Donnerstag, 4. September 2014

ISLAMISME BUKAN WAHABISME. TAK ADA YANG BARU KAWAN



King Abdul Aziz -rahimahullah- dalam khutbahnya di Makkah tahun 1347 H yang dimuat surat kabar Ummul-Qurra’ edisi Dzulhijjah 1347 H, Mei 1929 M mengatakan:
“Mereka menggelari kami dengan “Wahabiyyun” dan mengatakan madzhab kami adalah “Wahabi” yang merupakan madzhab ke lima. Sungguh ini merupakan kesalahan yang fatal sebagai efek dari kabar bohong yang terus dipropagandakan oleh sebagian kalangan yang memiliki kepentingan.
Kami bukanlah pemeluk madzhab baru ataupun aqidah baru. Muhammad Bin ‘Abdil-Wahab Rahimahullah tidak datang dengan ajaran baru. Aqidah kami adalah aqidah salafush shalih sebagimana yang telah diterangkan dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah menurut pemahaman salafush shalih.
Kami menghormati para imam empat, bagi kami tidak ada bedanya antara Malik, Syafi’i, Ahmad, dan Abu Hanifah. Semuanya adalah orang-orang terhormat dalam pandangan kami". Dalam masaalah fiqih, kami menerapkan madzhab Hambaly.
"Inilah aqidah yang di dakwahkan oleh Syaikhul Islam Muhammad Bin Abdil Wahhab -rahimahullah-.
Inilah aqidah kami...
Aqidah yang dibangun di atas tauhid yang murni kepada Allah azza wa jjala, bersih dari segala nokah-noktah bid’ah.
Aqidah tauhid inilah yang kami dakwahkan...
Aqidah yang dengannya kita dapat menyelamatkan diri kita dari beragam ujian dan musibah”
Adapun pembaharuan yang coba dipropagandakan dengan cara memperdayai kita dengan klaim bahwa pembaharuan itu akan mengangkat kita dari keterpurukan, maka semua itu tidak akan pernah mencapai maksudnya serta tidak akan mendekatkan kita dengan kebahagiaan ukhrowi.
Kaum muslimin akan terus dalam kebaikan, selama mereka berada di atas petunjuk Kitabullah dan Sunnah rasul-Nya. Dan mereka tidak akan mampu meraih kebahagian dunia dan akhirat melainkan dengan ketauhidan yang murni.
Kami tidak menginginkan pembaharuan yang membuat kami kehilangan agama dan aqidah kami. Yang kami inginkan adalah keridhaan Allah, maka cukuplah Dia, dan Dialah sebagai penolong (kami)
Kaum muslimin tidak akan mencapai kemuliaan dengan sekedar pembaharuan saja, namun yang akan membawa mereka pada kemuliaan adalah kembali pada apa yang menjadi pegangan salafussholeh.
Sungguh mereka (sebagian kaum muslimin) telah jauh dari merealisasikan apa yang dibawa oleh Kitabullah dan sunnah Rasul-Nya shallallahu alaihi wasallam. Merekapun tenggelam dalam lembah kenistaan dan dosa, maka Allahpun menghinakan mereka, hingga mereka sampai pada apa yang mereka alami saat ini berupa kehinaan dan keterpurukan. Andai mereka kembali berpegang teguh dengan Kitabullah dan Sunnah rasul-Nya, maka mereka tidak akan ditimpa ujian dan malapetaka, serta kemuliaan dan keagungan mereka takkan pudar" .....
........
........
[lihat kitab: Tashih Khata'un Taarikhi Haula Al-Wahhabiyah ( Meluruskan Sejarah Seputar Wahhabisme) hal : 132 dan Kitab: Islamiyyah Laa Wahabiyyah (Islamisme dan bukan wahabisme hal: 396 oleh Dr. Nashir ‘Abdil Karim Al-‘Aql]
______________________
Salemba 30 Syawwal 1435 H

0 Kommentare:

Kommentar veröffentlichen