. atau menjauhkan kesusahan darinya,
4. atau membayarkan hutangnya,
5. atau menghilangkan laparnya.
6. Sungguh aku berjalan bersama saudaraku yang muslim untuk sebuah keperluan lebih aku cintai daripada beri'ktikaf di masjid ini (masjid Nabawi) selama sebulan,
7. Barangsiapa yang menahan amarahnya niscaya Allah akan menutup aibnya,
8. dan barangsiapa yang menahan murkanya padahal jika dia kehendaki melampiaskannya pasti ia lampiaskan niscaya Allah akan memenuhi hatinya dengan keridhaan pada hari kiamat,
9. dan baragsiapa yang berjalan bersama saudaranya muslim untuk sebuah keperluan hingga urusannya selesai, niscaya Allah akan tetapkan telapak kakinya pada hari ketika telapak kaki-telapak kaki tergelincir (hari kiamat)
10. dan sungguh akhlak yang buruk benar-benar akan menghancurkan amalan sebagaimana cuka menghancurkan madu."

(HR. Ath Thabrani di dalam Al Mu'jam Al Kabir, no. 13646, Dan Ibnu Abid Dunya dalam Qadhaa'ul hawaaij dari Ibnu Umar Radhiallahu anhuma serta dihasankan oleh al Albani di dalam Silsilah Al Ahadits Ash Shahihah no. 906)

-----------------------------------------
Madinah, Kamis 15-03-1435 H

0 Kommentare:

Kommentar veröffentlichen