Donnerstag, 2. April 2015

KUMPULAN STATUS BULAN JANUARY 2015 M

CATATAN AWAL TAHUN

Sahabat...
Sangat disayangkan jika tak ada yg berubah pada hari-hari yg kita lalui kecuali tanggalnya saja.
Ibnu Mas'ud radhiyallahu anhu mengatakan:
 

"Tiada hari yang lebih aku sesali selain hari dimana mataharinya tenggelam dihari itu, umurku berkurang dan amalku tidak bertambah"
Dalam khutbahnya pada akhir Dzulhijjah 1434 H yang lalu DR. Husain Alu Syaikh mengatakan:

"Bagi orang yg beriman brgantinya masa, berarti bertambahnya ketakwaan dan ketaatan kepada Allah".
 

Berusahalah untuk jadi lebih baik disisa waktu yang ada..
Karena hidup terlalu mahal untuk dibiarkan mengalir seperti air.

Baarakallahu fiikum
------------
Madinah 10/03/1436 H
ACT El-Gharantaly



465. MUHASABAH

(Dalam catatan harian: Sami Himmah)
Dalam khutbah Jum'at tadi, khatib mengajak hadirin untuk introspeksi. Mumpung masih di awal tahun hijriyah. Dan memang ini yang seharusnya dilakuin di setiap pergantian tahun. Bukan malah dibikin perayaan, hura-hura, pawai kesana kemari, maen mercon gangguin tetangga, dan seterusnya. Berlalunya waktu adalah sebuah keniscayaan. Rela nggak rela, ridho nggak ridho, jarum jam selalu berputar tanpa berhenti. Besok bukan lagi hari yang sama dengan hari ini. Gaji masuk, pertanda bulan selalu berganti. Kalender yang hari ini manis menghiasi dinding, tahun depan tergolek lusuh di dalam pembuangan. Bukan itu point-nya, semua orang paham itu. Tapi sudahkah kualitas diri ini juga ikut berubah menjadi lebih baik ?
"Sangat disayangkan jika tak ada yang berubah pada hari-hari yang kita lalui kecuali tanggalnya saja"
Guliran waktu dari masa ke masa terasa semakin cepat, satu diantara tanda akhir zaman.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ , قََالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : " لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يَتَقَارَبَ الزَّمَانُ , فَتَكُونَ السَّنَةُ كَالشَّهْرِ , وَيَكُونَ الشَّهْرُ كَالْجُمُعَةِ , وَتَكُونَ الْجُمُعَةُ كَالْيَوْمِ , وَيَكُونَ الْيَوْمُ كَالسَّاعَةِ , وَتَكُونَ السَّاعَةُ كَاحْتِرَاقِ السَّعَفَةِ الْخُوصَةُ "

Dari Abu Hurairah radhiyallahu'anhu, Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam bersabda,
"Kiamat tidak akan tegak, sampai waktu saling mendekat. Satu tahun bagaikan sebulan. Satu bulan bagaikan satu Jum'at (sepekan). Satu Jum'at bagaikan sehari. Satu hari bagaikan sejam. Dan satu jam seperti waktu membakar kayu dengan api." Diriwayatkan oleh Imam Ahmad rahimahullah.


Di penghujung khutbah, khatib melesatkan 3 anak panah berbentuk tanda tanya, yang menghujam ke hati masing-masing hadirin. Makjleb ...
"Tahun demi tahun, terus bergulir silih berganti,
Apa yang telah kau korbankan untuk agamamu ?
Kontribusi apa yang telah kau curahkan untuk umat ?
(Dan jangan berpikir terlalu jauh) Apa yang telah kau persembahkan untuk dirimu sendiri ?"

selesai
______________
Madinah Jumat, 31 Oktober 2014
editor: ACT El Gharantaly



466. SENI MEWUJUDKAN MIMPI
(Doakan Dia Dalam Diam)
Guru saya pernah mengatakan:
Bila engkau menginginkan sesuatu, maka berdo'alah agar Allah mengaruniakan hal itu untuk saudaramu, karena malaikat akan mengaminkan do'amu dan memohonkan permintaan yang sama untukmu. Sehingga saudaramu mendapatkan do'a darimu sementara engkau mendapatkan do'a dari malaikat.

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

دَعْوَةُ الْمَرْءِ الْمُسْلِمِ لأَخِيْهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ مُسْتَجَابَةٌ عِنْدَ رَأْسِهِ مَلَكٌ مُوَكَّلٌ. كُلَّمَا دَعَا ِلأَخِيْهِ بِخَيْرٍ، قَالَ الْمَلَكُ الْمُوَكَّلُ بِهِ: آمِيْنَ. وَلَكَ بِمِثْلٍ.

‘Do’a seorang muslim untuk saudaranya yang dilakukan tanpa sepengetahuan orang yang dido’akannya adalah do’a yang mustajab (akan dikabulkan). Pada kepalanya ada Malaikat yang menjadi wakil baginya. Setiap kali dia berdo’a untuk saudaranya dengan sebuah kebaikan, maka Malaikat tersebut berkata: ‘Aamiin dan engkau pun mendapatkan apa yang ia dapatkan.’” (HR. Muslim)

Catatan:
Dalam mendoakan orang lain tidak ada ketentuan bahwa jarak antara anda dan orang yang didoakan harus berjauhan, yang terpenting adalah orang yang kita doakan itu tidak mengetahui kalau kita sedang mendoakan kebaikan untuknya. Jadi meskipun dia berada dihadapan kita, lalu kita mendoakannya dengan suara lirih tanpa sepengetahuannya, maka kita termasuk orang yang di maksud pada hadits di atas. Hal ini sebagaimana yang dijelaskan oleh Al Adzim Abadi dalam Aun Al Ma'buud: 04: 275-275
Wallahu a'lam
____________
Madianah 12 Rabi'ul Awwal 1436 H
ACT El Gharantaly


 
467. CAMBUK HATI

Mata Air di perut bumi adalah kehidupan bagi tanaman,
Sedangkan Air Mata yg jatuh dipipi (karena penyesalan atas dosa) adalah kehidupan bagi HATI.

(Ibnul Jauzy)
________________
-/-/-/-/-



469. CERMIN

Sebagian Ayah cemas bila kuliah anak-anak mereka berantakan, tetapi tidak cemas bila agama anak-anak mereka berantakan.
Ketahuilah... Jika perhatian kita terhadap prestasi akademik anak jauh lebih besar ketimbang perhatian kita terhadap sholat dan kehidupan beragama mereka, itu berarti kita telah gagal menjadi seorang ayah.
Ingat..!!
"Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggung jawaban atas apa yang di pimpinnya" (al-hadits)
Catatan:
Meskipun seorang ayah dituntut agar memberi perhatian lebih terhadap agama anak-anaknya, bukan berarti ia boleh menyepelekan prestasi akademik mereka.

Seorang ayah tetap dituntut agar memberi perhatian terhadap prestasi akademik anak-anaknya demi kebaikan dunia mereka, yang nantinya akan menjadi wasilah untuk meraih kebahagiaan di akhirat nanti.
Makna inilah yang tersirat dalam do'a nabi -shallallahu alaihi wasallam- yang berbunyi:

اللَّهُمَّ أَصْلِحْ لِى دِينِىَ الَّذِى هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِى وَأَصْلِحْ لِى دُنْيَاىَ الَّتِى فِيهَا مَعَاشِى وَأَصْلِحْ لِى آخِرَتِى الَّتِى فِيهَا مَعَادِى وَاجْعَلِ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لِى فِى كُلِّ خَيْرٍ وَاجْعَلِ الْمَوْتَ رَاحَةً لِى مِنْ كُلِّ شَرٍّ

“Ya Allah, perbaikilah agamaku untukku, dimana ia merupakan benteng pelindung bagi urusanku. Dan perbaikilah duniaku untukku, yang ia menjadi tempat hidupku. Serta perbaikilah akhiratku yang ia menjadi tempat kembaliku. Jadikanlah kehidupan ini sebagai tambahan bagiku dalam setiap kebaikan, serta jadikanlah kematian sebagai kebebasan bagiku dari berbagai keburukan.” (HR. Muslim).
Wallahu a'lam
Semoga bermanfaat
_________________
Madinah 13/03/1436 H
ACT El Gharantaly



  470. Belajar dari Abu Bakar As Shiddiq -radhiallahu anhu-

Semasa hidupnya Umar radhiallahu anhu selalu berharap agar dapat menyaingi Abu Bakar. Hingga suatu hari menjelang perang Tabuk Rasulullah menyampaikan khutbah dan memotivasi sahabat-sahabatnya untuk berinfaq. Mendengar hal itu Umar berkata dalam hatinya, "Hari ini aku pasti dapat mengalahkan Abu Bakar. Umar mempunyai, Diapun membagi hartanya yang terdiri dari emas dan perak menjadi dua bagian, separoh untuk keluarganya dan separoh lagi untuk Allah. Melihat hal tersebut Rasulullah -shallallahu alaihi wasallam- bertanya, "Apa yang kau sisahkan untuk keluargamu.?
"Aku tinggalkan sebanyak ini juga", jawab Umar.
Umar duduk sejenak menunggu kedatangan Abu Bakar.
Tiba-tiba datanglah Abu bakar dengan harta yang sangat melimpah lalu meletakkannya di hadapan Rasulullah -shallallahu alaihi wasallam-.
Melihat hal itu Rasulullah -shallallahu alaihi wasallam- bertanya: "Apa yang kau tinggalkan untuk keluargamu..?
Abu Bakar menjawab, "Aku tinggalkan untuk mereka Allah dan Rasul-Nya".
Umar lalu menatap Abu Bakar dan berkata:
"Demi Allah.. Aku tidak akan bersaing dengan Abu Bakar lagi setelah hari ini". ( HR. Tirmidzi )

Ibroh:
Di dalam Al-Qur'an Allah azza wa jalla berfirman yang artinya:

Dan bergegaslah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa.”(QS: Ali’ Imran : 133).
Imam Ibnu Rajab Al-Hambali rahimahullah mengatakan:
“Ketika suatu kaum mendengar seruan,”Maka berlomba-lombalah kalian dalam kebaikan”, juga seruan,”Dan bergegaslah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi disiapkan untuk orang-orang yang bertaqwa”, mereka memahami bahwa maksud dari ayat ini adalah, "hendaknya mereka bersungguh-sungguh agar setiap dari mereka menjadi pemenang menuju kemuliaan itu. Maka dahulu, perlombaan mereka pada tingkatan-tingkatan akhirat. Kemudian datanglah sesudah mereka kaum yang berlomba-lomba dalam hal-hal duniawi dengan segala bagiannya yang begitu cepat sirna”.(Lathaaiful maarif).
Dalam surat al Muthaffifiin, tatkala Allah menggambarkarkan kenikmatan penghuni surga, diakhir ayat ke 26 Dia menegaskan kepada kita agar melakukan perlombaan itu, sebagaimana tertulis:
”Dan untuk yang demikian itu hendaknya orang berlomba-lomba.”
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam juga bersabda:
”Begegaslah kalian dalam melakukan amal shaleh, sebelum terjadi berbagai fitnah (yang datang) bagaikan potongan-potongan malam gulita” (HR. Muslim, Ahmad, dan At Tirmidzi).
Ayat-ayat dan hadits di atas setidaknya menegaskan kepada kita, bahwa beradu cepat dalam kebaikan, adalah nafas dan naluri kehidupan seorang mukmin.
Kisah diatas juga mengajari kita tentang arti kongkrit kekokohan iman. Seringkali kita menganggap bahwa kitalah yg mengatur hidup ini.
Kita sering lupa bahwa Allah sajalah satu-satunya Pengatur alam semesta dan seisinya.
Kehendak-Nya yang berlaku.
Dan Abu Bakar mengajari kita tentang itu.

Lalu timbul pertanyaan, "Bolehkan kita menginfakkan seluruh harta yang kita miliki di jalan Allah tanpa menyisahkannya sedikitpun untuk keluarga..?
Jabawabannya: "Boleh, jika iman kita sama seperti imam Abu Bakar"

_________________
Madinah 14/03/1436 H
ACT El Gharantaly



471. CERMIN SALAF

-Fiqih Dakwah-
Suatu hari seseorang pernah bersin di sisi Abdullah bin Mubaarak, orang itu tidak mengucapkan Hamdalah. Lalu Ibnul Mubaarak menoleh kepadanya dan bertanya, "Apa yang seharusnya diucapkan seseorang ketika bersin..? Orang tadi menjawab, "Alhamdulillah" Ibnul Mubaarakpun berkata: "Yarhamukallah"
(Al-Hilyah)

Catatan:
Da'i itu seperti dokter, menyembuhkan dan bukan menyakiti. Seperti seorang dokter yang pandai menakar dosis obat, begitu juga seharusnya seorang da'i, dia harus cerdas dalam menakar nasehat. Selalu mencari cara agar nasehat yang di berikan itu tepat sasaran sehingga tidak melukai orang lain.
Ya.. meski terkadang selembut-lembutnya nasehat sekalipun dianggap sebagai tikaman belati bagi orang lain.
Namun bagaimanapun pahitnya obat, tetap harus di telan.

Suatu hari ada seorang pemuda mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan berkata: “Wahai Rasulullah, izinkan aku berzina!”
Orang-orang pun bergegas mendatanginya lalu menghardiknya, “Diam kamu! Diam!”
Tapi Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wa sallam- berkata, “Mendekatlah.”
Pemuda itu pun mendekat lalu duduk di hadapan Nabi -shallallahu alaihi wasallam-.
Nabi -shallallahu ‘alaihi wa sallam- bertanya, “Relakah engkau jika ibumu dizinai orang lain?”
“Tidak demi Allah wahai Rasul,” sahut pemuda itu.
“Begitu pula orang lain, mereka tidak rela kalau ibu mereka dizinai.”
Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya lagi, “Relakah engkau jika putrimu dizinai orang?”
“Tidak demi Allah wahai Rasul!” pemuda itu kembali menjawab.
“Begitu pula orang lain, mereka tidak rela jika putri mereka dizinai.”
“Relakah engkau jika saudari kandungmu dizinai?”
“Tidak, demi Allah, wahai Rasul!”
“Begitu pula orang lain, tidak rela jika saudara perempuan mereka dizinai.”
“Relakah engkau jika bibi – dari jalur bapakmu – dizinai?”
“Tidak, demi Allah, wahai Rasul!”
“Begitu pula orang lain, tidak rela jika bibi mereka dizinai.”
“Relakah engkau jika bibi – dari jalur ibumu – dizinai?”
“Tidak, demi Allah, wahai Rasul!”
“Begitu pula orang lain, tidak rela jika bibi mereka dizinai.”
Lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam meletakkan tangannya di dada pemuda tersebut sembari berkata,

"اللهم اغفر ذنبه وطهر قلبه، وحَصِّنْ فرْجَه"

“Ya Allah, ampunilah kekhilafannya, sucikanlah hatinya, dan jagalah kemaluannya.”
Setelah kejadian tersebut, tidak ada yang lebih di benci pemuda itu melebihi zina.
(HR. Ahmad: 22211)

Sahabat....
Bukankah zina merupakan dosa besar..?
Namun coba perhatikan cara Rasulullah dalam memperbaiki kesalahan pemuda tadi, lalu bandingkan dengan sikap sebagian orang di zaman ini bila dihadapkan dengan kasus yang sama.

Terkadang dalam mengingkari sebuah kesalahan, sebagian kita lebih sering bertindak seperti hakim ketimbang dokter.
Lebih suka memvonis ketimbang mengobati.

Kalau begitu kita harus belajar lagi...
______________
Madinah 15/03/1436 H
ACT El Gharantaly




472. APA KABAR SURIAH..?


Maaf... Baru bisa menyapamu...

Mungkin gemuruh badai salju begitu kuat...

Hingga kalahkan jerit tangismu..

Hari ini... Ku dengar puluhan anak mati dalam beku..

Terkafan dalam selimut salju...

"Mengapa kau baru menyapaku...?

tiga puluh tiga bulan aku menunggu sapamu.."

Maaf....

Lagi-lagi aku tuli...

Ataukah aku telah mati...

Oh tidak.... aku hanya tertidur...

Semalam begitu indah...

Yang ku ingat hanya nyala kembang api dan bunyi terompet...

Ku kira tangisanmu adalah senandung..

Hingga kutiupkan terompet agar terdengar merdu..

Akupun menari bersama malam, gembira bersama musuh...

Baru ku sadar.... itu adalah tangis...

Baru ku sadar.... Itu bukan tangis biasa...

Itu tangis duka...

Tangis duka saudaraku seiman,,

Tapi maaf ... kantongku kering... Tak ada rupiah yang tersisa...

Semalam baru saja aku membakarnya...

Maafku Suriah..

Maaf bila aku larut menari bersama iringan terompet musuh..

Hingga ku lupa kau sedang terluka...

Sekali lagi maaf..

__________
Madinah 1 January 2015 

474. Cerita Guruku.

Dulu sewaktu di Syinqith, kami terbiasa membaca dan menulis di bawah sinar bulan. Di desa kami tak ada listrik, kami biasa melewati 2/3 malam dengan membaca, adapun disiang harinya kami khususkan untuk talaqqi.
Setiap akhir pekan kami mengulangi smua materi yang kami dapatkan selama seminggu bersama teman-teman.
Di negeriku ulama banyak tinggal di desa-desa, bukan di perkotaan, berbeda dengan jazirah arab pada umumnya.
Disana... anak-anak akan belajar di lingkungan keluarganya terlebih dahulu, baik pada Ayah, Ibu, Paman atau bibinya, setelah itu barulah mereka pergi belajar pada ulama besar. Al-Qur'an adalah hafalan wajib bagi seluruh anggota keluarga, tak peduli apakah dia pelajar ilmu agama atau ilmu dunia. Sebelum baligh kami harus menyelesaikan hafalan Al-Qur'an Aku begitu merindukan masa-masa itu.
________________
Madinah 16/03/1436H
ACT El Gharantaly



475. Tampan Dengan Sunnah

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

أَحْفُوا الشَّوَارِبَ وَأَعْفُوا اللِّحَى

“Potong pendeklah kumis dan biarkanlah (peliharalah) jenggot.” (HR. Muslim )

خَالِفُوا الْمُشْرِكِينَ أَحْفُوا الشَّوَارِبَ وَأَوْفُوا اللِّحَى

“Selisilah orang-orang musyrik. Potong pendeklah kumis dan biarkanlah jenggot.” (HR. Muslim)

Catatan:
Saat pelajaran mata kuliah Qodho' (peradilan dalam islam) dosen saya mengatakan:
"Mayoritas ulama sepakat bahwa diwajibkan diyat penuh bagi setiap rambut yang empat, yaitu rambut kepala, jenggot, bulu alis dan bulu mata. Dan bagi setiap satu alis setengah diyat, sedangkan bagi satu bulu mata seperempat diyat.
Dia terdiam sejenak, lalu berkata:

"Ikhwah sekalian....
Berapa jumlah uang yang anda berikan kepada tukang cukur..?
Tahukah anda apabila seseorang dengan sengaja mencukur jenggot anda, maka dia wajib membayar diyat..?

Tapi anehnya.. sebagian orang malah menyuruh orang lain mencukur jenggotnya dengan bayaran yang murah.
Mencukur jenggot adalah perbuatan maksiat, dan menggunakan harta untuk membayar jasa tukang cukur sama halnya dengan membelanjakan harta dalam rangka bermaksiat kepada Allah."

Mungkin ada yang akan menyela dan berkata, "Tapi sebagian ulama hanya memakruhkan..?"
Baiklah..
Makruh menurut bahasa adalah sesuatu yang di benci, dan dalam istilah ahli ushul adalah sesuatu yang apabila dikerjakan tidak mendapat dosa dan apabila ditinggalkan akan mendapat pahala.
Nah, kenapa kita rela kehilangan pahala dan memilih tidak mendapatkan apa-apa..?
Bukankah seorang muslim dianjurkan supaya berlomba-lomba dalam kebaikan.?

Wallahu a'lam
_______________
Madinah 16/03/1436 H
ACT El Gharantaly





CATATAN PINGGIR

Sangat jarang sahabat yang rela mninggalkan kegembiraannya demi menyertaimu dalam duka.
__________ Makkah 17/03/1436 H ACT El Gharantaly



  
476. SEJENAK BERSAMA CINTA

Semua jika didefinisikan akan menjadi jelas.. Kecuali cinta.. Segala definisi dan gambaran yang dikatakan orang tentang cinta tidak akan mempu mengungkap hakikatnya. Karna cinta adalah pekerjaan hati yang tak bisa dibaca. Ia hanya akan terbaca dari perubahan sikap sang pecinta terhadap sesuatu yang dicintai.
Jika kita bertanya pada 1000 orang tentang definisi cinta, maka kita akan mendapatkan 1000 definisi. Karena setiap definisi adalah terjemahan dari apa yang dirasakan setiap orang, sementara perasaan setiap orang berbeda-beda.

Imam Ibnu Qayyim mengatakan, "Tidak ada batasan cinta yang lebih jelas daripada kata cinta itu sendiri; memba-tasinya justru hanya akan menambah kabur dan kering maknanya. Maka batasan dan penjelasan cinta tersebut tidak bisa dilukiskan hakikatnya secara jelas, kecuali dengan kata cinta itu sendiri".
(Madarijus-Salikin Jilid: 3 hal: 10)

Lebih jauh beliau menjelaskan:
“Sesungguhnya orang yang mencintai sesuatu akan merasakan lezatnya cinta manakala yang dicintainya itu mampu membuatnya lupa dari musibah yang menimpanya. Ia tidak merasa bahwa itu semua adalah musibah, walau kebanyakan orang merasakannya sebagai musibah.
Bahkan cinta itu semakin kuat, hingga ia semakin menikmati dan meresapi setiap musibah yang ditimpakan oleh Dzat yang ia cintai. (Madarijus-Salikin jilid: 3 hal: 38).

Cinta juga bukan semata pengakuan, namun ada konsekwensi di dalamnya. Dalam kitab Thariqul Hijratain beliau mengatakan:
"Jika cinta telah menghujam di dalam hati, maka panggilan untuk memprioritaskan sesuatu yang dicintai itu akan selalu ada. Dan ini merupakan bukti kuatnya cinta. Jika dia memprioritaskan selain yg dicintainya, itu tanda bahwa dia tidak jujur dalam cintanya, meskipun dia menklaim bahwa ia benar-benar cinta" (hal: 586)
Cinta yang tulus akan membuat orang yang mencintai selalu merasakan kehadiran orang yang dicintanya.
Beliau mengatakan: “Orang yang tulus dalam cintanya akan selalu merasa diawasi oleh yang dicintainya, orang yang selalu menyertai hati dan raganya. Dan diantara tanda cinta yang tulus ialah (keyakinan sang kekasih) yang selalu merasakan kehadiran kekasihnya yang mengawasi (semua) perbuatannya" (634)
Catatan:
Tentunya cinta yang dimaksudkan oleh Ibnu Qoyyim -rahimahullah- di atas adalah cinta yang bermakna Ubuudiyah. Cinta yang tidak diperuntukkan pada selain Allah.
Cinta yang demikian merupakan pokok keimanan dan tauhid, dimana pelakunya akan mendapatkan balasan pahala yang tak terhingga.
Jika cinta ini dipalingkan kepada selain Allah maka dia akan terjerumus dalam cinta terlarang, yaitu syirik.

Cinta ini mampu merubah terik Dzuhur menjadi sejuk,
membuat dinginnya subuh tak lagi berarti,
membuat mata terjaga diujung malam, lapar dan dahaga disiang ramadhan tak lagi terasa, terjalnya jalan dakwah menjadi mudah dilalui,
dan merubah cacian pendengki menjadi syair penyemangat.

Yang jelas cinta jenis ini akan melahirkan ketundukan penuh pada perintah-Nya serta pengharapan penuh pada janji-Nya sehingga semua ibadah terasa ringan dan menyenangkan. Karena cinta ini, cinta orang yang beriman. Allah berfirman:
والذين آمنوا أشد حبا لله
"Dan orang-orang yang beriman itu amat sangat cintanya pada Allah" (QS: Al Baqarah: 165)
_________________
Makkah, Sabtu 24-03-1435 H
ACT El Gharantaly



478. DAN MUSIM DINGIN PUN TIBA

Saat ini kota Madinah dan Jazirah Arab sedang menghadapi musim dingin, suhu diluar ruangan mencapai 5 derajad celcius. Di bagian utara kerajaan suhu turun hingga di bawah 0 derajad. Tentunya selalu ada hikmah yang menunjukkan keagungan-Nya dibalik episode pergantian musim yang kita lalui.
Di berbagai negara, musim dingin selalu identik dengan beragam aktifitas, mulai dari bermain salju, skating outdoor, main ski, snowshoeing dan festival-festival musim dingin lainnya. Tak jarang sebagian kaum muslimin memanfaatkan liburan mereka untuk berkunjung ke luar negeri demi menikmati musim dingin di negara-negara kafir ketimbang melaksanakan ibadah umroh di tanah suci.
Wal iyaadzu billah..

Namun.. disana masih banyak orang-orang yang jujur dalam imannya, yaitu mereka yang merindukan perjumpaan terbaik dengan Allah.
Bagi mereka waktu terlalu berharga bila dibiarkan mengalir seperti air, atau dilewatkan dengan aktifitas-aktifitas yang tidak mendatangkan keuntungan duniawi maupun ukhrowi. Bagi mereka,


الشتاء ربيع المؤمن

“Musim dingin adalah penyejuk hati orang beriman.”
Kayakinan inilah yang membuat meteka selalu bercermin pada generasi terbaik dalam menyikapi pergantian musim.
Hati mereka selalu rindu untuk bersimpuh lebih lama di tengah keheningan malam meski harus berselimut dingin.

Lalu bagaimana sikap generasi terbaik dalam menyongsong musim dingin..?
Berikut beberapa atsar yang menggambarkan antusiasme mereka dalam menyambut musim dingin
Ibnu Mas'ud berkata:

مرحبا بالشتاء تنزل فيه البركة و يطول فيه الليل للقيام و يقصر فيه النهار للصيام

"Selamat datang musim dingin..
Di dalamnya turun keberkahan..
Malam-malamnya panjang untuk sholat,
Dan siang harinya pendek untuk berpuasa.”


Umar berkata:

الشتاء غنيمة العابدين

”Musim dingin adalah ganimah ahli ibadah”

Al Hasan berkata:

نعم زمان المؤمن الشتاء ليله طويل يقومه و نهاره قصير يصومه

”Sebaik-baik zaman seorang mukmin adalah musim dingin, dimana malamnya panjang untuk dia menegakkan sholat, sementara siang harinya pendek untuk dia berpuasa.”

Yahya bin Mu’adz mengatakan:

الليل طويل فلا تقصره بمنامك و الإسلام نقي فلا تدنسه بآثامك

“Malam begitu panjang..
Jangan kau buat pendek dengan tidurmu
Dan Islam itu suci...
Jangan engkau nodai dengan dosamu.”


Ubaid bin ‘Umair berkata,

يا أهل القرآن طال ليلكم لقراءتكم فاقرأوا و قصر النهار لصيامكم فصوموا

“Wahai ahli Qur’an..
 

Malam begitu panjang untuk kalian membaca Al Qur’an, maka banyak bacalah.
Siangnya begitu singkat untuk puasa kalian, maka berpuasalah"

Setelah membaca atsar diatas marilah kita melihat kondisi keseharian kita dalam beberapa pekan terakhir ini..
Sudahkah kita menjadikan musim dingin tahun ini sebagai ghanimah. Atau kenyataannya malah jauh berbeda..?
Memang, selain sebagai ladang ketaatan, musim dingin juga merupakan ladang ujian. Malam yang panjang membuat sebagian dari kita terlelap dalam mimpi.
Cuaca yang dingin membuat diri ini enggan menyempurnakan wudhu apalagi menuju masjid. Padahal Rasulullah shallallahu alaihi wasalalm bersabda, "Maukah kalian untuk aku tunjukkan suatu amalan yang dengannya Allah menghapus kesalahan-kesalahan dan mengangkat derajat kalian?". Mereka menjawab, "Tentu, wahai Rasulullah." Beliau bersabda, "Menyempurnakan wudhu pada kondisi yang sulit, memperbanyak langkah kaki ke masjid, dan menunggu waktu salat berikutnya setelah melaksanakan salat. Yang demikian itulah ribath." (HR. Muslim: 251)

semoga Allah memberi taufiq pada kita semua agar dapat memaksimalkan ibadah pada musim dingin tahun ini.
Kami tutup catatan kecil ini dengan firman Allah yang artinya:
"Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat kecuali bagi orang-orang yang khusyu’, (yaitu) orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui Tuhannya dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya”. (Al-Baqarah: 45-46)
Catt:
Atsar di atas sepenuhnya kami nukil dari: Kitab Lathaiful Maarif cet. Daar Ibnu Khuzaimah.

__________________
KSA 19/03/1436 H
ACT El Gharantaly



479. CATATAN KECIL

1. Ibnul Qayyim -rahimahullah- berkata:

عـــاش الـــناس حـــياتهم عـــلى مـــرادهم فــــهلكوا و واللّه لــــو عـــاشوها عـــلى مـــراد اللّه لـــفلحوا ونـــجوا”ظ

"Banyak manusia memilih hidup menurut cara mereka, merekapun akhirnya binasa.  Demi Allah... Andai mereka hidup seperti apa yang diinginkan Allah niscaya mereka beruntung dan selamat"

2. "Seorang hamba selalu menggunakan matanya untuk melihat hal-hal yang diharomkan Allah, hingga Allah murka padanya dan mencabut cahaya keimanan dari wajahnya."

3. "Bila engkau mendapati dirimu mencintai orang soleh, merasa tentram berada di sisinya, maka ketahuilah itu petunjuk bahwa keimanan masih melekat pada dirimu. Karena tidaklah mencintai orang sholeh kecuali orang yang sholeh."
(Faidah dari majelis Syaikh Muhammad bin Muhammad Mukhtar As Syinqity -hafidzahullah-)
_______________
Jeddah 20/03/1436 H
ACT El Gharantaly





480. MEMAKNAI KEDERMAWANAN

Raghib al-Ashbahani rahimahullah berkata:

الجود جودان, جود بما في اليد وجود عما في يد غيرك وهو أعظمها

Kedermawanan itu ada dua macam:
Dermawan dengan memberi apa yang ada di tangan kita
dan dermawan dengan menahan diri dari apa yang ada di tangan orang lain, dan itu adalah (kedermawanan) yang paling besar.

(Adz-Dzari'ah: 122)

Catatan:
Seringkali kedermawanan dimaknai dengan memberi, memberi dan memberi. Dan saat kita tidak memiliki sesuatu untuk diberi, kita lantas merasa tidak bisa berbuat apa-apa. Padahal disana ada kedermawanan yang lain, yaitu kedermawanan hati.
Kerdermawanan jenis ini lebih kita kenal dengan istilah qana'ah, merasa cukup dengan pembagian Allah dan tak memendam ketamakan pada apa yang di miliki orang lain.
Lalu mengapa Ar-Raghib menilainya sebagai kedermawanan paling besar..?
Karena disana ada pertarungan antara prinsip qana'ah yang kita pilih dan kemauan hati yang selalu menginginkan apa yang dimiliki orang lain. Ini jauh lebih berat dari sekedar memberi.
Jadi.. Bila Allah memberi kita kelebihan, maka berbagilah dengan orang lain. Bila tidak, maka tahanlah diri dari sifat meminta-meminta dan tamak terhadap apa yang dimiliki orang lain. Dengan begitu kita sudah dianggap berderma.
Kesimpulannya, dengan atau tanpa uang saya dan anda tetap bisa berderma.
Mari berderma..!
_____________
Jeddah 21/03/1436 H
ACT El Gharantaly





SEKALI LAGI... TAK PERLU GALAU, KARENA SEMUA BERJALAN MENURUT TAQDIR-NYA

Syaikh Ali Mustafa Tanthawi - rahimahullah - berkata:

كل شيء بقدر الله، والله قسم للعبد سعادته وشقائه ورزقه وعمره، فما كان لك سوف يأتيك على ضعفك، وما كان لغيرك لن تناله بقوّتك

"Segala sesuatu berjalan menurut taqdir Allah.
Dan Allah telah membagi untuk para hamba kebahagiaannya, kesengsaraannya, rizki dan juga umurnya.
Apa yang telah ditakdirkan untukmu maka dia akan datang meskipun engkau lemah
dan apa yang ditakdirkan untuk selainmu, maka engkau takkan bisa meraihnya dengan kekuatanmu"

Suka duka hidup tak bisa kita terka, semua berjalan menurut taqdir-Nya. Seringkali apa yang menurut kita akan berjalan ke arah yang baik bisa jadi berujung dengan keburukan, dan apa yang pada awalnya kita sangka tidak menyenangkan ternyata akhirnya sangat membahagiakan.
Iya, Semua berjalan menurut taqdir-Nya.

Namun ingat.. Tak ada yang tau pasti kemana arah taqdirnya, oleh karena itu persembahkan amal terbaik, seperti sabda Rasulullah,

احرص على ما ينفعك ولا تعجز

"Bersemangatlah dalam meraih apa yang dapat mendatangkan manfaat bagimu dan jangan lemah"
Atau sabdanya, 


اعملوا كل ميسر لما خلق له

"Beramallah.. semua akan dimudahkan menjalani taqdirnya"

Sahabat...
Terlalu banyak rahasia hidup yang tidak kita ketahui.
Kita memang boleh berhitung soal apa saja. bahkan tentang kehidupan yang penuh liku yang kadang tak selalu manis pada awalnya, KECUALI TAKDIR. Sebagai seorang mu'min, kita harus meyakini bahwa di dunia ini tidak ada yang lebih bahagia dari orang beriman bila ia memahami dengan baik taqdir Allah. Sebab bila seseorang memehami dengan baik takdir Allah, maka hatinya akan terilhami untuk bersyukur saat diberi, bersabar bila diuji, dan beristigfar bila terjatuh dalam kubangan dosa. Kita juga harus menyadari bahwa hidup tak selamanya berjalan menurut kalkulasi kita. Disana ada pena yang telah diangkat dan lembaran takdir yang sudah mengering.

Maka sudah seyogianya kita selalu mengharap karunia dan taufiq Allah disetiap langkah kita. Memohon agar Allah mengaruniakan takdir terindah dalam hidup kita.
__________________
Madinah 13 Dzulqa'dah 1435 H
ACT El-Gharantaly.



481. Beginilah Seharusnya

Dan janganlah kamu saling bermusuhan, tetapi jadilah hamba-hamba Allah yg bersaudara (HR Muslim)
Catatan:
Matahari tak membutuhkan sinar lentera
_____________
Madinah 23/03/1436 H
ACT El Gharantaly



482. Dengan Hati Apa Kita Akan Menemui-Nya.?

Sahabat... Pernakah terlintas dalam pikiran kita sebuah tanya, "Bila nanti ajal menjemput, dengan hati apa kita akan menemui Allah...???"
Seringkali kita bertemu dengan saudara, kerabat atau teman dekat, pertanyaan mereka selalu sama.
Bagaimana kabar kesehatan anda..?
Bagaimana kabar keluarga anda..?
Bagaimana kabar pekerjaan anda..?
Sangat jarang atau bahkan tak pernah kita mendengar mereka bertanya, "Bagaimana kondisi hati anda..?" Bahkan pertanyaan ini mungkin terasa aneh bagi sebagian orang. Tapi kita perlu untuk bertanya, paling tidak terhadap diri kita sendiri.
Abu Hurairah -radhiallahu anhu- berkata:
"Hati adalah raja, sedangkan anggota tubuh adalah tentara. Jika raja itu baik, maka akan baik pula tentaranya. Jika raja itu buruk, maka akan buruk pula tentaranya”.
Iya, Segumpal darah yang bernama hati itu harus selalu terjaga, karena dengan hati kita mengenal Allah. Dengan hati kita bertaqarrub kepada-Nya, dengan hati kita menyusuri jalan menuju-Nya dan dengan hati pula kita akan kembali menemui-Nya.
Allah azza wajallah berfirman:

يَوْمَ لا يَنْفَعُ مَالٌ وَلا بَنُونَ إِلا مَنْ أَتَى اللَّهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ

"(Yaitu) di hari harta dan anak-anak laki-laki tiada lagi berguna, kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih." (Asy-Syu'ara': 88-89).
Lalu dimanakah hati yang selamat itu...?

Ibnul Qayyim Al Jauziyah mengatakan:

"Carilah (kedamaian) hatimu ditiga tempat, saat mendengarkan Al-Qur'an, saat menghadiri majelis ilmu, atau disaat engkau berkhalwat sendiri (dalam Ibadah). Jika engkau tidak mendapatkannya, maka memohonlah kepada Allah agar memberimu hati yang lain. Karena (pada hakekatnya) engkau tak lagi memiliki hati."

(Ibnul Qoyyim Al-Jauziyah dalam kitab fawaaid: 1/149)
Semoga kita kembali kepada-Nya dengan hati yang selamat.
___________
Madinah Jum'at 10 Shafar 1435 H
ACT El Gharantaly



483. KATA MEREKA BID'AH DALAM AGAMA ITU ADA YANG BAIK


Kata mereka tidak semua bid'ah dalam agama itu sesat.

Padahal nabi bersabda:


كل بدعة ضلالة .


Semua bid'ah itu sesat

(HR. Ibnu Majah)


Lalu perkataan siapa yang harus ku ikuti.? Rasulullah atau mereka..?

Kata mereka "bid'ah dalam agama itu ada yang baik"

Sementara Ibnu Umar mengatakan:


كل بدعة ضلالة وإن رآها الناس حسنة


"Seluruh bid'ah itu sesat sekalipun manusia memandangnya baik.

(Al Lalika'i 11/50)


Lalu perkataan siapa yang harus ku benarkan..? Ibnu Umar atau mereka.?


Kata mereka "bid'ah dalam agama itu ada yang baik"

Tapi kata Ibnu Mas'ud:


اتبعوا ولا تبتدعوا فقد كفيتم كل بدعة ضلالة


Ikutilah dan jangan membuat hal-hal yang baru, sungguh kalian telah dicukupi (dengan sunnah)"

(Az Zuhdu: 8960)


Lalu perkataan siapa yang harus ku dengar..? Ibnu Mas'ud atau mereka.?


Kata mereka "bid'ah dalam agama itu ada yang baik"

Namun Imam Malik berkata:


من ابتدع في الإسلام بدعة يراها حسنة فقد زعم أن محمدا ﷺ خان الرسالة


"Siapa yang membuat bid'ah dalam agama, dan memandangnya sebagai sesuatu yang baik, berarti dia telah menuduh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam mengkhianati risalah"

(Al I'tishom 1/64-65)


Lalu siapa yang harus ku ikuti..?


Kata mereka "Bid'ah dalam agama itu ada yang baik"

Padahal Imam Syafi'i berkata: 


من استحسن فقد شرع


“Barang siapa yang menganggap baik (urusan-urusan baru dalam agama), maka ia telah membuat syariat" (Syarh Tanqih Al Fushul: 452)

Dia juga pernah mengatakan:


ولو جاز لأحد الاستحسان في الدين : لجاز ذلك لأهل العقول من غير أهل العلم, ولجاز أن يشرع في الدين في كل باب, وأن يخرج كل أحد لنفسه شرعا !


Andai seseorang boleh melakukan istihsan dalam agama, niscaya hal tersebut menjadi boleh bagi setiap siapa saja yang cerdas sekalipun bukan dari ahli ilmu, dan boleh baginya membuat syariat pada setiap bab dalam agama, juga boleh bagi setiap orang membuat syariat untuk dirinya sendiri.

Masih di halaman yang sama, kata beliau: 


إنما الاستحسان تلذذ


“Sesungguhnya istihsan itu hanyalah menuruti selera hawa nafsu” .

(Ar-Risalah: 507)


Lalu siapa yang harus ku dengar. .?

Allah berfirman:


أَمْ لَهُمْ شُرَكَاءُ شَرَعُوا لَهُمْ مِنَ الدِّينِ مَا لَمْ يَأْذَنْ بِهِ اللَّهُ


“Apakah mereka mempunyai sembahan-sembahan selain Allah yang mensyariatkan untuk mereka agama yang tidak diizinkan Allah?” (QS. Al Ahzab: 21).


Sudahlah. ...
Sekarang ku tau siapa yang harus ku ikuti...
Bukankah Rabb kita telah berfirman:


{ اليوم أكملت لكم دينكم }


"Pada hari ini telah Aku sempurnakan untukmu agamamu". (QS. Al Maidah: 3) ...??

Bukankah Rasul kita telah bersabda:


ما تركت شيئاً يقربكم إلى الله ويباعدكم عن النار إلا و قد أمرتكم به، وما تركت شيئاً يباعدكم عن الله ويقربكم إلى النار إلا وقد نهيتكم عنه


Tidaklah aku tinggalkan sesuatu pun dari apa-apa yang dapat mendekatkan kalian kepada Allah dan menjauhkan kalian dari neraka, melainkan telah aku perintahkan kepada kalian. Begitu pula tidaklah aku tinggalkan sesuatu pun dari apa-apa yang dapat menjauhkan kalian dari Allah dan mendekatkan kalian ke neraka melainkan aku telah melarang kalian darinya.”

(HR. Syafi'i dalam Ar Risalah)


Sudahlah. ...
Bukankah sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Rasulullah..?

__________
Madinah 24/03/1436 H
ACT El Gharantaly


484. CATATAN PINGGIR

Hidup ini seperti berdiri diatas eskalator. Kita bergerak atau tidak, dia tetap akan membawa kita berjalan menuju akhir yang pasti (kematian).
Allah azza wa jalla berfirman: 

فَإِذَا جَاءَ أَجَلُهُمْ لا يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً وَلا يَسْتَقْدِمُونَ

“Maka tatkala ajal mereka telah tiba, tidak dapat diundur dan dimajukan sedikitpun”. (QS. Al-A’raf : 34)
________________
Madinah 25/03/1436 H
ACT El Gharantaly


485. WASIAT RASULULLAH

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam pernah berwasiat kepada Uqbah bin Amir -radhiallahu anhu -, beliau bersabda:

صِلْ من قطعكَ وأعطِ من حرَمكَ واعفُ عَمَّن ظلمكَ .

- Sambunglah tali silaturahmi pada orang yang memutusnya darimu
- Berilah orang yang tidak pernah memberimu
- Dan maafkan orang yang telah mendzalimimu

《As silsilah As Shahihah: 891》

Catatan:
Memang amalan-amalan diatas terasa sulit, tapi tidak bagi orang-orang yang diberi taufik oleh Allah. Mereka bisa merealisasikan wasiat tersebut setelah berhasil menepis ego ke AKU an. Mereka menyadari bahwa ke AKU anlah yang sering membuat manusia menunda untuk jadi yang pertama dalam berbuat baik pada orang yang pernah menyakiti dan mendzoliminya.
______________
Madinah 25/03/1436 H
ACT El Gharantaly


486. PRINSIP

Allah azza wa jalla berfirman:
Ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, serta bersyukurlah kamu kepada-Ku dan janganlah kamu mengingkari nikmat-Ku (QS.2:152)

Catatan:
Matahari tak membutuhkan sinar lentera.


486. WASIAT RASULULLAH -shallallahu alaihi wasallam-

Rasulullah Shallahu alaihi wasallam brsabda:
”Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, hendaklah kalian senantiasa saling menyuruh kepada kebaikan dan mencegah dari kemungkaran. Jika tidak, Allah akan menimpakan adzab-Nya kepada kalian dan bila kalian brdo'a kepada-Nya maka Dia tidak akan mengabulkan do'a kalian."
(HR. Tirmidzi)
_______________
Madinah 28/03/1436 H
ACT El Gharantaly
Top of Form


487. SEKALI LAGI.. KEMBALILAH KE MAJELIS ILMU.

"Dahulu ilmu ini adalah sesuatu yang sangat mulia, sebab dari mulut ulamalah ilmu itu di ambil. Namun ketika ilmu itu pindah kedalam lembaran-lembaran buku, lenyaplah cahayanya lalu berpindahlah pada orang yang bukan ahlinya".
(Imam Al Auza'i -rahimahullah-)

Catt:
Mengambil ilmu langsung dari para ulama/ustadz merupakan sunnah para salafussholeh. Bahkan dulu mereka melarang para penuntut ilmu menimba ilmu dari orang yg hanya mengandalkan bacaan saja tanpa duduk dimajelis ilmu.
Ibnu Aun -rahimahullah- berkata:


"Janganlah kalian mengambil ilmu kecuali dari orang yang dikenal telah menuntut ilmu dari ulama"
Sulaiman bin Musa -rahimahullah- juga mengatakan: "Ilmu itu tidak diambil dari seorang kutu buku"
(At-Tamhid jilid: 1 hal: 44-45)

Nah dari seorang kutu buku saja tidak apalagi dari muridnya Mbah Google..?
Diantara faidah menimba ilmu dari ulama/ustadz adalah:
1. Menghemat waktu
2. Meminimalisir kesalahan
3. Ilmu akan tertanam kuat dalam ingatan, sebab apa yang didengar jauh lebih mudah diingat ketimbang apa yang dibaca.
4. Belajar Ilmu dan Akhlak dalam waktu bersamaan. "Sekali dayung dua tiga pulau terlampau". Bila ilmu tak dapat paling tidak akhlak sang guru/ustadz
5. Meraih ketenangan dan keberkahan majelis serta doa semesta.

Apakah mendengarkan mp3 memiliki hukum yang sama dengan talaqqi..?
Tidak sama dari banyak sisi. Tapi mendengarkan kajian melalui Mp3 atau video insyaallah cukup bagi yg tdak memiliki waktu untuk duduk dimajelis ilmu.
Hanya saja, hukum asalnya adalah duduk di majelis ilmu sebab didalamnya ada musyafahan dan musaa'alah yg tidak bisa dilakukan dengan hanya mendengarkan mp3 saja. Disamping keberkahan, ketenangan, dan janji surga yang diberikan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam.

"Barangsiapa yang menempuh jalan dalam mencari ilmu, Allah akan memudahkan jalannya menuju surga"
Bagi muhasshil yg telah menguasai rukun ilmu (Ushulul Hadits, Ushulul Fiqh, Ushuulul lughah) tidak mengapa bila dia membaca sendiri, namun bila menemukan sesuatu yg sulit untuk difahami hendaknya dia kembali bertanya pada guru pembimbingnya. [1]
[1]. Faidah diatas kami terima saat menemani syaikh Amir Al Qarawy ke Makkah setahun yg lalu. Beliau adalah Mahasiswa S3 jurusan Aqidah. Merangkap sebagai dosen UIM dan Qari' tetap syeikh Ali Nasheer Faqihy -hafidzahullah- juga Syaikh Ibrahim Ar-Ruhaily.
________________________
Senja ditepi laut merah 19-01-1435 H
Dipost kembali 28-03-1435 H
ACT El Gharantaly





000. LELAKI TUA DAN SEUTAS TALI

Prof. Dr. Abdurrazzaq bin Abdul Muhsin Al-Abbad Al-Badr -hafidzahullah- berkata:

رأيتُ في قريةٍ صغيرةٍ شرق المدينة حبلًا ممدودًا من بيت إلى باب المسجد فسألتُ عنه؛ فقيل: هذا بيتُ رجلٍ كبير سنٍّ كفيفِ البصر ليس له قائدٌ، فيُمسك بهذا الحَبل عند كلِّ صلاةٍ ذهابًا للمسجد وإيابًا لبيته، فما حال معاشِر الشَّباب الأصِحَّاء الأقوياء المبصِرين؟

Di sebuah desa kecil di timur Madinah saya melihat seutas tali memanjang dari sebuah rumah hingga pintu sebuah masjid, sayapun bertanya perihal tali itu, lalu seseorang menjawab, "rumah itu merupakan tempat tinggal seorang lelaki yang sudah tua renta dan buta, dia tidak memiliki penuntun (untuk mengantarkannya ke Masjid pent.), Dia berpegangan pada tali ini setiap waktu sholat untuk menuju masjid dan juga saat kembali dari masjid."
Lalu bagaimana dengan kondisi para pemuda yang sehat, kuat, dan masih bisa melihat (namun tidak mau sholat di Masjid..? pent.)
Sumber: al-badr net
________________
Madinah 21-03-1435 H
ACT El Gharantaly





489. PIKULLAH MESKIPUN TERASA BERAT

Syaikh Ali Thantawi -rahimahullah- mengatakan:
"Bila ada yang berkata padamu, "Kemarilah... kami akan menjadikanmu raja, semua keinginanmu akan kami penuhi, entah itu harta, segala kesenangan, termasuk wanita. Semua yang terbersit dalam pikiranmu akan kami beri. Tapi semua itu hanya untuk sebulan saja.. setelah itu kami akan membunuhmu dengan cara yang kasar, lalu membakarmu.
Apakah kamu mau menerima tawaran ini....?
Ataukah engkau akan berkata: "Sekali-kali tidak, aku tidak mau... Apa gunanya menjadi raja selama sebulan dengan imbalan kematian.?

Begitulah kelezatan dunia yang haram, bahkan perumpamaanku terlalu sederhana dari kenyataan yang sesungguhnya.
Kesenaganmu akan berakhir, setelah itu tak ada rehat..
Engkau akan dihisab dengan perhitungan yang sangat teliti, lalu dicampakkan ke dalam neraka.

Maka pikullah perintah agama meskipun terasa berat, karena itu lebih ringan ketimbang harus memikul beratnya adzab pada hari kiamat.
(Fi Maaidatil Ifthar)
__________________
Madinah 01/04/1436 H
ACT El Gharantaly



490. AKHIR UNTUK SEBUAH PERMULAAN

Katakanlah: "Malaikat maut yang diserahi untuk (mencabut nyawa)mu akan mematikan kamu; kemudian hanya kepada Allah kamu akan dikembalikan. (As-Sajdah:11)
Dari megahnya istana istana menuju gelapnya kubur..
Begitulah akhir kisah para raja yang pernah menginjakkan kaki di muka bumi ini,
Tak ada bedanya antara yang adil maupun yang dzolim..
Semuanya sama dihadapan takdir...
Semasa hidup, mereka mampu membangun istana yang megah..
Akan tetapi tak ada daya sedkitpun saat ajal menjemput..
Mereka bahkan harus ditandu menuju gerbang kehidupan yang baru..
Sebenarnya kematian adalah sebuah tabir yang kita tau bersama..
Hanya saja, kita jarang atau mungkin tak pernah menyikapinya dengan baik.
Sahabat...
Kau lihat istana itu...?
Tahuakan anda kemana perginya sang pemilik istana itu..?
Iya.. Dia baru saja pergi meninggalkan istana itu untuk selama-lamanya..
Mendekatlah kesini.. Coba kau perhatikan pemakaman itu..
Itu adalah pemakaman Al Udd..
Di bawah tanah berpasir yang tak istimewa itulah sang pemilik istana terbaring bersama amalnya..
Selama prosesi pemakaman..
Tak ada letupan senjata penghormatan
Tak ada pedang terangkat berbanjar
Tak ada terompet dan nyanyian
Bahkan ratapan sekalipun
Semua tampak sepi dalam duka..
Di pemakaman itu dia tak sendiri..
Tercatatat sejumlah raja dan ratusan anggota keluarga kerajaan terkubur di sana,
Makam mereka saling berdampingan dengan makam rakyat biasa...
Semua tampak sama..
Tak ada bangunan megah bertahbiskan karangan bunga..
Tidak juga nisan yang bertuliskan Raja Fulan Bin Fulan...
Hanya dua bongkahan batu biasa sebagai pertanda bahwa dibawah gundukan pasir itu terkubur jasad anak manusia.
Bukan karena mereka tak mampu membuat semua itu...
Tapi ini murni soal konsekuensi beragama yang mereka pilih..
Hidup dan mati diatas kemurnian islam..
Lagipula, keindahan makam bukan jaminan sebuah akhir yang indah..
Saya dan anda mungkin bukan raja...
Namun dalam perlombaan menuju firdaus, saya, anda dan mereka sama di mata Allah..
Hanya taqwa yang membuat kita berbeda..
___________________
Madinah 04/04/1436 H
ACT El Gharantaly

Ket: Foto Istana dan prosesi penyelenggaraan jenazah diambil dari berbagai sumber




491. APA JAWABKU PADA TUHANKU NANTI

Syaikh Sa'ad Ad Daud mengisahkan:

"Suatu ketika Syaikh bin Baz datang dari Thaif ke Riyadh, kami menjemputnya di bandara pada hari kamis. Dari bandara kami langsung membawanya ke masjid jami' untuk memberikan pelajaran dan menjawab pertanyaan - pertanyaan yang masuk diakhir acara.
Saat keluar dari masjid syaikh mengeluarkan secarik kertas dari kantong bajunya. Syaikh Saad mengatakan, "Aku membaca isi tulisan di dalam kertas tersebut padanya. Rupanya kertas itu berisi undangan untuk menghadiri resepsi pernikahan, sementara gedung tempat pelaksanaan resepsi sangat jauh. Aku mengatakan kepada syaikh, "wahai syaikh...! Anda sangat capek dan butuh istirahat, alangkah baiknya anda membatalkan rencana tersebut". Syaikh kemudian bertanya kepada pengawalnya, adakah di antara kalian yang tahu dimana alamat gedung tersebut.? Syaikh Saad mengatakan, "aku sangat senang beliau tidak bertanya padaku, karena aku tau tempat pelaksanaan resepsi tersebut". Para pengawal menjawab, "Kami tidak tahu wahai syaikh"
Syaikh melanjutkan, "Wahai Saad..! Kamu tau dimana gedung itu.? Aku menjawab, "Iya". Tapi wahai syaikh, anda baru saja tiba dari perjalanan, anda butuh istirahat". Namun syaikh menimpali, "Apa jawabku pada Tuhanku nanti..? Sementara nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda: "Barang siapa yang diundang untuk sebuah resepsi atau yang semisalnya, maka hendaklah dia memenuhi undangan tersebut. Ayo.. istain billah... bersiap-siaplah pergi.
Syaikhpun pergi memenuhi undangan tersebut."


Catatan:

1. Hadits yang dimaksud Syaikh adalah sabda nabi yang berbunyi:

مَنْ دُعِيَ إِلَى عُرْسٍ أَوْ نَحْوِهِ فَلْيُجِبْ

Barangsiapa yg diundang ke pesta pernikahan atau semisalnya, hendaknya ia mendatanginya. (HR. Muslim No.2579)

2. Undangan yang wajib dihadiri adalah undangan resepsi pernikahan yang jauh dari pelanggaran syar'i seperti ikhtilath (campur baur antara laki-laki dan wanita). Dibolehkan mendatangi undangan yang di dalamnya terdapat kemungkaran bila tujuannya untuk mencegah kemungkaran tersebut.
Adapun undangan seperti makan malam dan lain sebagainya sangat dianjurkan untuk menghadirinya selama di dalamnya tidak terdapat perkara yang diharamkan Allah.

Wallahu a'lam.

Sudahkah kita menyiapkan jawaban untuk setiap kewajiaban yang kita abaikan.?
______________________
Madinah 05/04 1436 H
ACT El-Gharantaly



000.    MANUSIA DUMAY
Dapet respon banyak di PATH
Dapet jempol banyak di FB
Dapet follower banyak di Twitter dan instagram.
Tapi di saat Lo sakit bahkan sekarat cuma dapat icon sedih di PATH dan ucapan GWS yg maksudnya entah Get Well Soon atau Geura Wafat Sia (no one knows) di akun sosmed lainya.
Dan disaat Lo meninggal lagi-lagi Lo cuma dapet icon sedih di Re-PATH an foto jenazah Lo dari temen Lo yg blom tentu tau tata cara sholat jenazah karena sibuk update status at your mourning place. Dan postingan mengenai kematian Lo cuma dapet ucapan R.I.P .Namun tak ada yg tau apakah Lo Benar2 Rest In Peace Atau Rest In Pain hadapi adzab kubur.
Sesungguhnya kematian itu lebih dekat dari urat nadi. Dan sebaik-baiknya doa adalah doa dari orang2 yg mencintai kita. Maka dari itu, perhatikanlah dengan siapa kalian bergaul.
Allohal musta'an
(AM. Prayogo)




000. ANDA SEORANG DA'I DAN BUKAN SEORANG HAKIM.

"Diantara hal yang sering dilupakan oleh sebagian orang yang berkecimpung dalam dunia amar ma'ruf nahi munkar adalah menyadari bahwa dirinya hanyalah seorang Da'i dan bukan seorang Hakim.
Dia berlagak seperti hakim yang harus ditaati ucapannya.
Bahkan tak jarang dia memposisikan dirinya sebagai tolak ukur kebenaran, siapapun yang menyelisihinya, berarti menyelisihi kebenaran dan sunnah.

Kesalahan bersikap ini akan berimbas pada tindakan sewenang-sewenang terhadap orang lain, akibatnya banyak orang yang ditelanjangi kehormatannya karena alasan Amar ma'ruf nahi Munkar.
Amar ma'ruf nahi munkar merupakan tugas yang mulia, namun kurangnya pemahaman yang baik terhadap metode yang harus diterapkan dalam berbagai permasaalahan dan kondisi akan berakibat fatal terhadap dakwah itu sendiri, sehingga terkadang kita menyangka tengah memperbaiki, padahal tanpa sadar kita sedang meruntuhkan bangunan dakwah.
Saya nasehatkan kepada siapa saja yang berkecimpung dalam dunia amar ma'ruf nahi munkar untuk memperhatikan masaalah ini, karena tak sedikit orang lari dan berpaling dari dakwah karena kesalahan kita dalam menyampaikan dakwah."
(Faidah dari Prof. DR. Ibrahim bin Amir Ar Ruhaily -hafidzahullah-)
---------------------------
Madinah Senin 05-03-1435 H
ACT El Gharantaly





000. King Abdullah Dalam Kenangan.

Dalam sebuah pertemuan yang dihadiri sejumlah mentri dan ulama beliau mengatakan:
"Bismillahirrahmanirrahim.. Saudara-saudaraku... Anak-anakku sekalian...
Saya ucapkan terimah kasih kepada kalian semua..
Selanjutnya saya memohon agar Allah selalu memberi taufiq kepada kalian..

"Saudara-saudaraku...
Ada dua hal yang ingin kusampaikan kepada kalian, berhubung para masyaikh hadir.. ini juga kutujukan kepada seluruh rakyatku..
Ada yang mengatakan bahwa aku adalah Malikul qulub (rajanya hati) atau Malikul Insaniyah (raja kemanusiaan)
Aku memohon kepada kalian supaya menghilangkan gelar-gelar itu dariku..
Karena Raja yang hak hanyalah Allah...
Dialah Allah... Dialah Allah...
Adapun kami hanyalah hamba Allah..
Jadi.. hilangkan gelar-gelar itu dariku...
Terimah kasih untuk kalian semua.."

Beliau juga pernah mengatakan:
"Saudara-saudara sekalian...
Sesungguhnya kebiasaan mencium tangan merupakan sesuatu yang asing dalam tatanan nilai dan akhlak kita.
Jiwa yang merdeka tidak akan menerima hal itu.
Ditambah lagi praktek tersebut membuat orang menundukkan kepala, ini sesuatu yang bertentangan dengan syariat Allah.
Karena seorang mukmin tidak akan menundukkan kepalanya kecuali kepada Allah yang Maha Esa.
Oleh karena itu, dari tempatku ini.. aku umumkan penolakanku terhadap kebiasaan tersebut, dan aku meminta kepada kalian semua untuk melaksanakan perintah ini, dan tidak melakukannya kecuali kepada kedua orang tua sebagai tenda penghormatan kepada mereka.
Demikian..
Aku memohon kepada Allah agar memberi kalian bimbingan dan taufiq.
Terimah kasih..

Rahimahullah...
____________
Madinah 07-04-1436 H
ACT El Gaharantaly





500. Catatan Pinggir
Banyak orang yang berbicara soal waktu, menghargai waktu atau mengefisiensikan waktu. Namun lupa kalau menepati janji itu sama dengan menghargai waktu orang lain.
-/-/-/-/-/-/-/-/-/-




501. DEKAPAN TAKDIR

Syaikh Ali Thantawi –rahimahullah- berkata:

"Di hari kedua puluh bulan Sya'ban tahun 1342 H Ayahku meninggal dunia. Kalian semua pasti tau arti dari kematian, karena perjalanan akhir dari semua yang hidup adalah kematian. Setiap orang pasti pernah menyaksikan kematian orang yang paling berharga dalam hidupnya atau kehilangan orang yang paling dikasihinya. Akan tetapi kalimat "مات أبى" (ayahku meninggal) tidak akan pernah kalian tau apa maknanya bagiku" (Dzikrayat jilid 1 hal: 229).
"Kematian bukanlah akhir dari segalanya. Ia hanyalah perpindahan menuju alam yang lebih luas serta kehidupan yang lebih panjang dan abadi dari dunia ini.
Semua tak ubahnya seperti perpindaahan janin yang melalui proses kelahiran menuju dunia ini.
Sungguh setelah kematian, ada kehidupan yang menyuguhkan kebahagiaan dan penderitaan, serta kegembiraan dan penyesalan.
Hanya orang gila yang meragukan akan adanya kehidupan yang lain (di akhirat) dan berusaha mendebatnya atau berkata:
" Kehidupan tidak lain hanyalah kehidupan dunia, kita mati dan hidup dan kita tidak akan dibangkitkan lagi". (QS: Al-Mu'minun: 37)
(Fushuulun Islaamiyah Hal:66)
________________
Madinah 08-04-1436 H
ACT El Gharantaly





502. CERMIN DAN KETULUSAN

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

المؤمن مرآة أخيه، والمؤمن أخو المؤمن؛

"Seorang mu'min adalah cermin bagi saudaranya. Dan seorang mukmin adalah saudara bagi mukmin yang lain." (HR. Abu Daud dari Abu Hurairah -radhiallahu anhu-)
Sahabat...
Bukan suatu kebetulan bila dalam potongan hadits diatas Rasululullah shallallahu alaihi wasallam memilih cermin sebagai perumpamaan seorang mu'min.
Itu karena tak ada yang lebih tulus dari cermin.
Dia tak pernah berdusta dan selalu berbicara pada puncak kejujurannya. Dalam diamnya ia memberitahu apa adanya tentang kita.

Ketulusan cermin adalah ketulusan yang paripurna, itu karena dia tak pernah menyimpan dendam.
Kita bisa merasa apa saja di depannya. Merasa hebat, baik, tampan, cantik, atau apa saja. Bahkan kita bisa memanipulasi jiwa dan hati kita. Namun apa yang dia lihat dari kita akan ditampakkan apa adanya.
Dan bila kita pergi dia tidak akan menyimpan bayangan wajah kita di dalamnya.

Begitu juga seorang mu'min, dia tidak akan membeberkan kekurangan saudaranya pada orang lain.
Dia akan akan menutupi kekurangan itu, seperti cermin yang tak membiarkan bayangan orang lain tinggal di dalamnya.

Ketulusan cermin, sejatinya adalah pekerjaan hati, memerlukan iman yang jujur dalam menatanya. .
Seperti cermin yang tak boleh buram, maka ketulusan seorang mukmin kepada saudaranya tak boleh ternodai oleh kepentingan-kepentingan apapun, termasuk dalam hal memaknainya atau mencari manfaat dari ketulusan itu sendiri.

Ketulusan yang paripurna haruslah terwujud pada pribadi mu'min yang shaleh, agar dia menjadi cermin hidup bagi saudaranya dan bagi orang yang menaruh harapan pada jati diri kemuslimannya.
____________________
Jeddah Sabtu 17-07-1435 H
ACT El Gharantaly





504. TANDA TANYA

Setelah memposting sejumlah kebijakan King Salman tak sedikit yang berkomentar,
"kapan kebijakan-kebijakan di negara fulan bisa seperti itu.?"
Mungkin ini jawabannya.
_______________________
SEJAHTERA DENGAN TAUHID
Siapapun tentu menginginkan negeri yang makmur, sejahtra, aman dan sentosa.
Mungkinkah negara seindah itu terwujud..?
Simak berfirman Allah berikut ini:

وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَىٰ آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِم بَرَكَاتٍ مِّنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ وَلَٰكِن كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُم بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ

“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” (Al-A’raf: 96)

As-Si’di menjelaskan:
“Allah mengabarkan bahwa sekiranya penduduk suatu negeri beriman dengan hati mereka dan dengan keimanan yang jujur serta dibenarkan oleh perilaku, dimana mereka mengenakan pakaian ketaqwaan pada Allah baik lahir maupun batin juga meninggalkan semua yang diharamkan Allah, tentu Dia akan membukakan keberkahan-keberkahan langit dan bumi kepada mereka. Allah akan mengirimkan hujan lebat dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan di muka bumi yang dengan itulah mereka (penduduk negeri) dan hewan-hewan ternak dapat melangsungkan kehidupan dalam kesejahteraan hidup dan kelimpahan rizki, tanpa kesukaran, capek, kepayahan, dan jerih payah.
Akan tetapi mereka enggan beriman, (Maka kami menyiksa mereka disebabkan apa yang mereka lakukan) dengan hukuman berupa musibah, dicabutnya keberkahan dan banyaknya kecelakaan sebagian balasan terhadap sebagian dari perbuatan mereka. Jika tidak, sekiranya mereka disiksa karena seluruh yang mereka lakukan, tentu Allah tidak akan menyisakan satu hewan melata pun di atas permukaan bumi. "

Apa yang disebutkan syaikh selaras dengan firman Allah yang artinya:
Dan kalau sekiranya Allah menyiksa manusia disebabkan berbuatan mereka, niscaya Dia tidak akan meninggalkan di atas permukaan bumi suatu mahluk yang melatapun akan tetapi Allah menangguhkan (penyiksaan) mereka, sampai waktu yang tertentu; maka apabila datang ajal mereka, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Melihat (keadaan) hamba-hamba-Nya.’
(QS Fathir: 45))


Allah juga berfirman:

ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ ْ

“Telah nampak keruskan di darat dan lautan karena sebab ulah tangan-tangan manusia agar Allah memberi pelajaran (baca: merasakan) pada mereka terhadap sebagian yang mereka lakukan. Mudah-mudahan mereka kembali (ke jalan yang benar).”
(QS Ar-Rum; 41)

Syaikhul Islam rahimahullah pernah mengatakan:

قال شيخ الإسلام رحمه الله : ومن تدبر أحوال العالم وجد كل صلاح في الأرض فسببه توحيد الله وعبادته وطاعة رسولهﷺ . وكل شر في العالم وفتنة وبلاء وقحط وتسليط عدو وغير ذلك فسببه :مخالفة الرسول ﷺ والدعوة إلى غير الله

Siapa saja yang memperhatikan kondisi alam semesta maka ia akan dapati bahwa segala keberkahan yang ada di bumi sebabnya karena:
-Mentauhidkan Allah dan menyembahNya
-Serta mentaati Rasulullah.
Dan setiap kerusakan di alam semesta ini, timbulnya fitnah, bala musibah, kekeringan, penjajahan musuh dan sebagainya itu disebabkan karena:
-Menyelisihi Rasulullah dan
-Berdoa kepada selain Allah.
(Al-Fatawa: 15/ 25)

Mungkin inilah rahasia dibalik kemakmuran dan kesejahteraan kerajaan saudi. Padahal tanahnya merupakan padang pasir yang tandus dimana hujan hanya datang sekali saja dalam setahun. Tapi karena pemimpin dan rakyatnya mentauhidkan Allah, beriman kepada-Nya serta melaksanakan hukum-hukum-Nya, maka Allah melimpahkan keamanan dan kesejahteraan kepada seluruh penduduk negerinya.
Coba bandingkan dengan negara-negara islam lainnya, kita akan akan mendapati pemandangan yang sangat kontras. Anda tau kenapa..? Itu karena mereka berpaling dari hukum Allah, Syirik merajalela dimana-mana, khurafat dan bid'ah dianggap budaya yang perlu di jaga dan dilestarikan, tak heran bila mereka ditimpa berbagai kemalangan dan malapetaka, berpindah dari satu musibah ke musibah yang lain.
Di negara-negara itu kejujuran menjadi barang langka, rasa takut selalu mencekam, mayoritas masyarakatnya hidup di bawah garis kemiskinan. Padahal mereka dikaruniai tanah yang subur dan hijau, jauh lebih kaya dari kerajaan saudi. Tapi... apalah artinya tanah yang subur bila keberkahannya dicabut.
Sudah saatnya negeri-negeri itu bangkit untuk sejahtera.

Mulailah dengan tauhid.
____________________
Madinah 25 shafar 1436 H
ACT El Gharantaly





505. HARAPAN SANG RAJA

Harapan King Salman Bin Abdul Aziz -hafidzahullah- terkait sejumlah kebijakan spektakuler yang diambilnya.

أيها الشعب الكريم : تستحقون أكثر ومهما فعلت لن أوفيكم حقكم، أسال الله على أن يعينني وإياكم على خدمة الدين والوطن، ولاتنسوني من دعائكم.

Rakyatku sekalian..
Kalian berhak mendapatkan lebih..
Dan bagaimanapun saya berbuat, saya tetap tidak akan bisa memenuhi semua hak-hak kalian.
Aku memohon kepada Allah agar Dia menolongku dan juga kalian dalam melayani agama dan negara.
Jangan lupakan saya dalam do'a-do'a kalian.

Sumber: @KingSalman


506. DIALOG HATI
 "Tentang Kita"

Dirimu adalah sebuah dunia yang unik...
Saat engkau mencintai seseorang, maka engkau memandang orang itu bak seorang raja.
Namun saat engkau membencinya, maka pandangan itu berubah, dari seorang raja menjadi sosok syaithan yang menjijikkan.
Engkau mengira dunia berubah...
Padahal engkaulah yang berubah..

Disaat dirimu bahagia, engkaupun melihat dunia seolah tersenyum..
Namun disaat dirimu mengalami fase jenuh..
Maka dunia dimatamu seolah menangis..
Semua bagai hidup dalam pekat gelap..
Padahal dunia tak pernah menangis dan tertawa..
Engkaulah yg tertawa dan menangis.

Kasihan sekali dirimu..
Bila menganggap benci membuatmu kuat..
Iri membuatmu terlihat pintar..
Dan sifat keras menjadikanmu manusia terhormat.

Belajarlah untuk tersenyum bersama orang-orang disampingmu..
Menyertai mereka dalam suka dan duka..
Hiduplah disisi mereka...
Bergaullah dengan mereka. .
Belajarlah untuk tidak bersikap masa bodoh dengan memberi salam pada setiap orang yang lewat dihadapanmu.

Jangan berteriak bila sahabatmu lambat, mungkin dia lelah..
Jangan memutus persahabatan bila dia salah.
Karena dia bukan malaikat, hanya manusia biasa sepertimu.

Jangan kecewa bila engkau kehilangan sesuatu yang berharga.
karena bila engkau rugi dalam satu perniagaan..
Maka ingatlah engkau telah mendapat untung dalam perniagaan yang lain..
Bagaimanapun pahitnya hidup.. tetaplah tersenyum..
Jangan lupa. segalanya tercatat dalam lebaran takdir, sebelum engkau menjadi satu dari miliyaran manusia..

Meski esok masih sesuatu yang ghaib, tetap mimpikan hal yang terindah..
Karena esok adalah hari yang baru..
Bila engkau ditaqdirkan berumur panjang, berarti esok adalah dirimu yang baru..

Pernakah engkau mendengar ungkapan ahli hikmah yang berbunyi: 

رضا الناس غاية لا تدرك

"Ridho manusia adalah sebuah cita yang tidak dapat dicapai"
Seringkali ungkapan ini dinukil setengah-setengah. Padahal bila ungkapan ini dinukil seutuhnya maka ungkapan ini merupakan ungkapan yang mengandung makna yang sangat luar biasa. 

رضا الناس غاية لا تدرك ورضا الله غاية لا تترك ، فاترك ما لا يدرك ، وأدرك ما لا يترك

"Ridho manusia adalah satu cita yang tidak dapat dicapai, sedangkan ridho Allah adalah satu cita yang tidak sepatutnya ditinggal. Oleh karena itu, tinggalkanlah apa yang tidak mampu dicapai, dan capailah apa yang tidak sepatutnya ditinggal."

Ingat....
Tak perlu wajah yang indah untuk menjadi tampan
Tidak juga dengan selalu memuji untuk jadi orang yang dicintai..
Tidak harus kaya untuk bahagia..
Cukuplah bila Allah meridhoimu..
Dengan begitu Dia akan menjadikanmu orang yang tampan, dicintai dan bahagia..

Bila engkau benar dalam 99 masaalah dan salah dalam satu masaalah, maka mereka akan mencelamu karena satu kesalahan itu dan meninggalkan 99 lainnya.
Begitulah laku manusia...

Tapi bila engkau salah dalam 99 masaalah dan benar dalam 1 masaalah, maka Allah akan mengampunimu dengan satu kebaikan itu karena kemurahaa-Nya. Itu bila engkau tidak menyekutukan-Nya.
Begitulah kasih Allah..

Jadi... mengapa engkau sibuk dengan manusia lalu menjauh dari Allah.?
________________
Madinah 11-04-1436 H
ACT El Gharantaly





508. PANGERAN NAYF DALAM KENANGAN

Saat kaum liberalis melancarkan berbagai tuduhan untuk menyudutkan lembaga amar ma'ruf nahi mungkar, pangeran Nayf menjawab:
"Apakah mereka tidak tahu bahwa amar ma'ruf dan nahi mungkar merupakan satu dari asas-asas islam.? Allah azza wa jalla berfirman: 

الَّذِيْنَ إِنْ مَكَّنَّاهُمْ فِي الأَرْضِ أَقَامُوْا الصَّلاَةَ وَءَاتَوُا الزَّكَاةَ وَأَمَرُوْا بِالْمَعْرُوْفِ وَنَهَوْا عَنِ الْمُنْكَرِ , وَلِلَّهِ عَاقِبَةُ الأُمُوْرِ

Artinya : ” ( orang mu’min yaitu ) orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi, niscaya mereka mendirikan shalat, menunaikan zakat, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, dan kepada Allah lah kembali segala urusan”. (QS Al Hajj: 41)
Bila kita orang islam, maka wajib untuk mengetahui dan menyadari perkara ini, bila tidak maka negara ini bukan untuk non muslim."
(Pangeran Nayf bin Abdul Aziz -rahimahullah-)




 Sekian

2 Kommentare: