Mittwoch, 21. Mai 2014

CATATAN AKHIR SEKOLAH

-Memaknai Kelulusan-

Sahabat....


Alhamdulillah kita telah melewati moment yang sangat dinantikan siswa-siswi kelas 3 SMU/SMA sederajat.
Ya, hari itu adalah hari pengumuman hasil kelulusan Ujian Nasional.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, moment seperti ini biasanya menyisahkan kebahagiaan dan duka. Kebahagiaan bagi yang lulus dan duka yang tertunda kelulusannya.

Apapun hasilnya saya hanya ingin mengingatkan pada diri sendiri dan teman-teman semua bahwa hidup sejatinya adalah ujian. Potongan-potongan hidup yang kita lalui semenjak lahir hingga kita kembali merupakan kertas ujian panjang yang akan kita isi dengan beragam jawaban.

Bagi anda yang nantinya dinyatakan lulus… Saya ucapkan selamat.. Dan bagi ada yang tertunda kelulusannya juga saya ucapkan selamat. Karena bila Allah Azza wa jalla mencintai suatu kaum, Dia akan menguji kaum itu, dan boleh jadi ujian itu merupakan pintu kesuksesan yang lain, karena selalu saja ada hikmah dibalik ketentuan-Nya.


Sahabat....
Bila anda dinyatakan lulus…

Maka sadarilah bahwa kelulusan adalah nikmat dari Allah azza wa jalla yang harus disyukuri. Kerena nikmat yang tidak disyukuri akan berbuah niqmah (bencana). Rasa syukur itu hendaklah diwujudkan dengan terus menjaga hubungan baik dengan Allah melalui amal amal shaleh yang sebelumnya rutin dilakukan saat menjelang ujian dan menunggu pengumuman. Jangan sampai amal-amal itu terputus. Bila perlu amalan-amalan itu harus lebih baik dari hari-hari sebelumnya.

Jangan sampai kita termasuk orang-orang yang hanya mengingat Allah dikala susah lalu melupakan-Nya dikala senang. Bila keadaannya demikian, lantas apa bedanya kita dengan orang-orang kafir yang Allah kisahkan di dalam Al-Qur’an.

Allah berfirman:

“Maka apabila mereka naik ke dalam kapal, mereka berdo’a kepada Allah dengan memurnikan ketaatan kepadaNya, maka tatkala Allah menyelamatkan mereka sampai ke darat, tiba-tiba mereka kembali mempersekutukan Allah”. (QS:Al-Qashas ayat 65)

“Dan apabila manusia ditimpa oleh suatu bahaya, mereka menyeru Tuhannya dengan kembali bertaubat kepadaNya, kemudian apabila Tuhan merasakan kepada mereka barang sedikit rahmat dari-Nya, tiba-tiba sebagian daripada mereka mepersekutukan Tuhannya, sehingga mereka mengingkari akan rahmat yang telah Kami berikan kepada mereka, maka bersenang-senanglah kamu sekalian kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu)”.

Wal iyaadzu billah….

Sahabat….,
Kelulusan yang akan anda nikmati jangan sampai membuat anda terlena dan lupa diri. Perjalananmu masih jauh. Ibaratnya anda baru saja menapaki satu anak tangga dari sebuah bangunan tinggi yang bernama kesuksesan. Masih ada ribuan anak tangga yang menanti jejak tapak kaki anda. Bilapun anda berhasil menaikinya bukan berarti anda akan mudah menggapai puncaknya, karena puncak dari kesuksesan manusia adalah ketika langkahnya berakhir di syurga dan disambut Allah, Rabb Pemilik surga dengan ucapan salam.

Namun sebelum itu…

Kau dan aku harus melewati ujian yang besar yang memisahkan antara jejak kaki dan puncak kesuksesan itu. Ujian yang akan kita hadapi itu berbeda dari UAN kemaren.
Ujian ini dimulai saat dua malaikat mendatangi kita dalam sunyinya tempat dimana kita terbaring kaku. Keduanya datang membawa tiga butir soal saja. Uniknya ketiga butir soal itu pernah kita baca sebelumnya. Kita juga telah mengetahui kunci jawabannya.

1. Siapa Tuhanmu?

2. Apa agamamu?

3. Dan siapa dia laki-laki yang diutus kepadamu?

Pertanyaan yang mudah bukan…?
Meskipun mudah, tak semua mampu menjawabnya. Masih saja ada yang gugur, karena jawaban kali ini bukan sekedar melingkar. Tapi.....

يَوْمَ تَشْهَدُ عَلَيْهِمْ أَلْسِنَتُهُمْ وَأَيْدِيهِمْ وَأَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

Pada hari (ketika), lidah, tangan dan kaki mereka menjadi saksi atas dirinya terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan. QS An-Nur : 24

Dan......

الْيَوْمَ نَخْتِمُ عَلَى أَفْوَاهِهِمْ وَتُكَلِّمُنَا أَيْدِيهِمْ وَتَشْهَدُ أَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ

Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan tangan-tangan mereka berkata kepada Kami dan kaki-kaki mereka memberi kesaksian terhadap apa yang telah mereka usahakan. QS Yasin :65

Saat itu mulut kita terkunci dan seluruh tubuh mempersaksikan setiap amal yang pernah kita lakukan baik ataupun buruk. Itulah ujian pertama. Bila saya dan anda lulus, maka jaminan kelulusan pada ujian selanjutnya adalah milik kita, tapi bila kita gugur, maka jangan pernah berharap untuk mendapatkan ujian pengulangan.

Setelah ujian itu..
Kita akan menunggu hari disaat semua manusia berdiri di hadapan Tuhannya dan akan ditanya tentang semua perbuatannya. Tak ada antara dia dan Robbnya seorang perantara.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

مَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ إِلَّا سَيُكَلِّمُهُ رَبُّهُ عَزَّ وَجَلَّ لَيْسَ بَيْنَهُ وَبَيْنَهُ تُرْجُمَانٌ

“Tidak ada seorangpun dari kamu kecuali akan diajak bicara oleh Rabbnya ‘Azza wa Jalla tanpa ada penterjemah antara ia dan Allah.” (HR Al Bukhari dan Muslim).

Pertanyaannya juga masih sama, pernah kita baca dan kita atau kunci jawabannya.

لاَ تَزُولُ قَدَمَا عَبْدٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ أربع : عن عُمْرِهِ فِيمَا أَفْنَاهُ وَعَنْ عِلْمِهِ فِيمَا فَعَلَ وَعَنْ مَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيمَا أَنْفَقَهُ وَعَنْ جِسْمِهِ فِيمَا أَبْلاَهُ.

“Tidak akan bergeser kedua kaki seorang hamba pada hari kiamat nanti sampai ia ditanya tentang empat perkara:

1. tentang umurnya untuk apa dia gunakan,
2. tentang ilmunya, sejauh mana dia amalkan ilmunya tersebut,
3. tentang hartanya, dari mana harta tersebut didapatkan dan untuk apa harta tersebut dibelanjakan, dan
4. tentang raganya, untuk apa dia gunakan.” (HR. At-Tirmidzi)

Pada hari itu…. Sekecil apapun kebaikan yang kita lakukan akan mendapat balasan yang lebih baik, dan sekecil apapun dosa yang kita lakukan pasti akan ada balasannya juga.

Sebelum semua itu tiba, saatnya mempersiapkan bekal amal sholeh dalam agar siaga dalam segala keadaan, karena ujian akhir yang sesungguhnya itu tidak tau pasti kapan hari dan tanggalnya, Hanya Allah saja yang tau. Semua akan datang dengan tiba-tiba tanpa kita duga.
Sekali lagi... Persiapkan jawaban dalam wujud amal dan bukan teori.

Untukmu yang tertunda kelulusannya…

Percayalah selalu ada hikmah dibalik taqdir-Nya. Bila anda termasuk orang yang shalih, maka ketidaklulusan ini adalah bagian dari ujian hidup yang harus anda jalani. Dengan ujian ini Allah akan melihat keteguhan anda dihadapan Taqdir-Nya. Allah akan melihat apakah anda termasuk orang yang sabar? Atau orang-orang yang berputus asa dari rahmat-Nya?. Apabila anda mampu bersabar, maka itu adalah kelulusan yang sebenarnya. Anda patut berbesar hati karena anda lulus dari ujian hidup Sang Maha Agung.
Kelulusan anda pada ujian taqdir ini menggambarkan masa depan anda di hari kemudian. Meskipun demikian tetaplah terus melakukan amal yang terbaik, jangan tertipu dengan kesabaran dan juga amalan anda.

Bagi anda yang lalai dan suka berbuat dosa, mungkin ini merupakan peringatan dari-Nya agar anda kembali bertaubat pada-Nya dan berbenah diri pada detik detik yang tersisa ini.
Dengan ujian ini, Allah ingin melihat apakah anda temasuk orang-orang yang mau bertaubat atau malah bertambah durhaka kepadaNya. Saya berharap… ujian ini adalah titik balik anda dari kemaksiatan menuju ketaatan.
Sebagai sahabat, saya hanya bisa menasehatkan untuk tidak bersedih, karna kelulusan di dunia bukan jaminan kebahagiaan anda. Kelulusan yang sebenarnya adalah lulusnya seorang hamba dari pertanyaan Hakim Yang Maha Adil di pengadilan yang paling adil.

Sisa waktu yang ada merupakan kesempatan bagi anda untuk jadi pemenang di hari akhirat kelak. Bangkitlah..!!! dan jangan sia siakan ksempatan itu..

Jangan berlarut dalam kesedihan...
Jadikan detik ini titik start hidup anda yang baru, persiapkan diri untuk ujian ulang.
Jangan lupa juga mempersiapkan diri untuk menghadapi ujian yang tak ada pengulangannya, agar anda tidak gugur pada dua ujian sekaligus, ujian Nasional dan ujian Akhirat.

Sekali lagi, bila anda tidak dinyatakan lulus.. Jangan bersedih…
Yakinilah… selalu saja ada akhir yang indah dibalik semua keputusan-Nya, yang mungkin sulit kita mengerti diawalnya, namun pada akhirnya kitapun bahagia dengan segala keputusan-Nya.

Tabahkan diri anda dan jadilah manusia yang berjiwa besar

Sekali lagi…..masih ada kesempatan bagi anda untuk menjadi pemenang.


--------------------------------------
Madinah Jum'at 16-07-1435

Diperbaharui 23-07-1435 H

Akhukum fillah: Aan Chandra Thalib El-Gharantaly

0 Kommentare:

Kommentar veröffentlichen