HIDUP ADALAH PERLOMBAAN
Sahabat.....
Diusia kita yang entah berapa, ada baiknya kita bertanya pada diri sendiri, "Seberapa jauhkah kita melangkah? dan seberapa banyak bekal yang telah kita siapkan? Karena hidup bukan soal dimensi usia semata, dimana seorang mengurutkan zaman produktifitasnya ke dalam fase yang tidak jelas: Kecil dimanja, muda foya-foya, lalu tua bertaubat dari dosa. Ini murni soal berdedikasi secara baik dan maksimal disisa waktu yang ada. Sebab pada akhir dan kesudahannya, hidup adalah perlombaan mengejar surga dan menggapai keridhaan-Nya.
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
“Maka berlomba-lombalah kalian dalam kebaikan”(QS: Al baqarah :148).
“Dan bergegaslah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa.”(QS: Ali’ Imran : 133).
''mereka itu bersegera untuk mendapat kebaikan-kebaikan, dan merekalah orang-orang yang segera memperolehnya''. (Al Mu'minuun: 61)
Imam Ibnu Rajab Al Hambali rahimahullah berkata : “Ketika suatu kaum mendengar seruan,
”Maka berlomba-lombalah kalian dalam kebaikan”,
Juga seruan,
”Dan bergegaslah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi disiapkan untuk orang-orang yang bertaqwa”,
Mereka memahami bahwa maksud dari ayat ini adalah, "hendaknya mereka bersungguh-sungguh agar masing-masing dari mereka menjadi pemenang dalam menggapai kemuliaan itu.
Maka dahulu, perlombaan mereka pada tingkatan-tingkatan akhirat. Kemudian datanglah sesudah mereka kaum yang berlomba-lomba dalam perkara duniawi dengan segala bentuknya yang bgitu cepat hilang dan sirna”(Lathaaiful maarif).
Di dalam surat Al Muthaffifiin, Allah memberikan gambaran yang lebih jauh tentang makna ini. Saat menyebutkan kenikmatan penghuni surga, diakhir ayat ke 26 Allah menegaskan sekali lagi agar kita melakukan perlombaan, Allah berfirman:
”Dan untuk yang demikian itu hendaknya orang berlomba-lomba.”
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam juga bersabda:
''Bergegaslah kalian dalam melakukan amal shaleh, sebelum terjadi berbagai fitnah (yang datang) bagaikan potongan-potongan malam gulita” (HR. Muslim, Ahmad, dan At Tirmidzi).
Semoga Ayat-ayat Al Qur'an dan hadits diatas membuat kita sadar betapa pentingnya beradu cepat dalam kebaikan, bergegas tanpa menunda, karena berkompetisi dalam kebaikan merupakan nafas dan naluri hidup seorang mukmin.
Selamat berlomba kawan....
------------------
01-07-1435 H
153. FIQIH ITU LUAS.
Ngomong- ngomong soal perlunya belajar fiqih, saya teringat perkataan guru kami Syaikh Muhammad Hamud Al-Waily -rahimahullah- 4,5 tahun yang lalu.
Beliau mengatakan, ''Untuk mempelajari ushul fiqh, satu dua buku insyaallah sudah cukup buat kalian asalkan mutqin. Namun untuk mempelajari fiqih, kalian perlu maktabah sebesar masjid ini (nabawi), kemudian beliau tersenyum.
Ada yang bertanya, ''mengapa begitu wahai syaikh...?
Beliau menjawab, '' karena masaalah fiqih itu jauh lebih luas ketimbang masaalah ushul fiqh. Ushul sifatnya tetap dan tidak berubah-ubah, sementara fiqih setiap saat muncul permasaalahn baru yang membutuhkan kajian baru. Banyaknya khilaf akan membut kalian bijak dan tidak gampang menyalahkan."
Saat menjelaskan masaalah tarjiih dosen fiqih kami pernah berujar, "Hari ini mungkin saja kalian mudah merojihkan pendapat ulama fulan dan melemahkan pendapat ulama lain hanya dengan melihat Bidayah Al Mujtahid, namun bila kalian membaca argumen ulama setiap madzhab, pasti kalian akan berpikir berkali-kali untuk menyalahakan madzhab yang menyelisihi pendapat yang anda pilih.
______________
01-07-1435 H
154. TAJRIH DIBALAS TA'DIL
Diantara rentetan nama masyayikh yang masuk dalam list 'jarh' adalah Syeikhuna Ibrohim bin 'Amir Ar-Ruhailiy hafidzohullah. Tapi perhatikanlah bagaimana sikap syeikh terhadap orang-orang yang 'menjarh' beliau. 4 hari yang lalu ketika ada acara dauroh al-ghuluw fii at-takfiir yang diadakan di gedung fak.dakwah wa ushuluddin UIM, pada sesi tanya jawab beliau diajukan dengan sebuah pertanyaan yang saya alih bahasakan secara bebas;
Pertanyaan : bagaimana posisi kami terhadap sebagian thullabul 'ilm yang mengatakan fulan madkholi, atau jaami, atau pengikut syeikh Robi' dsb..?!
Jawaban : saya mengajak para tholib 'ilmi UNTUK BERHENTI dari julukan-julukan seperti itu, sebab akan menjadikan umat islam terpecah belah, MEREKA ADALAH AHLUS SUNNAH dan tidak boleh menisbatkan seseorang kepada person tertentu. Adapun jika ada seseorang yang terkesan dengan sosok tertentu maka tidak boleh kita katakan fulan begini dan begitu.
Bukankah sampai saat ini kita masih dicemooh oleh sebagian orang dengan gelar wahabi..?! Lalu mengapa sekarang diantara kita masing-masing menisbatkan sebagian yang lain kepada seseorang. Padahal setiap ahli sunnah tidak boleh dinisbatkan kepada seseorang, dan saya melihat ini bukan prilaku ahli sunnah. Maka saya katakan berhentilah, dan jangan katakan jamaah fulan dan fulan, akan tetapi ahli sunnah harus menisbatkan dirinya pada sunnah. adapun ahlus sunnah melakukan kesalahan maka na'am ahlus sunnah ada yang salah dan ada yang menyelisihi manhaj maka kita bantah, akan tetapi bukan seperti itu caranya.
(Selesai kutipan)
dan saya hanya bisa mengatakan semoga ahlus sunnah dipersatukan kembali dalam satu barisan. (Ibnu Hilmy)
Abul Fayruz berkata:
Begitulah Syaikh Prof. Dr. Ibrahim Ar Ruhaily mentarbiyah murid-muridnya. Dan kami tidak bermaksud memuji seseorang dihadapan Allah.
Kurang lebih setahun yang lalu kami dan beberapa kawan mengadakan pertemuan khusus dengan beliau. Beberapa jam sebelum pertemuan beliau menulis sanggahan yang disertai klarifikasi terhadap berbagai tuduhan yang dialamatkan kepada beliau dari seorang yang masih rekan sejawat beliau. Tulisan itu berjudul "الكشف و البيان"
Majelis dimulai, sebagian dari kami mengira bahwa dalam pertemuan kali ini beliau akan menyinggung isi tulisannya tadi siang. Tapi semua diluar ekspektasi. Beliau sama sekali tidak menyinggung tulisannya tersebut. Beliau bahkan tidak menyebut seorangpun dari segelintir orang yang telah mendzaliminya di majelis itu.
Dari awal hingga akhir pertemuan, isi pemaparan beliau hanyalah ilmu, ilmu dan ilmu.
Sejak hari itu, saya merasa baru mengenal siapa beliau. Dalam hati saya berguman, "Orang ini tidak sedang mencari pengaruh maupun pengikut"
Beliau seolah mengajari kami bahwa menyanggah itu semestinya dilakukan dengan tulus, tanpa ada tendensi pribadi baik berupa pembelaan terhadap pendapatnya atau bahkan dirinya sendiri.
Beliau seolah membisiki kami bahwa siapapun objek dari sanggahan itu tidak selayaknya dia dijadikan buah bibir dalam majelis, agar niat suci itu tak terkotori.
Satu hari ada yang bertanya pada beliau, " Wahai Syaikh, Syaikh fulan mengatakan begini dan begitu tentang anda, apa tanggapan anda.?
Syaikh menoleh dan menjawab, "Mungkin anda salah memahami ucapan Syaikh tersebut".
Kemudian beliaupun berlalu.
Semoga Allah selalu menjagamu wahai syaikh.
_____________
02-07-1435 H
155. KELUARGA DAI
Keluarga dai adalah cermin yang tak boleh buram apalagi retak, karena padanya keluarga muslim lain akan bercermin dan menaruh harapan.
Saya tidak mengatakan harus sempurna, karena bagaimanapun juga riak kan selalu ada dan debu pasti kan hinggap. Tugas saya dan anda adalah menjaga agar riak itu hilang dan debu itu tak meninggalkankan karat.
Memang..., diperlukan keuletan untuk menjaga agar cermin itu tetap bening.
Bagi dai muda yang masih sendiri, ada baiknya anda selektif dalam memilih pasangan hidup, pilih pendamping hidup yang mengerti tugas anda, wanita muslimah yang siap dimadu dengan setumpuk urusan dakwah dan yang mengerti bahwa jalan dakwah bukan mulus tanpa aral.
Ingat kawan...! Tugas dakwah semakin kompleks, kita dituntut untuk siaga ditengah gempuran lawan yang tak pernah tidur membuat makar. Untuk itu, kau butuh peneguh dan penghibur yang akan membuatmu selalu terjaga, yang setia membasuh peluh saat kau letih di medan dakwah. Dan wanita manja tak cocok untuk tugas ini. Jadi jangan salah pilih.
____________________
Menanti pagi ditepi laut merah
03-07-1435 H
Catt;
Kata Ust. Jafar Salih -hafidzahullah- ; ''Manja pada tempatnya, tegar pada saatnya perpaduan paling apik yang dibutuhkan siapa saja, apalagi da'i''
156. Khusus Bagi Orang Yang Berakal Saja.
قال أبو حاتم البستي رحمه الله :
الواجب على العاقل :
أن يلزم الصمت
الى أن يلزمه التكلم
فما أكثر من ندم إذا نطق
وأقل من يندم إذا سكت .
[ روضة العقلاء (43) ]
Abu Hatim Al-Busti -rahimahullah- berkata:
Sudah seharusnya bagi orang yang berakal itu untuk senantisa diam hingga tiba saat dimana dia harus bicara.
Betapa banyak orang yang menyesal saat dia memilih bicara. Dan
betapa sedikitnya orang yang menyesal saat dia memilih untuk diam.
[Raudhatul Uqala (43)]
04-07-1435
162. DIKIT-DIKIT BID'AH....
BID'AHNYA KAN CUMA DIKIT....
Syaikhul Islam Ahmad Ibnu Abdil Halim Al harrany mengatakan :
فالبدع تكون في أولها :
شبرا
ثم تكثرُ في الأتباع حتى تصير :
ذراعا
🚜 وأميالا
وفراسخَ .
[ الفتاوى (٤٢٥/٨) ]
"Bid'ah itu pada awalnya sejengkal.
Selanjutnya berkembang banyak dikalangan pengikutnya hingga menjadi sehasta, se mil, dan sefarsakh."
(Al Fatawa 7/425)
______________
09-07-1435 H
000. Sederhana saja. Sebab kita hanya perlu menjadi seperti apa yang Allah inginkan. Lalu menunggu hingga Allah memberi kita lebih dari yang kita inginkan.
______________
000. Belajar Bijak
Percaya atau tidak, kepribadian anda akan terlihat dari cara anda memperlakukan orang yang tidak pernah mempersembahkan sesuatu pada anda.
Baarakallahu fiikum....
______________________
Makkah 09-07-1435 H
163. RENUNGAN
Jangan pernah merendahkan seorang pendosa yang lemah dihadapan syahwatnya.
Boleh jadi kau tidur dengan perasaan bangga terhadap amalmu, sedangkan dia tidur dengan air mata yang terus membasahi pipinya sebagai tanda penyesalan atas dosa-dosa yang diperbuatnya dihadapan Allah. Maka Allah menerimanya karena ketulusan hatinya dan menolakmu karena perasaanmu yang bangga terhadap amal-amalmu.
______________________
Makkah 10-07-1435 H
164. MUDAH MENGKAFIRKAN
TANYA KENAPA...?
Syaikhul Islam Ahmad Ibnu Abdil Halim Al Harrany -rahimahullah - berkata :
"Perilaku cepat mengkafirkan biasanya muncul dari orang-orang yang tabiatnya bodoh"
[As Sab' iniyyah: 345]
_____________
10-07-1435 H
165. AWAS...!!! MEREKA ITU DUKUN BUKAN USTADZ.
WASPADALAH, WASPADALAH..!!!!
Melihat sambutan masyakat terhadap pengobatan alternatif yang dibidani ust/kiyai setidaknya menunjukkan betapa gelar ustadz/ kiyai memiliki tempat tersendiri dihati masyarakat. Kondisi inilah yang kemudiam mendorong sebagian oknum tanpa malu-malu menggunakan embel-embel ustadz atau kiyai pada papan iklan.
Padepokan ini dan itupun bermunculan dimana-mana.
Pendidikan agama yang minim sering membuat masyarakat tertipu. Alih-alih sembuh dari penyakit, eh malah jatuh dalam praktek kesyirikan. Penyakit tak kunjung sembuh, aqidah tergadaikan dan amal ikut terhapus.
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
"Barangsiapa yang mendatangi peramal, menanyakan kepadanya sesuatu, lalu mempercayainya, shalatnya tidak akan diterima empat puluh hari lamanya."
Beliau juga bersabda:
“Barangsiapa yang mendatangi tukang ramal atau dukun kemudian membenarkan perkataannya, maka ia telah kufur dengan apa yang telah diturunkan kepada Muhammad shallallaahu alaihi wa sallam”
Agar masyarakat terbentengi dari praktek semacam ini, maka sudah selayaknya para juru dakwah menitikberatkan pendidikan agama yang terfokus pada pemantapan aqidah. Langkah ini perlu diambil agar mental masyarakat terdidik sehingga mampu membedakan mana ustadz sejati dan mana dukun yang berkedok ustadz. Sebab banyaknya korban menunjukkan lemahnya pembinaan aqidah umat.
Berikut ini beberapa ciri praktek perdukunan yang berkedok pengobatan alternatif asuhan seorang "ustad".
1. Sang ustadz suka menggunakan nama kedigdayaan seperti Ki Joko pintar dll
2. Sang Ustadz/ Kiyai Mengklaim tau ilmu ghoib, seperti letak barang hilang dll.
3. Sang ustadz memberi tamimah atau jimat pada pasiennya
4. Ilmu syariat sang ustadz tidak mumpuni.
5. Sang Ustadz menjamah pasien wanita secara langsung
6. Sang Ustadz menggunakan media yang tidak lazim seperti cincin, telur, hewan dengan kriteria tertentu dalam pengobatannya.
7. Biaya pengobatan yang tidak masuk akal.
8. Memberikan syarat ini dan itu, seperti puasa seminggu dll.
9. Memberikan kertas bertuliskan arab yg tidak dapat dibaca.
DLL.
Semoga Allah azza wa jalla menjaga keluarga kita dari jerat-jerat kesyirikan...
Wallahu a'lam.
______________________
Makkah 11-07-1435 H
166. SEBELUM KE MAJELIS TA'LIM
قال ابن حزم رحمه الله :
إذا حضرت مجلس علم :
فلا يكن حضورك إلا حضور مستزيد علما وأجرا
لا حضورَ :
مستغن بما عندك
طالبا عثرة تُشِيعُها
أو غريبة تُشَنِّعُهَا
فهذه أفعالُ الأرذال
الذين لايفلحون في العلم أبدا .
[ مداواة النفوس (٩٢) ]
Ibnu Hazm -rahimahullah- berkata:
“Apabila engkau menghadiri majelis ilmu, maka jangan kau (niatkan) kehadiranmu kecuali untuk menambah ilmu dan pahala, bukannya hadir dengan kesombongan karena merasa sudah cukup ilmu. Atau sekedar mencari kesalahan untuk disebarkan, atau sesuatu yang ganjil untuk dibeberkan. Karena perbuatan ini adalah perbuatan orang-orang yang rendah yang tidak akan beruntung dalam ilmu selama-selamanya”. (Mudaawaatin Nafus: 92).
______________
11-07-1435
167. KEAJAIBAN DOA
Allah azza wa jalla berfirman:
{ ادعوني أستجب لكم }
"Berdoalah kamu kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan untukmu"
Ibnul Qayyim -rahimahumallah - berkata:
Barangsiapa yang diilhami Allah untuk berdo'a, berarti Allah menghendaki pengabulan untuknya.
(Ad Daa wa Ad Dawaa' : 28)
_______________
13-07-1435 H
168. KITA LEBIH BERHAK MERINDUKAN DIA DARI SEBATANG POHON ITU
Setiap kali menyampaikan khutbah Rasululllah shallallahu alaihi wasallam biasanya bertumpu pada sebatang pohon korma. Namun setelah dibuatkan mimbar, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam meninggalkan pohon itu.
Suatu hari saat sedang menyampaikan khutbah tiba-tiba pohon itu menangis. Isak tangisnya terdengar memenuhi masjid. Mendengar tangisnya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam turun dari mimbar lalu memeluk pohon tersebut.
Pohon itu akhirnya terdiam dalam pelukan Rasulullah.
Al Hasan Al Bashri -rahimahullah - berkata :
Wahai hamba-hamba Allah....
Dulu sepohon kayu pernah menangis karena merindukan Rasulullah...
Maka kalian lebih berhak merindukan perjumpaan dengannya (dari sebatang pohon itu).
Shallallahu alaihi wasallam
(As-Siyar: 4/570)
__________________
13-07-1435
TANYA KENAPA..?
Di Saudi Ulama suka bagi-bagi amplop pada jamaah pengajian.
Contohnya Syaikh Abdul Muhsin Al Abbad -hafidzahullah-, Syaikh Anis Thahir Al Andunisy dan masyaikh lainnya. Ada yang bahkan mewasiatkan sebagian hartanya untuk penuntut ilmu seperti Syaikh Muhammad Hamud Al Waily -rahimahullah -.
Kalau dinegeri seberang sebagian ustadznya kadang suka mikir-mikir datang ke pengajian yang gak ada amplopnya.
Tapi alhamdulillaah. ... Tak sedikit juga da'i yang memilih untuk menghidupi dakwah dan menolak mencari hidup dalam dakwah.
Saya pernah bincang santai dengan seorang pengusaha yang rajin ngaji. Ada satu kalimat yang saya garis bawahi dari perbincangan itu. Beliau mengatakan, "Mas Chandra, jujur saya sangat menaruh hormat pada semua ustadz karena keilmuan mereka. Tapi secara pribadi saya lebih simpati pada ustadz yang pagi harinya bekerja dan malam harinya menyampaikan ta'lim."
Sejenak renungkanlah firman Allah azza wajalla berikut ini:
يَا قَوْمِ لَا أَسْأَلُكُمْ عَلَيْهِ أَجْرًا ۖ إِنْ أَجْرِيَ إِلَّا عَلَى الَّذِي فَطَرَنِي ۚ أَفَلَا تَعْقِلُونَ ١١:٥١
Hai kaumku, aku tidak meminta upah kepadamu bagi seruanku ini. Upahku tidak lain hanyalah dari Allah yang telah menciptakanku. Maka tidakkah kamu memikirkan. [Surah: Hud 11:51]
Dari Al-Miqdam radhiyallahu anhu, bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
مَا أَكَلَ أَحَدٌ طَعَامًا قَطُّ خَيْرًا مِنْ أَنْ يَأْكُلَ مِنْ عَمَلِ يَدِهِ ، وَإِنَّ نَبِىَّ اللَّهِ دَاوُدَ – عَلَيْهِ السَّلاَمُ – كَانَ يَأْكُلُ مِنْ عَمَلِ يَدِهِ
"Tidaklah seseorang mengkonsumsi makanan yang lebih baik daripada makanan yang dihasilkan oleh jerih payah tangannya sendiri. Dan sesungguhnya nabi Daud ‘alaihissalam dahulu senantiasa makan dari jerih payahnya sendiri.”
[HR. Bukhari, Kitab al-Buyu’, Bab Kasbir Rojuli wa ‘Amalihi Biyadihi II/730 no.2072]
Semoga bisa jadi bahan renungan bagi kita semua.
______________________
Jeddah, 25-07-1435 H
187. NIKMAT TAAT DAN ISTIQOMAH
Lebih dari sekali saya mendengar guru kami tercinta Syaikh DR. Muhammad bin Muhammad Mukhtar As-Syinqity -hafidzahullah- berkata:
"Kalau hanya soal dunia dan segala kenikmatannya, maka Allah akan memberikannya pada semua orang, baik pada orang yang dicintai-Nya ataupun tidak. Baik pada orang beriman maupun orang kafir. Akan tetapi soal ketaatan, keistiqomahan dan pembelaan hanya akan Allah anugerahkan pada orang-orang yang dicintai-Nya saja."
Qultu: Bagaimana agar kita menjadi hamba yang dicintai Allah..?
Simak firman Allah berikut ini:
قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
Katakanlah (wahai Muhammad): “Jika kalian mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintai dan mengampuni dosa-dosamu”. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. 3:31)
Semoga Allah senantiasa menjaga beliau dan ulama kaum muslimin.
_____________
27-07-1435 H
187. NIKMAT TAAT DAN ISTIQOMAH
Lebih dari sekali saya mendengar guru kami tercinta Syaikh DR. Muhammad bin Muhammad Mukhtar As-Syinqity -hafidzahullah- berkata:
"Kalau hanya soal dunia dan segala kenikmatannya, maka Allah akan memberikannya pada semua orang, baik pada orang yang dicintai-Nya ataupun tidak. Baik pada orang beriman maupun orang kafir. Akan tetapi soal ketaatan, keistiqomahan dan pembelaan hanya akan Allah anugerahkan pada orang-orang yang dicintai-Nya saja."
Qultu: Bagaimana agar kita menjadi hamba yang dicintai Allah..?
Simak firman Allah berikut ini:
قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
Katakanlah (wahai Muhammad): “Jika kalian mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintai dan mengampuni dosa-dosamu”. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. 3:31)
Semoga Allah senantiasa menjaga beliau dan ulama kaum muslimin.
_____________
27-07-1435 H
NA'AM
Terkadang kita lalai menghargai moment-moment terindah yang pernah kita jalani dan baru menyadarinya saat moment itu telah menjadi kenangan.
___________
_____
_
REHAT.
(Akibat demam korea).
Beberapa hari yang lalu saya dan seorang teman asal Korea belanja keperluan liburan.
Selama ditempat perbelanjaan yang tak jauh dari masjid nabawi itu, kami baru menyadari kalau ada beberapa pasang mata yang sedang memperhatikan kami sejak masuk tadi.
Kayaknya mereka perlu sesuatu, ujar teman saya.
Biasanya jemaah umroh sukan minta bantuan buat nego harga.
Saya pun menoleh, ternyata sekumpulan ibu-ibu yg ditemani 3 remaja putri. Karena merasa terganggu saya beranikan diri untuk bertanya, "Maaf, ada yang bisa dibantu..?"
Oh tidak mas, jawab salah seorang dari mereka.
Tapi maaf mas, itu temannya ya..?
Iya, jawab saya.
Muslim ya..?
Iya, kalau gak muslim mana bisa masuk ke daerah ini, jawab saya dengan sedikit kesal.
Kok mirip Kim soo hyun ya.?
Hah..? ujar teman saya keheranan.
Loh, kok mereka bisa tau nama itu.? imbuhnya lagi.
Saya seperti terbungkam tak bisa menjawab. Kesal dan perasaan malu campur aduk.
Allahumma sallim sallim, demam koreanya kok dibawa ke tanah suci, malu-maluin saja, guman saya dalam hati.
Tiba-tiba seorang gadis menyodorkan kamera.
Maaf mas, bisa tolong diambilin gambarnya.? Jarang-jarang loh jumpa cowok korea setampan ini, mirip artis lagi.
Waduh, dunia seolah kiamat.
Maaf mba kami buru-buru.
Akhi, ayo kita ketempat lain saja, ujar saya.
Kamipun meninggalkan ibu-ibu dan tiga gadis tadi ditempat itu.
Pengalaman yang benar-benar memalukan.
Allahul mustaan.
189. SEDIKIT ILMU TAPI BERADAB JAUH LEBIH BAIK KETIMBANG BANYAK ILMU TAPI KURANG BERADAB
Orang yang mampu menempa akhlakmu dengan baik walaupun ilmunya sedikit jauh lebih baik katimbang orang yang banyak ilmunya namun tidak memperhatikan pengajaran akhlak terhadap dirimu.
Karena sedikit ilmu yang dihiasi bagusnya adab merupakan kesempurnaan. Sementara banyaknya ilmu disertai kurangnya adab adalah sebuah kebinasaan.
Ilmu itu diukur bukan dengan banyaknya.
Ilmu itu berkah. Dan tidak mungkin keberkahan itu menyatu pada perangai yang kurang beradab.
(Syaikh Shaleh bin Hamd Al Ushoimy -hafidzahullah-)
000. LIBUR TELAH TIBA
Musim panas adalah musim yang ditunggu-tunggu seluruh pelajar dan mahasiswa di seluruh KSA. Masuknya musim ini ditandai dengan mayang korma yang berbunga kemudian diikuti munculnya balah (kurma muda yang berwarna hijau). Bila butir korma semakin ranum dan menguning itu pertanda libur panjang telah tiba. Oh iya, libur musim panas di KSA biasanya 90 hari, memang ini bukan waktu yang sebentar bagi kami mahasiswa yang berasal dari negara beriklim tropis. Untuk diketahui suhu rata-rata musim panas disaudi antara 49-52 derajad celcius. Extreem bukan.?
Kembali soal liburan..
Dalam menjalani masa liburan manusia terbagi menjadi dua golongan.
1. Orang yang beruntung.
2. Orang yang rugi.
Golongan pertama adalah mereka yang menyadari betapa berharganya waktu. Bagi mereka waktu terlalu mahal untuk dibiarkan mengalir seperti air tanpa perencanaan yang pasti. Mereka juga menyadari bahwa hari libur adalah masa peningkatan amal sholeh, dimana mereka punya banyak waktu untuk dekat dengan Allah, berbeda dengan hari kerja. Mereka menggunakan masa itu untuk membaca al-Qur'an, ikut dauroh, mudzakaroh dan memuroja'ah pelajaran, atau melakukan aktifitas ibadah-ibadah yang lain. Maka liburan itu menjadi ladang amal baginya.
Sedangkan golongan yang kedua, adalah mereka yang mengisi liburannya dengan kelalaian dan kemaksiatan. Seperti liburan ketempat-tempat yang penuh maksiat, nonton film atau aktifitas-aktifitas lain yang tidak mendatangkan manfaat. Maka orang seperti ini, liburan yang ia lalui merupakan kerugian dan petaka baginya. Wal iyaadzu billah.
Bertanyalah pada diri.. Dimana kita diantara dua golongan itu...?
Selamat berhari libur..
_______________
___________
______
_
Madinah, Jumat 1 Sya'ban 1435 H
Selamat tinggal Madinah...
Rasululllah shallallahu alaihi wasallam dulu pernah bersabda :
إنها طيبة ( يعني المدينة) و إنها تنفي خبثها كما تنفي النار خبث الفضة)
“Sesungguhnya (Madinah) itu thayyibah (baik) dan akan membersihkan nodanya sebagaimana api membersihkan karat dari serpihan perak”
HR Muslim: 1384
Semoga kita yang pergi bukan sebagai noda atau karat-karat itu.
Bagi yang masih tinggal dimadinah ingat selalu pesan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam :
مَنْ صَبَرَ عَلَى لَأْوَائِهَا وَشِدَّتِهَا كُنْتُ لَهُ شَهِيدًا أَوْ شَفِيعًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ يَعْنِي الْمَدِينَةَ
“Barang siapa yang bersabar atas kelaparan dan kerasnya HIDUP DI MADINAH maka aku akan menjadi saksi atasnya atau pemberi syafaat baginya pada hari kiamat.”
(HR. Muslim)
Baarakallahu fiikum. ..
______________
01-08-1435 H
Sahabat.....
Diusia kita yang entah berapa, ada baiknya kita bertanya pada diri sendiri, "Seberapa jauhkah kita melangkah? dan seberapa banyak bekal yang telah kita siapkan? Karena hidup bukan soal dimensi usia semata, dimana seorang mengurutkan zaman produktifitasnya ke dalam fase yang tidak jelas: Kecil dimanja, muda foya-foya, lalu tua bertaubat dari dosa. Ini murni soal berdedikasi secara baik dan maksimal disisa waktu yang ada. Sebab pada akhir dan kesudahannya, hidup adalah perlombaan mengejar surga dan menggapai keridhaan-Nya.
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
“Maka berlomba-lombalah kalian dalam kebaikan”(QS: Al baqarah :148).
“Dan bergegaslah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa.”(QS: Ali’ Imran : 133).
''mereka itu bersegera untuk mendapat kebaikan-kebaikan, dan merekalah orang-orang yang segera memperolehnya''. (Al Mu'minuun: 61)
Imam Ibnu Rajab Al Hambali rahimahullah berkata : “Ketika suatu kaum mendengar seruan,
”Maka berlomba-lombalah kalian dalam kebaikan”,
Juga seruan,
”Dan bergegaslah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi disiapkan untuk orang-orang yang bertaqwa”,
Mereka memahami bahwa maksud dari ayat ini adalah, "hendaknya mereka bersungguh-sungguh agar masing-masing dari mereka menjadi pemenang dalam menggapai kemuliaan itu.
Maka dahulu, perlombaan mereka pada tingkatan-tingkatan akhirat. Kemudian datanglah sesudah mereka kaum yang berlomba-lomba dalam perkara duniawi dengan segala bentuknya yang bgitu cepat hilang dan sirna”(Lathaaiful maarif).
Di dalam surat Al Muthaffifiin, Allah memberikan gambaran yang lebih jauh tentang makna ini. Saat menyebutkan kenikmatan penghuni surga, diakhir ayat ke 26 Allah menegaskan sekali lagi agar kita melakukan perlombaan, Allah berfirman:
”Dan untuk yang demikian itu hendaknya orang berlomba-lomba.”
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam juga bersabda:
''Bergegaslah kalian dalam melakukan amal shaleh, sebelum terjadi berbagai fitnah (yang datang) bagaikan potongan-potongan malam gulita” (HR. Muslim, Ahmad, dan At Tirmidzi).
Semoga Ayat-ayat Al Qur'an dan hadits diatas membuat kita sadar betapa pentingnya beradu cepat dalam kebaikan, bergegas tanpa menunda, karena berkompetisi dalam kebaikan merupakan nafas dan naluri hidup seorang mukmin.
Selamat berlomba kawan....
------------------
01-07-1435 H
153. FIQIH ITU LUAS.
Ngomong- ngomong soal perlunya belajar fiqih, saya teringat perkataan guru kami Syaikh Muhammad Hamud Al-Waily -rahimahullah- 4,5 tahun yang lalu.
Beliau mengatakan, ''Untuk mempelajari ushul fiqh, satu dua buku insyaallah sudah cukup buat kalian asalkan mutqin. Namun untuk mempelajari fiqih, kalian perlu maktabah sebesar masjid ini (nabawi), kemudian beliau tersenyum.
Ada yang bertanya, ''mengapa begitu wahai syaikh...?
Beliau menjawab, '' karena masaalah fiqih itu jauh lebih luas ketimbang masaalah ushul fiqh. Ushul sifatnya tetap dan tidak berubah-ubah, sementara fiqih setiap saat muncul permasaalahn baru yang membutuhkan kajian baru. Banyaknya khilaf akan membut kalian bijak dan tidak gampang menyalahkan."
Saat menjelaskan masaalah tarjiih dosen fiqih kami pernah berujar, "Hari ini mungkin saja kalian mudah merojihkan pendapat ulama fulan dan melemahkan pendapat ulama lain hanya dengan melihat Bidayah Al Mujtahid, namun bila kalian membaca argumen ulama setiap madzhab, pasti kalian akan berpikir berkali-kali untuk menyalahakan madzhab yang menyelisihi pendapat yang anda pilih.
______________
01-07-1435 H
154. TAJRIH DIBALAS TA'DIL
Diantara rentetan nama masyayikh yang masuk dalam list 'jarh' adalah Syeikhuna Ibrohim bin 'Amir Ar-Ruhailiy hafidzohullah. Tapi perhatikanlah bagaimana sikap syeikh terhadap orang-orang yang 'menjarh' beliau. 4 hari yang lalu ketika ada acara dauroh al-ghuluw fii at-takfiir yang diadakan di gedung fak.dakwah wa ushuluddin UIM, pada sesi tanya jawab beliau diajukan dengan sebuah pertanyaan yang saya alih bahasakan secara bebas;
Pertanyaan : bagaimana posisi kami terhadap sebagian thullabul 'ilm yang mengatakan fulan madkholi, atau jaami, atau pengikut syeikh Robi' dsb..?!
Jawaban : saya mengajak para tholib 'ilmi UNTUK BERHENTI dari julukan-julukan seperti itu, sebab akan menjadikan umat islam terpecah belah, MEREKA ADALAH AHLUS SUNNAH dan tidak boleh menisbatkan seseorang kepada person tertentu. Adapun jika ada seseorang yang terkesan dengan sosok tertentu maka tidak boleh kita katakan fulan begini dan begitu.
Bukankah sampai saat ini kita masih dicemooh oleh sebagian orang dengan gelar wahabi..?! Lalu mengapa sekarang diantara kita masing-masing menisbatkan sebagian yang lain kepada seseorang. Padahal setiap ahli sunnah tidak boleh dinisbatkan kepada seseorang, dan saya melihat ini bukan prilaku ahli sunnah. Maka saya katakan berhentilah, dan jangan katakan jamaah fulan dan fulan, akan tetapi ahli sunnah harus menisbatkan dirinya pada sunnah. adapun ahlus sunnah melakukan kesalahan maka na'am ahlus sunnah ada yang salah dan ada yang menyelisihi manhaj maka kita bantah, akan tetapi bukan seperti itu caranya.
(Selesai kutipan)
dan saya hanya bisa mengatakan semoga ahlus sunnah dipersatukan kembali dalam satu barisan. (Ibnu Hilmy)
Abul Fayruz berkata:
Begitulah Syaikh Prof. Dr. Ibrahim Ar Ruhaily mentarbiyah murid-muridnya. Dan kami tidak bermaksud memuji seseorang dihadapan Allah.
Kurang lebih setahun yang lalu kami dan beberapa kawan mengadakan pertemuan khusus dengan beliau. Beberapa jam sebelum pertemuan beliau menulis sanggahan yang disertai klarifikasi terhadap berbagai tuduhan yang dialamatkan kepada beliau dari seorang yang masih rekan sejawat beliau. Tulisan itu berjudul "الكشف و البيان"
Majelis dimulai, sebagian dari kami mengira bahwa dalam pertemuan kali ini beliau akan menyinggung isi tulisannya tadi siang. Tapi semua diluar ekspektasi. Beliau sama sekali tidak menyinggung tulisannya tersebut. Beliau bahkan tidak menyebut seorangpun dari segelintir orang yang telah mendzaliminya di majelis itu.
Dari awal hingga akhir pertemuan, isi pemaparan beliau hanyalah ilmu, ilmu dan ilmu.
Sejak hari itu, saya merasa baru mengenal siapa beliau. Dalam hati saya berguman, "Orang ini tidak sedang mencari pengaruh maupun pengikut"
Beliau seolah mengajari kami bahwa menyanggah itu semestinya dilakukan dengan tulus, tanpa ada tendensi pribadi baik berupa pembelaan terhadap pendapatnya atau bahkan dirinya sendiri.
Beliau seolah membisiki kami bahwa siapapun objek dari sanggahan itu tidak selayaknya dia dijadikan buah bibir dalam majelis, agar niat suci itu tak terkotori.
Satu hari ada yang bertanya pada beliau, " Wahai Syaikh, Syaikh fulan mengatakan begini dan begitu tentang anda, apa tanggapan anda.?
Syaikh menoleh dan menjawab, "Mungkin anda salah memahami ucapan Syaikh tersebut".
Kemudian beliaupun berlalu.
Semoga Allah selalu menjagamu wahai syaikh.
_____________
02-07-1435 H
155. KELUARGA DAI
Keluarga dai adalah cermin yang tak boleh buram apalagi retak, karena padanya keluarga muslim lain akan bercermin dan menaruh harapan.
Saya tidak mengatakan harus sempurna, karena bagaimanapun juga riak kan selalu ada dan debu pasti kan hinggap. Tugas saya dan anda adalah menjaga agar riak itu hilang dan debu itu tak meninggalkankan karat.
Memang..., diperlukan keuletan untuk menjaga agar cermin itu tetap bening.
Bagi dai muda yang masih sendiri, ada baiknya anda selektif dalam memilih pasangan hidup, pilih pendamping hidup yang mengerti tugas anda, wanita muslimah yang siap dimadu dengan setumpuk urusan dakwah dan yang mengerti bahwa jalan dakwah bukan mulus tanpa aral.
Ingat kawan...! Tugas dakwah semakin kompleks, kita dituntut untuk siaga ditengah gempuran lawan yang tak pernah tidur membuat makar. Untuk itu, kau butuh peneguh dan penghibur yang akan membuatmu selalu terjaga, yang setia membasuh peluh saat kau letih di medan dakwah. Dan wanita manja tak cocok untuk tugas ini. Jadi jangan salah pilih.
____________________
Menanti pagi ditepi laut merah
03-07-1435 H
Catt;
Kata Ust. Jafar Salih -hafidzahullah- ; ''Manja pada tempatnya, tegar pada saatnya perpaduan paling apik yang dibutuhkan siapa saja, apalagi da'i''
156. Khusus Bagi Orang Yang Berakal Saja.
قال أبو حاتم البستي رحمه الله :
الواجب على العاقل :
أن يلزم الصمت
الى أن يلزمه التكلم
فما أكثر من ندم إذا نطق
وأقل من يندم إذا سكت .
[ روضة العقلاء (43) ]
Abu Hatim Al-Busti -rahimahullah- berkata:
Sudah seharusnya bagi orang yang berakal itu untuk senantisa diam hingga tiba saat dimana dia harus bicara.
Betapa banyak orang yang menyesal saat dia memilih bicara. Dan
betapa sedikitnya orang yang menyesal saat dia memilih untuk diam.
[Raudhatul Uqala (43)]
04-07-1435
157. SIKAP MU'MIN DAN MINAFIQ DALAM MENYIKAPI KESILAPAN ORANG LAIN
قال عبد الله بن منازل رحمه الله:
المؤمـن :
يطلـب معاذيـر إخوانـه
والمنافـق :
يطلب عثـرات إخوانـه .
[ شعب الإيمـان (٧/١١١٩٧) ]
Abdullah Ibnu Munazil -rahimahullah- berkata:
Orang mu'min itu akan selalu mencari banyak udzur atas kesilapan saudaranya.
Adapun orang munafik dia akan selalu mencari-cari ketergelinciran saudaranya.
(Syuabul Iman: 7/11197)
______________
04-07-1435 H
قال عبد الله بن منازل رحمه الله:
المؤمـن :
يطلـب معاذيـر إخوانـه
والمنافـق :
يطلب عثـرات إخوانـه .
[ شعب الإيمـان (٧/١١١٩٧) ]
Abdullah Ibnu Munazil -rahimahullah- berkata:
Orang mu'min itu akan selalu mencari banyak udzur atas kesilapan saudaranya.
Adapun orang munafik dia akan selalu mencari-cari ketergelinciran saudaranya.
(Syuabul Iman: 7/11197)
______________
04-07-1435 H
162. DIKIT-DIKIT BID'AH....
BID'AHNYA KAN CUMA DIKIT....
Syaikhul Islam Ahmad Ibnu Abdil Halim Al harrany mengatakan :
فالبدع تكون في أولها :
شبرا
ثم تكثرُ في الأتباع حتى تصير :
ذراعا
🚜 وأميالا
وفراسخَ .
[ الفتاوى (٤٢٥/٨) ]
"Bid'ah itu pada awalnya sejengkal.
Selanjutnya berkembang banyak dikalangan pengikutnya hingga menjadi sehasta, se mil, dan sefarsakh."
(Al Fatawa 7/425)
______________
09-07-1435 H
000. Sederhana saja. Sebab kita hanya perlu menjadi seperti apa yang Allah inginkan. Lalu menunggu hingga Allah memberi kita lebih dari yang kita inginkan.
______________
000. Belajar Bijak
Percaya atau tidak, kepribadian anda akan terlihat dari cara anda memperlakukan orang yang tidak pernah mempersembahkan sesuatu pada anda.
Baarakallahu fiikum....
______________________
Makkah 09-07-1435 H
163. RENUNGAN
Jangan pernah merendahkan seorang pendosa yang lemah dihadapan syahwatnya.
Boleh jadi kau tidur dengan perasaan bangga terhadap amalmu, sedangkan dia tidur dengan air mata yang terus membasahi pipinya sebagai tanda penyesalan atas dosa-dosa yang diperbuatnya dihadapan Allah. Maka Allah menerimanya karena ketulusan hatinya dan menolakmu karena perasaanmu yang bangga terhadap amal-amalmu.
______________________
Makkah 10-07-1435 H
164. MUDAH MENGKAFIRKAN
TANYA KENAPA...?
Syaikhul Islam Ahmad Ibnu Abdil Halim Al Harrany -rahimahullah - berkata :
"Perilaku cepat mengkafirkan biasanya muncul dari orang-orang yang tabiatnya bodoh"
[As Sab' iniyyah: 345]
_____________
10-07-1435 H
165. AWAS...!!! MEREKA ITU DUKUN BUKAN USTADZ.
WASPADALAH, WASPADALAH..!!!!
Melihat sambutan masyakat terhadap pengobatan alternatif yang dibidani ust/kiyai setidaknya menunjukkan betapa gelar ustadz/ kiyai memiliki tempat tersendiri dihati masyarakat. Kondisi inilah yang kemudiam mendorong sebagian oknum tanpa malu-malu menggunakan embel-embel ustadz atau kiyai pada papan iklan.
Padepokan ini dan itupun bermunculan dimana-mana.
Pendidikan agama yang minim sering membuat masyarakat tertipu. Alih-alih sembuh dari penyakit, eh malah jatuh dalam praktek kesyirikan. Penyakit tak kunjung sembuh, aqidah tergadaikan dan amal ikut terhapus.
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
"Barangsiapa yang mendatangi peramal, menanyakan kepadanya sesuatu, lalu mempercayainya, shalatnya tidak akan diterima empat puluh hari lamanya."
Beliau juga bersabda:
“Barangsiapa yang mendatangi tukang ramal atau dukun kemudian membenarkan perkataannya, maka ia telah kufur dengan apa yang telah diturunkan kepada Muhammad shallallaahu alaihi wa sallam”
Agar masyarakat terbentengi dari praktek semacam ini, maka sudah selayaknya para juru dakwah menitikberatkan pendidikan agama yang terfokus pada pemantapan aqidah. Langkah ini perlu diambil agar mental masyarakat terdidik sehingga mampu membedakan mana ustadz sejati dan mana dukun yang berkedok ustadz. Sebab banyaknya korban menunjukkan lemahnya pembinaan aqidah umat.
Berikut ini beberapa ciri praktek perdukunan yang berkedok pengobatan alternatif asuhan seorang "ustad".
1. Sang ustadz suka menggunakan nama kedigdayaan seperti Ki Joko pintar dll
2. Sang Ustadz/ Kiyai Mengklaim tau ilmu ghoib, seperti letak barang hilang dll.
3. Sang ustadz memberi tamimah atau jimat pada pasiennya
4. Ilmu syariat sang ustadz tidak mumpuni.
5. Sang Ustadz menjamah pasien wanita secara langsung
6. Sang Ustadz menggunakan media yang tidak lazim seperti cincin, telur, hewan dengan kriteria tertentu dalam pengobatannya.
7. Biaya pengobatan yang tidak masuk akal.
8. Memberikan syarat ini dan itu, seperti puasa seminggu dll.
9. Memberikan kertas bertuliskan arab yg tidak dapat dibaca.
DLL.
Semoga Allah azza wa jalla menjaga keluarga kita dari jerat-jerat kesyirikan...
Wallahu a'lam.
______________________
Makkah 11-07-1435 H
166. SEBELUM KE MAJELIS TA'LIM
قال ابن حزم رحمه الله :
إذا حضرت مجلس علم :
فلا يكن حضورك إلا حضور مستزيد علما وأجرا
لا حضورَ :
مستغن بما عندك
طالبا عثرة تُشِيعُها
أو غريبة تُشَنِّعُهَا
فهذه أفعالُ الأرذال
الذين لايفلحون في العلم أبدا .
[ مداواة النفوس (٩٢) ]
Ibnu Hazm -rahimahullah- berkata:
“Apabila engkau menghadiri majelis ilmu, maka jangan kau (niatkan) kehadiranmu kecuali untuk menambah ilmu dan pahala, bukannya hadir dengan kesombongan karena merasa sudah cukup ilmu. Atau sekedar mencari kesalahan untuk disebarkan, atau sesuatu yang ganjil untuk dibeberkan. Karena perbuatan ini adalah perbuatan orang-orang yang rendah yang tidak akan beruntung dalam ilmu selama-selamanya”. (Mudaawaatin Nafus: 92).
______________
11-07-1435
167. KEAJAIBAN DOA
Allah azza wa jalla berfirman:
{ ادعوني أستجب لكم }
"Berdoalah kamu kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan untukmu"
Ibnul Qayyim -rahimahumallah - berkata:
Barangsiapa yang diilhami Allah untuk berdo'a, berarti Allah menghendaki pengabulan untuknya.
(Ad Daa wa Ad Dawaa' : 28)
_______________
13-07-1435 H
168. KITA LEBIH BERHAK MERINDUKAN DIA DARI SEBATANG POHON ITU
Setiap kali menyampaikan khutbah Rasululllah shallallahu alaihi wasallam biasanya bertumpu pada sebatang pohon korma. Namun setelah dibuatkan mimbar, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam meninggalkan pohon itu.
Suatu hari saat sedang menyampaikan khutbah tiba-tiba pohon itu menangis. Isak tangisnya terdengar memenuhi masjid. Mendengar tangisnya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam turun dari mimbar lalu memeluk pohon tersebut.
Pohon itu akhirnya terdiam dalam pelukan Rasulullah.
Al Hasan Al Bashri -rahimahullah - berkata :
Wahai hamba-hamba Allah....
Dulu sepohon kayu pernah menangis karena merindukan Rasulullah...
Maka kalian lebih berhak merindukan perjumpaan dengannya (dari sebatang pohon itu).
Shallallahu alaihi wasallam
(As-Siyar: 4/570)
__________________
13-07-1435
169. BELAJAR BIJAK DARI SYAIKH ABDURRAHMAN AS SA'DI -rahimahullah -
Suatu hari Syaikh Abdurrahman As Sa'di -rahimahullah- melihat sebungkus rokok jatuh dari saku belakang seorang pemuda. Syaikh kemudian memungut rokok tersebut dan memberikannya kembali pada pemuda tadi. Murid-murid beliau yang melihat peristiwa itu bertanya, "Wahai syaikh.. mengapa anda tidak membiarkan saja rokok itu jatuh..? Bukankah rokok itu haram..?
Syaikh menjawab, "Aku takut bila uang yang semestinya menjadi nafkah keluarganya hari ini akan dipakainya lagi untuk membeli rokok"
Kisah ini pernah diceritakan dosen kami 3 tahun yang lalu pada mata kuliah ushuul fiqh.
Catt:
Seorang alim selalu melihat pada kemungkinan-kemungkinan terjauh dan dari sudut pandang yang kadang sulit difahami oleh penuntut ilmu pemula.
___________________
Thaif 13-07-1435 H
Suatu hari Syaikh Abdurrahman As Sa'di -rahimahullah- melihat sebungkus rokok jatuh dari saku belakang seorang pemuda. Syaikh kemudian memungut rokok tersebut dan memberikannya kembali pada pemuda tadi. Murid-murid beliau yang melihat peristiwa itu bertanya, "Wahai syaikh.. mengapa anda tidak membiarkan saja rokok itu jatuh..? Bukankah rokok itu haram..?
Syaikh menjawab, "Aku takut bila uang yang semestinya menjadi nafkah keluarganya hari ini akan dipakainya lagi untuk membeli rokok"
Kisah ini pernah diceritakan dosen kami 3 tahun yang lalu pada mata kuliah ushuul fiqh.
Catt:
Seorang alim selalu melihat pada kemungkinan-kemungkinan terjauh dan dari sudut pandang yang kadang sulit difahami oleh penuntut ilmu pemula.
___________________
Thaif 13-07-1435 H
000. SEKILAS INFO
WASPADA BAHAYA VIRUS V7 U8
Astagfirullah....
Ternyata dalam waktu yg relatif singkat virus tersebut dapat menyebabkan disfungsi hati. Banyak jiwa yg tak selamat dari serangan virus mematikan ini, kecuali mereka yg dirahmati Allah.
Dikabarkan virus V7 UB ini bisa menyerang siapa saja jika sistem Imannya lemah. Namun fakta menunjukkan ternyata virus ini lebih sering menyerang para Penuntut Ilmu, Da'i, Qori', Penghafal Qur'an dan yang semisalnya.
Menurut para ahli jika belum kronis virus ini mudah dijinakkan. Gejala awal yg timbul biasanya perasaan bangga terhadap diri sendiri. Bila telah memasuki stadiun akhir, pengidap akan cenderung menolak kebenaran dan suka merendahkan orang lain.
Hingga berita ini diturunkan para ahli belum menemukan vaksin yg lebih ampuh dari tawadhu, Ikhlas,
dan Do'a.
Virus itu bernama V7 U8 (Baca=UJUB)
_____________
14-07-1435 H
WASPADA BAHAYA VIRUS V7 U8
Astagfirullah....
Ternyata dalam waktu yg relatif singkat virus tersebut dapat menyebabkan disfungsi hati. Banyak jiwa yg tak selamat dari serangan virus mematikan ini, kecuali mereka yg dirahmati Allah.
Dikabarkan virus V7 UB ini bisa menyerang siapa saja jika sistem Imannya lemah. Namun fakta menunjukkan ternyata virus ini lebih sering menyerang para Penuntut Ilmu, Da'i, Qori', Penghafal Qur'an dan yang semisalnya.
Menurut para ahli jika belum kronis virus ini mudah dijinakkan. Gejala awal yg timbul biasanya perasaan bangga terhadap diri sendiri. Bila telah memasuki stadiun akhir, pengidap akan cenderung menolak kebenaran dan suka merendahkan orang lain.
Hingga berita ini diturunkan para ahli belum menemukan vaksin yg lebih ampuh dari tawadhu, Ikhlas,
dan Do'a.
Virus itu bernama V7 U8 (Baca=UJUB)
_____________
14-07-1435 H
170. MEMILIH BERSEPI DALAM MUNAJAT
Ternyata tidak semua orang yang kita lihat selalu tersenyum, selalu ceria dan bahagia di depan kita, hati dan jiwanya pun sedang bahagia.
Diantara mereka ada yang hati dan jiwanya sedang dilanda kesedihan karena berbagai permasalahan. Namun mereka tidak ingin menampakkan dan menceritakannya kepada orang lain. Mereka lebih memilih untuk menceritakannya pada Allah saja dalam sujud dan do'a, dengan harapan agar Allah memberikan jalan keluar yang terbaik.
Itulah alasan mengapa mereka menyembunyikan kesedihan dan kepedihannya di balik senyum dan keceriaan.
Mereka bahagia dengan pilihan itu.
Wall fb takkan menjawab masaalahmu kawan....
___________
15-07-1435
Ternyata tidak semua orang yang kita lihat selalu tersenyum, selalu ceria dan bahagia di depan kita, hati dan jiwanya pun sedang bahagia.
Diantara mereka ada yang hati dan jiwanya sedang dilanda kesedihan karena berbagai permasalahan. Namun mereka tidak ingin menampakkan dan menceritakannya kepada orang lain. Mereka lebih memilih untuk menceritakannya pada Allah saja dalam sujud dan do'a, dengan harapan agar Allah memberikan jalan keluar yang terbaik.
Itulah alasan mengapa mereka menyembunyikan kesedihan dan kepedihannya di balik senyum dan keceriaan.
Mereka bahagia dengan pilihan itu.
Wall fb takkan menjawab masaalahmu kawan....
___________
15-07-1435
172. SELAMATKAN DIRI DAN KELUARGA ANDA DENGAN TAUHID
قال الحافظ ابن رجب رحمه الله :
اجتهدوا اليوم في تحقيق التوحيد
فإنه لا ينجي من عذاب الله إلا إياه
وما نطق الناطقون بأحسن من :
لا إله إلا الله .
[ كلمة الإخلاص (١٧١/١) ]
Al Hafidz Ibnu Rajab -rahimahullah - berkata :
Hari ini... Bersungguh-sungguhlah dalam merealisasikan tauhid. Sebab tidak ada yang bisa menyelamatkan seseorang dari adzab Allah kecuali tauhid.
Dan manusia tak pernah mengucapkan satu perkataan yang lebih baik dari kalimat:
La ilaha illallah
(Kalimatul Ikhlash: 1/171)
Catt:
Diantara bentuk amal nyata dalam merealisasikan tauhid adalah mengikhlaskan ubudiyah (penghambaan) hanya kepada Allah saja dengan mengerjakan perintah dan meninggalkan larangan.
_______________
18-07-1435 H
قال الحافظ ابن رجب رحمه الله :
اجتهدوا اليوم في تحقيق التوحيد
فإنه لا ينجي من عذاب الله إلا إياه
وما نطق الناطقون بأحسن من :
لا إله إلا الله .
[ كلمة الإخلاص (١٧١/١) ]
Al Hafidz Ibnu Rajab -rahimahullah - berkata :
Hari ini... Bersungguh-sungguhlah dalam merealisasikan tauhid. Sebab tidak ada yang bisa menyelamatkan seseorang dari adzab Allah kecuali tauhid.
Dan manusia tak pernah mengucapkan satu perkataan yang lebih baik dari kalimat:
La ilaha illallah
(Kalimatul Ikhlash: 1/171)
Catt:
Diantara bentuk amal nyata dalam merealisasikan tauhid adalah mengikhlaskan ubudiyah (penghambaan) hanya kepada Allah saja dengan mengerjakan perintah dan meninggalkan larangan.
_______________
18-07-1435 H
000. REHAT
Kalau selama 24 jam kita mengamalkan seluruh hadits-hadits shahih, maka kita tidak punya waktu sedikitpun untuk mengamalkan satu hadits dhaif.
Dan kalau selama 24 jam kita mengamalkan sunnah yang sahih, maka kita tidak punya waktu sedikitpun untuk melakukan hal-hal yang bid'ah.
Jadi... kalau ada yang shahih kenapa harus yang dhaif..?
Kalau ada yang sunnah mengapa harus bid'ah..?
Perhatikan..!!
Banyak orang yang mampu duduk berjam-jam untuk sholawatan yang gak jelas sambil diiringi musik atau khataman wirid ini dan wirid itu. Tapi tidak tahan membaca Al Qur'an barang satu jam saja.
Tanya kenapa..?
Karena sunnah dan bid'ah tidak akan menyatu dalam hati seorang mukmin. Bila bid'ah telah menggerogoti amalan seseorang, maka dengan perlahan cahaya sunnah akan redup dan hilang dari hati orang itu.
Syaitan akan terus memperindah amalan-amalan bid'ah yang dilakukannya sehingga nampak elok dalam pandangannya. Dia bahkan membuatnya nampak lebih indah ketimbang amalan sunnah. Itulah mengapa pelaku bid'ah sulit untuk bertaubat, sebab dia merasa berada diatas kebenaran.
Waliyaadzu billah
______________
18-07-1435 H
Kalau selama 24 jam kita mengamalkan seluruh hadits-hadits shahih, maka kita tidak punya waktu sedikitpun untuk mengamalkan satu hadits dhaif.
Dan kalau selama 24 jam kita mengamalkan sunnah yang sahih, maka kita tidak punya waktu sedikitpun untuk melakukan hal-hal yang bid'ah.
Jadi... kalau ada yang shahih kenapa harus yang dhaif..?
Kalau ada yang sunnah mengapa harus bid'ah..?
Perhatikan..!!
Banyak orang yang mampu duduk berjam-jam untuk sholawatan yang gak jelas sambil diiringi musik atau khataman wirid ini dan wirid itu. Tapi tidak tahan membaca Al Qur'an barang satu jam saja.
Tanya kenapa..?
Karena sunnah dan bid'ah tidak akan menyatu dalam hati seorang mukmin. Bila bid'ah telah menggerogoti amalan seseorang, maka dengan perlahan cahaya sunnah akan redup dan hilang dari hati orang itu.
Syaitan akan terus memperindah amalan-amalan bid'ah yang dilakukannya sehingga nampak elok dalam pandangannya. Dia bahkan membuatnya nampak lebih indah ketimbang amalan sunnah. Itulah mengapa pelaku bid'ah sulit untuk bertaubat, sebab dia merasa berada diatas kebenaran.
Waliyaadzu billah
______________
18-07-1435 H
000. BEKAL MENJELANG UAS
Diantara pesan Habib Dr. Husein bin Syarief Al Abdaly -hafidzahullah- bagi mahasiswa UIM yang akan menghadapi UAS besok.
"Bila anda dihadapkan pada butir soal yang rumit, maka perbanyaklah beristighfar. Sebab dengan istigfar tersebut Allah akan membukakan pintu pemahaman untuk anda.
Ibnu Taimiyah -rahimahullah- berkata:
"Terkadang aku dihadapkan pada persoalan yang rumit, lalu aku beristigfar kepada Allah seribu kali, kadang lebih dan kurang. Lalu Allah memudahkanku dalam mengurai permasaalahan tersebut. Sungguh amal yg mudah dengan balasan yang luar biasa"
Pesan ini disampaikan beliau pada khutbah jum'at kemarin 17-07-1435 di Maskam Bin Baz UIM.
____
Catt:
Habib Dr. Husein bin Syarief Al Abdaly -hafidzahullah- adalah kepala bidang kemahasiswaan Universitas Islam Madinah (UIM)
Nasehat syaikh Muhammad bin Muhammad Mukhtar As-Syinqity -hafidzahullah-
(Untuk kita renungkan..)
ENGKAULAH PEMENANG, MESKI NAMAMU BERADA DIPERINGKAT AKHIR
Wahai penuntut ilmu...
Umat tidak peduli apakah nilai akademikmu tinggi atau tidak.
Mereka juga tidak peduli apakah anda
masuk dalam peringkat 10 besar atau tidak.
Namun ada dua hal yang pasti mereka tunggu darimu:
Pertama:
Baiknya agama dan keistiqomahanmu, serta konsekwensi yang lahir dari keduanya berupa kebagusan akhlak yang kelak akan menjadi terjemahan terbaik dari keislamanmu.
Bila engkau diberi taufiq dalam mewujudkan itu semua, maka engkaulah pemenang sekalipun engkau berada diperingkat akhir.
Kedua:
Mereka juga menunggu kematangan serta penguasaanmu yang baik terhadap ilmu. Bila engkau menguasai dengan benar ilmu yang nantinya akan engkau sampaikan, maka engkaulah sang juara meski namamu berada diurutan paling akhir.
Allah sendiri yang nantinya akan mengangkat derajadmu walau untuk waktu yang lama.
Maka jangan sekali-kali engkau menjadikan prestasi duniawi sebagai orientasimu.
Bersungguh-sungguhlah dalam mewujudkan keistiqomahan, berakhlak yang baik, sertai ilmu yang disertai penguasaan yang baik (terhadap ilmu tersebut).
(Syaikh DR. Muhammad bin Muhammad Mukhtar As Syinqity -Hafidzahullah-. Mufti Madinah Nabawiyah, pengajar tetap di Masjid Nabawi dan Anggota perhimpunan ulama besar Kerajaan Saudi Arabia)
_____________
18-07-1435 H
Diantara pesan Habib Dr. Husein bin Syarief Al Abdaly -hafidzahullah- bagi mahasiswa UIM yang akan menghadapi UAS besok.
"Bila anda dihadapkan pada butir soal yang rumit, maka perbanyaklah beristighfar. Sebab dengan istigfar tersebut Allah akan membukakan pintu pemahaman untuk anda.
Ibnu Taimiyah -rahimahullah- berkata:
"Terkadang aku dihadapkan pada persoalan yang rumit, lalu aku beristigfar kepada Allah seribu kali, kadang lebih dan kurang. Lalu Allah memudahkanku dalam mengurai permasaalahan tersebut. Sungguh amal yg mudah dengan balasan yang luar biasa"
Pesan ini disampaikan beliau pada khutbah jum'at kemarin 17-07-1435 di Maskam Bin Baz UIM.
____
Catt:
Habib Dr. Husein bin Syarief Al Abdaly -hafidzahullah- adalah kepala bidang kemahasiswaan Universitas Islam Madinah (UIM)
Nasehat syaikh Muhammad bin Muhammad Mukhtar As-Syinqity -hafidzahullah-
(Untuk kita renungkan..)
ENGKAULAH PEMENANG, MESKI NAMAMU BERADA DIPERINGKAT AKHIR
Wahai penuntut ilmu...
Umat tidak peduli apakah nilai akademikmu tinggi atau tidak.
Mereka juga tidak peduli apakah anda
masuk dalam peringkat 10 besar atau tidak.
Namun ada dua hal yang pasti mereka tunggu darimu:
Pertama:
Baiknya agama dan keistiqomahanmu, serta konsekwensi yang lahir dari keduanya berupa kebagusan akhlak yang kelak akan menjadi terjemahan terbaik dari keislamanmu.
Bila engkau diberi taufiq dalam mewujudkan itu semua, maka engkaulah pemenang sekalipun engkau berada diperingkat akhir.
Kedua:
Mereka juga menunggu kematangan serta penguasaanmu yang baik terhadap ilmu. Bila engkau menguasai dengan benar ilmu yang nantinya akan engkau sampaikan, maka engkaulah sang juara meski namamu berada diurutan paling akhir.
Allah sendiri yang nantinya akan mengangkat derajadmu walau untuk waktu yang lama.
Maka jangan sekali-kali engkau menjadikan prestasi duniawi sebagai orientasimu.
Bersungguh-sungguhlah dalam mewujudkan keistiqomahan, berakhlak yang baik, sertai ilmu yang disertai penguasaan yang baik (terhadap ilmu tersebut).
(Syaikh DR. Muhammad bin Muhammad Mukhtar As Syinqity -Hafidzahullah-. Mufti Madinah Nabawiyah, pengajar tetap di Masjid Nabawi dan Anggota perhimpunan ulama besar Kerajaan Saudi Arabia)
_____________
18-07-1435 H
173. AWAS !! JANGAN NYONTEK SAAT UJIAN
"Tingginya prestasi yang kau raih dengan cara yang curang takkan bermanfaat bagimu bila Rasulullah berlepas diri darimu"
Kurang lebih itulah kalimat pertama yang tertera dipojok kanan atas lembar ujian mid semester mata kuliah Qadha (Peradilan dalam Islam) beberapa pekan yang lalu.
Syaikh Muhammad bin Muhammad Al-Mukhtar As Syinqity pernah menasehatkan:
"Selama ujian jauhilah perkara-perkara yang diharamkan seperti mencontek misalnya. Tidak ada seberang keraguanpun bahwa mencontek disaat ujian merupakan dosa besar. Rasulullah -shallallahu alaihi wasallam- bersabda:
"من غش فليس منا"
"Barangsiapa yang curang, maka dia bukan golongan kami"
Perilaku curang ini akan menyeret pelakunya pada menghalalkan perkara-perkara yang diharamkan. Karena kecurangannya itu dia mendapat ijazah palsu. Iya, disebut palsu karena memang dia tidak berhak mendapatkannya.
Bahkan sebagian ulama berpendapat bahwa rezeki yang didapatnya menjadi barang syubhat, kecuali bila ia mau bertaubat, maka Allah akan mengampuninya.
Oleh karena itu perhatikanlah, bila seseorang mendapatkan ijazah dengan cara yang curang -waliyaadzu billah- maka sekurang-kurangnya ganjaran yang akan dia dapatkan adalah hilangnya keberkahan dari hartanya. Kau akan mendapatinya bergelimangan harta, namun tidak ada keberkahan pada hartanya tersebut.
Akan tetapi bila dia bertaubat, maka Allah akan mengampuninya dan memperbaiki keadaannya."
(Majma Fawaaid)
___________
19-07-1435 H
"Tingginya prestasi yang kau raih dengan cara yang curang takkan bermanfaat bagimu bila Rasulullah berlepas diri darimu"
Kurang lebih itulah kalimat pertama yang tertera dipojok kanan atas lembar ujian mid semester mata kuliah Qadha (Peradilan dalam Islam) beberapa pekan yang lalu.
Syaikh Muhammad bin Muhammad Al-Mukhtar As Syinqity pernah menasehatkan:
"Selama ujian jauhilah perkara-perkara yang diharamkan seperti mencontek misalnya. Tidak ada seberang keraguanpun bahwa mencontek disaat ujian merupakan dosa besar. Rasulullah -shallallahu alaihi wasallam- bersabda:
"من غش فليس منا"
"Barangsiapa yang curang, maka dia bukan golongan kami"
Perilaku curang ini akan menyeret pelakunya pada menghalalkan perkara-perkara yang diharamkan. Karena kecurangannya itu dia mendapat ijazah palsu. Iya, disebut palsu karena memang dia tidak berhak mendapatkannya.
Bahkan sebagian ulama berpendapat bahwa rezeki yang didapatnya menjadi barang syubhat, kecuali bila ia mau bertaubat, maka Allah akan mengampuninya.
Oleh karena itu perhatikanlah, bila seseorang mendapatkan ijazah dengan cara yang curang -waliyaadzu billah- maka sekurang-kurangnya ganjaran yang akan dia dapatkan adalah hilangnya keberkahan dari hartanya. Kau akan mendapatinya bergelimangan harta, namun tidak ada keberkahan pada hartanya tersebut.
Akan tetapi bila dia bertaubat, maka Allah akan mengampuninya dan memperbaiki keadaannya."
(Majma Fawaaid)
___________
19-07-1435 H
174. BAGAI MENGGENGGAM BARA API
Rasulullah shallahu alaihi wasalam bersabda:
"Akan datang suatu zaman dimana orang yang berpegang teguh pada agamanya seperti orang yang menggenggam bara api."
(HR. Tirmidzi)
Hadits ini menggambarkan pada kita tentang masa-masa sulit yang akan dilalui oleh orang-orang yang ingin tetap menegakkan kebenaran dan teguh diatas prinsip hidup para salafus sholeh.
Prinsip untuk tetap meniti jalan kebenaran meskipun terjal dan berbatu.
Prinsip untuk tetap memelihara kejujuran di tengah arus kebohongan dan kepalsuan.
Prinsip untuk tetap memelihara amal kebajikan ditengah gelombang kemaksiatan dan pasang surut keimanan.
Hadits ini juga sebagai petunjuk agar kita lebih siap menerima kejutan-kejutan hidup yang mungkin menyesakkan dada jika kita ingin tetap memegang teguh nilai-nilai kebenaran.
Agar kita tetap kuat menggenggam bara kebenaran itu dan kuat melawan arus kehidupan yang menghanyutkan.
Karena seluruh hidup adalah sandiwara. Diatas taqdir-Nya kita menyusun sebagian besar kisah tentang jalan hidup kita, kemudian menjalaninya dan menutupnya dengan segala jenis ending.
Menjadi pecundang..?
Pengusung sunnah..?
Pemburu surga..?
Atau pemimpi yang masa bodoh..?
Semoga Allah meneguhkan langkah kita diatas manhaj salafussholeh dan menutup hidup kita dengan Husnul Khootimah...
______________________
Madinah 22 Desember 2013
Rasulullah shallahu alaihi wasalam bersabda:
"Akan datang suatu zaman dimana orang yang berpegang teguh pada agamanya seperti orang yang menggenggam bara api."
(HR. Tirmidzi)
Hadits ini menggambarkan pada kita tentang masa-masa sulit yang akan dilalui oleh orang-orang yang ingin tetap menegakkan kebenaran dan teguh diatas prinsip hidup para salafus sholeh.
Prinsip untuk tetap meniti jalan kebenaran meskipun terjal dan berbatu.
Prinsip untuk tetap memelihara kejujuran di tengah arus kebohongan dan kepalsuan.
Prinsip untuk tetap memelihara amal kebajikan ditengah gelombang kemaksiatan dan pasang surut keimanan.
Hadits ini juga sebagai petunjuk agar kita lebih siap menerima kejutan-kejutan hidup yang mungkin menyesakkan dada jika kita ingin tetap memegang teguh nilai-nilai kebenaran.
Agar kita tetap kuat menggenggam bara kebenaran itu dan kuat melawan arus kehidupan yang menghanyutkan.
Karena seluruh hidup adalah sandiwara. Diatas taqdir-Nya kita menyusun sebagian besar kisah tentang jalan hidup kita, kemudian menjalaninya dan menutupnya dengan segala jenis ending.
Menjadi pecundang..?
Pengusung sunnah..?
Pemburu surga..?
Atau pemimpi yang masa bodoh..?
Semoga Allah meneguhkan langkah kita diatas manhaj salafussholeh dan menutup hidup kita dengan Husnul Khootimah...
______________________
Madinah 22 Desember 2013
177. BERHENTI SEJENAK
(renungan untuk para suami)
Terkadang dalam kondisi dibukanya perbendaharaan dunia kepada sebagian manusia, dimana dia mendapati pelayan dan rumah tempat berteduh, menjadikan jiwanya berlagak sombong dan angkuh. Karenanya, bila Anda merasakan hal tersebut, katakan pada jiwa Anda, "Wahai jiwa, pelan-pelanlah! Sesungguhnya, manusia yang paling mulia keturunannya, paling luhur kehormatannya, dan paling tinggi kedudukannya di sisi Allah telah memerah sendiri domba betinanya, melayani diri sendiri, menjahit sandalnya, serta tidur di atas tikar kasar hingga membekas di punggung beliau alaihis sholaatu wassalam.
Dr. Abdul Muhsin Al Qasim (Imam dan Khatib Masjid Nabawi, Madinah) dalam kitabnya Khuthuwatun ilas Sa'adah hal 167)
------------------
22-07-1435 H
(renungan untuk para suami)
Terkadang dalam kondisi dibukanya perbendaharaan dunia kepada sebagian manusia, dimana dia mendapati pelayan dan rumah tempat berteduh, menjadikan jiwanya berlagak sombong dan angkuh. Karenanya, bila Anda merasakan hal tersebut, katakan pada jiwa Anda, "Wahai jiwa, pelan-pelanlah! Sesungguhnya, manusia yang paling mulia keturunannya, paling luhur kehormatannya, dan paling tinggi kedudukannya di sisi Allah telah memerah sendiri domba betinanya, melayani diri sendiri, menjahit sandalnya, serta tidur di atas tikar kasar hingga membekas di punggung beliau alaihis sholaatu wassalam.
Dr. Abdul Muhsin Al Qasim (Imam dan Khatib Masjid Nabawi, Madinah) dalam kitabnya Khuthuwatun ilas Sa'adah hal 167)
------------------
22-07-1435 H
178. MERINDUKAN PEMIMPIN YANG ADIL DAN AMANAH BAGAI MEMIMPIKAN KEAJAIBAN YANG LANGKA, BILA….??
Edisi; refleksi
Dimasa ini merindukan pemimpin yang adil dan amanah tak ubahnya seperti memimpikan keajaiban yang amat langka.
Ini bukan pesimisme atau apatisme.
Tetapi kian hari kian rumit bila kerinduan ini harus kita eja dengan argumen-argumen yang rasional. .
Kekuasaan hari ini telah berubah menjadi mata rantai yang sangat panjang bagi siklus manipulasi dan perselingkuhan politik yang kotor.
Entah kepada siapa kerinduan ini kita titipkan .
Padahal di lorong-lorong kehidupan banyak berserakan tanggung jawab yang menantikan hadirnya pemimpin yang adil.
Tiba-tiba aku tersadar…
Hatiku seolah berbisik, ''di puncak kerinduan itu, kita tidak boleh lupa bahwa perilaku seorang penguasa adalah terjemahan dari perilaku rakyat suatu bangsa. Sebagaimana kamu, begitulah pemimpinmu''
Mansur Ibnu Abil Aswad -rahimahullah- pernah berkata: Aku pernah bertanya kepada Al A'Masy -rahimahullah- tentang makna firman Allah, " Dan demikianlah kami jadikan sebagian orang-orang dzalim itu menjadi pemimpin bagi sebagian yang lain '' (QS : Al-An Aam : 129)" Apa yang engkau dengar dari mereka (para ulama) tentang tafsiran ayat ini..?
Al A'Masy -rahimahullah- menjawab: Aku dengar mereka berkata: Jika manusia telah telah rusak, maka akan diutus pada mereka seorang pemimpin dari orang yang paling buruk diantara mereka. (Durr Al Manshur jilid 3 hal: 358)
Bila memang demikian, itu berarti kepemimpinan yang adil hanya akan terus menjadi sesuatu yang dirindukan, atau bahkan menjadi mimpi indah dalam tidur, atau khayal dalam jaga, selama rakyat suatu bangsa tenggelam dalam kedzaliman terhadap diri mereka sendiri.
Dan bila kerinduan ini tak kunjung terjawab, biarlah ia menjadi untaian pengaduan kita kepada Allah yang Maha Adil dalam do'a dan munajat.
Ya Allah.. Anugerahkan pemimpin terbaik untuk Indonesiaku.
------------------------------
Madinah 9 Oktober 2012
Diedit kembali pada hari ini 22-07-1435 H
Edisi; refleksi
Dimasa ini merindukan pemimpin yang adil dan amanah tak ubahnya seperti memimpikan keajaiban yang amat langka.
Ini bukan pesimisme atau apatisme.
Tetapi kian hari kian rumit bila kerinduan ini harus kita eja dengan argumen-argumen yang rasional. .
Kekuasaan hari ini telah berubah menjadi mata rantai yang sangat panjang bagi siklus manipulasi dan perselingkuhan politik yang kotor.
Entah kepada siapa kerinduan ini kita titipkan .
Padahal di lorong-lorong kehidupan banyak berserakan tanggung jawab yang menantikan hadirnya pemimpin yang adil.
Tiba-tiba aku tersadar…
Hatiku seolah berbisik, ''di puncak kerinduan itu, kita tidak boleh lupa bahwa perilaku seorang penguasa adalah terjemahan dari perilaku rakyat suatu bangsa. Sebagaimana kamu, begitulah pemimpinmu''
Mansur Ibnu Abil Aswad -rahimahullah- pernah berkata: Aku pernah bertanya kepada Al A'Masy -rahimahullah- tentang makna firman Allah, " Dan demikianlah kami jadikan sebagian orang-orang dzalim itu menjadi pemimpin bagi sebagian yang lain '' (QS : Al-An Aam : 129)" Apa yang engkau dengar dari mereka (para ulama) tentang tafsiran ayat ini..?
Al A'Masy -rahimahullah- menjawab: Aku dengar mereka berkata: Jika manusia telah telah rusak, maka akan diutus pada mereka seorang pemimpin dari orang yang paling buruk diantara mereka. (Durr Al Manshur jilid 3 hal: 358)
Bila memang demikian, itu berarti kepemimpinan yang adil hanya akan terus menjadi sesuatu yang dirindukan, atau bahkan menjadi mimpi indah dalam tidur, atau khayal dalam jaga, selama rakyat suatu bangsa tenggelam dalam kedzaliman terhadap diri mereka sendiri.
Dan bila kerinduan ini tak kunjung terjawab, biarlah ia menjadi untaian pengaduan kita kepada Allah yang Maha Adil dalam do'a dan munajat.
Ya Allah.. Anugerahkan pemimpin terbaik untuk Indonesiaku.
------------------------------
Madinah 9 Oktober 2012
Diedit kembali pada hari ini 22-07-1435 H
179. GARIS BAWAH
Pada masaalah-masaalah nawaazil kematangan fiqih seseorang dapat dilihat dari tiga aspek:
1. Kemampuan menimbang maslahat dan mudharat.
2. Ketepatan dalam menentukan illat sebuah hukum.
3. Sikap wara' dalam menyimpulkan hukum.
Bila tidak memahami dengan baik permasaalahan ini sebaiknya diam.!
Kalau kata dosen fiqih saat menanggapi mahasiswa yang ngeyel:
إما أن تتكلم بالعلم أو تسكت بالحلم. وإﻻ فامض رشيدا و لا تظهر جهلك.....!!!
______________
23-07-1435 H
Pada masaalah-masaalah nawaazil kematangan fiqih seseorang dapat dilihat dari tiga aspek:
1. Kemampuan menimbang maslahat dan mudharat.
2. Ketepatan dalam menentukan illat sebuah hukum.
3. Sikap wara' dalam menyimpulkan hukum.
Bila tidak memahami dengan baik permasaalahan ini sebaiknya diam.!
Kalau kata dosen fiqih saat menanggapi mahasiswa yang ngeyel:
إما أن تتكلم بالعلم أو تسكت بالحلم. وإﻻ فامض رشيدا و لا تظهر جهلك.....!!!
______________
23-07-1435 H
180. SEDERHANA SAJA
Dalam memilih dan menerapkan fatwa para ulama kita juga butuh ilmu.
Kadang kita harus mengalah demi menghindari fitnah. Itulah alasan mengapa Ibnu Mas' ud -radhiallahu anhu- memilih mendiamkan sahabat Ustman -radhiallahu anhu- saat beliau menyempurnakan sholat sewaktu mabit di mina. Padahal sunnahnya adalah mengqashar.
Ketika ditanya mengapa beliau tidak menegur Utsman, bliau hanya menjawab, "Perselisihan itu bencana".
Pada kehidupan sehari-hari atau bahkan di jagad medsos sekalipun kita butuh orang seperti Ibnu Mas' ud -radhiallahu anhu- ini.
Mengalah demi terjaganya kesatuan umat.
Mengalah agar umat tidak terbawa pada diskusi-diskusi yang memicu perselisihan dan perpecahan.
Saya ambil contoh masaalah memajang foto di medsos lebih khusus fb. Terlepas dari adanya silang pendapat dikalangan para ulama mengenai poto, namun sudah selayaknya seorang penuntut ilmu melihat permasaalahan ini secara proporsional.
Bila memang foto kita di jagad medsos dianggap menimbulkan fitnah, maka sebaiknya kita tidak memajangnya. Dan jangan menggunakan sudut pandang sendiri dalam menilai apakah foto kita mengandung fitnah atau tidak.
Menjaga agar orang lain tidak terjatuh dalam fitnah juga merupakan bagian dari fiqih, bahkan pada titik inilah kematangan fiqih seseorang terlihat.
Akan nampak siapa yang dewasa dalam berfiqh dan siapa yang kekanak-kanakan dalam menyimpulkan masaalah.
Dalam persoalan ini yang menjadi tolak ukur adalah kepatutan, apalagi kalau anda sebagai orang yang dipandang berilmu atau diustadzkan.
Anda harus menyadari bahwa terkadang ada hal-hal tertentu yang bila dilakukan oleh penuntut ilmu dapat dianggap keluar dari kepatutan. Coba buka kembali bab khowaarim al muruu'ah.
Bab ini sangat penting untuk dipelajari terutama bagi calon da'i demi terjaganya kewibawaan dakwah.
Terakhir, harus difahami juga bahwa ulama yang membolehkan poto tidak senarsis kita yang memilih fatwa itu.
Semoga bermanfaat bagi penulis sendiri. Wallahu a'lam
______________
23-07-1435 H
Dalam memilih dan menerapkan fatwa para ulama kita juga butuh ilmu.
Kadang kita harus mengalah demi menghindari fitnah. Itulah alasan mengapa Ibnu Mas' ud -radhiallahu anhu- memilih mendiamkan sahabat Ustman -radhiallahu anhu- saat beliau menyempurnakan sholat sewaktu mabit di mina. Padahal sunnahnya adalah mengqashar.
Ketika ditanya mengapa beliau tidak menegur Utsman, bliau hanya menjawab, "Perselisihan itu bencana".
Pada kehidupan sehari-hari atau bahkan di jagad medsos sekalipun kita butuh orang seperti Ibnu Mas' ud -radhiallahu anhu- ini.
Mengalah demi terjaganya kesatuan umat.
Mengalah agar umat tidak terbawa pada diskusi-diskusi yang memicu perselisihan dan perpecahan.
Saya ambil contoh masaalah memajang foto di medsos lebih khusus fb. Terlepas dari adanya silang pendapat dikalangan para ulama mengenai poto, namun sudah selayaknya seorang penuntut ilmu melihat permasaalahan ini secara proporsional.
Bila memang foto kita di jagad medsos dianggap menimbulkan fitnah, maka sebaiknya kita tidak memajangnya. Dan jangan menggunakan sudut pandang sendiri dalam menilai apakah foto kita mengandung fitnah atau tidak.
Menjaga agar orang lain tidak terjatuh dalam fitnah juga merupakan bagian dari fiqih, bahkan pada titik inilah kematangan fiqih seseorang terlihat.
Akan nampak siapa yang dewasa dalam berfiqh dan siapa yang kekanak-kanakan dalam menyimpulkan masaalah.
Dalam persoalan ini yang menjadi tolak ukur adalah kepatutan, apalagi kalau anda sebagai orang yang dipandang berilmu atau diustadzkan.
Anda harus menyadari bahwa terkadang ada hal-hal tertentu yang bila dilakukan oleh penuntut ilmu dapat dianggap keluar dari kepatutan. Coba buka kembali bab khowaarim al muruu'ah.
Bab ini sangat penting untuk dipelajari terutama bagi calon da'i demi terjaganya kewibawaan dakwah.
Terakhir, harus difahami juga bahwa ulama yang membolehkan poto tidak senarsis kita yang memilih fatwa itu.
Semoga bermanfaat bagi penulis sendiri. Wallahu a'lam
______________
23-07-1435 H
182. RENUNGAN
Dalam menjalani hidup, kita membutuhkan cara padang yang mampu menembus batas-batas materi. Meski mata menatap dunia dengan segala keindahannya, namun hati kita harus melihat jauh kesana, pada keaslian kampung akhirat yang akan menjadi tujuan. Ini bukan soal panjang dan pendeknya umur atau sedikit banyaknya materi yang kita dapat dari kehidupan, tapi ini murni soal keberkahan dan berapa banyak yang telah kita syukuri dari semua karunia itu.
Karena hidup hanya sesaat...
-Suatu malam di penghujung musim dingin-
______________
23-07-1435 H
Dalam menjalani hidup, kita membutuhkan cara padang yang mampu menembus batas-batas materi. Meski mata menatap dunia dengan segala keindahannya, namun hati kita harus melihat jauh kesana, pada keaslian kampung akhirat yang akan menjadi tujuan. Ini bukan soal panjang dan pendeknya umur atau sedikit banyaknya materi yang kita dapat dari kehidupan, tapi ini murni soal keberkahan dan berapa banyak yang telah kita syukuri dari semua karunia itu.
Karena hidup hanya sesaat...
-Suatu malam di penghujung musim dingin-
______________
23-07-1435 H
183. HIDUP ADALAH ANUGRAH
Sahabat.. Dalam menjalani hidup kita harus menyadari bahwa tidak serta merta semua karunia yang Allah anugrahkan kepada kita adalah murni karena amal kita. Mungkin kebanyakan dari nikmat-nikmat tersebut adalah semata-mata karena kemurahan (ihsan) dari Allah ta'ala. Kalau sekadar mengandalkan amal, kita mungkin bisa menghitung. Namun..
Sudah seberapakah kualitas amal kita?
Sudah berapa banyak amal shalih kita?
Berapapun itu tentu tidak akan sebanding dengan karunia Allah. Bahkan terkadang apa yang kita nikmati dari karunia hidup ini, boleh jadi lantaran berkah dari keshalihan orang lain. Seperti para da’i yang tak kenal henti untuk terus berjuang di jalan Allah, mencegah kemungkaran dan menyeru pada kebaikan, serta mendo’akan kebaikan bagi kita diakhir sholat malamnya. Atau orang-orang tertindas yang terus berdo’a, atau orang-orang miskin yang tetap menjaga kehormatan dirinya, atau para orang tua kita yang setiap malam menangis kepada Allah meminta agar anak-anaknya yang juga darah dagingnya jangan sampai menjadi sampah masyarakat.
Alangkah bodohnya kita, bila kerap memandang alur hidup ini sangat individual. Oleh karena itu sertakan mereka dalam do'amu. Setidaknya itu adalah pembalasan minimal yang patut bagi mereka.
______________________
12 September 2012 M
Sahabat.. Dalam menjalani hidup kita harus menyadari bahwa tidak serta merta semua karunia yang Allah anugrahkan kepada kita adalah murni karena amal kita. Mungkin kebanyakan dari nikmat-nikmat tersebut adalah semata-mata karena kemurahan (ihsan) dari Allah ta'ala. Kalau sekadar mengandalkan amal, kita mungkin bisa menghitung. Namun..
Sudah seberapakah kualitas amal kita?
Sudah berapa banyak amal shalih kita?
Berapapun itu tentu tidak akan sebanding dengan karunia Allah. Bahkan terkadang apa yang kita nikmati dari karunia hidup ini, boleh jadi lantaran berkah dari keshalihan orang lain. Seperti para da’i yang tak kenal henti untuk terus berjuang di jalan Allah, mencegah kemungkaran dan menyeru pada kebaikan, serta mendo’akan kebaikan bagi kita diakhir sholat malamnya. Atau orang-orang tertindas yang terus berdo’a, atau orang-orang miskin yang tetap menjaga kehormatan dirinya, atau para orang tua kita yang setiap malam menangis kepada Allah meminta agar anak-anaknya yang juga darah dagingnya jangan sampai menjadi sampah masyarakat.
Alangkah bodohnya kita, bila kerap memandang alur hidup ini sangat individual. Oleh karena itu sertakan mereka dalam do'amu. Setidaknya itu adalah pembalasan minimal yang patut bagi mereka.
______________________
12 September 2012 M
185. BICARA BAIK ATAU DIAM
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda :
رحم الله عبدا
قال خيرا
فغنم
أو سكت عن سوء
فسلم .
[ صحيح الجامع (3496) ]
Semoga Allah merahmati hamba yang memilih bertutur kata baik, lalu diapun beruntung. Atau memilih diam dari ucapan buruk, lalu diapun selamat.
(Shahih Al Jami: 3496)
______________
25-07-1435 H
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda :
رحم الله عبدا
قال خيرا
فغنم
أو سكت عن سوء
فسلم .
[ صحيح الجامع (3496) ]
Semoga Allah merahmati hamba yang memilih bertutur kata baik, lalu diapun beruntung. Atau memilih diam dari ucapan buruk, lalu diapun selamat.
(Shahih Al Jami: 3496)
______________
25-07-1435 H
TANYA KENAPA..?
Di Saudi Ulama suka bagi-bagi amplop pada jamaah pengajian.
Contohnya Syaikh Abdul Muhsin Al Abbad -hafidzahullah-, Syaikh Anis Thahir Al Andunisy dan masyaikh lainnya. Ada yang bahkan mewasiatkan sebagian hartanya untuk penuntut ilmu seperti Syaikh Muhammad Hamud Al Waily -rahimahullah -.
Kalau dinegeri seberang sebagian ustadznya kadang suka mikir-mikir datang ke pengajian yang gak ada amplopnya.
Tapi alhamdulillaah. ... Tak sedikit juga da'i yang memilih untuk menghidupi dakwah dan menolak mencari hidup dalam dakwah.
Saya pernah bincang santai dengan seorang pengusaha yang rajin ngaji. Ada satu kalimat yang saya garis bawahi dari perbincangan itu. Beliau mengatakan, "Mas Chandra, jujur saya sangat menaruh hormat pada semua ustadz karena keilmuan mereka. Tapi secara pribadi saya lebih simpati pada ustadz yang pagi harinya bekerja dan malam harinya menyampaikan ta'lim."
Sejenak renungkanlah firman Allah azza wajalla berikut ini:
يَا قَوْمِ لَا أَسْأَلُكُمْ عَلَيْهِ أَجْرًا ۖ إِنْ أَجْرِيَ إِلَّا عَلَى الَّذِي فَطَرَنِي ۚ أَفَلَا تَعْقِلُونَ ١١:٥١
Hai kaumku, aku tidak meminta upah kepadamu bagi seruanku ini. Upahku tidak lain hanyalah dari Allah yang telah menciptakanku. Maka tidakkah kamu memikirkan. [Surah: Hud 11:51]
Dari Al-Miqdam radhiyallahu anhu, bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
مَا أَكَلَ أَحَدٌ طَعَامًا قَطُّ خَيْرًا مِنْ أَنْ يَأْكُلَ مِنْ عَمَلِ يَدِهِ ، وَإِنَّ نَبِىَّ اللَّهِ دَاوُدَ – عَلَيْهِ السَّلاَمُ – كَانَ يَأْكُلُ مِنْ عَمَلِ يَدِهِ
"Tidaklah seseorang mengkonsumsi makanan yang lebih baik daripada makanan yang dihasilkan oleh jerih payah tangannya sendiri. Dan sesungguhnya nabi Daud ‘alaihissalam dahulu senantiasa makan dari jerih payahnya sendiri.”
[HR. Bukhari, Kitab al-Buyu’, Bab Kasbir Rojuli wa ‘Amalihi Biyadihi II/730 no.2072]
Semoga bisa jadi bahan renungan bagi kita semua.
______________________
Jeddah, 25-07-1435 H
187. NIKMAT TAAT DAN ISTIQOMAH
Lebih dari sekali saya mendengar guru kami tercinta Syaikh DR. Muhammad bin Muhammad Mukhtar As-Syinqity -hafidzahullah- berkata:
"Kalau hanya soal dunia dan segala kenikmatannya, maka Allah akan memberikannya pada semua orang, baik pada orang yang dicintai-Nya ataupun tidak. Baik pada orang beriman maupun orang kafir. Akan tetapi soal ketaatan, keistiqomahan dan pembelaan hanya akan Allah anugerahkan pada orang-orang yang dicintai-Nya saja."
Qultu: Bagaimana agar kita menjadi hamba yang dicintai Allah..?
Simak firman Allah berikut ini:
قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
Katakanlah (wahai Muhammad): “Jika kalian mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintai dan mengampuni dosa-dosamu”. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. 3:31)
Semoga Allah senantiasa menjaga beliau dan ulama kaum muslimin.
_____________
27-07-1435 H
187. NIKMAT TAAT DAN ISTIQOMAH
Lebih dari sekali saya mendengar guru kami tercinta Syaikh DR. Muhammad bin Muhammad Mukhtar As-Syinqity -hafidzahullah- berkata:
"Kalau hanya soal dunia dan segala kenikmatannya, maka Allah akan memberikannya pada semua orang, baik pada orang yang dicintai-Nya ataupun tidak. Baik pada orang beriman maupun orang kafir. Akan tetapi soal ketaatan, keistiqomahan dan pembelaan hanya akan Allah anugerahkan pada orang-orang yang dicintai-Nya saja."
Qultu: Bagaimana agar kita menjadi hamba yang dicintai Allah..?
Simak firman Allah berikut ini:
قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
Katakanlah (wahai Muhammad): “Jika kalian mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintai dan mengampuni dosa-dosamu”. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. 3:31)
Semoga Allah senantiasa menjaga beliau dan ulama kaum muslimin.
_____________
27-07-1435 H
NA'AM
Terkadang kita lalai menghargai moment-moment terindah yang pernah kita jalani dan baru menyadarinya saat moment itu telah menjadi kenangan.
___________
_____
_
REHAT.
(Akibat demam korea).
Beberapa hari yang lalu saya dan seorang teman asal Korea belanja keperluan liburan.
Selama ditempat perbelanjaan yang tak jauh dari masjid nabawi itu, kami baru menyadari kalau ada beberapa pasang mata yang sedang memperhatikan kami sejak masuk tadi.
Kayaknya mereka perlu sesuatu, ujar teman saya.
Biasanya jemaah umroh sukan minta bantuan buat nego harga.
Saya pun menoleh, ternyata sekumpulan ibu-ibu yg ditemani 3 remaja putri. Karena merasa terganggu saya beranikan diri untuk bertanya, "Maaf, ada yang bisa dibantu..?"
Oh tidak mas, jawab salah seorang dari mereka.
Tapi maaf mas, itu temannya ya..?
Iya, jawab saya.
Muslim ya..?
Iya, kalau gak muslim mana bisa masuk ke daerah ini, jawab saya dengan sedikit kesal.
Kok mirip Kim soo hyun ya.?
Hah..? ujar teman saya keheranan.
Loh, kok mereka bisa tau nama itu.? imbuhnya lagi.
Saya seperti terbungkam tak bisa menjawab. Kesal dan perasaan malu campur aduk.
Allahumma sallim sallim, demam koreanya kok dibawa ke tanah suci, malu-maluin saja, guman saya dalam hati.
Tiba-tiba seorang gadis menyodorkan kamera.
Maaf mas, bisa tolong diambilin gambarnya.? Jarang-jarang loh jumpa cowok korea setampan ini, mirip artis lagi.
Waduh, dunia seolah kiamat.
Maaf mba kami buru-buru.
Akhi, ayo kita ketempat lain saja, ujar saya.
Kamipun meninggalkan ibu-ibu dan tiga gadis tadi ditempat itu.
Pengalaman yang benar-benar memalukan.
Allahul mustaan.
189. SEDIKIT ILMU TAPI BERADAB JAUH LEBIH BAIK KETIMBANG BANYAK ILMU TAPI KURANG BERADAB
Orang yang mampu menempa akhlakmu dengan baik walaupun ilmunya sedikit jauh lebih baik katimbang orang yang banyak ilmunya namun tidak memperhatikan pengajaran akhlak terhadap dirimu.
Karena sedikit ilmu yang dihiasi bagusnya adab merupakan kesempurnaan. Sementara banyaknya ilmu disertai kurangnya adab adalah sebuah kebinasaan.
Ilmu itu diukur bukan dengan banyaknya.
Ilmu itu berkah. Dan tidak mungkin keberkahan itu menyatu pada perangai yang kurang beradab.
(Syaikh Shaleh bin Hamd Al Ushoimy -hafidzahullah-)
000. LIBUR TELAH TIBA
Musim panas adalah musim yang ditunggu-tunggu seluruh pelajar dan mahasiswa di seluruh KSA. Masuknya musim ini ditandai dengan mayang korma yang berbunga kemudian diikuti munculnya balah (kurma muda yang berwarna hijau). Bila butir korma semakin ranum dan menguning itu pertanda libur panjang telah tiba. Oh iya, libur musim panas di KSA biasanya 90 hari, memang ini bukan waktu yang sebentar bagi kami mahasiswa yang berasal dari negara beriklim tropis. Untuk diketahui suhu rata-rata musim panas disaudi antara 49-52 derajad celcius. Extreem bukan.?
Kembali soal liburan..
Dalam menjalani masa liburan manusia terbagi menjadi dua golongan.
1. Orang yang beruntung.
2. Orang yang rugi.
Golongan pertama adalah mereka yang menyadari betapa berharganya waktu. Bagi mereka waktu terlalu mahal untuk dibiarkan mengalir seperti air tanpa perencanaan yang pasti. Mereka juga menyadari bahwa hari libur adalah masa peningkatan amal sholeh, dimana mereka punya banyak waktu untuk dekat dengan Allah, berbeda dengan hari kerja. Mereka menggunakan masa itu untuk membaca al-Qur'an, ikut dauroh, mudzakaroh dan memuroja'ah pelajaran, atau melakukan aktifitas ibadah-ibadah yang lain. Maka liburan itu menjadi ladang amal baginya.
Sedangkan golongan yang kedua, adalah mereka yang mengisi liburannya dengan kelalaian dan kemaksiatan. Seperti liburan ketempat-tempat yang penuh maksiat, nonton film atau aktifitas-aktifitas lain yang tidak mendatangkan manfaat. Maka orang seperti ini, liburan yang ia lalui merupakan kerugian dan petaka baginya. Wal iyaadzu billah.
Bertanyalah pada diri.. Dimana kita diantara dua golongan itu...?
Selamat berhari libur..
_______________
___________
______
_
Madinah, Jumat 1 Sya'ban 1435 H
Selamat tinggal Madinah...
Rasululllah shallallahu alaihi wasallam dulu pernah bersabda :
إنها طيبة ( يعني المدينة) و إنها تنفي خبثها كما تنفي النار خبث الفضة)
“Sesungguhnya (Madinah) itu thayyibah (baik) dan akan membersihkan nodanya sebagaimana api membersihkan karat dari serpihan perak”
HR Muslim: 1384
Semoga kita yang pergi bukan sebagai noda atau karat-karat itu.
Bagi yang masih tinggal dimadinah ingat selalu pesan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam :
مَنْ صَبَرَ عَلَى لَأْوَائِهَا وَشِدَّتِهَا كُنْتُ لَهُ شَهِيدًا أَوْ شَفِيعًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ يَعْنِي الْمَدِينَةَ
“Barang siapa yang bersabar atas kelaparan dan kerasnya HIDUP DI MADINAH maka aku akan menjadi saksi atasnya atau pemberi syafaat baginya pada hari kiamat.”
(HR. Muslim)
Baarakallahu fiikum. ..
______________
01-08-1435 H