Sonntag, 12. Januar 2014

MADINAH BUKAN SEGALANYA



Selamat datang kepada calon mahasiswa baru Universitas Islam Madinah……

Selamat datang dinegeri dua pintu,
Dua pintu yang sama-sama menawarkan kenikmatan, yang beda hanya soal kekal tidaknya kenikmatan itu

Iya, dua pintu itu adalah pintu ILMU dan REYAL..

Awas..! jangan sampai salah ketuk… Karena kedua-nya siap dibukakan untuk anda kapan anda mau.

O ya, kawan.. disetiap sudut negri ini ada pernah ada jejak kaki Rasul dan sahabat,..
Namun jangan lupa, Abdullah bin Ubay bin Salul juga pernah menapakkan jejak kakinya dinegri ini.

Negeri ini memang suci… Tapi tidak mensucikan, Seperti kata Salman Al-Faarisi -radhiallahu anhu-, "Tanah yang suci tidak dapat mensucikan seseorang"

Menjadi mahasisiwa UIM itu nikmat sekaligus ujian, kehadiran kita dinegeri ini tidak akan mempengaruhi derajad kita disisi Allah.. Karena ketakwaan yang membuat kita bernilai...

Harga kemuliaan seorang alim ada pada amalnya.. Tak peduli apakah ilmunya diambil ditimur atau dibarat.

Madinah bukan segala-galanya kawan..
Saya banyak bertemu dengan lulusan pesantren di tanah air yang ilmunya bagi sebagian orang mungkin terlihat biasa-biasa saja, namun keberkahan ilmunya lebih terasa melebihi mereka yang pernah belajar ditimur dan barat… Karena ini murni soal keikhlasan dan ketaqwaan...

Kadang mereka yang tak bergelar itu sering dipojokkan dan tak dianggap, karena tidak memiliki gelar Lc, MA, DR,... Padahal gelar bukan barometer keilmuan seseorang..

Boleh jadi gelar-gelar itu hanya akan membuat sebagian kita merasa rendah untuk mengajarkan IQRO' pada anak-anak seberang sungai…

Secara pribadi, saya lebih menghargai mereka yang tak bergelar namun bermanfaat untuk ummat.. Mereka yang tak merasa berat menyalami tangan-tangan kasar yang baru saja pulang dari ladang..
Mengajari mereka yang seharian dikebun dalam surau-surau kecil..

Selamat datang kawan…
Siapkan dirimu dengan tekad yang kuat serta niat yang ikhlas….

Sekali lagi... Madinah bukan segalanya…

Disini… diatas takdir-Nya kita menyusun sebagian besar cerita tentang kita, lalu menutupnya dengan segala jenis ending

Menjadi Lc +
Menjadi MA +
Menjadi DR +
Menjadi Miliyarder berjangka…
Atau menjadi si masah bodoh yang bersebunyi dibalik bayang-bayang nama besar UINIVERSITAS ISLAM MADINAH…
wal iyaadzu billah...

Selamat datang kawan…

O ya kawan…
Sebelum brangkat, jangan lupa tatap sejenak peta negrimu...
Karena madinah tak sehijau nusantara…
Bayangkan wajah jutaan umat yang menaruh harapan besar pada kepergianmu…
Lalu bayangkan juga kekecewaan mereka saat engkau memupuskan harapan itu…

Tak perlu melihat mereka yang jauh…
Cukup lihat mereka yang ada disekitarmu. Ayah, Ibu, adik, guru dan kerabat dekat lainnya…
Atau lihat diri sendiri yang masih harus belajar banyak soal agama dan kehidupan…

Iya, PR Dakwah kita sangat banyak... Lebih banyak dari waktu yang ada
Untuk menyelesaikannya perlu ilmu yang cukup. Jadi... Perbaharui niat sejak ditanah air..

Sesekali bertanyalah pada diri:

"APA YANG KAU CARI DI MADINAH....????????"

Kawan….
Ini madinah yang tandus dan berdebu… Bukan eropa yang hijau dan bersalju…
Ini kota Ilmu yang memerlukan mental kuat untuk bertahan dan bukan kota wisata yang hari-harinya bisa kau lalui sesuka hatimu ..
Ini Jami'ah Islamiyah dan Bukan oxford ..
Iya, ini Islamic Universitas..
Disini kuliahmu gratis full…
Jadi… Pintar-pintarlah berterimah kasih…
Jangan lupa…. tempat duduk yang menantimu dicita-citakan ribuan orang sejagad,
maka jangan gunakan untuk tidur atau dibiarkan kosong dihari belajar…
Hidup dimadinah menyenangkan sekaligus melenakan...

Bila ragamu mulai terkulai, rasa malas menghampiri katakan pada diri

أنسيت أنك فى المدينة......؟؟؟؟؟؟

Kawan….
Namanya tinggal diperantauan, masa sulit itu adalah suatu keniscayaan..
Karena jalan menuntut ilmu tak selamanya mulus tanpa aral..
Namun siapa yang bersabar atas kerasnya kehidupan dikota ini ada jaminan syafaat baginya.
Berbeda dengan mereka yang mengotori kota ini , maka dia akan hancur dengan sendirinya seperti karat yang lebur oleh panasnya api. Atau garam yang dilarutkan air.

Rasuulullaah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

مَنْ صَبَرَ عَلَى لَأْوَائِهَا وَشِدَّتِهَا كُنْتُ لَهُ شَهِيدًا أَوْ شَفِيعًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ يَعْنِي الْمَدِينَةَ

“Barang siapa yang bersabar atas kelaparan dan kerasnya HIDUP DI MADINAH maka aku akan menjadi saksi atasnya atau pemberi syafaat baginya pada hari kiamat.”

(HR. Muslim)

Kawan....

Maaf bila semua ini membuatmu tak nyaman....

Ini juga sebagai nasehat untuk diri yang lalai....

--------------------------------
Madinah, Mendung diawal pagi 27-Shafar-1435 H

0 Kommentare:

Kommentar veröffentlichen