Mittwoch, 11. Dezember 2013

SAAT HATI KECILKU MENJAWAB

Rasulullah shallahu alaihi wasallam bersabda:
"Mintalah fatwa kepada hati dan jiwamu. Kebajikan ialah apa yang menyebabkan jiwa dan hati tentram kepadanya, sedangkan dosa ialah apa yang merisaukan jiwa dan menyebabkan ganjalan dalam dada walaupun orang-orang meminta atau memberi fatwa kepadamu." (HR Muslim)
Imam Al Qurtubi berkata: Akan tetapi hal ini berlaku bagi orang-orang yang Allah Azza wa jalla telah menerangi hatinya dengan ilmu, menghiasi dirinya dengan sifat wara' (kehati-hatian) sehingga ia mampu mendeteksi pengaruh syubhat di dalam hatinya. Hal ini sebagaimana telah dinukilkan dari para salaf -Rahimahullah-

Al Abbad berkata: Apa yang diperselisihkan manusia hendaknya keputusannya dikembalikan kepada ahli ilmu yang memiliki kredibilitas baik dalam ilmu maupun agamanya, yaitu terhadap apa yang mesti dilakukan. Apabila orang berilmu tersebut telah memberikannya arahan maka hendaklah ia mengambil arahan tersebut. Adapun meminta fatwa kepada hati maksudnya adalah, jika seseorang bertanya tentang sesuatu lalu dikabarkan kapdanya bahwa apa yang ditanyakannya itu hukumnya halal, namun di dalam hatinya semacam ada perasaan mengganjal atau ia tidak merasa tenang dengan jawaban tersebut, atau ia mengetahui sebab-sebab khusus yang sifatnya privasi yang membuat ia tidak tenang dengan jawaban tersebut, maka jalan yang lebih selamat adalah meninggalkan apa yang membuat ia tidak tenang terhadapnya. itulah makna dari hadits tersebut.

Hadits ini tidak bermakna bahwa hukum halal dan haram itu ditetapkan oleh hati. Wallahu ta'ala a'lam.

Disarikan dan diterjemahkan dari:

موقع فتوى إسلام ويب

Madinah Al Munawwarah Kamis 24-07-1434 H May 23

0 Kommentare:

Kommentar veröffentlichen